DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………….1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 14
C. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah berupa gas yang dikeluarkan pada saat
pengolahan hasil-hasil pertanian, misalnya gas yang timbul berupa uap air pada
proses pengurangan kadar air selama proses pelayuan teh dan proses
pengeringannya. Limbah gas ini supaya tidak menimbulkan bahaya harus disalurkan
lewat cerobong.
Pengolahan limbah gas yaitu Ada beberapa metode yang telah
dikembangkan untuk penyederhanaan buangan gas. Dasar pengembangan yang
dilakukan adalah absorbsi, pembakaran, penyerap ion, kolam netralisasi dan
pembersihan partikel.
Berdasarkan sumber atau asal limbah, maka limbah dibagi kedalam golongan
berikut ini:
1) Limbah domestic, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur,
tempat cuci pakaian, dan lain sebagainya, yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri
atas zat organik baik padat maupun cair, bahan berbahaya dan beracun (B-3), garam
terlarut, lemak.
b) Limbah Cair
Limbah cair juga dihasilkan pada proses pengolahan kelapa sawit terutama
dari centrifuge waste dan claybath waste. Limbah cair ini apabila dibuang
keperairan akan mengakibatkan perubahan sifat fisika, kimia, dan biologi perairan
c) Limbah Gas
Industri kelapa sawit selain menghasilkan limbah padat dan cair, juga
menghasilkan limbah bahan gas. Limbah bahan gas ini antara lain dari gas buangan
uap air pada saat perebusan.
Pengolahan limbah Pada Kelapa Sawit pada dasarnya terdiri dari dua aspek,
yaitu penanganan dan pemamfaatan limbah cair. Proses pengolahan limbah cair
kelapa sawit ini terdiri dari perlakuan awal dan pengendalian pengutipan minyak
(fat-pit). Penurunan suhu limbah dari 700C-800C menjadi 400C-450 Selanjutnya
limbah cair dialirkan ke kolam pengasaman. Air limbah di dalam kolam ini akan
mengalami asidifikasi, yaitu terjadinya kenaikan konsentrasi asam-asam mudah
menguap (volatile fatty acid) dari 1000 mg/l menjadi 5000 mg/l sehingga air limbah
yang mengandung bahan organik lebih mudah mengalami biodegradasi dalam
suasana anaerobik. Sebelum diolah di unit C melalui menara atau bak pendingin.
Hampir seluruh buangan pabrik kelapa sawit mengandung bahan organik yang dapat
terdegradasi.
b) Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berupa busa lateks dan sisa slab.Limbah padat
hasil pengolahan dari IPAL berasal dari proses koagulasi kimia dengan Ferosulfat
dikeringkan di drying bed ditampung di bak penampung. Pengolahan air limbah dari
indrustri karet dihasilkan dengan proses-proses berikut ini:
• Collecting Reservoir
Air buangan yang berasal dari pengolahan benang karet dialirkan melalui
saluran parit ke bak collecting reservoir.Didalam bak collecting reservoir terdapat 3
sekat atau sisi dimana pada tiap-tiap pintu/ sekat tersebut ada terdapat saringan. Bak
ini berguna sebagai bak pengontrol sludge atau residu asam asetat dan karet
sehingga diharapkan waste water yang akan mengalir keproses selanjutnya terbebas
dari sludge dan karet tersebut.
• Equalisation Basin
Air buangan dari collecting reservoir dialirkan kedalam bak Equalisation
Basin. Proses ini bertujuan untuk mengurangi atau mengembalikan variasi – variasi
karakteristik air limbah agar segera tercapai kondisi yang optimum pada proses
pengolahan selanjutnya. Dengan adanya bak equalisasi ini diharapkan debit aliran
dan beban pencemaran yang bervariasi dapat diubah menjadi konstan atau
mendekati konstan.
• Alkalization Basin
Setelah dari bak equalisasi, air kemudian dipompakan kedalam bak
alkalization basin. Proses alkalisasi ini dilakukan untuk memisahkan logam berat
dari air limbah dengan menaikkan pH asam menjadi basa. Dimana dalam hal ini
air limbah mengandung kadar zink yang tinggi, dan zink merupakan salah satu
jenis logam yang mudah terikat dengan zat – zat lainnya.
D. LIMBAH PADI
Limbah padi merupakan sisa Pengolahan dari Hasil tanaman padi.
Salah satu contoh dari limbah tanaman padi adalah jerami padi. Jerami padi
merupakan limbah pertanian yang pemanfaatannya belum optimal. Biasanya jerami
hanya digunakan untuk membakar batu bata sehingga energinya tidak termanfaatkan
secara optimal.
10
F. LIMBAH KAKAO
Pengolahan limbah kakao sangat perlu dilakukan dikarenakan tanaman kakao
merupakan tanaman yang secara umum dimanfaatkan bagian bijinya saja. Bagian
buah lain tidak digunakan menjadi bahan utama. Pemanfaatan limbah buah kakao
maupun pemanfaatan limbah pra-panen pada tanaman kakao .
Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao dapat di manfaatkan sebagai Pakan
Ternak Kulit buah kakao adalah merupakan limbah agroindustri yang dihasilkan
tanaman kakao (Theobroma cacao L.) Buah coklat yang terdiri dari 74 % kulit buah,
2 % plasenta dan 24 % biji. Hasil analisa proksimat mengandung 22 % protein dan
3-9 % lemak. penggunaan kulit buah kakao dapat digunakan sebagai substitusi
suplemen sebanyak 15 % atau 5 % dari ransum. Sebaiknya sebelum digunakan
sebagai pakan ternak, limbah kulit buah kakao perlu difermentasikan terlebih dahulu
untuk menurunkan kadar lignin yang sulit dicerna oleh hewan dan untuk
meningkatkan kadar protein dari 6-8 % menjadi 12-15 %. Pemberian kulit buah
kakao yang telah diproses pada ternak sapi dapat meningkatkan berat badan sapi
sebesar 0,9 kg/ hari (Rachmayanti, 2004).
11
12
13
DAFTAR PUSTAKA
14