DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2022
DAFTAR ISI
SAMPUL
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Produksi Bersih.........................................................................................3
B. Tujuan Produksi Bersih.............................................................................3
C. Prinsip-prinsip Produksi Bersih.................................................................4
D. Pencegahan Polusi (Pollution Prevention)................................................5
E. Penggantian Bahan Berbahaya dan Beracun.............................................7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari industri. Dalam mengatasi hal tersebut, saat ini telah terjadi
2000)
diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup
1
dengan bahan yang kurang beracun dan kurang berbahaya yang akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Produksi Bersih
Selain itu, upaya tersebut dapat dijadikan sebagai suatu cara untuk
3
lebih baik melalui pengurangan sumber-sumber pembangkit limbah dan
adanya perubahan dalam pola piker, sikap dan tingkah laku dari semua
aspek lingkungan.
4
kalaupun terjadi seringkali waktu yang diperlukan untuk pengembalian
saja, tetapi lebih didasarkan pada kesadaran untuk merubah sikap dan
tingkah laku.
berbahaya serta emisi di udara, air, dan tanah (Berkel, Willems, & Lafleur,
1997).
5
Interpretasi yang luas mengenai polusi dikombinasikan dengan
1997).
Modifikasi produk
menjadi lebih panjang, dan lebih mudah untuk diperbaiki, atau proses
Substitusi input
Modifikasi teknologi
proses.
Good housekeeping
6
Good housekeeping merujuk kepada perubahan dalam prosedur
tumpahan.
beracun yang masuk atau yang digunakan dalam proses produksi, sehingga
produksi bersih, dikenal istilah Toxic Use Reduction (TUR). TUR hamper
sama dengan PP, namun berbeda pada material yang digunakan. TUR
berfokus pada daftar bahan kimia yang dikategorikan sebagai bahan kimia
beracun. Ketika bahan kimia yang terdaftar digantikan dengan bahan kimia
yang terdaftar dapat dilihat pada Section 313 of the U.S. Federal
7
Substitusi bahan berbahaya atau beracun merupakan proses
yakni:
4. Proses analisis
5. Asesmen bahaya
dalam sebuah lembar data (data sheets). Sebuah proses analisis akan
digunakan dan teknologi, peralatan, dan bahan kimia apa yang dibutuhkan
(Soerensen).
8
Lembar data memberikan pengetahuan mengenai dampak jangka
Under
Probably no
Damage to suspicion for Conflicting No
damage to
health damage to information documentation
health
health
Carcinogenic
Reprotoxic
Allergenic
Neurotoxic
Other effects
resiko “kecil” terhadap manusia jika tidak memiliki efek negative jangka
panjang, paparannya lebih rendah dari threshold limit value (TLV), dan
Potensi bahaya
dari bahan kimia seperti mudah terbakar, mudah korosi. Dan juga harus
9
yang bahan kimia mampu memvberikan dampak kepada kesehatan
manusia.
Paparan
rendah atau paparan yang sama tapi dengan toksisitas yang lebih rendah
lebih dipilih.
Karakterisasi dampak
terhadap Kesehatan manusia dan lingkungan, dan juga dampak etik dan
ini yakni apakah bahan kimia tersebut diperoleh sesuai kode etik atau
Kelayakan teknis
Konsiderasi ekonomi
10
Ketersediaan bahan kimia secara kimia dalam jumlah yang dibutuhkan
merupakan poin penting. Substituen yang lebih hemat buaya lebih ideal
akan dibandingkan satu sama lain hingga bahan substitusi yang cocok
ditemukan.
berbasis air;
3. Proses baru:
11
b. Dari ikatan dengan perekat hingga desain baru yang menguncinya
an kosmetik.
b. Furnitur dari kayu: dari pernis dengan pelarut organic hingga tanpa
berkualitas.
12
BAB III
baik pada penggunaan bahan mentah, energi, dan air. Pencegahan polusi
produksi. Dalam praktik pencegahan polusi sebagai salah satu bagian dari
produksi bersih, dikenal istilah Toxic Use Reduction (TUR). TUR berfokus
pada daftar bahan kimia yang dikategorikan sebagai bahan kimia beracun.
Ketika bahan kimia yang terdaftar digantikan dengan bahan kimia yang tidak
terdaftar, maka TUR telah terealisasikan, meskipun bahan kimia yang tidak
B. Saran
Perkembangan industri yang sangat pesat saat ini, diikuti dengan tingginya
13
produk agar menghasilkan limbah seminimal mungkin atau end of pipe dan
produksi bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Berkel, R. v., Willems, E., & Lafleur, M. (1997). The Relationship between
51-66.
Indrasti, N. S., & Fauzi, A. M. (2009). Produksi Bersih. Bogor: IPB Press.
Environment.
Yance. (2004). Penerapan Konsep Bersih pada Sektor Industri. USU Repository,
1-8.
14
15