Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Diponegoro University Institutional Repository

STUDI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (STUDI KASUS PADA


PERUSAHAAN PULP AND PAPER SERANG)

Winardi Dwi Nugraha*), Ina Susanti

ABSTRACT

Cleaner produktion is minimization of waste from source. That is can do with some way of likes
reuse, reclyle, recovery or house keeping. PT. Indah Kiat Pulp and Paper that location in
Kragilan Village, Serang Banten is paper mill that in their production aplicated cleaneer
production concept. Action that PT. Indah Kiat Pulp and Paper does in aplicated cleaneer
production concept is recovery fiber loss from waste water, reuse product fail and house
keeping.

Key Words : Cleaner production, reuse, reclyle, recovery and house keeping

PENDAHULUAN diperhatikan. Selain itu, peningkatan


produksi kertas dapat pula meningkatkan
Latar Belakang jumlah limbah yang dihasilkan. Sehingga
pemecahan masalah-masalah tersebut di
Seiring dengan adanya peningkatan atas harus segera dilakukan, yaitu dengan
teknologi, banyak kegiatan yang menunjang menerapkan produksi bersih misalnya
peningkatan kondisi perekonomian mulai melalui tindakan recovery white water, reuse,
bermunculan. Salah satu bentuk usaha recycle atau house keeping.
yang begitu pesat berkembang adalah
bidang perindustrian. Selain meningkatkan Tujuan
kondisi perekonomian, dunia perindustrian
menimbulkan berbagai dampak negatif Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
diantaranya pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup. a. Mengetahui sinkronisasi penerapan
sistem produksi bersih antara teori-teori
Berbagai krisis lingkungan yang melanda dan aplikasinya di PT. IKPP
negara kita saat ini menunjukan adanya
kesalahan dalam cara pembangunan b. Mengetahui proses produksi dan
ekonomi yang kita tempuh khususnya dalam penerapan sistem produksi bersih di PT.
bidang perindustrian. Hal itu memicu kita IKPP.
untuk mengembangkan strategi
pembangunan ekonomi khususnya di bidang c. Mengetahui manfaat ekonomi dan
perindustrian yang bersifat sustainable dan lingkungan dengan adanya penerapan
berwawasan lingkungan. produksi bersih di PT. IKPP

Berkaitan dengan hal itu, mengkaji dan TINJAUAN PUSTAKA


memahami paradigma produksi bersih akan
merupakan upaya yang sangat bermanfaat, Definisi Produksi Bersih
mengingat paradigma tersebut
dikembangkan berdasarkan pengamatan Konsep Cleaner Production dicetuskan oleh
terhadap berbagai kesalahan praktek industri United Nation Environmental Program
yang telah terjadi. (UNEP) pada bulan Mei 1989. UNEP
menyatakan bahwa Cleaner Production
PT. Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) merupakan suatu strategi pengelolaan
Serang yang berlokasi di Serang Banten lingkungan yang bersifat preventif, terpadu
merupakan salah satu perusahaan kertas dan diterapkan secara kontinu pada proses
yang telah menerapkan program produksi produksi, produk dan jasa untuk
bersih. Di tengah-tengah produksi kertas meningkatkan eko-efisiensi sehingga
yang semakin melonjak, bahan baku kertas mengurangi resiko terhadap kesehatan
dunia menjadi suatu hal yang harus manusia dan lingkungan.

*) Program Studi Teknik Lingkungan FT Undip 43


Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang
Jurnal PRESIPITASI
Vol.1 No.1 September 2006, ISSN 1907-187X

Teknik Pelaksanaan Produksi Bersih yang sederhana dalam waktu singkat dan
biaya yang murah sampai perubahan
Ada beberapa teknik pelaksanaan produksi yang memerlukan investasi tinggi.
bersih adalah (Afmar, 1999): Pengeluaran biaya yang tinggi untuk
memodifikasi peralatan akan diimbangi
1. Pengurangan pada Sumber dengan adanya penghematan bahan,
kecepatan produksi dan menurunnya
Pengurangan pada sumber merupakan biaya pengolahan limbah (Susanti, 1997).
pengurangan atau eliminasi limbah pada
sumbernya. Upaya ini meliputi e. Penerapan Operasi yang Baik (good
house keeping)
a. Perubahan produk
Praktek operasi yang baik (good house
Perancangan ulang produk, proses dan keeping) adalah salah satu pilihan
jasa yang dihasilkan sehingga akan terjadi pengurangan pada sumber, mencakup
perubahan produk, proses dan jasa. tindakan prosedural, administratif atau
Perubahan ini adapat bersifat institusional yang dapat digunakan di
komprehensif maupun radikal. Dapat perusahaan untuk mengurangi
dilakukan dengan tiga cara, yaitu: terbentuknya limbah. Penerapan operasi
 Subsitusi produk ini melibatkan unsur-unsur:
 Konservasi produk  Pengawasan terhadap prosedur-
 Perubahan komposisi produk prosedur operasi
 Loss prevention
b. Perubahan Material Input  Praktek manajemen
 Segregasi limbah
Perubahan material input dilaksanakan  Perbaikan penanganan material
untuk mengurangi atau menghilangkan  Penjadwalan produk
bahan berbahaya dan beracun yang
masuk atau digunakan dalam proses Peningkatan good housekeeping
produksi sehingga dapat menghindari umumnya dapat menurunkan jumlah
terbentuknya limbah B3 dalam proses limbah antara 20 sampai 30% dengan
produksi. biaya yang rendah.

c. Volume Buangan Diperkecil 2. Daur Ulang

Ada dua macam cara yang dapat Daur ulang merupakan penggunaan kembali
dilakukan, yaitu: limbah dalam berbagai bentuk, di antaranya:
 Pemisahan a. Dikembalikan lagi ke proses semula
Pemisahan limbah dimaksudkan untuk b. Bahan baku pengganti untuk proses
memisahkan limbah yang bersifat racun produksi lain
dan berbahaya dengan limbah yang tidak c. Dipisahkan untuk diambil kembali bagian
beracun. Teknologi ini dipakai untuk yang bermanfaat
mengurangi volume limbah dan menaikan d. Diolah kembali sebagai produk samping
jumlah limbah yang dapat diolah kembali.
 Mengkonsentrasikan Walaupun daur ulang limbah cenderung
Mengkonsentrasikan limbah pada efektif dari segi biaya dibanding pengolahan
umumnya untuk menghilangkan sejumlah limbah, ada hal yang harus diperhatikan
komponen. Dilakukan dengan yaitu bahwa proses daur ulang limbah harus
pengolahan fisik, misalnya pengendapan mempertimbangkan semua upaya
atau penyaringan. Komponen yang pengurangan limbah pada sumber telah
terpisah dapat digunakan kembali. dilakukan.

d. Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi mencakup modifikasi


proses dan peralatan. Tujuannya untuk
mengurangi limbah dan emisi. Perubahan
teknologi dapat dilaksanakan mulai dari

44
Winardi Dwi Nugraha, Ina Susanti
Studi Penerapan Produksi Bersih

HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya per m3 air adalah


193.984.200,00
Pelaksanaan produksi bersih di PT. IKPP Rp = Rp 115,46
adalah sebagai berikut : 1.680.000m 3
Biaya retribusi pengambilan air dari
1. White Water Recovery di Stock sungai per m3 = Rp 75,00
3
Preparation 3/6 Biaya untuk mendapatkan I m air bersih
di RWT = Rp 190,46
Kegiatan yang dilakukan adalah mengolah
air sisa produksi atau back water dengan  Harga bahan baku
menambahkan zat kimia untuk memisahkan 1 ton LBKP = Rp 3.600.000,00
serat dengan air. Serat yang berhasil 1 ton NBKP = Rp 5.100.000,00
dipisahkan akan dipress untuk mengurangi 1 ton koagulan = Rp29.050.000,00
kadar air kemudian dikirim ke tempat 1 ton flokulan = Rp 32.520.000,00
penyimpanan bahan baku untuk diproses
kembali ke dalam pulper. Sedangkan white  Biaya recovery white water
3
water akan dikirim ke tangki air untuk Debit inlet = 5.040 m /hari
digunakan kembali sebagai media Serat yang tersisihkan= 35.000 kg/hr
3
pembuburan bahan baku dalam proses Debit air = 5.005 m /hari
produksi. Alat yang digunakan untuk Kebutuhan listrik = 384 KWH = Rp
memisahkan serat dan air ini disebut 4.100,00
purgomat dan pengoperasiannya Kebutuhan flokulan= 15,12 kg/hari = Rp
dikendalikan atau dilakukan dengan 491.750,00
menggunakan komputer di ruang Distribution Kebutuhan coagulant= 15,12 kg/hari = Rp
Control System (DCS). 439.250,00
Biaya total = Rp 935.100,00 per hari
Pengolahan air sisa produksi ini merupakan = Rp 185,60 per m3
upaya untuk menghemat penggunaan air
dari sungai Ciujung dan mengurangi Keuntungan yang dihasilkan dari pengolahan
terbentuknya limbah cair yang harus diolah white water adalah
oleh WWT. Selain itu serat yang diperoleh Serat LBKP= 35 ton x Rp 3.600.000,00
dari proses recovery ini digunakan kembali = Rp 126.000.000,00
3
untuk proses produksi, hal ini dapat Air = (Rp 190,46 x 5.005m /hari) –
3
menghemat penggunaan sumber daya alam (Rp 185,60 x 5.005 m /hari)
dan sangat menguntungkan dari segi = Rp 24.400,00
ekonomi bagi perusahaan yaitu sebagai Profit total =Rp 126.024.400,00 / hari
berikut:
2. Penerapan produksi bersih di paper
Keuntungan yang dapat diambil dari machine
operasional purgomat untuk memisahkan
antara white water dengan serat adalah Kegiatan produksi bersih yang dilakukan di
sebagai berikut: paper machine meliputi beberapa tindakan
 Biaya produksi fresh water di RWT ( house keeping dan reuse sebagai berikut :
selama 1 bulan)
Debit= 1.680.000 m
3 a. Mengurangi fiber loss
PAC = Rp 1.696.900,00
NaOH = Rp 1.801.200,00 1. Mengoptimalkan kinerja mesin-mesin
Coagulant = Rp 22.881.000,00 produksi yang ada di paper machine.
Polimer = Rp 37.805.100,00 2. Pengontrolan mesin secara intensif yaitu
Biocide = Rp 68.000.000,00 dilakukan sebulan sekali.
Listrik = Rp 61.800.000 ,00 + 3. Memperhatikan formula dari bahan-
Biaya total = Rp193.984.200,00 bahan pembuatan kertas.

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini


adalah :

1. Kerusakan mesin yang dapat


menyebabkan lolosnya serat atau dapat

45
Jurnal PRESIPITASI
Vol.1 No.1 September 2006, ISSN 1907-187X

menghambat kelancaran proses dapat Manfaat dari kegiatan ini adalah:


teratasi dengan baik.
1. Mengurangi jumlah broke sehingga
2. Diperoleh buburan serat yang memiliki dapat melakukan efisiensi biaya
karakter sesuai dengan standar mesin produksi.
yang digunakan, misalnya dari segi
konsentrasi buburan serat. 2. Memperlancar proses produksi.

3. Mengurangi penggunaan bahan kimia e. Reuse Broke


untuk memisahkan serat dari air.
Broke adalah terputusnya lembaran kerja
4. Meningkatkan efisiensi produksi dengan saat melalui Wire Part yang terjadi di paper
minimnya serat yang lolos. machine. Broke terjadi dikarenakan tekanan
yang terlalu kuat, atau adanya kotoran yang
b. Efisiensi bahan kimia masih terbawa dalam buburan serat. Broke
akan dikembalikan ke machine chest untuk
1. Pengurangan dosis bahan kimia dalam diproses kembali melalui tahapan awal di
proses produksi sedikit dengan tidak paper machine. Jumlah broke mencapai 10
mengurangi kualitas % dari jumlah produksi kertas. Pada bulan
September 2005 jumlah produksi di paper
2. Pemilihan bahan baku yang tidak machine adalah 35.000 ton sehingga jumlah
mengkonsumsi bahan kimia terlalu broke adalah 3.500 ton. Dengan harga serat
banyak yaitu dengan menggunakan Rp 3.600.000,00 per ton maka keuntungan
bahan baku dari waste paper yang yang dapat dikantongi perusahaan adalah
masih cukup bagus. Rp 12.600.000.000, 00 per bulan atau Rp
420.000.000,00 per hari.
c. Efisiensi penggunaan steam
Tindakan yang dilakukan adalah menutup 3. Recycle di Finishing
mesin menggunakan bahan dari besi.
Tindakan ini mendatangkan manfaat berupa: Kegiatan produksi bersih yang dilakukan di
1. Mengurangi lolosnya uap panas yaitu finishing adalah produk disortir.Produk yang
uap panas yang terdistribusi ke cacat seperti bergelombang, sobek atau
lingkungan yang memiliki suhu yang kotor akan dikirim ke gudang bahan baku
lebih rendah dari steam dapat ditekan. untuk diproses kembali mulai dari awal
2. Tercipta lingkungan kerja yang nyaman proses produksi sebagai bahan baku.
bagi karyawan, yaitu lingkungan yang
tidak terlalu panas. Manfaat dari kegiatan ini adalah

d. Mengurangi terjadinya broke 1. Tidak ada produk cacat yang dibuang


percuma sehingga kerugian tidak terlalu
1. Mengatur dengan baik turbulensi besar. Selain itu kegiatan penyortiran ini
buburan yang menuju head box. sangat penting untuk menjamin kualitas
produk yang akan dipasarkan benar-
2. Mengatur tekanan roll saat benar baik.
pengepresan, yaitu jangan terlalu kuat
karena dapat memutuskan lembaran 2. Menghemat bahan baku alam, karena
kerja yang terbentuk. digunakan produk cacat atau reject
finishing sebagai bahan baku.
3. Mengontrol kualitas buburan di stock
preparation untuk memastikan buburan Reject finishing seperti yang telah dijelaskan
terbebas dari kotoran yang dapat di atas memiliki keuntungan finansial
menghambat proses pembentukan sebagai berikut:
lembaran kerja di paper machine. Jumlah reject = 20 ton per hari
Harga per ton = Rp 5.000.000,00
Profit = 20 ton per hari X Rp 5.000.000,00
per ton
= Rp 100.000.000,00 per hari

46
Winardi Dwi Nugraha, Ina Susanti
Studi Penerapan Produksi Bersih

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat 1. Teknik Afmar, Mulyadi. 1999. Faktor
ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai Kunci dan Efektif Penerapan Cleaner
berikut: Production di Industri. Prosiding
Seminar teknik Kimia Soehadi
1. PT. Indah Kiat Pulp and Paper Serang Reksowardojo 1999. Bandung : Jurusan
telah menerapkan proses produksi Teknik Kimia dan Himpunan Mahasiswa
bersih, khususnya di seksi stock Teknik Kimia ITB, 1999, hlm. II.15-II.22.
preparation 3/6, paper machine dan
seksi finishing. 2. Anonimous. 1997. Eco-efficiency and
cleaner Production : Charting the
2. Penerapan produksi bersih yang Course to Suistainability the World
dilakukan oleh PT. IKPP meliputi system Business council for Suistainable
house keeping, recycle, reuse dan Development United Nations
recovery. Development Programme.
http://www.iisd.ca/consume/unep.html
3. Manfaat finansial yang dapat diambil
dari proses recovery white water, reuse 3. Anonimous. 2000. Kebijakan Produksi
broke dan recycle produk cacat adalah Bersih di Indonesia.
sebesar Rp 646.024.400,00 per hari. www.Menlh.go.id/terbaru/artikel.php?arti
cle_id=459
4. Manfaat yang diperoleh dengan adanya
penerapan system house keeping di 4. Coutrier, P.L.1999.The Status Of
perusahaan adalah memperlancar Cleaner Production In Indonesia.
proses produksi dan menjaga Indonesia Environmental Management
keselamatan karyawan. Agency. Jakarta : Bapedal.

5. Djajadiningrat, Asis. H. 2001. “Cleaner


SARAN Production”. Kursus Dasar-Dasar
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
Setelah melakukan analisa , maka penulis PPLH ITB. Bandung.
memberikan beberapa saran pada PT. IKPP
Serang: 6. Hendradjaja. 2003. Strategi
1. Meningkatkan dan menjaga kualitas Perencanaan dan Penerapan Good
produk yang diproses di Stock Housekeeping (GHK) dalam Mendukung
Preparation 3/6 agar dapat menekan Pembangunan Berkelanjutan. Seminar
terjadinya produk yang mengalami broke Nasional Cleaner Production 17
pada proses paper machine serta Desember 2003. Semarang.
meningkatkan kinerja alat di Stock
Preparation 3/6 untuk menekan 7. Hilman, Masnellyarti. 2003. Strategi
terjadinya fiber loss . Perencanaan dan Penerapan Good
2. Membuat bak pengendap untuk Housekeeping (GHK) dalam Mendukung
menampung limbah yang dihasilkan unit Pembangunan Berkelanjutan. Seminar
produksi misalnya di seksi stock Nasional Cleaner Production 2003.
preparation 3/6 sebelum limbah dialirkan Semarang : Himpunan Mahasiswa
ke Waste Water Treatment (WWT) agar Teknik Lingkungan UNDIP, 2003.
beban kerja di WWT tidak begitu berat.
3. Memberikan reward atau penghargaan 8. Murgianto. 1998. Produksi Bersih
secara berkala pada karyawan secara sebagai Syarat Utama Memenangkan
individu atau kelompok kerja yang dinilai Persaingan di Pasar Global. Ekonomi
telah melakukan penemuan atau dan Bisnis. Vol.3 .No.4. Oktober 1998,
melakukan praktek produksi bersih hlm. 25-27.

9. Saribanon, Nonon. 2003. Produksi


Bersih : Paradigma Baru Pengelolaan
Pencemaran Lingkungan.

47
Jurnal PRESIPITASI
Vol.1 No.1 September 2006, ISSN 1907-187X

www.rudyct.topcities.com?pps702_7103
4/ ?nonon_Saribanon.htm

10. Soemantojo,Roekmijati Widaningroem.


999. Pendidikan Tinggi Teknik sebagai
Ujung Tombak Penerapan Produksi
Bersih dalam Industri Proses. Prosiding
Seminar Teknik Kimia Soehadi
Reksowardojo 1999. Bandung : Jurusan
Teknik Kimia dan Himpunan Mahasiswa
Teknik Kimia ITB, 1999, hlm IV.1-IV.7.

11. Susanti, Margaretha Tuti. 1997. Studi


Minimasi Limbah. Prosiding Seminar
Nasional Teknik Kimia Fakultas Teknik
UGM 1997. Yogyakarta : Jurusan Kimia
FT-UGM dan PAU Ilmu Teknik UGM,
1997, hlm.263-268.

48

Anda mungkin juga menyukai