Anda di halaman 1dari 23

SANITARY PLAMBING

I. PENDAHULUAN

Plambing merupakan sistem perpipaan dalam sebuah bangauanan sebagai jaulurmsuk air bersih dan jalur buang air kotor.

Sistem penyediaan air bersih dan sistem penyaluran air kotor yang biasanya terdapat di setiap bangunan. Pada zaman dahulu, air

bersih harus diambil menggunakan ember untuk kemudian dimanfaatkan. Dalam membuang kotoran pun, orang pada zaman dahulu

juga membuang kotorannya sembarangan. Bahkan ada yang langsung dibuang ke sungai. Jangankan zaman dahulu, zaman sekarang

pun juga masih ditemui hal seperti itu.

Pada zaman Romawi kuno, orang – orang mengembangkan sistem penyediaan air dengan menggunakan sitem pengaliran air

bersih dengan menggunakan “aquaduct”. Pada masa itu berhasil dibangun lebih dari 270 mil aquaduct untuk mengalirkan air bersih ke

seluruh kota. Selain menyediakan penyediaan air bersih, orang romawi juga membuat jamban pribadi untuk menyalurkan kotoran yang

dibuang.

Plambing didefinisikan sebagai seni dan ilmu pemasangan pipa dan peralatan saniter atau yang biasa disebut Instalasi.

Fungsi utama dari instalasi plambing ini adalah menyalurkan air bersih dengan tekanan dan volume yang cukup ke temapt yang

dikehendaki. Juga berfungsi sebagai penyalur air kotor dari peralatan saniter ke tempat pengelolaan ataupun pengolahan air buangan.

Instalasi plambing diantaranya dilengkapi oleh :

1. peralatan saniter.
2. peralatan perpipaan dan assesoris perpipaan, dan
3. pompa.
Selain itu, dalam penyediaaan air bersih, instalasi plamb ing dilengkapi pula dengan meter induk. Yaitu, berguna untuk

mengukur volume air yang mengalir dan juga mendeteksi dan menghitung tingkat kehilangan air. Penempatan meter induk terletak

Setelah Pompa Distribusi, pada lokasi Distric Metered Area, maupun di Intake. Meter induk sangat dipengaruhi oleh Tekanan, volume

aliran, dan juga kecepatan aliran.

I. PERALATAN SANITARY
Peralatan saniter dapat diidentifikasikan dengan semua peralatan yang dipasang pada awal instalasi pipa kotor. Peralatan ini berfungsi sebagai

wadah untuk menerima air kotor atua air pembawa kotoran (pembilas kotoran) yang dihasilkan oleh manusisa. Selain itu peralatan saniter

berfungsi juga sebagai alat untuk memunggah air kotor dan/atau air pembawa kotoran ke dalam instalasi pipa kotor.

Secara umum peralatan saniter dapat dikelompokan dalam tiga kelompok utama yaitu: a) peralatan saniter kelompok perawatan badan (tubuh)

manusia, b) peralatan saniter kelompok penampung dan pengalir kotoran tubuh manusia, dan c) peralatan saniter kelompok masak dan cuci.

a) Peralatan Saniter Kelompok Perawatan Badan (tubuh) manusia

Mandi yang menjadi tujuan diciptakannya peralatan saniter untuk perawatan seluruh badan telah banyak diketahui manfaatnya. Mandi minimal 2

kali sehari misalnya telah umum dilaksanakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia, selain itu mandi juga dianggap

menjadi bagian dari pemeliharaan kesehatan, terutama peawatan kesehatan seluruh badan. Oleh karena itu peralatan saniter untuk perawatan

seluruh badan dapat diidentikan dengan peralitan saniter untuk mandi. Terdapat dua macam peralatan saniter untuk mandi, yaitu: (1) mandi dus,

dan (2) bak mandi rendam.

1) Mandi Dus (pancuran)

Kata dus yang terdapat dalam istilah mandi dus berasal dari kata Latin “ducia” yang air berarti air pancur. Dari pengertian istilah tersebut di atas,

mandi dus dapat diartikan sebagai mandi di bawah pancuran. Pengertian ini sejalan pula dengan perlengkapan mandi dus yang terdiri dari pancuran

mandi dan bak mandi dus. Pancuaran mandi adalah suatu alat tempat berasalnya air yang akan dipakai mandi. Bila dilihat cara pemasangannya

pencuran mandi di bedakan atas pancuran mandi yang dipasang tetap pada dinding(fixed shower), dan pancuran mandi pegang yang

disambungkan dengan pipa fleksibel (hand shower). Bak mandi dus berbentuk empat persegi dan dibuat dari pelat baja atau besi yang dilapisi

email, plexy gelas, keramik, atau batu buatan(acrylic). Tempat mandi dus pada umumnya dibangaun(dipasang) dalam rumah tinggal untuk keluarga

yang kecil, atau sebagai tempat mandi tambahan di samping bak mandi rendam (bath tub).

2) Bak Mandi Rendam (Bath Tub)

Peralatan saniter yang lain untuk perawatan seluruh badan (mandi) adalah bak mandi rendam (bath tub). Bak mandi rendam pada umunya

diproduksi dalam 4 kategori besaran ukuran yaitu bakmandi rendam normal, bak mandi rendam pendek, bak mandi rendam bertingkat dan bak

mandi rendam besar. Pada pemasangan bak mandi rendam harus dilengkapi dengan peralatan seperti kran untuk bak mandi pancuran (bath &

shower), pancuran pegang (hand shower), pipa (selang) fleksibel 150 cm, gantungan pancuran pegang dan pegangan tangan. Pemasangan seperti

itu hendaknya memperhatikan ketentuan standar tingi badan suatu masyarakat.

b) Peralatan Saniter Penampung kotoran Manusia


(1) Kloset

Peralatan saniter yang umum digunakan untuk tempat pembuangan kotoran padat tubuh manusia adalah kloset atau kadang-kadang disebut juga

jamban. Kloset dalam bahasa sehari-hari sering dinamakan dengan istilah WC. Istilah WC berasal dari kata bahsa Inggris “Water Closet” yang bila

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti air yang menutup/memisahkan bagian bawah kloset dengan bagian atasnya. Air penutup ini

berfungsi untuk mencegah bau kotoran yang terdapat di bagian bawah kloset naik ke atas memasuki ruangan, sehingga tidak menggangu

penghuninya. Kloset dibagi dalam beberapa golongan menurut konstruksinya.

a) Tipe wash-out

Tipe ini adalah yang paling tua dari jenis kloset duduk. Kotoran tidak jatuh ke dalam air yang merupakan sekat , sehingga pada suatu permukaan

penampung yang agak lurus dan sedikit berair, sehingga seringkali pada waktu penggelontoran tidak bisa bersih betul. Akibatnya menimbulkan bau

yang tidak sedap

b) Tipe wash-down

Tipe ini mempunyai konstruksi sedemukian hingga kotoran jatuh langsung atau tidak kedalam air sekat, sehingga bau yang timbul akibat sisa

kotoran kurang dibandingkan dengan tipe wash-out.

c) Tipe siphon

Tipe ini mempunyai konstruksi jalan nya air bunangan yang lebih rumit dibandingkan dengan tipe wash-down, untuk sedikit menunda aliran air

buangan tersebut sehinggatimbul efek siphon. Jumlah air yang ditahan dalam mangkuk sebagai “sekat” lebih banyak, juga muka airnya lebih tinggi,

dibanding tipe wash-down. Oleh karena itu bau lebih berkurang lagi pada tipe ini.

d) Tipe blow-out

Tipe sebenarnya dirancang untuk menggelontar dengan dengan cepat air kotor dalam mangkuk kloset tetapi akibatnya membutuhkan air dengan

tekan sampai 1 kg/cm2 dan menimbulkan suara berisik.

(2) Urinoir

Peralatan saniter yang umum digunakan untuk tempat buang air kecil (kencing) bagi kaum pria dianamakan Urinoir (Peturasan). Sedangakan

peralatan saniter yang khusus wanita digunakan untuk menampung buangan air kecil kaum wanita belum diproduksi khusu (belum dapat diperoleh

pasaran). Oleh karena itu, tempat buangan air kecil wanita banyak digunakan WC atau Kloset.
Peralatan saniter peterusan pada umumnya banyak dijumpai di tempat-tempat umum (ruang tunggu stasiun bus/kereta, api dan terminal

lapanagan udara), tempat-tempat bekerja (industri, kantor, dan perusahaan), hotel, tenpat-tempat hiburan, bioskop dan gedung pertunjukkan.

Ditinjau dari konstruksinya, peturasandapat dibagi seperti kloset. Yang palinag banyak di gunakan tipe wash-down. Untuk tempat-tempat umum,

sering dipasangbpeturasan berbentuk “talang”, dibuat dari porselen, plastik atau baja tahan karat, dan harus memenuhi syarat-syarat berikut:

1) Dlamnya “talang” 15 cm atau lebih.

2) Pipa pembuangan ukuran 40 mm atau lebih dilengkapi saringan

3) Pipa penggelontor harus diberi lubang-lubang untuk menyiram bidang belakang “talang” dengan lapisan air

4) Laju aliran air penggelontor dapat ditentukan denga menganggap setiap 45cm panjang “talang” ekivalen dengan satu peturasan biasa.

c) Peralata Saniter Kelompok Masak

Salah satu peralatan saniter yang menjadi sumber air kotor dan pada umumnya ditempatkan di dapur adalah bak cuci. Peralatan saniter ini

berfungsi untuk tempat mencuci peralatan makan dan masak yang lain.

Terdapat berbagai macam bentuk bak cuci, akan tetapi yang umum tersedia di pasaran adalah bak cuci dengan satu baskom, bak cuci dengan dua

baskom, bak cuci dengandengan satu baskom dan satu meja pengering dan bak cuci dengan dua bak cuci dengan dua meja pengering. Pada

umumnya bak cuci dibuat dari bahan pelat baja tahan karat (stainles steel). Pemilihan bahan ini didasari oleh beberapa alasan yaitu kuat dan tahan

terhadap karat, tahan terhadap perusakan oleh karena panas, dapat menahan tumbukan tanpa mudah penyok dan relatif mudah dibersikan.

II. JENIS DAN SPESIFIKASI PIPA AIR BERSIH DAN PIPA AIR KOTOR

Dalam sebuah plumbing terdapat dua sistem perpipaan yaitu pepipaan air bersih dan perpipaan air kotor.

a) Perpipaan Air Bersih

Pada dasarnya sistem persediaan air bersih dalam gedung yaitu sistem pengaliran keatas dan sistem pengaliran kebawah. Dalam sistem pengaliran

ke atas, pipa utama dipasang dari tangki atas ke lantai-lantai diatasnya. Dalam sistem penagaliran kebawah pipa utama dari tangki atas kebawah

sampai langit-langit lantai terbawah dari gedungkemudian mendarat dan bercabang-cabang tegak keatas untuk melaayani lantai-lantai diatasnya.

Dalam sistem pengaliran kebawah pipa utama dari atas di pasang mendatar dalam langit-langit teratas dari gedung dan dari pipa mendatar ini

dibuat cabang tegak kebawah untuk melayani lantai-lantai dibawahnya. Dalam sistem pengaliaran kebawah perlu ruang cukup untuk melakukan

pemeriksaan dan perawatan. Beberapa perlu diperhatiakan dalam perancangan sitem pipa:
(1) Sistem manapun yang dipilih harus dipasangdan dipasang sedemikian rupa sehingga udara maupun air dapat dikeluarkan dengan mudah.

(2) Pipa mendatar pada sisitem pengaliran keatas sebaiknya dibuat aagak mirig ke atas, sedangkan pada sistem pengaliran ke bawah dibuat agak miring

kebawah.

(3) Perpipaaan yang tidak merata, melengkung keatas atau kebawah harus dihindarkan jika tidak dapat dilakukan hendaknya dipasang katup peleps

udara.

(4) Harus dihindarkan membaliknya arah aliran.

b) Perpipaan Air Kotor

Instalasi pipa air kotor dalam suatu banguanan gedung berfungsi untuk menyalurkn air kotor buangan alat saniter yang terpasang dalam bangaunan

tempat penampungan/pengolahannya. Bila ditinjau dari fungsi ini, konstruksi instalasi pipa air kotor dapat dikelompokan atas bagian-baguian

sebagai berikut.

1. pipa Sambungan, yaitu yang menghubungkan perangkap air suatu sabiter dengan pipa cabang,, pipa tegak lirus, ataupun ke
pipa induk terbuka/tertutup.

a. pipa sambungan ke pipa cabang.

b. Pipa sambungan ke pipa tegak lurus.

c. Pipa sambungan ke pipa induk terbuka.

d. Pipa sambunhan ke pipa induk tertutup.

2. Pipa cabang, untuk menghubungkan pipa sambungan dengan pipa tegak lurus atau pipa induk terbuka atau tertutup.
3. Pipa tegak Lurus, pipa yang dipasang tegak lurus berawal dari piapa buang induk di lantai dasar atau bawah bangunan
hingga melewati satu atau beberapa tingakat (lantai bangunan) sampai menembusa atapnay dinamakan pipa tegak lurus.

4. pipa udara, untuk sirkulasi udaraa sistem plambing. Fungsi utamanya adalah memelihara keseimbangan tekanan udara
pada sistem perpipaan air kotor.

5. Pipa Induk dan riol bangunan, berfungsi untuk menmapung air buangn yang berasal dari pipa sambungan dan/.atau pipa
cabang, serta menyalurkannya ke riol atau persil.

III. JENIS DAN SPESIFIKASI AKSESSORIS PIPA


Sepanjang jalur perpipaan terdapat aksesoris pipa, antara lain:

1) Tee

Tee adalah aksesoris penyambungan pipa berbentuk huruf T dengan fungsi untuk sambungan pipa dipercabangan. Ada beberapa jenis

tee, yaitu:

•All flanged tee;

•All spigot tee;

•All socket tee.

2) Bend atau elbow

Bend berfungsi untuk membelokkan jalur pipa atau untuk sambungan belokan dengan tujuan mengikuti elevasi permukaan tanah,

sedangkan elbow adalah jenis bend yang dipakai pada saluran air buangan.

Terdapat beberapa sudut belokan bend, yaitu bend 11,25°; bend 22,5°; bend 45° dan bend90°. Bend dapat berupa:

• All flanged bend;

• All spigot bend;

• All socket bend;

3) Wye (Y)

Wye berbentuk seperti huruf Y. Berfungsi untuk percabangan pada saluran air buangan, wye terdapat dalam bentuk spigot, bell atau

plain end.

4) Cross

Cross berbentuk seperti +. Digunakan untuk percabangan aliran. Cross jarang digunakan karena pemasangannya memerlukan

ketelitian yang tinggi dan memerlukan biaya yang mahal. Cross biasanya terdapat dalam bentuk:

• All plain end;

• All flanged end.

5) Adaptor
Adaptor adalah aksesoris untuk menghubungkan dua buah pipa dengan jenis yang berbeda, misalnya antara GIP dengan PVC. Ada dua

jenis adaptor, yaitu:

• Flanged spigot connector;

• Flanged socket connector;

60 Reducer

Reducer berfungsi untuk menggabungkan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda, bisa dari pipa yang berdiameter besar ke pipa

yang berdiameter kecil atau bias juga sebaliknya. Berikut beberapa jenis reducer, antara lain:

• Reducer untuk pipa socket (all socket reducer)

• Reducer untuk pipa spigot (all spigot reducer)

7. Wall pipe

Wall pipe digunakan untuk sambungan pipayang menembus konstruksi beton. Pada konstruksi yang berhubungan atau penampung

dengan penampang air, wall pipe dipasang bersama-sama pada saat pengecoran. Terdapat dua jenis wall pipe, yaitu:

• Wall pipe pabrikasi;

• Wall pipe las;

8) Flexible joint

Flexible joint digunakan pada sambungan-sambungan pipa, yang berfungsi untuk mentolerir tekanan pada pipa dengan memberikan

sedikit lenturan pada pipa. Contoh pemasangan flexible joint yaitu dipasang antara valve dan reducer.

9) Katup (valve)

Agar pengaliran dalam pipa dapat berjalan dengan baik, maka sering kali jaringan pipa tersebut perlu dilengkapi dengan

perlengkapan jaringan pipa, antara lain:

• Katup aliran air (valve)

• Katup udara (air valve)


• Katup penguras (wast-out)

• Hidran kebakaran (fire hydrant)

10) Agar pengaliran dalam pipa dapat berjalan dengan baik, maka sering kali jaringan pipa tersebut perlu dilengkapi dengan

perlengkapan jaringan pipa, antara lain:

 Katup aliran air (valve)

 Katup udara (air valve)

 Katup penguras (wast-out)

 Hidran kebakaran (fire hydrant)

IV. POMPA

Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah ke level vang, lebih tiriggi. Dillhat dart jenisnya dapat dibedakan

menjadi 2 (dua), yaitu pompa hisap dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level di bawah pompa kelevel sama dengan level

pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari level dibawah pompa ke level diatas pompa.

Dari cara kerjanya, pompa dapat dibedakan menjadi pompa tangan dan pompa ,mekanik (digerakan dengan cara

mekanik).

Untuk lebih jelasnya pompa tangan dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8

Dilihat dari cara meletakan pompa, pompa mekanik dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu :

Pompa yang diletakan diatas permukaan air (pompa centrifugal dan pompa jet). Pompa yang diletakan didalam air, yang disebut

pompa rendam (submersible pump). mp). .

Pompa centrifugal akan efektif digunakan untuk menaikan air dari kedalaman lebih kecil atau sama dengan 7.00 meter

(jarak dari pompa centrifugal dengan permukaan air yang akan di pompa < 7.00 meter). Untuk menaikan air, bila kedalaman muka

air lebih besar dari 7.00 meter dari permukaan tanah, sebaiknya digunakan pompa jet (jet pump), atau pompa rendam(submersible

pump).
Agar pompa bisa berfungsi secara optimal (terutama pada pompa centrifugal), maka udara tidak, boleh masuk kedalam

pipa hisap.

Peralatan (assesories) yang harus ada sekitar pompa adalah

 Foot valve

 Pipa hisap dan peralatannya

 Pompa itu sendiri

 Fleksible joint

 Sambungan peredam getaran

 Pipa tekan

 Katup (valve)

 Katup searah (swing valve)

 Saringan (sirainer)

 Kadang,-kadang manometer

Fungsi dari peralatan-peralatan yang ada sekitar pompa tersebut diatas diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Foot- valve, dari jenis katup searah dan berfungsi untuk mencegah air turun kembali.

b. Pipa hisap dan peralatannya (soket, knie), berfungsi sebagai jalan air ke pompa air.

c. Pompa air, berfungsi untuk menaikan air.

d. Fleksible joint, berfungsi agar pada waktu pompa akan dipasang setelah diperbaiki (dilepas), pada \vaktu pemasangnya kembali tidak

mengalami kesulitan.

e. Sarnbungan peredam getaran, berfungsi untuk meredam getaran pompa agar tidak, merarnbat ke pipa. Sambungan peredam getaran

biasanya dipasang pada pompa dengan kapasitas yang besar.

f. Pipa tekan, berfungsi sebagai jalan air dari pompa air.


g. Katup (valve,) berfungsi untuk mengatur aliran air, biasanya yang digunakan adalah dari jenis gate valve (katup sorong).

h. Katup searah (swing valve), berfungsi untuk menahan air balik agar tidak menekan pompa.

i. Saringan (strainer), berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak masuk kedalam pompa.

j. Manometer, berfungsi untuk mengukur tekanan air. Biasanya dipasang pada pompa dengan kapasitas yang besar.

DAFTAR PUSTAKA

 Simungson, Mpd, Drs.sergius,Dan Drs. Daryanto.2003. TEKNOLOGI PLAMBING.Malang.Bayu Media.

 Morimura, Takeo Dan Soufyan.1988.PERANCANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PLUMBING.Jakarta.Pradiya Paramita.

URINOIR
Urinoir Installation (src: www.topsante.com)

Urinoir ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai tempat pembuangan air kecil bagi pria.
Nah pada umumnya, Pemasangan urinoir
digantung pada dinding. Jika urinoirnya lebih dari
satu biasanya antar urinoir dipasang sekat urinoir.
CLOSET
Closet duduk dan jongkok

Closet ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai tempat pembuangan air besar. Garis
besarnya, closet sendiri di bagi menjadi dua, yakni
closet duduk serta closet jongkok.
BIDET
Bidet (src: www.willothewisp.nl)

Bidet ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai tempat pembuangan air kecil khusus
untuk perempuan. Dan di Indonesia sendiri bidet
sangat jarang dipakai.
WASTAFEL
Wastafel Meja (src: www.media.rooang.com)

Wastafel ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai tempat mencuci tangan. Umumnya
wastafel dapat dibedakan menjadi dua, yakni
wastafel gantung serta wastafel meja.
BATHUB
Bathub (src: www.homegoid.com)

Bathub ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai tempat mandi maupun untuk berendam.
SHOWER
Shower (src: www.diy.com)

Shower ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai saluran ujung air yang dipakai untuk
menyemprotkan air untuk mandi. Umumnya,
showeer dapat dibedakan menjadi dua, yakni hand
shower serta fix shower.

JET WASHER
Jet Washer Toilet (src: snapdeal)

Jet washer ialah salah satu aksesoris pelengkap


closet duduk yang memiliki fungsi sebagai tempat
mengeluarkan air. Dan untuk closet jongkok
biasanya tidak memakai jet washer.
ROBE HOOK
Robe hook aksesoris (src: www.terapeak.com)

Robe hook ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai tempat menggantungkan baju atau celana
di kamar mandi maupun toilet.
TOWEL BAR
Towel Bar (src: bobrick)

Towel bar ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai menggantungkan handuk di kamar mandi.
WHIRLPOOL AND JACUZZI
Whirlpool and Jacuzzi (src: images.wisegeek.com)

Whirlpool and Jacuzzi ialah alat sanitair yang


memiliki bentuk seperti bathub namun mempunyai
fasilitas pengaturan air yang lumayan lengkap.
Kekuatan pancar dan suhu air dapat diatur.
Biasanya alat sanitair ini dipakai untuk berendam.
KRAN AIR
Kran air (src: tribunnews)

Kran air ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


untuk membuka serta menutup aliran air dalam
pipa.
FLOOR DRAIN
Floor drain system (src: kessel.com)

Floor drain ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai saringan dalam saluran pembuangan air
bekas di kamar mandi.
CLEAN OUT
Clean Out (src: alsplumbing.com)

Clean out ialah alat sanitair yang memiliki fungsi


sebagai tempat pengecekan apabila saluran air
bekas mampet. Nah Biasanya clean out dipasang
pada instalasi yang berbelok. Clean out dapat
ditutup dengan baut serta dapat dibuka bila terjadi
mampet saluran air pembuangan.

Anda mungkin juga menyukai