KECAMATAN SUKAJADI
2018/2019
BAB IV
ALTERNATIF PENGOLAHAN
4.1 Pemilihan Alternatif Pengolahan
Alternatif pengolahan untuk Kecamatan Sukajadi ini memiliki kekeruhan
yang tinggi akibat dari besarnya kandungan sedimen dalam air baku. Urutan
pengolahan yang terdiri dari dari intake,prasedimentasi, koagulasi, flokulasi,
sedimentasi, saringan pasir cepat, desinfeksi, dan reservoar. Alternatif pengolahan
yang dilakukan berdasarkan karakteristik air baku Kecamatan Sukajadi adalah:
1. Air Baku
Penentuan unit pengolahan air minum berdasarkan kualitas air baku
dibandingkan baku mutu air minum sehingga dapat ditentukan unit-unit
pengolahan yang harus digunakan untuk mendapatkan kualitas air sesuai dengan
tujuan pengolahan. Karakteristik kualitas air baku dan standar baku mutu air
minum (Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dapat
dilihat pada Tabel 4.1
Kandungan
No Parameter Satuan Air Baku Standar Baku Keterangan
(1) (2)
Mutu
1 Kekeruhan NTU 400 5 Melebihi Standar
2 TDS Mg/l 1000 500 Melebihi Standar
3 Bakteri CFU/gr 30 0 Melebihi Standar
4 Warna TCU 100 15 Melebihi Standar
Sumber : (1) Data Tugas Besar TBPAM, 2017
(2) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010
Berdasarkan Tabel 4.1 kualitas air baku semua parameter tidak memenuhi
standar baku mutu. Agar air baku dapat digunakan sebagai air minum perlu
dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Sehingga ditentukan unit unit yang
dibutuhkan untuk pengolahan air baku tersebut. Berikut adalah tabel 4.2 nilai
efisiensi removal tiap pengolahan.
Strainer
Kekeruhan (% removal = 0-5%) Sumur
Sungai Intake
Bakteri (% removal = 0-5%) Pengumpul
Koagulasi-Flokulasi Prasedimentasi
Kekeruhan (% removal = 65-80%)
TDS (% removal = 86-93%)
Warna (% removal = 80%)
Warna (% removal = 97%)
Desinfeksi
Reservoir
Bakteri (% removal = 78-100%)
1. Strainer yang dipasang pada pipa suction berfungsi untuk proses screening
(penyaringan) pengotor atau sampah yang terdapat pada air sungai yang
akan diolah.
Sungai
Strainer Prasedimentasi
Kekeruhan (% removal = 0-5%) Intake Kekeruhan (% removal = 65-80%)
Warna (% removal = 80%)
Bakteri (% removal = 0-5%)
Sedimentasi Koagulasi-Flokulasi
Filtrasi (SPC)
Desinfeksi
Kekeruhan (% removal = 90%) Reservoir
Bakteri (% removal = 85%)
Bakteri (% removal = 88%)
Keuntungan:
1. Strainer yang dipasang pada pipa suction berfungsi untuk proses screening
(penyaringan) pengotor atau sampah yang terdapat pada air sungai yang
akan diolah.
2. Sumur pengumpul digunakan untuk menampung air sungai sebelum masuk
ke unit pengolahan. Tujuan dari bak ini yaitu untuk menjaga fluktuasi air
sungai.
3. Proses koagulasi flokulasi dapat digunakan untuk mengendapkan partikel
flokulen yang tidak dapat mengendap sendiri. Pada koagulasi dilakukan
pemberian koagulan dan pada flokulasi akan terbentuk flok-flok untuk
mempermudah pengendapan. Pada proses ini juga berlangsung penetralan
ion pada partikel
4. Proses sedimentasi berguna untuk tempat mengendapnya flok-flok dari
proses koagulasi dan flokulasi.
Koagulasi flokulasi
In 75 1000 28,5 20
Effisiensi - 0,93 - 0.97
Out 75 70 28,5 0,6
Sedimentation
In 75 70 28,5 0,6
Effisiensi 0,9 0,65 - -
Out 7,5 24,5 28,5 0,6
Aerasi
In 7,5 24,5 28,5 0,6
Effisiensi 0,15 - - -
Out 6,375 24,5 28,5 0,6
Filtrasi (RSF)
Koagulasi flokulasi
In 75 1000 28,5 20
Effisiensi - 0,93 - 0.97
Out 75 70 28,5 0,6
Sedimentation
In 75 70 28,5 0,6
Effisiensi 0,9 0,65 - -
Out 7,5 24,5 28,5 0,6
Filtrasi (RSF)
In 7,5 24,5 28,5 0,6
Effisiensi 0,95 - 0,85 -
Out 0,375 24,5 4,275 0,6
Desinfeksi
In 0,375 24,5 28,5 0,6
Effisiensi - - 1 -
Out 0,375 24,5 0 0,6
Sumber: Hasil Perhitungan Tugas Besar PBPAM 2019