Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS SISTEM PLAMBING DI GEDUNG STUDENT

CENTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR

CASE STUDY OF PLAMBING SYSTEM IN STUDENT CENTER


BUILDING, BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY
Akhmad Nabil1, Salim Isfayama Amri2, Siti Romadhonah3, Widia Cahyani Fidianti4, Zahra
Syefira Zulfa5
Jum’at Pagi – Kelompok 3
1,2,3,4,5)
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga Kampus IPB
Sitiromadhonah98@gmail.com

Abstrak: Plambing merupakan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih ke
tempat yang dikehendaki. Sistem plambing merupakan system penyediaan air bersih dan air kotor
yang saling berkaitan. Perencanaan instalansi plambing tidak boleh sembarangan, hal ini bertujuan
untuk menghindari adanya kegagalan sistem seperti kurangnya tekanan, dan kecepatan aliran
fluida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem plambing di Gedung Student Center,
Institut Pertanian Bogor. Metode yang digunakan dalam menganalisis yaitu dengan dilakukan
pengamatan secara langsung di Gedung Student Center IPB dan dilakukan penggambaran iso
metrik pipa. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini meliputi, jumlah ruang saniter di Gedung SC
ada 2, satu dilantai bawah dan satu di lantai atas, Jumlah alat plambing yaitu pada lantai satu di
ruang saniter wanita dan Pria yaitu 3 WC (Water Closet), 1 LV (Lavatory), 3 FC (Faucet). Ruang
saniter pria lantai kedua memiliki 2 WC (Water Closet), 2 LV (Lavatory), 5 FC (Faucet) dan 1 UR
(Urinoir). Sedangkan Ruang saniter Wanita lantai kedua memiliki 2 WC (Water Closet), 2 LV
(Lavatory), 5 FC (Faucet), dengan pipa yang berukuran 40 mm. Roof tank yang digunakan memiliki
kapasitas volume 1050 liter. Ukuran pipa pembuangan berukuran 150 mm menuju septic tank, pipa
penyaluran air hujan dari talang ke drainase berukuran 100 mm. Kekurangan yang terdapat dalam
Gedung SC yaitu ukuran ruang saniter yang kurang luas dan tidak adanya pemanfaatan air hujan.
Kata Kunci : Gedung student center, plambing, rooftank

Abstrack: Plambing is a piping technology and equipment to provide clean water to the desired
place. Plumbing systems are interconnected water supply and dirty water systems. Plumbing
installation planning should not be arbitrary, it aims to avoid system failures such as lack of
pressure, and speed of fluid flow. This study aims to analyze the plumbing system in the Student
Center Building, Bogor Agricultural Institute. The method used in analyzing is by conducting
observations directly at the IPB Student Center Building and drawing metric pipe metrics. The
results obtained from this study include, the number of sanitary rooms in the SC Building there are
2, one on the lower floor and one on the upper floor, the number of plumbing tools that is on the
first floor in women's and men's sanitary ware, 3 WC Lavatory), 3 FC (Faucet). The second floor
men's sanitary room has 2 WCs (Water Closet), 2 LV (Lavatory), 5 FC (Faucet) and 1 UR (Urinal).
Whereas the second floor sanitary room for women has 2 WC (Water Closet), 2 LV (Lavatory), 5
FC (Faucet), with pipes measuring 40 mm. The roof tanks used have a volume capacity of 1050
liters. The size of the drain pipe is 150 mm towards the septic tank, the rainwater distribution pipe
from the gutter to the drainage is 100 mm in size. The shortcomings in the SC Building are the size
of the sanitary room that is less extensive and the absence of rainwater utilization.
Keywords: Plambing, rooftank, student center building

PENDAHULUAN
Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai
pelosok bumi, sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan
mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di
Indonesia, permasalahan lingkungan hidup menjadi hal yang serius untuk
diperhatikan. Salah satu masalah lingkungan yaitu air yang terkontaminasi. Air bisa
bersumber dari sungai, danau dan laut. Salah satu sumber air yang banyak
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup

1
lainnya yaitu sungai. Sungai merupakan ekosistem yang sangat penting bagi
manusia (Wiwoho 2005). Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing
harus dilakukan secara bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan
gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan
kuantitas serta kontinuitas, maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari
peralatan saniter ke tempat yang ditentukan.
Plambing merupakan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air
bersih ke tempat yang dikehendaki, baik dalam hal kualitas dan kuantitas, dan
kontinnyuitas yang memenuhi syarat dan membuang air bekas dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi
higienis dan kenyamanan yang diinginkan (Agustiningsih 2012). Sistem plambing
merupakan system penyediaan air bersih dan air kotor yang saling berkaitan serta
merupakan panduan yang memenuhi syarat, yang berupa peraturan perundangan,
pedoman pelaksanaan, standar tentang peralatan dan instansinya. Sistem plambing
dalam penyediaan air dalam gedung ada 2, yaitu sistem pengaliran ke atas dan
sistem pengaliran kebawah. Dalam sistem pengaliran ke atas, pipa utama dipasang
dari tangki atas ke bawah sampai langit-langit lantai terbawah dari gedung,
kemudian mendatar dan bercabang-cabang tegak ke atas untuk melayani lantai-
lantai di atasnya.
Perencanaan instalansi plambing tidak boleh sembarangan. Hal ini bertujuan
untuk menghindari adanya kegagalan sistem seperti kurangnya tekanan, dan
kecepatan aliran fluida. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan distribusi air yang
mengalir tidak maksimal disetiap cabang pipa dikarenakan tidak diketahuinya
tekanan, debit, kecepatan aliran, dan kerugian head-head pipa yang tidak sesuai
dengan yang disyaratkan (Mahardika 2018). Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis sistem plambing di Gedung Student Center, Institut
Pertanian Bogor.

METODOLOGI
Penelitian mengenai Studi kasus sistem plambing di Gedung Studen Center,
Institut Pertanian Bogor dilaksanakan pada tanggal 23 November 2018. Penelitian
diawali dengan dilakukan pengamatan terhadap sistem perplambingan yang
terdapat dalam Gedung student center meliputi, plambing air bersih, plambing air
kotor, pipa vent, pipa air hujan, serta reservoir. Setelah itu, dilakukan
penggambaran isometrik dan 3 Dimensi plambing di Student Center menggunakan
software AutoCAD. Kemudian dilakukan analisis jumlah alat plambing, plambing
air kotor, pipa vent, dan reservoir beserta dimensinya. Diagram alir mengenai
pengamatan sistem perplambingan di Gedung Student Center dapat dilihat pada
Gambar 1.

2
Mulai

Dilakukan pengamatan sistem plambing di Gedung Student Center

Dilakukan penggambaran isometric dan 3D sistem plambing dengan


menggunakan software AutoCAD

Dilakukan analisis jumlah alat plambing, plambing air kotor, pipa


vent, dan reservoir beserta dimensinya

Selesai

Gambar 1 Metodologi studi kasus sistem plambing di Gedung Student Center

PEMBAHASAN
Air bersih berasal dari air baku yang telah mengalami pengolahan. Air baku itu
sendiri dapat berasal dari berbagai macam sumber daya air. Definisi dalam UU
Sumber Daya Air (UU RI No. 7 Tahun 2004) menyebutkan bahwa sumber daya air
adalah semua air yang terdapat pada, di atas maupun di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang
berada di darat (Kodoatie dan Sjarief 2005). Berkaitan dengan hal tersebut,
diperlukan sistem distribusinya atau plambing yang baik.
Plambing merupakan perpaduan antara seni dan teknologi serta peralatan
pendukung untuk penyediaan air bersih ke tempat yang diinginkan, baik dalam
bentuk kualitas, kuantitas maupun kontinuitas dengan memenuhi syarat yang
berlaku, serta membuang air kotor atau air bekas dari tempat-tempat tertentu tanpa
mencemari bagian penting penting lainnya. Menurut Babbit (1960), sistem
plambing terdiri dari tiga bagian yaitu penyediaan air atau supply dimana sumber
air berasal, perlengkapan pipa atau fixtures dimana air digunakan, serta saluran
penyaluran air buangan dan ven atau drain-waste-vent dimana penyaluran air
setelah digunakan.
Fungsi dari peralatan plambing adalah pertama, untuk menyediakan air bersih
ke tempat-tempat yang membutuhkan dengan jumlah aliran serta tekanan yang
sesuai, dan kedua membuang air kotoran dari tempat-tempat tertentu dan tetap
menjaga kebersihan tempat-tempat yang dilaluinya (Noerbambang dan Morimura
2005). Dalam perencanaan sistem plambing air bersih, terdapat hal penting yang
harus diperhatikan, yaitu kualitas air yang akan didistribusikan, sistem penyediaan
air yang akan digunakan, pencegahan pencemaran air dalam sistem, laju aliran
dalam pipa, kecepatan aliran dan tekanan air, serta permasalahan yang mungkin
timbul jika dilakukan penggabungan antara cadangan air untuk air bersih dan
pencegahan pemadam kebakaran (Rinka et al 2014).

3
Plambing air bersih Gedung Student Center
Sistem penyediaan air bersih diperlukan untuk mengalirkan air bersih menuju
tempat yang memerlukan. Dalam perancangan sistem air bersih harus diperhatikan
mengenai sistem yang akan digunakan, pada umumnya terbagi dalam beberapa
jenis seperti: sistem sambungan langsung, sistem tangki atap, dan sistem tangki
tekan (Suhardiyanto 2016). Peralatan plambing secara umum adalah alat-alat yang
digunakan sebagai penyediaan air bersih maupun pembuangan air kotor yang
dipasang pada bagian dalam maupun bagian luar gedung. Menurut Wanggay
(2013), bahan yang dianjurkan untuk menjadi peralatan plambing harus memiliki
sifat berikut, Sedikit atau bahkan tidak menyerap air, Mudah dibersihkan, Tidak
berkarat dan tidak mudah aus, Relatif mudah dibuat dan Mudah dipasang.
Pengamatan pada sistem plambing dilakukan di Student Center (SC) IPB.
Gedung ini terdiri dari 2 lantai dengan dimensi per lantai sebesar 45 m x 12 m
dengan luas total gedung sebesar 1080 m2. Lantai pertama memiliki 18 ruangan dan
1 lobby. Lantai kedua memiliki 20 ruangan. Setiap ruangan memiliki dimensi 5 m
x 3.5 m. Gedung Student Center dipergunakan untuk menunjuang kegiatan
mahasiswa IPB, seperti kegiatan rapat, sekretariat, tempat penyimpanan barang dan
kegiatan UKM. Denah Gedung Student Center dapat terlihat pada gambar 1.

Gambar 2 Denah Gedung Student Center

4
Gedung Student Center memiliki 4 ruang saniter yang berbeda-beda. Terdapat 2
ruang saniter di lantai pertama dan 2 ruangan saniter di lantai kedua. Ruang saniter
sebelah kanan setiap lantai gedung dipergunakan untuk saniter wanita dan ruang
saniter sebelah kiri setiap lantai gedung dipergunakan untuk saniter pria. Ruang
saniter pria lantai pertama memiliki 3 WC (Water Closet), 1 LV (Lavatory), 3 FC
(Faucet). Ruang saniter wanita lantai pertama memiliki jumlah yang sama dengan
saniter pria lantai pertama. Untuk ruang saniter pria lantai kedua memiliki 2 WC
(Water Closet), 2 LV (Lavatory), 5 FC (Faucet) dan 1 UR (Urinoir). Ruang saniter
wanita lantai kedua memiliki jumlah yang sama dengan saniter pria lantai kedua,
tetapi tidak memiliki urinoir. Pada saniter pria dan wanita lantai kedua memiliki 1
ruangan musholla. Bentuk ruang saniter Gedung SC dapat dilihat pada Lampiran 1.
Pendistribusian air bersih di Gedung student center IPB menggunakan pipa
PVC. Dimana air akan dialirkan dari reservoir menggunakan pompa menuju
rooftank. Air bersih dari rooftank akan di alirkan ke alat alat plambing yang berada
pada ruang saniter. Ukuran pipa yang terlihat pada ruang saniter untuk mengalirkan
air bersih yaitu berukuran 1.5” atau setara dengan 40 mm. Gambar isometri pipa air
bersih dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Isometri pipa air bersih

Ground reservoir dan Roof tank Gedung Student Center


Tangki atau reservoir adalah media penyimpan air bersih dalam sistem
plambing. Berdasarkan tata letaknya, reservoir dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
reservoir bawah (ground reservoir) dan tangki atas (roof tank). Reservoir bawah
dibuat sebagai tempat penyimpanan air bersih sementara sebelum air dialirkan ke
tangki atas untuk melayani kebutuhan air bersih per harinya. Kapasitas reservoir
bawah suatu sistem plambing tergantung pada besarnya kebutuhan air bersih per
hari. Volume ground reservoir dapat diambil dari 100 % kebutuhan air bersih per
hari (Morimura dan Noerbambang 2000).
Pada dasarnya sistem pipa dalam penyediaan air dalam gedung ada 2, yaitu
sistem pengaliran ke atas dan sistem pengaliran kebawah. Dalam sistem pengaliran
ke atas, pipa utama dipasang dari tangki atas ke bawah sampai langit-langit lantai
terbawah dari gedung, kemudian mendatar dan bercabang-cabang tegak ke atas

5
untuk melayani lantai-lantai di atasnya (Kurniawan dan Sudiyono 2014). Menurut
Christianto (2017), peran dari tangki atas adalah sebagai pengantisipasi untuk
menampung kebutuhan air puncak, dimana tersedianya kapasitas yang cukup dalam
jangka waktu 30 menit. Untuk mengantisipasi kejadian kebutuhan puncak pada saat
muka air terendah dalam tangki atas, perlu diperhitungkan jumlah air yang dapat
dimasukkan dalam waktu 10 sampai 15 menit oleh pompa.
Berdasarkan hasil dari pengmatan yang dilakukan di Gedung Studen Center IPB,
Gedung memiliki roof tank sebanyak 2 buah, dan 1 reservoir di belakang Gedung.
Roof tank yang digunakan adalah Penguin TB 110, yang memiliki kapasitas volume
1050 liter. Total volume roof tank yang dimiliki gedung Student Center adalah 2100
liter. Kapasitas yang reservoir yang dimiliki gedung SC tidak diketahui karena
terletak dibawah tanah dan tertutup beton. Hal tersebut diasumsikan bahwasannya
ground reservoir yang terdapat pada Gedung Student Center IPB terbuat dari beton.
Gambar roof tank yang digunakan di Gedung Student Center IPB dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 4 Rooftank di gedung Student Center

Pipa Air Buangan dan Sistem Penyaluran Air Hujan


Air buangan biasanya mengandung bagian-bagian padat ditampung ke dalam
bak yang biasa disebut septictank. Pipa pembuangan harus mempunyai ukuran dan
kemiringan yang cukup dan sesuai dengan banyak dan jenis air buangan yang
dialirkan . Ketentuan umum untuk pipa pembuangan menurut SNI 03-7065-2005
tentang Tata Cara Perancangan Sistem Plambing meliputi; ukuran minimum pipa
cabang mendatar minimal memiliki ukuran yang sama dengan diameter terbesar
dari perangkap alat plambing yang dilayani, Ukuran pipa minimum pipa tegak
harus memiliki ukuran minimal dengan diameter terbesar cabang mendatar yang
disambungkan ke pipa tegak, pengecilan ukuran pipa tidak boleh dalam arah air
buangan, pipa dibawah tanah minimal mempunyai 50 mm, dan interval cabang
memiliki jarak minimal 2.5 m.
Pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa Sistem penyaluran air
buangan dialirkan melalui pipa air buangan ke saluran pembuang. Ukuran pipa
pembuangan yang terlihat di Gedung student center IPB berukuran 150 mm menuju
septic tank. Aliran pembuangan pada water closet , lavatory, floor drain dan urinoir
menuju ke tangki pembuangan atau septic tank. Namun, kapasitas septic tank tidak
dapat diketahui karena berada di bawah tanah dan ditutup dengan beton. Hal

6
tersebut dapat diasumsikan bahwasannya septic tank yang berapa di Gedung
Student Center IPB terbuat dari beton. Gambar isometri pipa air buangan dapat
dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Isometri pipa air buangan

Selain itu dari pengamatan yang telah dilakukan, juga ditemukan pipa
penyaluran air hujan. Sistem penyaluran air hujan di Gedung student center IPB
yaitu dengan menggunakan talang air. Talang dipasang pada setiap sudut gedung
serta pada atap, dan disalurkan melalui sebuah pipa PVC ke saluran pembuangan
berupa drainase air buangan. Air hujan tidak ditampung namun langsung dialirkan
menuju badan air terdekat. Pipa penyaluran air hujan di Gedung student center IPB
yang terlihat memiliki diameter sebesar 100 mm.
Kelebihan dari sistem plambing gedung ini adalah alat saniter dan ruang saniter
yang cukup memadai serta adanya toilet yang dilengkapi dengan musholla sehingga
memudahkan pengguna gedung untuk beribadah. Kelemahan dari gedung ini
adalah dimensi ruang saniter yang kurang luas, terutama yang digabung dengan
musholla kurang diperluas dimensinya agar lebih nyaman digunakan. Kelemahan
lainnya yaitu tidak adanya pemanfaatan air hujan secara langsung untuk kebutuhan
air bersih di gedung itu sendiri dalam rangka konservasi air. Secara keseluruhan,
sistem plambing air bersih dan air buangan sudah cukup memadai bagi pengguna
gedung Student Center IPB. Ukuran pipa pembuangan yang terlihat di Gedung
student center IPB berukuran 150 mm menuju septic tank.

SIMPULAN
Penelitian mengenai studi kasus sistem plambing yang ada di Gedung Student
Center IPB bertujuan untuk menganalisis sistem plambing yang ada di Gedung
Student Center. Hasil dari pengamatan yang dilakukan yaitu berupa ruang saniter
dan jumlah alat plambingnya, ground reservoir dan roof tank, serta pipa buangan
dan pipa air hujan. Ruang saniter yang ada di Gedung SC menurut pengamatan
memiliki 1 ruang saniter berada di lantai 1 dan satu ruang saniter di lantai 2. Alat

7
plambing yang ada pada lantai satu di ruang saniter wanita dan Pria yaitu 3 WC
(Water Closet), 1 LV (Lavatory), 3 FC (Faucet). Ruang saniter pria lantai kedua
memiliki 2 WC (Water Closet), 2 LV (Lavatory), 5 FC (Faucet) dan 1 UR
(Urinoir). Sedangkan Ruang saniter Wanita lantai kedua memiliki 2 WC (Water
Closet), 2 LV (Lavatory), 5 FC (Faucet). Ukuran pipa yang terlihat pada ruang
saniter untuk mengalirkan air bersih yaitu berukuran 1.5” atau setara dengan 40
mm. Gedung SC memiliki roof tank sebanyak 2 buah, dan 1 reservoir di belakang
Gedung. Roof tank yang digunakan adalah Penguin TB 110, yang memiliki
kapasitas volume 1050 liter. Ukuran pipa pembuangan yang terlihat di Gedung
student center IPB berukuran 150 mm menuju septic tank. Sistem penyaluran air
hujan di Gedung student center IPB yaitu dengan menggunakan talang air yang
tersambung dengan pipa berukuran 100 mm menuju saluran drainase. Kelebihan
dari ruang saniter Gedung SC yaitu adanya tempat ibadah yang tersambung dalam
ruang saniter. Kekurangan yang terdapat dalam Gedung SC yaitu ukuran ruang
saniter yang kurang luas dan tidak adanya pemanfaatan air hujan.

Saran
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan seharusnya lebih kodusif, dan
pemahaman mengenai metode yang digunakan harus lebih diperhatikan, agar hasil
data yang didapatkan sesuai atau akurat.

Daftar Pustaka
Agustiningsih D. 2012. Kajian Kualitas Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal
dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai [Tesis]. Semarang (ID)
: Universitas Diponegoro.
Babbit, Harold E. 1960. Plumbing. United States (USA) : McGraw Hill Book
Company.
Christianto H. 2017. Perancangan sistem distribusi air bersih di gedung kuliah dan
laboratorium jurusan teknik mesin Universitas Lampung [Skripsi]. Bandar
Lampung (ID): Universitas Lampung.
Dierjen Pengairan. 2004. UU RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Kurniawan AP, Sudiyono. 2014. Kapasitas daya dukung jaringan pipa air bersih
dan ven gedung lembaga pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. INERSIA.10(2): 80-92.
Kodoatie dan Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta
(ID) : Andi
Mahardika P. 2018. Evalasi instalasi plumbing air bersih rumah tipe 42
menggunakan Pipe Flow Expert berdasarkan SNI 03-7065-2005 dan BS
6700. Jurnal Teknologi Terapan. 4(01): 1-6.
Morimura T, Noerbambang SM. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing. Jakarta (ID) : PT Pradnya Paramita.
Rinka DK, Sururi R, Wardhani E. (2014). Perencanaan sistem plambing air limbah
dengan penerapan konsep green building pada Gedung Panghegar Resort
Dago Golfhotel. Jurnal Teknik Lingkungan ITENAS. 1(2) : 1-12.
Suhardiyanto. 2016. Perencanaan sistem plambing instalasi air bersih dan air
buangan pada pembangunan gedung perkantoran bertingkat tujuh lantai.
Jurnal Teknik Mesin (JTM). 5(3): 1-8.

8
Wanggay, Putri A. 2013. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Dan Air Kotor
[Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.
Wiwoho. 2005. Model Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Sungai Dengan
QUAL2E. [Tesis]. Semarang (ID) : Universitas Diponegoro.

9
Lampiran 1 Ruang saniter Gedung Student Center IPB Lantai 1 dan Lantai 2

10
Lampiran 2 Ruang saniter Gedung Student Center IPB

11
Lampiran 3 Gambar isometri pipa air bersih dan air buangan

12
Lampiran 4 Gambar 3D Gedung Student Center IPB

13
Lampiran 5 Hasil dokumentasi

14

Anda mungkin juga menyukai