Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN PEMBINA POTENSI PEMBANGUNAN

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND


FAKULTAS SAINS TERAPAN
Jl. Bimasakti No. 3, Pengok, Yogyakarta 55222
Telp. (0274) 544504 Ext 14 – Fax . (0274) 563847
E-mail : fst@akprind.ac.id * http://www.akprind.ac.id

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : PRODUKSI BERSIH


Hari/Tanggal : SENIN / 17 MEI 2021 (kelas A)
SELASA / 18 MEI 2021 (kelas B)
Waktu : 110 MENIT
Sifat : BUKU TERTUTUP
Dosen : Hadi Prasetyo Suseno,ST,M.Si.

Nama : Cherlin Rian Rosalia


NIM : 181111036

1. Paradigma Pengolahan pencemaran lingkungan melalui strategi :


a. Carrying Capasity Approach
Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan
suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode
waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan
memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan. Dalam pendekatan ini aktivitas yang berdampak lingkungan,
diatasi dengan memaksimalkan daya dukung lingkungan, misalnya dengan cara membuang
limbah ke sungai pada saat air yang disungai mengalir cukup deras, atau limbah cair
sebelum dibuang digelontor air terlebih dahulu agar lebih encer, atau kalau kegiatan industri
yang menghasilkan debu pembakaran, maka upayanya adalah dengan cara meninggikan
cerobong, dengan maksud daya dukung lingkungannya lebih memadai. Konsep daya
dukung ini ternyata sulit untuk diterapkan mengingat kendala-kendala yang timbul dan
sering kali harus dilakukan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang kemudian
tercemar dan rusak, sehingga menjadi mahal biayanya.

b. End-Of-Pipitreatment
Pendekatan pengelolaan lingkungan selanjutnya adalah upaya untuk mengatasi masalah
pencemaran dengan cara mengelola limbah yang terbentuk (end of pipe treatment), dengan
harapan kualitas lingkungan hidup dapat lebih ditingkatkan. Konsep end of pipe treatment
ini menitik beratakan pada pengolahan dan pembuangan limbah, setelah proses produksi.
Konsep ini pada kenyataannya tidak dapat sepenuhnya memecahkan permasalahan
lingkungan yang ada, sehingga pencemaran dan perusakan masih terus berlangsung. Hal ini
disebabkan karena dalam prakteknya pelaksanaan konsep ini menimbulkan banyak kendala,
seperti pentaatan peraturan perundangan misalnya tentang baku mutu lingkungan, masalah
pembiayaan serta masih rendahnya tingkat kesadaran pelaku pencemaran.
c. Cleaner Production.
Berikan penjelasan masing-masing strategi tersebut..!
Produksi bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinu pada proses produksi, produk, dan jasa
untuk meningkatkan efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan (UNEP,1990). Produksi Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah
dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh tahapan
proses produksi. Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya - upaya untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi diseluruh
tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih, diharapkan sumber daya
alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Secara singkat,
produksi bersih memberikan dua keuntungan, pertama meminimisasi terbentuknya limbah,
sehingga dapat melindungi kelestarian lingkungan hidup dan kedua adalah efisiensi dalam
proses produksi, sehingga dapat mengurangi biaya produksi.

2. Konsep Teknologi Bersih menjadi harapan bagi pelaksana industri, mengapa demikian,
Jelaskan..!
Konsep teknologi bersih menjadi harapan bagi pelaksana industri dikarenakan produksi
bersih merupakan suatu strategi untuk menghindari timbulnya pencemaran industri melalui
pengurangan timbulan limbah (waste generation) pada setiap tahap dari proses produksi
untuk meminimalkan atau mengeliminasi limbah sebelum segela jenis potensi pencemaran
terbentuk. Cleaner production berfokus pada usaha pencegahan terbentuknya limbah,
dimana limbah merupakan satu indikator inefisiensi karena itu usaha pencegahan tersebut
harus dilakukan mulai dari awal (waste avoidance), pengurangan terbentuknya limbah
(waste reduction), dan pemanfaatan limbah yang terbentuk melalui daur ulang (recycle).
Keberhasilan upaya ini akan menghasilkan penghematan (saving) yang luar biasa karena
penurunan biaya produksi yang signifikan sehingga pendekatan ini menjadi sumber
pendapatan.

3. Sebutkan dan berikan penjelasan kata kunci didalam pelaksanaan Produksi Bersih.!
Kata kunci didalam pelaksanaan Produksi Bersih, yaitu Pencegahan pencemaran,
Proses, Produk, Jasa, Peningkatan efisensi, Minimalisasi resiko.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada proses industri itu produksi bersih berarti meingkatkan
efisensi pemakaian bahan baku, energi, mencegah atau mengganti penggunaan bahan –
bahan berbahaya dan beracun dan juga mengurangi jumlah dan tingkat racun semua emisi
dan limbah sebelum meninggalkan proses produksinya.

4. a. Pola pikir keberhasilan suatu perusahaan dalam pelaksanaan Produksi Bersih,


ditandai beberan pa hal, sebutkan..!
Beberapa hal yang harus diperhatikan suatu perusahaan dalam keberhasilan pelaksanaan
produksi bersih yaitu, mengurangi atau meminimlkan penggunaan bahan baku seperti air
dan energi serta menghindari penggunaan B3 serta mereduksi terbentuknya limbah pada
sumbernya sehingga mencegah atau mengurangi timbulnya masalah pencemaran dan
kerusakan bagi lingkungan. Kemudian perubahan dalam pola produksi baik terhadap proses
maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami analisis daur hidup produk.
Upaya produksi bersih ini tidak bisa berhasil apabila tidak dilaksankan dengan adanya
perubahan pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait baik pemerintah,
masyarakat maupun kalangan industriawan. Jadi dapat simpulkan bahwa pelaksanaan
program produksi bersih ini tidak hanya mengandalkan peraturan dari pemerintah namun
lebih didasarkan pada kesadaran untuk merubah sikap dan tingkat laku. Pola pendekatan
produksi bersih dalam melakukan pencegahan dan pengurangan limbah yaitu dengan
strategi 1E4R (Elimination, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery/Reclaim) (UNEP, 1999).
Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dalam Kebijakan Nasional Produksi
Bersih (KLH, 2003) dituangkan dalam 5R (Re-think, Re-use, Reduce, Recovery and
Recycle).

b. Oleh Kemetrian Lingkungan Hidup bahwa Produksi Bersih diartikan seperti


apa, jelsaskan..!
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, Produksi bersih merupakan strategi
pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus menerus
pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan
jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga
dapat meminimisisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan
lingkungan (KLH, 2003).

5. a. Apa yang dimaksud dengan Usaha Pencegahan terbentuknya limbah pada


konsep Produksi Bersih..!
Yang dimaksud dengan usaha pencegahan terbentuknya limbah pada konsep produksi
bersih yaitu mencegah dan atau mengurangi timbulnya limbah, dimulai sejak pemilihan
bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi dan pemanfaatan produk sampingan
pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbah dapat dilakukan dengan cara reduce, reuse,
recycle, recovery.
Kegiatan minimisasi limbah meliputi:
1) Pencegahan pencemaran yang dikenal dengan nama in-process recycling and reuse atau
on-site closed-loop. Bahan kimiawi bergerak hanya di dalam produksi khusus dan tidak
akan muncul sebagai limbah. Upaya yang dilakukan pada tahap ini adalah reduce, reuse
dan recycling.
2) Penanggulangan Pencemaran yang dikenal dengan nama out-of-process recyling and
reuse atau out-of-loop. Penggunaan kembali bahan atau produk sampingannya oleh
manufacturing (meskipun berada di pabrik yang sama) atau melalui sebuah fasilitas di
luar (off-site-facility) tidak dapat dianggap sebagai pencegahan pencemaran.

b. Tujuan utama dari pelaksanaan Konsep Produksi Bersih seperti apa, jelaskan.!
1) Mencapai efisiensi produk atau jasa melalui upaya penghematan penggunaan materi dan
energi.
2) Memperbaiki kualitas lingkungan melalui upaya minimisasi limbah.

6. a. Apa hubungan yang berkaitan antara Produksi Bersih dengan Eco Efficiency
juga dengan Green Produktion, jelaskan…!
Eco-efficiency merupakan suatu proses produksi yang meminimumkan penggunaan bahan
baku, air dan energi serta dampak lingkungan per unit produk. Pengertian eco-
efficiency merupakan konsep produksi bersih yang mengikutkan aspek ekonomi dalam
proses penerapannya bersamaan dengan konsep ekologi  dalam  produksi bersih. Eco-
efficiency merupakan strategi untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan nilai
produksi. Eco-efficiency akan memberikan motivasi bagaimana cara mengurangi dampak
lingkungan namun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Produksi bersih merangkum semua konsep pencegahan. Konsep pencegahan yang paling
awal yaitu minimisasi limbah (waste minimization), pencegahan pencemaran (pollution
prevention) dan pengurangan pemakaian bahan beracun yang kesemuanya terfokus pada kata
kunci dampak lingkungan, limbah berbahaya, bahan-bahan beracun dan pencemaran. Konsep
pencegahan yang baru yaitu berdasarkan sasaran pada pengurangan dampak lingkungan
melalui siklus daur hidup produk (life cycle analysis), dengan fokus pada desain produk
ramah lingkungan (design for environment) atau pada pendekatan baru berdasarkan nilai
tambah yaitu eco-efficiency. Eco-efficiency lebih ditujukan pada strategi bisnis efisien yang
memberikan dampak positif bagi lingkungan sedangkan produksi bersih pada sisi
operasional/ produksi dengan pencegahan dan pengurangan timbulan limbah yang
berdampak positif pada peningkatan efisiensi dan produktivitas

b. Apa Fungsi NCCP ( National Center for Cleaner Production ) ..!


Fungsi dari NCCP yaitu sebagai akses bagi para industri yang ingin mengaplikasikan
produksi bersih dan bagi stakeholders, menjadi media bagi para stakeholders untuk bertukar
informasi dalam produksi bersih, mendorong dan memotivasi seluruh sector industri untuk
mengaplikasikan produksi bersih dan juga menampung semua informasi mengenai produksi
bersih.

c. Didalam pelaksanaan Produksi Bersih terkait pula dengan Good House Keeping
(GHK) dan Chemical Management (CM), apa yang dimaksud dengan (GHK) dan
(GM) tersebut..!
1) Good Housekeeping/ GHK (Tata kelola yang baik) merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan atas kemauannya sendiri dalam memberdayakan
sumber daya yang dimiliki untuk mengatur penggunaan bahan baku, air dan energi
secara optimal dan bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan upaya
pencegahan pencemaran lingkungan (KLH, 2003). Upaya-upaya tersebut berkaitan
dengan langkah praktis yang dapat segera dilaksanakan oleh perusahaan. Tiga manfaat
Good Housekeeping: Penghematan biaya, kinerja lingkungan hidup lebih baik,
penyempurnaan organisasional.
Konsep Good Housekeeping:
a. Rasionalisasi pemakaian masukan bahan baku, air dan energi, sehingga mengurangi
kerugian masukan bahan berbahaya dan karenanya mengurangi biaya operasional.
b. Mengurangi volume dan atau toksisitas limbah, limbah air, dan emisi yang berkaitan
dengan produksi.
c. Menggunakan limbah dan atau mendaur ulang masukan primer dan bahan kemasan
secara maksimal.
Dengan menerapkan Good Housekeeping maka perusahaan mendapat berbagai
keuntungan selain itu juga dapat mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan
oleh kegiatan perusahaan.

2) Chemical Management (CM) merupakan upaya untuk peningkatan pengelolaan bahan


kimia agar dapat diperoleh pengurangan biaya, peningkatan kesehatan dan keselamatan
pekerja, mengurangi dampak negative ke lingkungan dan meningkatkan daya saing.
Selamat mengerjakan, Salam sehat selalu

Anda mungkin juga menyukai