Anda di halaman 1dari 19

PERHITUNGAN BAK FILTRASI

1. Kriteria Desain
Kecepatan filtrasi = 6 m/jam
Kecepatan backwashing = 36 m/jam
Persentase ekspansi = 35%
Ketebalan media pasir (single media) = 60 cm
ES pasir = 0,3 mm
UC pasir = 1,2
Porositas = 0,4
Kadar SiO2 = > 95 %
Ketebalan lapisan penyangga (kerikil) = 8,5 cm
ES kerikil = 5 mm
Kehilangan tekanan (Rand Sand Filter) = 0,2 m
(Sumber: Revisi SNI 19-6774-2002)

Sistem underdrain:
Rasio luas orifice : luas bed = 0,0016 : 1
Rasio luas lateral : luas orifice = (2) : 1
Rasio luas manifold : luas lateral = (2) : 1
Diameter orifice (Do) = 1 cm
Jarak antar orifice = Jarak antar lateral = 10 cm
(Sumber: Fair & Geyer, 1968)

Sistem perpipaan:
kecepatan pipa inlet (vi) = 1 m/det
kecepatan pipa outlet (vo) = 1,1 m/det
kecepatan pada drain (vd) = 1,2 m/det
kecepatan pada wash line (vw) = 2,6 m/det
(Sumber: Droste, 1997)

2. Perencanaan
Bak filtrasi yang direncanakan adalah filtrasi dengan single media. Media
yang digunakan berupa pasir kwarsa dan kerikil sebagai lapisan
penyangganya. Jenis saringan yang digunakan adalah Rapid Sand Filter (RSF)
dan tipe pencucian dengan backwashing.
Debit rencana = 10 liter/detik = 0,10 m3/detik
Kecepatan filtrasi (vf) = 6 m/jam = 0,00166 m/detik
Diameter orifice (Dor) = 1 cm = 0,01 m
A orifice (Aor) = 0,0016 x Af
W lat = 10 cm = 010 m
Kecepatan backwash (v backwash) = 36 m/jam
Tebal lap pasir (Lp) = 60 cm = 0,6 m
Tebal lap kerikil (Lk) = 10 cm = 0,1 m
Diameter pasir (Dp) = 0,6 mm = 0,0006 m
Diameter kerikil (Dk) = 4 mm = 0,004 m
Porositas awal (Po) = 0,4
 = 8,93 . 10-7 m2/det
N Re pasir =<5
N Re kerikil =>5
 pasir = 0,82 (bulat)
Luas lateral (A lat) = 1 x A or
Luas manifold (A man) = 2 x A lat
Ekpansi kerikil akibat vbw = 10 %
Waktu backwash (tbw) = 10 menit = 600 detik
3. Perhitungan Desain
 Bak Filtrasi
- Jumlah bak
n=12. Q 0,5
n=12. 0,010,5
n=1,2
n ≈ 1 bak
Ditambah 1 bak cadangan, sehingga jumlah bak yang beroperasi
adalah 2 bak.

- Dimensi bak
1
Debit tiap filter, Q f = . 0,01=0,01 m3/detik
1
Qf 0,001 m3 /detik
Luas tiap unit filter, A f = =
v f 20,0016 m/detik
A f =6,2 m2
Jika P : L = 1 : 2, maka
A f =2 . L2
6,2 m 2=2 . L2
L=4,3 m
P=8,6 m
H=4 m

 Sistem Underdrain
- Orifice
1 2
Luas bukaan, A¿ = . D
4
1
¿ .3,14 .(0,01 m)2
4
¿ 7,85 .10−5
0.0025. A f
Jumlah lubang tiap filter, n=
A¿
0,0025. 22 m2
n=
7,85 . 10−5 m 2
n=197 lubang

- Lateral
Luas bukaan, Alat =2× A ¿ ×n
¿ 2 ×7,85 ×10−4 × 197
¿ 0,030 m 2

- Manifold
Luas total, Aman =1,5 × A ¿
¿ 1,5 ×0,030 m 2
¿ 0,045 m2

4 . Aman
Diameter, D man=
√ π
4 . 0,045
¿
√ 3,14
¿ 0,239 m
¿ 239 mm
Pman=Pman=8,6 m

P man
- Jumlah pipa lateral, n= ×2
W lat
8,6
¿ 2
0,10
¿ 172 buah
172
Jumlah lateral tiap sisi = =86 buah
2
Panjang pipa lateral tiap sisi :
Lbak −D man – (2 ×W lat )
Plat =
2
4,3−0,239 – ( 2× 0,10 )
¿ =1,930 m
2

Alat
Diameter pipa lateral,
D lat =
√ 4×
π
n

0,030
¿
√ 4×
86 = 0,021 m=21 mm
3,14 π

197
Jumlah orifice tiap lateral, n= = 8 lubang
86

 Sistem Inlet
Inlet masing-masing unit filtrasi dilengkapi dengan sebuah valve yang
berfungsi sebagai pembuka dan penutup saluran air saat akan filtrasi dan
pencucian (backwash).
- Inlet berupa pipa
0,10 m 3 /detik 3
Debit tiap saluran, Q i= =0,05 m /detik
2
Kecepatan dalam saluran adalah 0,6 m/detik (sesuai dengan kriteria:
0,6-1,8 m/detik)
Dimensi pipa:
0,05 m 3 /detik
A= = 0,080 m2/detik
0,6 m/detik
1
A= D 2
4
1
0,080 m 2 /detik= × 3,14 × D 2
4
D=0,32m
- Back wash
- Pasir
Kecepatan back wash, v bw=6 ×v f
¿ 6 ×0,00166 10−3
¿ 0,099 m/detik

Porositas saat ekspansi:


1 / 4,5
ρw 1/ 3,6
v bw1 /3
Pe=2,95× ❑1/3,6 ×
g ρs−ρw ( ) × 1/ 2
Dp
1 /4,5
( 0,893 .10−6 ) 997 1 /3,6
( 0,099 )1 /3
¿ 2,95 ×
( 9,81 )1 /3,6
× ( 2600−997 ) ×
( 0,0006 )1 /2
¿ 1,1709 = 0,©

Persentase ekspansi:
Pe−Po
% ekspansi=
1−Pe
0,1−0,4
¿
1−0,1
¿ 50 %

Tinggi ekspansi:
¿−Lp
% ekspansi= ×100
Lp
¿−0,6
0,5=
0,6
¿=1 ,05 m
¿=1 m

- Kerikil
Tinggi ekspansi:
¿−Lk
% ekspansi= ×100
Lk
¿−0,1
0,1=
0,1
¿=1 ,05 m
¿=0,11 m

Porositas saat ekspansi:


Pe−Po ¿−Lk
=
1−Pe Lk
Pe−0,4 0,11−0,1
=
1−Pe 0,1
Pe=0,5

Debit back wash, Q bw =v bw × A bak


m
¿ 0,099 ×6,2 m 2
detik
¿ 0,613 m3 /detik

Volume back wash, v bw=Q bw ×t bw


m3
¿ 0,613 ×600 detik
detik
¿ 367,8 m3

- Saluran Penampung Air Pencuci


Air bekas pencucian yang berada diatas media penyalir dialirkan ke gullet
melalui gutter dan selanjutnya keluar melalui pipa pembuangan. Dasar
saluran gutter harus diletakkan di atas ekspansi maksimum pada saat
pencucian. Hal ini dilakukan agar pasir pada media penyaring tidak ikut
terbawa pada saat pencucian.
m
36
- Debit pencucian, jam
Q= ×6,2 m 2
3600
¿ 0,062 m 3 /detik

- Saluran gutter:
Panjang gutter, Pg = 8,6 m dan lebar gutter, Lg = 0,4 m. Sehingga
kedalamaan air di saluran gutter adalah
2 /3
Q
Hg= [
1,38 × Lg ]
2
m3

[ ]
3
0,2167
detik
¿
1,38 × 0,4 m
¿ 0,5 m

- Air sisa pencucian dari gutter akan masuk ke dalam gullet dengan:
Lebar saluran, Lbuang = 0,2 m
Debit yang akan ditampung, Qbuang = 0,062 m3/detik
Tinggi air dalam saluran:
2/ 3
Q
[
H buang =
1,38× Lbuang ]
2
0,062
¿ [ 1,38 ×0,2 ] 3

¿ 0,3 m
 Sistem Outlet
Air yang telah disaring akan dialirkan melalui pipa outlet yang
bersambungan dengan pipa manifold, menuju ke reservoir. Diameter pipa
outlet sama dengan pipa manifold.

 Kehilangan Tekan
a. Headloss pada media bersih
- Pasir
× Dp × v f
Cek bilangan Reynold, N ℜ=

0,82× 0,0006 ×0,00166
¿
8,93 10−7
¿ 0,914
¿ 0,914< 5(ok )

24 3
Koefisien drag, C D = N + +0,34
ℜ √N ℜ

24 3
¿ + +0,34
0,914 √ 0,914
¿ 29,7

1,067 C D vf 2 1
Headloss, hf p = × × Lp× 4 ×
❑ g Po Dp
1,067 29,7 0,001662 1
¿ × × 0,6 × 4
×
0,82 9,81 0,4 0,0006
¿ 0,42 m

- Kerikil
1 v f × Dk
N ℜ= ×
1−Po ❑
1 0,00166 ×0,004
¿ ×
1−0,4 8,93 10−7
¿ 12,39
¿ 12,39>5( ok)

( 1−Po )2 v f
hf k =180× ❑ × × × Lk
g Po3 Dk 2
2
8,93 .10−7 ( 1−0,4 ) 0,00166
¿ 180 × × × × 0,1
9,81 0,43 0,004 2
¿ 0,009 m

- Headloss total media:


hf media =Hf air +hf pasir +hf kerikil
¿ 0,11+ 0,68+0,001
¿ 0,788 m

b. Headloss system underdrain


- Orifice
Debit tiap filter = 0,01 m3/detik
Q1
Debit orifice, Q ¿ =
n¿
0,01
¿
86
¿ 1,16 .10−4 m3 /detik

Q¿
Kecepatan di orifice, v ¿=
A¿
1,16. 10−4
¿
7,85 .10−5
¿ 1,477 m/detik

v ¿2
Headloss, hf ¿ =1,7 ×
2.g
1,4772
¿ 1,7 ×
2.9,81
¿ 0,018 m

- Lateral
Q1
Q lat =
nlat
0,01
¿
86
¿ 1,16 .10−4 m 3 /detik

Qlat
vlat =
Alat
1,16. 10−4 m3 /detik
¿
0,030 m 2
¿ 3,86 . 10−3 m/detik

hf lat =1,3 × hf

Llat v lat 2
¿ 1,3 × f × ×
D lat 2. g
−3 2
4,3 ( 3,86 .10 )
¿ 1,3 ×0,026 × ×
21 2. 9,81
¿ 1,36 .10−8
- Manifold
Q 1 0,01
Q man = = =0,01m 3 /detik
nman 1

Q man 0,01 m3 /detik


v man = = =0,2m/detik
A man 0,045 m 2

Lman v man 2
hf man=1,3 × f × ×
Dman 2. g

8,4 0,22
¿ 1,3 ×0,026 × ×
0,239 2.9,81
¿ 2,42 .10−3 m

- Headloss total underdrain


hf underdrain=hf ¿ +hf lat +hf man

¿ 0,018+1,05 . 10−8 +2,42 .10−3


¿ 0,020 m
c. Headloss total awal
hf awal =hf media + hf underdrain
¿ 0,788 m+0,020
¿ 0,808 m
d. Headloss media pada saat back wash
- Pasir
1 v bw × Dp
N ℜ= ×
1−Pe ❑
1 367,8 ×0,0006
¿ ×
1−0,01 8,93. 10−7
¿ 24.961
1,8
0,8 ( 1−Pe ) v bw1,2
hf p =130× ❑ × × ×≤¿
g Pe3 Dp 1,8
0,8
( 8,93 .10−7 ) ( 1−0,01 )1,8 367,81,2
¿ 130 × × × ×1
9,81 0,013 0,00061,8
¿ 1,42 m

- Kerikil
1 v bw × Dk
N ℜ= ×
1−Pe ❑
1 367,8 ×0,004
¿ ×
1−0,01 8,93. 10−7
¿ 166,412

1,8
0,8 ( 1−Pe ) v bw 1,2
hf k =130× ❑ × × 1,8 ×≤¿
g Pe3 Dk
0,8
( 8,93 .10−7 ) ( 1−0,01 )1,8 367,81,2
¿ 130 × × × ×1
9,81 0,013 0,004 1,8
¿ 4,678 m

e. Headloss sistem underdrain pada saat backwash


- Orifice
Q bw
Debit orifice, Q ¿ =
n¿
0,613
¿
86
¿ 7,12 .10−3 m3 /detik
Q¿
Kecepatan di orifice, v ¿=
A¿
7,12. 10−3
¿
7,85. 10−5
¿ 9,07 m/detik

v ¿2
Headloss, hf ¿ =1,7 ×
2.g
1,4772
¿ 1,7 ×
2.9,81
¿ 0,189 m

- Lateral
Qbw
Q lat =
nlat
0,613
¿
84
¿ 7,29 .10−3 m3 /detik

Qlat
vlat =
Alat
7,29. 10−3 m 3 /detik
¿
0,030 m 2
¿ 0,243 m/detik

hf lat =1,3 × hf

Llat v lat 2
¿ 1,3 × f × ×
D lat 2. g
2
4,3 ( 0,243 )
¿ 1,3 ×0,026 × ×
0,021 2 . 9,81
¿ 0,02 .10−4 m

- Manifold
Q bw 0,613 3
Q man = = =0,613 m /detik
nman 1
Qman 0,613 m3 /detik
v man= = =1,36 m/detik
A man 0,45m2

Lman v man 2
hf man =1,3 × f × ×
D man 2. g

8,4 1,362
¿ 1,3 ×0,026 × ×
0,239 2.9,81
¿ 0,111 m

f. Headloss total pada saat backwash


hf bw =hf media + hf underdrain

¿ 0,78+0,020+ 2,465+ 1,01.10−4 +0,079


¿ 3,344 m

 Pompa Back Wash


- Headloss pada pompa
hf pompa =hf bw +hs+ sisa tekan=3,344+5+ 1=9,344 m

- Daya pompa
P= ρ× g × Qbw × hf pompa
¿ 997 × 9,81× 0,613× 9,344
¿ 56021,8530 watt
¿ 75,1265 HP
PERHITUNGAN VOLUME RESERVOIR
Kapasitas reservoir ini dapat ditentukan bila diketahui fluktuasi pemakaian air harian
tersebut :

Perhitungan fluktuasi pemakaian air :

 Kolom 1
Waktu pemakaian air
 Kolom 2
Jumlah jam pada waktu pemakaian air
24.00 – 02.00 = 2 jam
 Kolom 3
Suplay air per jam dalam % dari sistem transmisi
100% / 24 jam = 4.17%
 Kolom 4
Diketahui dari survey penelitian terhadap fluktuasi pemakaian air = 0,75%
 Kolom 5
Total Supplay air (%) = jumlah jam x supplay air per jam
= 2 jam x 4.17 %
= 8.34 %
 Kolom 6
Total pemakaian (%) = jumlah jam x pemakaian per jam (%)
= 2 jam x 0,75 %
= 1,5 %
 Kolom 7
Supply demand (surplus) = supplay total (%) – Pemakaian total (%)
= 8,34 % - 1,5 = (+) 6,84 %
(Jika nilai positif)
 Kolom 8
Supply demand (deficit) = supply total (%) – pemakaian total (%)
= 12,51 – 18 = (-) 5,49%
(Jika nilai negatif)

Dengan cara yang sama maka didapat fluktuasi pemakaian air pada tabel 1 di bawah
ini :
Tabel 1. Fluktuasi Pemakaian Air

Jumlah Supply air Pemakaian Total Total Volume Reservoir


Waktu
Jam per jam % per jam % supply (%) pemakaian Surplus Defisit
24.00-02.00 2 4.17 0.75 8.34 1.5 6.84 -
02.00-06-00 4 4.17 4.00 16.68 16 0.68 -
06.00-09.00 3 4.17 6.00 12.51 18 - 5.49
09.00-12.00 3 4.17 8.00 12.51 24 - 11.49
12.00-13.00 1 4.17 5.00 4.7 5 - 0.83
13.00-15.00 2 4.17 6.00 8.4 12 - 3.66
15.00-20.00 5 4.17 4.50 20.85 22.5 - 1.65
20.00-21.00 1 4.17 1.75 4.7 1.75 2.42 -
21.00-22.00 1 4.17 3.00 4.17 3 1.17 -
22.00-24.00 2 4.17 0.75 8.34 1.5 6.84 -
Jumlah 17.95 23.12

Untuk mencari volume reservoir perlu dihitung terlebih dahulu besarnya permukaan
yang lebih besar dari debit yang disediakan (defisit) dari supply rata-rata harian reservoir
selama pengaliran 24 jam, supply rata-rata tiap jamnya adalah :
100% / 24 jam = 4,17 %

Untuk menghitung volume reservoir, maka digunakan nilai rata-rata dari jumlah
persentase di atas karena perbedaan diantara kedua jumlah tersebut sebenarnya hanya
untuk menghitung kapasitas reservoir dan perbedaan diantara kedua jumlah tersebut
sebenarnya hanya mereupakan pembulatan. Dengan demikian maka diperoleh harga
rata-rata kapasitas reservoir adalah sebesar :

17.95+ 23.12%
Z=
2
= 29.51

Volume reservoir adalah volume yang digunakan untuk menampung sejumlah air
yang dipergunakan apabila pemakaian debit melebihi dari pemakaian rata-rata atau
untuk memenuhi kebutuhan puncak.

Volume Reservoir = Z% x Debit rata-rata tahun 2025


Q rata-rata tahun 2025 = 1549.10 L/det

= 1.55 m3/det

Maka : Volume Reservoir = 29.51% x 1.55 m3/det x 86.400 det/hari

= 39.519 m3/hari ≈ 39.000 m3/hari


Untuk mengantisipasi adanya keperluan mendadak maka volume reservoir ditambah
10% dari volume reservoir :
Volume reservoir = (10% x 39.000 m3/hari) + 39.000 m3/hari
= 42.900 m3/hari

Untuk mencari dimensi reservoir, diasumsikan reservoir memiliki kedalaman 4 meter


dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 2 : 1, sehingga didapat demensi reservoir
sebagai berikut :
Volume reservoir = P x L x T
42,900 m3/hari = P x L x 4m
42,900
PxL ;P = 2 L (P : L = 2 : 1)
4
2 L x L = 10.725
10.725
L2 =
2
L2 = 536
L = 23.1 m
Panjang (P) =2L
= 2 (23.1)
= 46.2 m

Jadi dimensi reservoir adalah :


Panjang (P) = 46.2 ≈ 47 m
Lebar (L) = 23.1 ≈ 24 m
Tinggi ( kedalamanan) (t) = 4 m
PERENCANAAN UNIT DESINFEKSI
Desinfektan yang digunakan adalah kaporit, metode pembubuhan yang
dipakai yaitu di injeksikan dengan menggunakan pipa, lalu di salurkan ke reservoir.
Kaporit berfungsi membunuh bakteri dan protozoa yang berbahaya di air serta
menghambat pertumbuhan lumut. Kaporit yang di injeksikan berupa kaporit yang
sudah cair. Terkadang pembubuhan kaporit juga di lakukan pada reservoir sebelum di
didistribusikan, hal ini terjadi apabila terjadi blooming lumut pada air di dalam
reservoir.

Anda mungkin juga menyukai