GOODHOUSEKEEPING
PADA INDUSTRI PANGAN
- MINYAK GORENG -
DISUSUN OLEH :
3.
FAKULTAS VOKASI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari good housekeeping?
2. Untuk mengetahui potensi dan peluang dalam mencapai good housekeeping?
3. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi pada industri minyak goreng?
4. Untuk mengetahui bagaimana penerapan good housekeeping pada industri
minyak goreng?
BAB II
STUDI LITERATUR
Guna ulang adalah upaya pemanfaatan limbah dengan atau tanpa melakukan
serangkaian proses, baik fisika, kimia ataupun biologi, reduksi pada sumbernya adalah
mencegah terbentuknya limbah pada waktu pelaksanaan suatu kegiatan. Secara garis
besar dapat dibagi menjadi good housekeeping dan modifikasi proses (Bapedal, 2001).
Good Housekeeping adalah sejumlah langkah praktis yang dapat segera
dilaksanakan oleh pelaku kegiatan dengan memperhatikan kebersihan, keapikan
lingkungan kerja dan kinerja proses produksi. Good housekeeping dapat dilaksanakan
dengan memperhatikan tata cara penyimpanan, penanganan dan pengangkutan bahan
yang baik, mencegah kebocoran dan ceceran dan lain-lain (Bapedal, 2001).
Tata cara operasi yang baik adalah pengendalian operasional suatu kegiatan
yang bersifat procedural, administrative, institutional, dengan tujuan untuk mengurangi
terbentuknya limbah. Tata cara operasi yang baik diterapkan pada setiap tahap kegiatan
mulai dari penanganan bahan baku, penyimpanan, proses produksi hingga perawatan
dan pemeliharaan peralatan operasional (Bapedal, 2001).
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi literatur yang telah kami lakukan mengenai penerapan good
housekeeping dapat disimpulkan bahwa:
1. Untuk mengetahui adanya potensi dan peluang pada sebuah industri perlu
dilakukan identifikasi inefisiensi pada tiap tahapan proses produksi. Beberapa
identifikasi pada tahapan proses produksi pada industri minyak kelapa sawit
dalam mencapai good housekeeping adalah pengurangan ceceran di setiap unit
proses dan peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif karyawan dalam
melaksanakan upaya produksi bersih.
2. Penerapan produksi bersih pada industri minyak goreng dapat dikatakan cukup
bagus dan beragam. Penerapan produksi bersih tersebut dapat dilihat dari sisi
reduksi sumbr dan yang mana hal tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok besar yaitu modifikasi proses dan goodhousekeeping. Pada modifikasi
proses sudah bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok perubahan masukan
proses, tata cara operasi yang baik dan modifikasi alat.
III.2 Sumber
[BAPEDAL] Badan Pengelolaan Dampak Lingkungan. 1998. Buku Panduan Teknologi
Pengendelain Dampak Lingkungan Industri Minyak Kelapa Sawit di Indonesia.
Jakarta.
Djajadiningrat, S.T. 1999. Peranan Produk dan Teknologi Bersih dalam Meningkatkan
Daya Saing Industri Nasional. Penerbit Nuansa bekerja sama dengan PPT-ITB.
Bandung.
Djajadiningrat, S.T. 2001. Untuk Generasi Masa Depan, Pemikiran, Tantangan dan
Permasalahan Lingkungan. Studio Tekno Ekonomi ITB. Bandung.
Kautsar, Ikhlas F. 2006. Aplikasi Produksi Bersih pada Industri Minyak Sawit. FTP-
IPB. Bogor
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia. 2017. Kebijakan Produksi
Bersih di Indonesia. http://www.menlh.go.id/ 23 May 2017 - 12:35 PM.
Monstert, C. 1999. Produksi Bersih: Paradigma Produksi Bersih, Mendamaikan
Pembangunan Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan. Penerbit Nuansa bekerja
sama dengan PPT-ITB. Bandung.