Minum
Oxidation
Chemical conditioning Adsorption
Penambahan coagulant Ion Exchange
2. Air Tanah
- Aerasi -> Koagulasi -> Flokulasi –> Sedimentasi –> Filtrasi ->
Desinfeksi dan pH adjustment.
- Aerasi -> Filtrasi -> Ion Exchange.
- Aerasi -> Filtrasi -> Membrane.
Proses pengolahan air minum konvensional
Bangunan intake
Prasedimentasi
Flokulator
Sedimentasi/clarifier
Filter/Filter cepat
Kaporit/chlor Desinfeksi
atau ozone
Reservoir
Distribusi
Karakter Air Baku
• Air baku dari air permukaan mengandung partikel halus yang
sulit mengendap (fine suspended solid), koloidal yang stabil
dan makromolekul organik
• Partikel koloidal adalah partikel sangat halus yang umumnya
bermuatan elektrostatis, sehingga cenderung stabil dalam
larutan
• Koloidal stabil akibat muatan elektrostatis yang menyebabkan
daya tolak antar partikel lebih dominan dibanding gaya tarik
• Perlu perlakuan utk mengurangi muatan negatif partikel
sehingga partikel bisa bergabung
• Koagulan merupakan garam logam multivalen yang
terdisosiasi dalam air
Kekeruhan (NTU)
0
50
100
150
200
250
300
Jan-01
Feb-01
Mar-01
Apr-01
Mei-01
Jun-01
Jul-01
Agust-01
Sep-01
Waktu Okt-01
Nop-01
Des-01
Jan-02
Feb-02
Mar-02
Apr-02
Fluktuasi Kualitas Air Baku (sungai)
Koagulasi dan flokulasi
• Koagulasi adalah proses pencampuran koagulan sedemikian
rupa sehingga pencampuran koagulan dengan air baku telah
terjadi secara homogen
• Flokulasi adalah pembentukan mikroflok yang terjadi setelah
kogulasi, menjadi flok-flok yang besar dan mempunyai
densitas yang cukup sehingga dapat diendapkan secara teknis
dan ekonomis
• Koagulan adalah garam atau senyawa polimer yang
mengandung kation dan anion yang terdisosiasi sedemikian
rupa sehingga memberikan kation multivalen (yang relatif
tidak membahayakan manusia) yang akhirnya membentuk
flok hidroksida yang mengendap
Tujuan dan Manfaat Koagulasi-flokulasi
• Tujuan kogulasi dan flokulasi adalah menggabungkan partikel
halus yang sulit diendapkan dan koloid dalam air baku (yang
menyebabkan kekeruhan) untuk membentuknya menjadi flok
yang mudah diendapkan. Koagulasi-flokulasi juga mengurangi
kandungan zat pencemar lain
• Produk akhir dari koagulasi-flokulasi adalah terbentuknya flok-
flok yang terdiri dari impurities/pencemar dan hidroksida
logam koagulan yang mengendap
• Flok-flok yang terbentuk mempunyai kemampuan untuk
mengadsorpsi zat terlarut seperti logam berat dalam
konsentrasi relatif rendah
Sumber Air Baku Dengan Kekeruhan Tinggi
Sumber air baku yang masih baik
Sumber Air Waduk
Teori koloid
Zeta Potential of Charged Particle
• Zeta potential is a measure of
the magnitude of the
electrostatic or charge
repulsion or attraction
between particles, and is one
of the fundamental
parameters known to affect
stability.
1cm/det, maka gradien kecepatan antara kedua partikel tersebut adalah 10/det .
• Gradien kecepatan dapat dinyatakan sebagai dv/dz
Partikel A, va = 2 cm/det
Partikel B, vb = 3 cm/det
Partikel C, vc = 4 cm/det
G = [P/µC]1/2
P = QρgH
Q = debit, m3/det
ρ = densitas air (1000 kg/m3)
g = gravitasi m/det2
H = tinggi terjunan atau kehilangan energi (m)
Daya yang dibutuhkan koagulator mekanis
• Power dissipated, P
P = Np (n) 3(Di)5 r
P = power ,W
Np = konstanta impeller, 0,3 sd 1, utk propeller
n = putaran propeller perdetik, rps
D = diameter propeller,m
r = densitas, kg/m3
Daya yang dibutuhkan untuk pengadukan
mekanis (lanjutan)
• Rumus dasar utk paddle
P = 1/2CdA ρv3
P = KCdAv3
K = konstanta paddle, 0,9-1,0
Cd = koefisien gesek (drag), 1-1,9
v = kecepatan relatif antara paddle dengan air, fps.
A = cross section paddle
Inline flash mixing
Kriteri desain:
G = 3000-5000/s
Td = 0.5 s
Headloss = 0.3-0.9 m
In line static mixer
G = [P/µC]1/2
= [(g/ᶹ)(Ss-1)(1-fe)(h2-h1)/(C/Q)]1/2
µ/ρ = ᶹ
td = feC/Q
Upwelling of Sludge Blanket (left side) in a
Clarifier
Various designs of up-flow settling tank
combined with flocculator (c&d)
Contoh Soal Koagulasi dan Flokulasi
Bila suatu saat hanya satu bak (reaktor) yang digunakan karena ada
pemeliharaan, check apakah unit tersebut masih memenuhi kebutuhan
bila kenaikan tinggi air maksimum dalam bak pencampur akibat
penambahan beban adalah 10 cm, dan nilai G.td minimum yang
disyaratkan 30.000.
Maka:
Volume = a x a x 1,25 a
= 1,25 a3
9 m3 = 1,25 a3
a3 = 9 m3/1,25
= 7,2 m3
a = 1,93 m
b = 1,93 m x 1,25 = 2,41
Tentukan nilai Power.
Nilai G x td = 36.000
G = 36.000 / 60 detik
G = 600 /detik
G = [P/𝝁 x V]1/2
600 /detik = [P/ 0,000890 N.detik/m2 x 9 m3]
P = (600/detik)2 x 0,000890 N.detik/m2 x 9 m3
P = 2.883 N.m/detik
Tentukan tinggi jatuh air.
P = QρgH
Untuk Kondisi Normal
Q = debit, m3/det
P = 2.883 N.m/detik ρ = densitas air (kg/m )
g = gravitasi m/det 2
3
Bila G x td = 30.000
Maka G minimum = 30.000 / 31,3 detik = 958,5 /detik
H’ = P’/Q x ρ x g
= (7.677 N.m/detik) / [(0,3 m3/detik) x (997,0 kg/m3) x (9,82 m/detik2)
H’ = 2,615 m
Jadi tinggi jatuh minimum adalah 2,615 m
Dengan mengambil dasar bak sebagai referensi dan dianggap
mempunyai elevasi = 0 m, maka elevasi permukaan air pada saat
debit 0,3 m3/det. = + 2,52 m
Elevasi permukaan air pada hulu ambang = elevasi hulu air pada saat
debit 0,15 m3/det. + (beda elevasi hulu ambang saat debit 0,3
m3/det. – elevasi muka air hulu ambang pada saat debit 0,15 m3/det.)
Hilir
v2 = Q/A2 = 0,6 m/det.
A2 = 1,2/0,6 = 2 m2.
y2 = 2/1,2 = 1,667 m.
F2 = v2/(g.y2)0,5 = 0,148 - subkritis
Energi yang terdisipasi
Hf = (y2-y1)3 /(4 y1 x y2) = (1,667-0,147)3/(4.0,147.1,667)) = 3,58 m.
Nilai G.td
G = [P/(µV)]0,5
P = Q.ρ.g.Hf = (1,2)( 997)(9,82)(3,58) = 42060 (N.m)/det.
G = [42060)/( 0,000890.V)]0,5
Nilai V (volume reaktor) dihitung berdasarkan volume daerah transisi
sepanjang L,
L = 7 (y2 – y1) = 7 (1,667-0,147) m = 10,67 m.