Anda di halaman 1dari 11

5.

1 Pemilihan Jenis Intake


Pada perencanaan ini, jenis intake yang dipilih adalah River Intake. Air sungai
yang menjadi bahan baku pengolahan disadap dengan menggunakan 3 pipa sadap
untuk 3 level air yang berbeda. Air yang telah melalui pipa sadap akan ditampung
terlebih dahulu di sumur pengumpul, kemudian akan dipompakan menuju
pengolahan. Untuk merencanakan bangunan intake ini diperlukan data-data sebagai
berikut :
 Q = 452,64 liter/detik
 Dari sungai ke IPAM menggunakan pompa

5.2.1 Screen
Sebelum air sungai masuk ke dalam pipa sadap air baku terlebih dahulu air
yang berasal dari sungai melewati bar screen yang berfungsi agar sampah dan
kotoran-kotoran lain tidah ikut masuk dalam pipa sadap air baku. Data-data yang
digunakan dan direncanakan dalam merencanakan bar screen adalah sevagai berikut :
 Q = 452,64 liter/detik
 Kemiringan bar terhadap dasar saluran = 60 o
 Lebar bar (w) = 10 mm
 Jarak antar bar (b) = 25 mm
 Bentuk bar = shape edge rectangular (faktor bentuk = 2,43)
 Tinggi bar = 1 m
 Kecepatan air melalui screen = 1 m/detik
Perhitungan :
𝑄 0,45264
Luas Bukaan screen (A) = = m3/s = 0,45264 m2
𝑣 1 𝑚/𝑠

𝐴 0,45264 𝑚2
Luas Bukaan screen saat bersih (a) = = = 0,45264 m2
ℎ 1𝑚

𝑎 0,45264 𝑚 x 1000 mm/m


Jumlah space antar bar = = = 18
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑏𝑎𝑟 25 𝑚𝑚

Jumlah bar = jumlah space antar bar – 1 = 18 -1 = 17 bar

Lebar total bar screen = (jumlah space antar barx30mm)+(jumlah


barx10mm)
= (32 x 25 mm) + (31 x 10 mm)
= (18 x 25 mm) + (17 x 10 mm)
= 620 mm
Kecepatan di saluran menuju screen dengan h saluran = 1m adalah
𝑄 0,45264 𝑚3/𝑠
V saluran = = = 0,73 m/s
ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 1 𝑚 𝑥 0,62 𝑚

 Headloss yang melalui bar screen saat kondisi bersih adalah


4
𝑤 3 (𝑉𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑏𝑎𝑟)2
=βx (𝑏 ) x x sin60
2𝑔
4
10 3 (1 𝑚/𝑠)2
= 2,46 x (25) x x sin60
2 𝑥 9,81

= 0,0016 m

Pembersihan bar screen dilakukan secara manual dengan menggunakan garpu


penggaruk, pembersihan dilakukan jika luas bukaan screen sudah 50 % tertutupi
(clogging).
 Luas bukaan screen saat clogging
(A50) = 50 % x A
= 50% x 0,45264 m2
= 0,22632 m2
𝑄 0,45264 𝑚3/𝑠
 Kecepatan antar bar screen saat clogging = = = 2 m/s
𝐴 50 0,22632 𝑚2

 Headloss yang melalui bar screen saat clogging adalah


4
𝑤 3 (𝑉𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑏𝑎𝑟)2
=βx (𝑏 ) x x sin60
2𝑔
4
10 3 (2 𝑚/𝑠)2
= 2,46 x (25) x x sin60
2 𝑥 9,81

= 0,0064 m

Untuk lebih jelasnya gambaran dari screening, dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut
ini :

5.2.2 Pipa Sadap Air Baku


Dalam pengambilan air baku dari sungai, diperlukan pipa sadap untuk mengalirkan
air ke sumur pengumpul. Untuk menjaga kontinyuitas suplai air baku, pipa sadap
harus direncanakan sebaik mungkin. Berikut data-data yang direncanakan untuk pipa
sadap air baku :
 Q = 452,64 liter/detik
 V rencana = 1 m/detik
 L pipa : Untuk pipa 1 = 50 m
Untuk pipa 2 = 55 m
Untuk pipa 3 = 60 m
𝑄𝑎𝑖𝑟𝑏𝑎𝑘𝑢 0,45264 𝑚3/𝑠
 Qtiap pipa = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑑𝑎𝑝 = = 0,150 m3/s
3
𝑄 0,15 𝑚3/𝑠
 A=𝑣= = 0,15 m2
1 𝑚/𝑠

4𝐴 4 𝑥 0,15 𝑚2
 D=√𝜋 =√ = 0,43 𝑚
3,14
50 𝑥 2601,85
 Hf pada pipa 1 = = 1,53 m
(0,0011 𝑥 130 (35,5)2,63 ) 1,85

55 𝑥 2601,85
 Hf pada pipa 2 = = 1,69 m
(0,0011 𝑥 130 (35,5)2,63 ) 1,85

60 𝑥 2601,85
 Hf pada pipa 3 = = 1,84 m
(0,0011 𝑥 130 (35,5)2,63 ) 1,85

5.2.3 Sumur Pengumpul

Sumur pengumpul disini berfungsi untuk mengumpulkan air baku dari air sungai
untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi air sungai. Level air sungai yang fluktuatif
dapat mempengaruhi kinerja dari Instalasi air minum, sehingga dikhawatirkan proses
pengolahan tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu penting kiranya dalam
pengolahan dibangun sumur pengumpul apabila air sungai yang dijadikan air baku
sering mengalami fluktuasi.
Direncanakan :
 Jumlah sumur pengumpul = 1
 Kedalaman = 8 meter (asumsi kedalaman sungai = 6 m)
 Free board = 0,3 meter
 Q yang masuk ke dalam sumur = 0,45624 m3/det
 Saluran terbuat dari beton, nilai n = 0,015, dengan tebal dinding 30 cm
 Diameter pipa sadap = 0,43 m
 Panjang sumur pengumpul = 10 x D
= 10 x 0,43 m = 4,3 m = 4,5 m
 Lebar sumur pengumpul (3 pipa suction) = 10 x D
= 10 x 0,45 m
= 4,5 m

Jadi dimensi sumur pengumpul adalah sebagai berikut :


L = 4,5 m
W = 4,5 m
H =8m
5.2.4 Pompa
Dalam perencanaan bangunan pengolahan air minum tidak bisa dilepaskan
dari keberadaan pompa. Pompa mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
kelancaran proses pengolahan antara lain dapat menaikkan level muka air ke daerah
yang lebih tinggi. Untuk itu agar proses pengolahan dapat berjalan dengan baik,
pompa harus direncanakan dengan sebaik – baiknya.
Sistem perencanaan :
 Setiap pompa terdapat 1 buah suction
 Digunakan 4 buah pompa dengan 1 pompa untuk cadangan
 Tiap pipa suction dilengkapi dengan strainer

1. Pipa suction dan pipa discharge


vrencana = 1.5 m/det
𝑄𝑎𝑖𝑟𝑏𝑎𝑘𝑢 0,45264 𝑚3/𝑠
 Qtiap pipa = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑑𝑎𝑝 = = 0,150 m3/s
3
 Q=vxA
𝑄 0,15 𝑚3/𝑠
 A= = = 0,1 m2
𝑣 1,5 𝑚/𝑠

4𝐴 4 𝑥 0,1 𝑚2
 Sehingga D = √ =√ = 0,356 𝑚
𝜋 3,14

𝑄 0,15 𝑚3/𝑠
 vcek = =1 = 1,50 m/s
𝐴 𝑥 3,14 𝑥 0,356 𝑚 ^2
4

2. Pemompaan
𝑄𝑝𝑒𝑚𝑜𝑚𝑝𝑎𝑎𝑛 0,45264 𝑚3/𝑠
 Qpompa = = = 0,150 m3/s
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 3

Jadi debit tiap - tiap pompa adalah 0,150 m3/s

3. Headloss pompa
 Asumsi : permukaan air di sumur pengumpul = 0,5 m dari dasar tanah
 Elevasi tanah = + 8 m
 Tinggi bangunan prasedimentasi = 2,52 m


 Head statis = 5 + 0,5 + 0,3 + 1 + 8 + 2,52 = 17,32 m


 L suction = 6,8 + 1 = 7,8 m
 L disharge = 70 m
 Letak kesemua pompa tersebut berada pada ketinggian yang sama

a. Mayor losses
𝑄 1,85
Hfsuction = [0,2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷2,63] x L suction

0,15 1,85
= [0,2785 𝑥 130 𝑥 0,3562,63] x 7.8 m

= 0,046 m
𝑄 1,85
Hfdischarge = [0,2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷2,63] xL discharge

0,15 1,85
= [0,2785 𝑥 130 𝑥 0,3562,63] x 70 m

= 0,41 m
Hf mayor losses = 0,046 m + 0,41 = 0,456 m
b. Minor losses
𝑣2 1,52
 Head velocity (Hv) = = 2 𝑥 9,81 = 0,11 m
2𝑔

 Belokan, dimana ada satu belokan, k = 0,4

𝑣2
Hm1 = n belokan x K x
2𝑔

= 1 x 0,4 x 0,11 m
= 0,044 m
 Valve, ada dua valve, k = 0,3
𝑣2
Hm2 = n valve x K x
2𝑔

= 2 x 0,3 x 0,11 m
= 0,066 m
 Head akibat 1 basket strainer (K = 0,95)
𝑣2
Hm3 = n strainer x K x
2𝑔

= 1 x 0,95 x 0,11 m
= 0,1 m
 Hf minor losses = Hv + Hm1 + Hm2 + Hm3
= 0,11 m + 0,044 m + 0,066 m + 0,1 m
= 0,32 m
 Hf total = Head statis + Hf mayor + Hf minor + H sisa tekan
= 17,32 m + 0,456 m + 0,32 m + 10 m
= 28,1 m
Dari head pompa yang diperoleh,yaitu sebesar 28,1 m dan debit pompa
sebesar 0,15 m3/detik = 150 liter/detik, maka kemudian diplotkan ke dalam kurva
karakteristik pompa yang digunakan, yaitu pompa sentrifugal Grundfos. Berikut
adalah kurva karakteristik pompa.





















Dari Kurva diatas diperoleh :
Tipe pompa = 250 x 200 – 315
dimana : 250 = diameter isap (suction)
200 = diameter keluar(discharge)
315 = Frekuensi (Hz)
Sehingga dari tipe itu dapat ditentukan :
1. Whp atau daya air yaitu energi yang secara efektif diterima oleh air dari
pompa per satuan waktu.
𝜆𝑥𝑄𝑥𝐻
Whp = 75

dengan
Whp = daya air (Hp)
𝜆 = berat air per satuan volume (densitas, kg/m3)
Q = debit air (m3/detik)
H = head pompa (m)
1000 𝑥 0,15 𝑥 28,1 𝑚
Whp = = 56,2 hp
75

dengan ketentuan 1 Hp = 0,746 kW ; Whp = 41,92 kW


2. Bhp atau daya poros yaitu energi yang diperlukan untuk menggerakkan
pompa per satuan waktu dan diasumsikan efisiensi pompa atau nilai 𝜂
sebesar 75 % = 0,75, maka
𝑊ℎ𝑝
Bhp = 𝜂
41,92 𝑘𝑊
= 0,75

= 55,89 kW

5.2.5 Strainer
Strainer dalam penyaluran air baku ke IPAM mempunyai fungsi untuk
menyaring benda – benda yang terkandung dalam air baku. Dalam perencanaan ini
digunakan strainer bertipe cylindrical stainer.
Direncanakan :
 Tipe : cylindrical strainer
 D lubang strainer = 10 mm
 Q = 0,15 m3/s
 Diameter tiap tiap strainer (D strainer) = 1,5 x Dsc = 1,5 x 0,25 m = 0,375 m
 Jarak tiap strainer dari dasar intake (s) = ½ Dstrainer = ½ x 0,375 m = 0,19 m
 Jarak ujung strainer ke permukaan air (S) = 1,5 x Dstrainer = 1,5 x 0,375 m =
0,5 m
 Luas permukaan tiap tiap strainer (A) = Luas total lubang strainer

= 2 π r2
= 1/4 π Dstrainer2
= 1/4 π (0,375 m)2
= 0,11 m2
 Cek kecepatan tiap tiap strainer di sumur pengumpul
𝑄𝑠𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 0,15 𝑚3/𝑠
(Vcek) = = = 1,36 m/s
𝐴 0,11 𝑚2

 Cross Area = 2 x A = 2 x 0,11 m2 = 0,22 m2


 Luas tiap lubang strainer (AL) = ¼ π Ø lubang strainer2
= ¼ π (10 mm)2
= 78,5 mm2 = 7,85 x 10-5 m2
 Jumlah lubang (n) = A : AL
= 0,11 m2 : (7,85 x 10-5 m2)
= 1402 lubang

Anda mungkin juga menyukai