b. End-Of-Pipitreatment
Pendekatan pengelolaan lingkungan selanjutnya adalah upaya untuk mengatasi masalah
pencemaran dengan cara mengelola limbah yang terbentuk (end of pipe treatment), dengan
harapan kualitas lingkungan hidup dapat lebih ditingkatkan. Konsep end of pipe treatment
ini menitik beratakan pada pengolahan dan pembuangan limbah, setelah proses produksi.
Konsep ini pada kenyataannya tidak dapat sepenuhnya memecahkan permasalahan
lingkungan yang ada, sehingga pencemaran dan perusakan masih terus berlangsung. Hal ini
disebabkan karena dalam prakteknya pelaksanaan konsep ini menimbulkan banyak kendala,
seperti pentaatan peraturan perundangan misalnya tentang baku mutu lingkungan, masalah
pembiayaan serta masih rendahnya tingkat kesadaran pelaku pencemaran.
c. Cleaner Production.
Berikan penjelasan masing-masing strategi tersebut..!
Produksi bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinu pada proses produksi, produk, dan jasa
untuk meningkatkan efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan (UNEP,1990). Produksi Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah
dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh tahapan
proses produksi. Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya - upaya untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi diseluruh
tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih, diharapkan sumber daya
alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Secara singkat,
produksi bersih memberikan dua keuntungan, pertama meminimisasi terbentuknya limbah,
sehingga dapat melindungi kelestarian lingkungan hidup dan kedua adalah efisiensi dalam
proses produksi, sehingga dapat mengurangi biaya produksi.
2. Konsep Teknologi Bersih menjadi harapan bagi pelaksana industri, mengapa demikian,
Jelaskan..!
Konsep teknologi bersih menjadi harapan bagi pelaksana industri dikarenakan produksi
bersih merupakan suatu strategi untuk menghindari timbulnya pencemaran industri melalui
pengurangan timbulan limbah (waste generation) pada setiap tahap dari proses produksi
untuk meminimalkan atau mengeliminasi limbah sebelum segela jenis potensi pencemaran
terbentuk. Cleaner production berfokus pada usaha pencegahan terbentuknya limbah,
dimana limbah merupakan satu indikator inefisiensi karena itu usaha pencegahan tersebut
harus dilakukan mulai dari awal (waste avoidance), pengurangan terbentuknya limbah
(waste reduction), dan pemanfaatan limbah yang terbentuk melalui daur ulang (recycle).
Keberhasilan upaya ini akan menghasilkan penghematan (saving) yang luar biasa karena
penurunan biaya produksi yang signifikan sehingga pendekatan ini menjadi sumber
pendapatan.
3. Sebutkan dan berikan penjelasan kata kunci didalam pelaksanaan Produksi Bersih.!
Kata kunci didalam pelaksanaan Produksi Bersih, yaitu Pencegahan pencemaran,
Proses, Produk, Jasa, Peningkatan efisensi, Minimalisasi resiko.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada proses industri itu produksi bersih berarti meingkatkan
efisensi pemakaian bahan baku, energi, mencegah atau mengganti penggunaan bahan –
bahan berbahaya dan beracun dan juga mengurangi jumlah dan tingkat racun semua emisi
dan limbah sebelum meninggalkan proses produksinya.
b. Tujuan utama dari pelaksanaan Konsep Produksi Bersih seperti apa, jelaskan.!
1) Mencapai efisiensi produk atau jasa melalui upaya penghematan penggunaan materi dan
energi.
2) Memperbaiki kualitas lingkungan melalui upaya minimisasi limbah.
6. a. Apa hubungan yang berkaitan antara Produksi Bersih dengan Eco Efficiency
juga dengan Green Produktion, jelaskan…!
Eco-efficiency merupakan suatu proses produksi yang meminimumkan penggunaan bahan
baku, air dan energi serta dampak lingkungan per unit produk. Pengertian eco-
efficiency merupakan konsep produksi bersih yang mengikutkan aspek ekonomi dalam
proses penerapannya bersamaan dengan konsep ekologi dalam produksi bersih. Eco-
efficiency merupakan strategi untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan nilai
produksi. Eco-efficiency akan memberikan motivasi bagaimana cara mengurangi dampak
lingkungan namun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Produksi bersih merangkum semua konsep pencegahan. Konsep pencegahan yang paling
awal yaitu minimisasi limbah (waste minimization), pencegahan pencemaran (pollution
prevention) dan pengurangan pemakaian bahan beracun yang kesemuanya terfokus pada kata
kunci dampak lingkungan, limbah berbahaya, bahan-bahan beracun dan pencemaran. Konsep
pencegahan yang baru yaitu berdasarkan sasaran pada pengurangan dampak lingkungan
melalui siklus daur hidup produk (life cycle analysis), dengan fokus pada desain produk
ramah lingkungan (design for environment) atau pada pendekatan baru berdasarkan nilai
tambah yaitu eco-efficiency. Eco-efficiency lebih ditujukan pada strategi bisnis efisien yang
memberikan dampak positif bagi lingkungan sedangkan produksi bersih pada sisi
operasional/ produksi dengan pencegahan dan pengurangan timbulan limbah yang
berdampak positif pada peningkatan efisiensi dan produktivitas
c. Didalam pelaksanaan Produksi Bersih terkait pula dengan Good House Keeping
(GHK) dan Chemical Management (CM), apa yang dimaksud dengan (GHK) dan
(GM) tersebut..!
1) Good Housekeeping/ GHK (Tata kelola yang baik) merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan atas kemauannya sendiri dalam memberdayakan
sumber daya yang dimiliki untuk mengatur penggunaan bahan baku, air dan energi
secara optimal dan bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan upaya
pencegahan pencemaran lingkungan (KLH, 2003). Upaya-upaya tersebut berkaitan
dengan langkah praktis yang dapat segera dilaksanakan oleh perusahaan. Tiga manfaat
Good Housekeeping: Penghematan biaya, kinerja lingkungan hidup lebih baik,
penyempurnaan organisasional.
Konsep Good Housekeeping:
a. Rasionalisasi pemakaian masukan bahan baku, air dan energi, sehingga mengurangi
kerugian masukan bahan berbahaya dan karenanya mengurangi biaya operasional.
b. Mengurangi volume dan atau toksisitas limbah, limbah air, dan emisi yang berkaitan
dengan produksi.
c. Menggunakan limbah dan atau mendaur ulang masukan primer dan bahan kemasan
secara maksimal.
Dengan menerapkan Good Housekeeping maka perusahaan mendapat berbagai
keuntungan selain itu juga dapat mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan
oleh kegiatan perusahaan.