(Pengadukan)
MINGGU KE 5
UNIT OPERASI TEKNIK LINGKUNGAN
Pengertian dan tujuan
• Pengadukan (mixing) merupakan suatu
aktivitas operasi pencampuran dua atau
lebih zat agar diperoleh hasil campuran
yang homogen.
• Pada media fase cair, pengadukan
ditujukan untuk memperoleh keadaan
yang turbulen
2
Jenis Pengadukan
• Jenis pengadukan dalam pengolahan air
dapat dikelompokkan berdasarkan
kecepatan pengadukan dan metoda
pengadukan:
– Berdasarkan kecepatannya, pengadukan
dibedakan menjadi pengadukan cepat dan
pengadukan lambat
– Berdasarkan metodanya, pengadukan
dibedakan menjadi pengadukan mekanis,
pengadukan hidrolis, dan pengadukan
pneumatis 7
Mixing dalam operasi Teknik
Lingkungan
• Equalisasi
• Netralisasi
• Koagulasi flokulasi
• Aerasi
• Disinfeksi
Alat dalam operasi mixing
1. Mekanikal (Rotating
impellerpropeler, turbin,
paddle)
2. Pneumatik (Air agitator,
mixing jet/pump)
3. Baffle basin
Pengadukan mekanis
• metoda pengadukan menggunakan alat
pengaduk berupa impeller yang
digerakkan dengan motor bertenaga listrik
• Setiap jenis pengadukan memiliki nilai
gradien kecepatan, daya pengadukan, dan
spesifikasi mekanis yang berbeda.
• tiga macam impeller, yaitu:
– paddle (pedal)
– Turbine
– propeller (baling-baling) 10
• Kelebihan
– Mudah = pelaksanaan dan perawatan
mudah
– Efektif = turbulensi sangat baik, agitasi
sempurna
– Fleksibel = mudah menyesuaikan dengan
perubahan debit dan beban
• Kekurangan
– butuh listrik, adanya bagian bergerak,
perawatan mahal
– Bila debit pengolahan besar sangat tidak
efisien
11
Paddle Impeller (20 - 150 rpm)
- Biasanya terdiri dari 2 - 4 blades
- Bisa dipasang vertikal atau horizontal
- Diameter paddle 0.5 – 0.8 diameter tangki
- Lebar paddle 1/6 – 1/10 diameter paddle
- Ketinggian dari dasar 0.5 diameter paddle
12
Paddle/dayung
1439 رجب12 14
Turbin Impeller (10-150 rpm)
Jenis bermacam-macam lihat gambar
• Diameter Impeller : 0.3 – 0.5 diameter tangki
• Ketinggian dari dasar = diameter impeller
• Baffle dipinggir tangki : 0.1 diameter bak
15
Turbine
Arc disc turbin
Paraboladisc turbin
18
Propeller
Posisi mixer
1. Top entering mixer
2. Bottom enter
3. Side enter
Kecepatan pengadukan
dinyatakan dengan gradien kecepatan
W P
G
.V
G = gradien kecepatan (detik-1)
W = tenaga yang di suplai per satuan volume air (N-
m/detik.m3)
P = suplai tenaga ke air (N.m/detik) P bergantung
pada metoda pengadukan yang digunakan
V = volume air yang diaduk, m3
= viskositas absolut air, N.detik/m2
21
Kondisi Mixing Optimum :
1. pH umumnya harus netral
2. Temperatur pada suhu kamar
3. Volume cairan memadai
4. Jenis koagulan yang digunakan optimum
misalnya Al2(SO4)3
5. Jenis pengadukan yang digunakan (cepat atau
lambat)
Jenis pengadukan
- Rapid mixing (Pengadukan Cepat)
Koagulasi (G = 700 /detik – 1000/detik)
- Slow mixing (Pengadukan Lambat) flokulasi
(G = 10 /detik - 70 /detik)
22
• Definisi G dan G.td
23
G value (velocity gradient)
GT (rapid mixing) (Slow mixing)
G (/detik) T (detik) G (/detik) T (menit)
1000 20 70 20
900 30 35 60
700 50/>
Sumber: Reynolds, 1982
Pengadukan hidrolis
• pengadukan yang memanfaatkan gerakan
air sebagai tenaga pengadukan:
– terjunan
– loncatan hidrolis
– parshall flume
– baffle basin (baffle channel)
– perforated wall
– gravel bed
– inline-pipe
25
BAFFLE WALL/CHANNEL
HL
TERJUNAN
26
Rumus hidrolis
• Terjunan Keterangan :
• g = percepatan
G=
g×h gravitasi
υ × td • h = tinggi terjunan
• υ = viskositas
• td = waktu detensi
• Hidrolis
• γ = densitas air
γ× hL • HL = head loss air
G=
μ × td • µ = viskositas absolut
• td = detensi (biasanya
60 detik)
27
Kekurangan Kelebihan Hidrolis
Hidrolis Baffle Baffle
outlet
inlet
udara
gelembung udara 29
Pneumatis
30
• Variasi dari G.td didapatkan dari
memvariasikan flow rate udara, bukan
terhadap Q flow rate
• Kehilangan energi kecil
P h + 34
G= P = 81,5 × Ga × log
μ × Vol 34
• Ket :
» P = power
» Ga = flow rate udara yang dimasukkan
» h = kedalaman difuser
31
Vortex
• The motion of the fluid swirling rapidly around a center is called a
vortex.
•The speed and rate of rotation of the fluid are greatest at the center,
and decrease progressively with distance from the center.
•The fluid pressure in a vortex is lowest in the center (where the
speed is greatest) and rises progressively with distance from the
center.
•Vorteks menghalangi operasi mixing dengan cara mengurangi
kecepatan impeller relatif terhadap cairan
Vortex dapat dikurangi dengan baffling yang tepat (1/10 – 1/12
dari diameter tangki)
Contoh operasi mixing
• Koagulasi flokulasi
N Re
» P = tenaga , N-m/det.
» KT = konstanta pengaduk untuk aliran turbulen
» n = kecepatan putaran, rps
» Di = diameter pengaduk, m
» = massa jenis air, kg/m3
» KL = konstanta pengaduk untuk aliran laminar
» μ = kekentalan absolut cairan, (N-det/m2).
» g = percepatan gravitasi
35
Nilai KT dan KL
36
Tenaga Pengadukan (2)
• Pengadukan hidrolis: P Q . .g.h
Q . .g.h g.h
G
.V .td
– P = tenaga, N.m/det
– Q = debit aliran, m3/det
– = berat jenis, kg/m3
– g = percepatan gaya gravitasi, 9,8 m/det2
– h = tinggi jatuhan, m
= kehilangan energi (head loss)
– = /, viskositas kinematis, m2/detik
– td = V/Q = waktu tinggal hidrolik, detik
37
Perhitungan headloss
• Aliran air di baffled channel :
v2
hL k
2.g
k = koefisien kekasaran dinding bak
v = Kecepatan aliran air, m/det
38
Tenaga Pengadukan (3)
• Pengadukan pneumatis:
h 10,4
P 3904.Ga.Log
10,4
P = power, (N.m/s)
Ga = debit udara, m3/menit
h = kedalaman diffuser, m
Poros horisontal
42
• Tenaga yang diperlukan untuk
pengadukan sistem paddle wheel
v3
P CD A
2
• P = tenaga, N.m/det
• CD = koefisien drag (dapat dilihat pada Tabel)
• A = luas permukaan paddle wheel, m2
• = rapat massa air, kg/ m3
• v = kecepatan relatif putaran paddle, m/det
43
Nilai CD
Ratio L/W CD
5 1,20
20 1,50
~ 1,90
44
• Arah shaft vertikal atau horisontal
Shaft horisontal
berputar
Shaft vertikal
berputar
45
• Bila paddle wheel tersusun oleh lebih dari
satu pasang paddle (dengan ukuran yang
sama) 1
P C D Avi3
2
46
Baffled-channel
baffle channel
inlet
outlet
47
Baffled-channel
• Besarnya headloss dipengaruhi oleh
jumlah sekat/kanal
• Jumlah kanal dapat ditentukan sbb:
– Jumlah kanal dalam flokulator aliran horizontal:
1/ 3
2.t H.L.G
2
n Q
1.44 f
49
Flash mix
Merupakan pengadukan cepat
MEKANIS
TIPE PENGADUKAN
Hidrolis
TIPE ALAT PENGADUK LAMBAT
Hidrolis
Perbedaan clay Ss dan flok:
Clay Ss :
• ukuran cukup besar sampai dengan koloidal
• Untuk prasedimentasi - ukurannya berbeda-
beda dan perbedaannya cukup besar.