DISUSUN OLEH:
Kelompok 8
Muslikan B.113.18.0006
Septero Benny A B.113.18.0039
Nimas Muslimah B.113.18.0054
Lutfi Aditya N B.113.18.0060
Aditya Eka Saputra B.113.18.0062
Diana Sari B.113.18.0068
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatNya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
meyelesaikan penyusunan makalah Analisis Keputusan Bayes Dengan
Menggunakan Informasi Eksperimental dalam mata kuliah Pengambilan
Keputusan.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Adhi Widyakto, SE,
MM. yang telah memberikan tugas ini, sehingga penulis dapat mempelajari dan
memahami materi tentang Analisis Keputusan Bayes Dengan Menggunakan
Informasi Eksperimental.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
kita semua.Penulis menyadari didalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak sekali kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penulis dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat pada
makalah Analisis Keputusan Bayes Dengan Menggunakan Informasi
Eksperimental ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan dan Manfaat..............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Memperbaiki probabilitas: analisis posterior..........................................
2.2 Analisis posterior.....................................................................................
2.2.1 Hubungan antara nilai informasi dengan ketidakpastian dan analisis
sensitivitas serta preferensi terhadap risiko........................................
2.3 Pengambilan keputusan dengan informasi sampel..................................
2.4 Keputusan mengenai besarnya sampel: analisis posterior......................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
informasi yang tidak sempurna hasil eksperimen tetap masih bermanfaat. Yang
jelas suatu hasil eksperimen yang tidak baik (unfavourable test) dapat
meningkatkan probabilitas untuk menolak suatu keputusan yang tidak
menguntungkan, sebaliknya yang baik (favourable) dapat meningkatkan
probabilitas untuk menerima keputusan yang menguntungkan. Jadi, paling tidak
dengan informasi hasil eksperimen dapat diharapkan bahwa kemungkinan besar
akan dihas:lkan keputusan yang lebih mendekati ketepatan.
Di dalam bab ini akan dibahas cara mengambil keputusan dengan
menggunakan tambahan informasi hasil suatu eksperimen. Informasi yang
diperoleh akan mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian-kejadian tidak
pasti yang menentukan hasil (pay off) dari tindakan (action) atau pemilihan
alternatif. Kita bisa memperbaiki (merevisi) probabilitas kejadian- kejadian tidak
pasti dengan jalan memperkecil atau memperbesar nilainya tergantung pada bukti-
bukti yang diperoleh dari eksperimen. Kalau survei geologi hasilnya baik,
probabilitas untuk memperoleh minyak dari hasil pengeboran akan naik,
sebaliknya akan mengecil nilai probabilitas tersebut kalau hasil survei geologi
hasilnya kurang baik (jelek).
Di dalam dunia bisnis, informasi pasar yang diperoleh melalui penelitian
pasar dipergunakan untuk memutuskan apakah perlu memperluas pasar dalam
rangka usaha meningkatkan hasil penjualan atau apakah produk baru perlu dilepas
di pasar? Suatu uji sikap (aptitude test), hasilnya sering dipergunakan untuk
memutuskan apakah seorang calon pegawai harus diterima atau ditolak. Bisa
terjadi calon yang dinilai sangat baik ternyata brengsek setelah menjadi pegawai,
sedangkan yang dinilai biasa- biasa ternyata dapat menunjukkan prestasi yang luar
biasa setelah menjadi karyawan (pegawai).
Suatu teknik sampling sering dipergunakan di dalam pengendalian mutu
(quality control), yang hasilnya berguna untuk memutuskan menolak barang yang
rusak atau untuk menghentikan proses produksi agar barang yang rusak (cacad)
tidak bertambah jumlahnya. Selalu diusahakan untuk memperkecil probabilitas
untuk membuat keputusan yang salah (menolak barang yang bagus) dan
2
memperbesar probabilitas untuk membuat kepu yang benar (menolak barang yang
rusak).
Di dalam bab ini, akan dipelajari bagaimana memperbaiki nilai
kemungkinan (probabilitas) dengan menggunakan informasi tambahan yang
diperoleh dari hasil eksperimen atau dari sumber lainnya (pengalaman konsultan,
diskusi). Untuk keperluan ini diperlukan kcnsep probabilitas yang sudah dibahas
dalam bab sebelumnya (Bab 7) terutama dalil Bave (Bayes Theorem), Kita
gabungkan informasi probabilitas ini dengan semua elemen/komponen keputusan
dengan menggunakan diagram pohon keputusan (decision tree diagram). Berapa
banyak informasi dapat diperhitungkan ke dalam keputusan akan membantu
pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Misalnya,
apakah suatu riset pemasaran harus dilakukan kalau biaya yang diperlukan
mencapai Rp 25 miliar. Apakah suatu survei geologi harus dilakukan kalau
termyata memerlukan biaya Rp 75 miliar. Di samping itu akan dibahas tentang
pentingnya penggunaan informasi sampel. Kemudian berapa besamya sample
yaitu berapa n.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh Soal
Sebagai suatu ilustrasi kita pergunakan suatu keputusan apakah seorang
pengusaha perminyakan jadi memutuskan untuk melakukan pengeboran guna
memperoleh minyak dalam suatu lokasi tertentu yang disewa: Dia bermaksud
menyewa seorang ahli geologi untuk melakukan seismic survey di daerah yang
akan dilakukan pengeboran. Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
Langkah pertama:
Pengusaha perminyakan harus menggunakan pertimbangan mengenai
kemungkinan keluarnya minyak sebagai hasil pengeboran. Oleh karena tidak ada
dua tempat pengeboran yang belum terbukti mempunyai peluang yang sama
besarnya, maka tidak ada frekuensi yang dapat dipergunakan untuk menghitung
5
probabilitas keluarnya minyak sebagai hasil pengeboran. Maka dari itu pengusaha
perminyakan harus menggunakan probabilitas subjektif (subjective probability).
Misalkan dia mempunyai keyakinan bahwa probabilitas memperoleh minyak hasil
pengeboran sebesar 0,50.
Dengan menggunakan simbol M = berhasil memperoleh minyak.
Langkah kedua:
Pengusaha perminyakan menilai eksperimen, dalam hal ini hasil survei
geologi. Dia mulai merenungkan hasil apa yang bermanfaat bagi dia. Walaupun
hasil survei geologi mungkin sangat kompleks dan beranekaragam, untuk
penyederhanaan kita anggap bahwa hasil analisis pakar geologi, hanya
menghasilkan dua hal yang penting yaitu:
6
probability). Kita bisa menyebut ini sebagai probabilitas logika bersejarah (logical
historical probability) untuk membedakan dengan probabilities, lainnya.
diperoleh minyak ( M ) sebesar 0,90; ternyata tidak diperoleh minyak (M) = 0,20.
Selanjutnya probabilitas bahwa survei kurang memberikan harapan, karena
ramalan tidak bagus ( B ) tenyata (dengan syarat) diperoleh minyak sebesar 0,10;
ternyata tidak diperoleh minyak = 0,80 atau dengan menggunakan simbol:
7
Walaupun konsep yang mendasari dalil Bayes dipergunakan untuk
memperoleh nilai-nilai kemungkinan ini, prosedur dengan menggunakan diagram
keputusan ternyata menjadi lebih jelas (lihat Gambar 2.1).
Gambar 2.1
Diagram Pohon Probabilitas Menunjukkan Kronologis Kejadian untuk
Mengebor Sumur Minyak dengan Menggunakan Survei Geologi
P (B/M) = 0,90
P (MB) = 0,45
bagus
P (M) = 0,50
Minyak keluar
B jelek
B
M
bagus M
M
Minyak tidak keluar
M
jelek B
a) Urutan Kronologis kejadian sebenarnya
8
P (M/b) = 9/11
P (MB) = 0,45
Minyak keluar
P (B) = 0,55
bagus
M
Minyak tidak keluar M
B
Minyak keluar B
B
jelek
B
jelek
B
Pertama:
Menggunakan pertimbangan dengan jalan menentukan probabilitas prior bagi
kejadian-kejadian utama. Hal ini bisa dilakukan baik dengan:
1) Probabilitas objektif atau
2) Probabilitas subjektif
Misalnya: di dalam melakukan pengeboran minyak pada lokasi tertentu, bisa
2. P(A/B) =
P ( AB)
P(B) ( )
,P
B
A
=
P( AB )
P( A)
9
6. P(B) = P(MB) + P( M B) = 0,45 + 0,10 = 0,55
P (B) 0,0 5
7. P(M/ B ) = = =1/ 9
P() 0,4 5
P () 0 , 4 0
8. P( M / B ) = = =8/ 9
P () 0,45
10