Oleh:
Ahmad Fauzan
1206237196
Teknik Lingkugan
Fakultas Teknik
Universias Indonesia
Depok 2014
Makalah Pengolahan Limbah Padat Secara Aerob dan Anaerob dengan Bantua
Mikroorganisme
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Limbah padat pastilah dihasilkan setiap harinya oleh makhluk hidup. Sampah
meupaka limbah padat yang tidak diinginkan yang berasal dari suatu proses.
Limbah padat ada yang mudah terurai, sulit terurai, hingga tidak dapat terurai.
Limbah padat setiap harinya akan bertambah dan bertambah dan akan
terakumulasi sehingga menjadi timbulan sampah yang saat ini sudah dirasakan.
Timbulan sampah ini dapat menyebabkan gangguan pada ligkungan di sekitar
tempat timbulan sampah, diantaranya bau kurang sedap yang mengganggu
aktivitas warga, penyakit endemic yang muncul di sekitar wilayah timbulan, dan
rusaknya kualitas udara akibat gas yang ditimbulkan.
1.2. Tujuan
Dengan adanya pembahasan makalah ini, diharapkan akan adanya solusi yang
dapat di manfaatkan untuk menanggulangi dampak yang akan ditimbulkan dari
timbulan limbah padat yang ada dengan bantuan mikroorganisme pada keadaan
aerob dan anaerob.
1.3. Manfaat peulisan
Dampak yang akan muncul dan akan mengganggu kehidupan manusia akibat
timbualan sampah akan berkurang dengan adaya pengolahan sampah secara
aerob dan anarerob dengan bantuan mikroorganisme.
2. Dasar Teori
2.1. Definisi Limbah Padat
Sampah meupaka limbah padat yang tidak diinginkan yang berasal dari suatu
proses. Limbah padat setidak- tidaknya ada lima kelompok berdasarkan cara
terbentuknya, yaitu:
kualitas pupuk organik, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada peranan
pupuk organik (Asngad, 2005)
Sampah organik dan limbah organik dapat memberi manfaat kepada
manusia setelah terlebih dahulu dirobah menjadi pupuk organik oleh peranan
bakteri menguntungkan bagi manusia. Bakteri saprofit berperanan menguraikan
tumbuhan atau hewan yang mati, sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri
sahabat manusia (probiotik) tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan
senyawa organik lainnya.
Penguraian dalam kondisi tanpa oksigen (anaerobik), material organik
akan menjadi gas amoniak, hidrogen sulfida (H2S), methana (CH4) dan senyawa
lain yang lebih sederhana. Sementara dalam kondisi cukup oksigen (aerobik),
penguraian akan menghasilkan H2O dan CO2, serta senyawa lain dalam bentuk
nutrisi. Oleh karenanya, keberadaan bakteri jenis saprofit ini, sangat berperan
dalam mineralisasi di alam dan, dengan cara ini, bakteri membersihkan dunia
dari sampah dan limbah organik. Tanpa kehadiran si jasad renik ini, niscaya
bumi kita akan penuh oleh sampah organik dan limbah organik, yakni segala
material yang berasal dari jasad mati, berdampingan dengan jasad hidup.
3. Penutup
3.1. Kesimpulan
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat
anorganik. Peningkatan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan
pengolahan secara efektif akan mengundang timbulnya banyak masalah,
diantaranya masalah kesehatan. Pengomposan merupakan salah satu cara dalam
mengelola sampah. Pengomposan prosesnya mengunakan mikroorganisme
aerob dan anaerob. Mikroorganisme yang dapat membantu dalam pengelolaan
sampah diantaranya seperti Lactobacillus sp., Khamir, Streptomyces, dan
Aktinomycetes.
4. Daftar Pustaka
http://www.academia.edu/5730239/Keseluruhan_makalah
http://intisari-online.com/read/mengurai-sampah-dengan-mikroba