Disusun Oleh
Annisa Andiani Putri
Eka Prasetia Ningsih
Fazly Qais Febriyanto
Indira Shafa
Wulandari
Pengertian Absorbsi
Mon
Tue
Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat
lain. Zat yang diserap disebut fase terserap (adsorbat), sedangkan zat yang
Wed menyerap disebut adsorben. Kecuali zat padat, adsorben dapat pula zat cair.
Karena itu adsorpsi dapat terjadi antara : zat padat dan zat cair, zat padat dan
Thu gas, zat cair dan zat cair atau gas dan zat cair. Adsorpsi secara umum adalah
proses penggumpalan substansi terlarut yang ada dalam larutan oleh
permukaan benda atau zat penyerap. Adsorpsi adalah masuknya bahan yang
Fri
mengumpul dalam suatu zat padat. Keduanya sering muncul bersamaan
dengan suatu proses maka ada yang menyebutnya sorpsi.
< >
Jenis Adsorpsi
Mon
Tue
Physisorption Chemisorption
Adsorpsi fisika terjadi karena gaya Van Adsorpsi kimia terjadi ketika terbentuknya
Wed der Walls dimana ketika gaya tarik ikatan kimia antara substansi terlarut dalam
molekul antara larutan dan permukaan larutan dengan molekul dalam media.
media lebih besar daripada gaya tarik Diawali dengan adsorpsi fisik, yaitu
Thu substansi terlarut dan larutan, maka partikel-partikel adsorbat mendekat ke
substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan adsorben melalui gaya Van der
Fri permukaan media. Contoh : adsorpsi Walls atau melalui ikatan hidrogen. Dalam
oleh arang aktif. adsorpsi kimia partikel melekat pada
permukaan dengan membentuk ikatan kimia
(biasanya ikatan kovalen), dan cenderung
mencari tempat yang memaksimumkan
bilangan koordinasi dengan substrat. Contoh < >
: Ion exchange.
Tabel perbedaan
Mon Adsorpsi fisika Adsorpsi kimia
Molekul terikat pada adsorben oleh gaya Van Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan
der Walls kimia
Tue
Mempunyai entalpi reaksi -4 sampai -40 Mempunyai entalpi reaksi -40 sampai
kJ/mol 800kJ/mol
Wed
Dapat membentuk lapisan multilayer Membentuk lapisan Monolayer
Thu Adsorpsi hanya terjadi pada suhu dibawah titik Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi
didih adsorbat
Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan
Fri
fungsi adsorbat karakteristik adsorben dan adsorbat
Isoterm adsorpsi adalah adsorpsi yang menggambarkan hubungan antara zat yang teradsorpsi oleh
adsorben dengan tekanan atau konsentrasi pada keadaan kesetimbangan dan temperatur konstan.
Persamaan yang sering digunakan untuk menggambarkan data percobaan isoterm telah dikembangkan
oleh 1) Freundlich, 2) Langmuir, dan 3) Brunauer, Emmett, dan Teller (Isoterm BET) (Tchobanoglos et al.,
1991: 318).
Dalam sistem cair, isoterm adsorpsi menyatakan variasi adsorben dan adsorbat yang terjadi pada suhu
konstan. Pada kondisi kesetimbangan terjadi distribusi larutan antara fasa cair dan fasa padat. Rasio dari
distribusi tersebut merupakan fungsi konsentrasi dan larutan. Pada umumnya jumlah material yang
diserap per satuan berat dari adsorben bertambah seiring dengan bertambahnya konsentrasi walaupun hal
itu tidak selalu berbanding lurus.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ABSORBSI
Mon
Waktu kontak Luas permukaan Kelarutan adsorbat
Waktu kontak Semakin luas permukaan adsorben, Agar adsorpsi dapat terjadi,
Tue memungkinkan proses difusi semakin banyak adsorbat yang suatu molekul harus terpisah
dan penempelan molekul diserap, sehingga proses adsorpsi dari larutan.
adsorbat berlangsung lebih dapat semakin efektif.
Wed baik.
Thu
Ukuran molekul adsorbat ph temperatur
Penting dalam proses adsorpsi pH mempengaruhi ionisasi dan Kecepatan adsorpsi meningkat
Fri ketika molekul masuk ke karenanya juga mempengaruhi dengan meningkatnya
dalam mikropori suatu partikel adsorpsi dari beberapa senyawa temperatur, dan menurun
arang untuk diserap. dengan menurunnya
temperatur.
< >
PENGERTIAN KOLOID
● Gerak Brown
Gerak Brown yaitu gerakan terus-menerus secara acak/berliku-liku dari partikel koloid dalam mediumnya. Gerakan
ini terjadi karena adanya tumbukan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel yang tidak sama. Dengan adanya
gerak Brown ini maka partikel koloid terhindar dari pengendapan karena terus-menerus bergerak, sehingga sistem
koloid menjadi stabil.
●
● Adsorpsi
Adsorpsi yaitu penyerapan pada permukaan partikel koloid oleh adanya gaya adhesi zat-zat asing. Daya adsorpsi
koloid sangat besar karena permukaan partikel koloid yang tersingkap sangat luas bila dibandingkan permukaan zat
padat dengan jumlah yang sama. Koloid yang berbeda akan mengadsorpsi zat-zat yang berbeda pula. Sifat adsorpsi
koloid ini umumnya digunakan untuk mengadsorpsi/membuang kotoran/warna dan bau, memisahkan campuran,
memekatkan bijih tambang, dan proses pemurnian lainnya.
< >
● Elektroforesis
Elektroforesis yaitu bergeraknya partikel koloid ke arah elektroda positif atau negatif dalam medan listrik. Hal ini
karena partikel koloid mengadsorpsi ion. Di dalam medan listrik ion-ion itu ditarik ke salah satu elektroda, sehingga
partikel koloid ikut terbawa ke elektroda tersebut.
● Dialisis
Dialisis yaitu peristiwa tertahannya partikel yang berukuran koloid pada membran semi permeabel, sedangkan partikel
yang berukuran lebih kecil seperti ion dan medium dapat lolos melewati pori-pori membran itu. Dialisis bisa
dibayangkan seperti pada penyaringan. Pada peristiwa dialisis, partikel koloid dapat dipisahkan dari air/medium dan
ion-ion berukuran kecil yang tidak diinginkan, karena partikel koloid teradsorpsi pada permukaan pori-pori membran
semi permeabel.
● Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa bergabungnya partikel-partikel sehingga menjadi kumpulan yang
berukuran besar. Antara partikel koloid yang satu dan lainnya dapat saling mengadsorpsi sehingga terjadi koagulasi.
● Liofil dan Liofob
Antara partikel koloid dan mediumnya yang berupa zat cair dapat saling bercampur (bersifat liofil) atau justru
cenderung memisah (bersifat liofob). Contohnya cat tembok bersifat liofil dengan air sebagai mediumnya, sehingga
dapat saling bercampur. Cat kayu atau cat besi bersifat liofob dengan air sehingga tidak dapat bercampur dan akan
memisah.
Kestabilan koloid
Mon
Koloid gas dan kebanyakan koloid cairan tidak
mengendap dalam waktu yang sangat lama (stabil).
Tue Kestabilan koloid ini disebabkan karena adanya gerak
Brown. Meskipun telah sampai ke dasar tempatnya,
partikel koloid dapat naik kembali dan terus bergerak
Wed dalam mediumnya. Penyebab lainnya karena umumnya
partikel koloid mengadsorpsi ion.
Kestabilan koloid dapat juga disebabkan adanya
Thu adsorpsi molekul atau koloid yang lain (koloid
protektif/pelindung). Misalnya gelatin sebagai
penstabil es krim. Emulsi dapat terbentuk karena
Fri adanya koloid lain (emulgator/pengemulsi) sebagai
pengadsorpsi. Misalnya sabun sebagai pengemulsi
minyak/lemak dan air. Pengemulsi yang lain misalnya
kasein dalam susu, dan kuning telur dalam pembuatan
mayones.
< >
Faktor Pengganggu Kestabilan Koloid
Thu
Fri
Penambahan
kation pada
Proses
permukaan
Sentrifugasi
partikel koloid
yang bermuatan < >
negatif
Mon
Tue
Wed
Terima Kasih !!
Thu
Fri
< >