PENGERTIAN LINGKUNGAN
Definition-Environment.
The word Environment is derived from the French word
“Environ” which means “surrounding”.
Our surrounding includes biotic factors like human beings,
plants, animals, microbes, etc and abiotic factors such as
light, air, water, soil, etc.
Proses :
Konservasi bahan baku, Pelayanan :
Produk :
Reduksi limbah melalui
energi dan air Efisiensi
Pengurangan jumlah atau
rancangan yang lebih
tingkat toksisitas emisi pada
manajemen
baik lingkungan
sumber
Penggunaan limbah
Evaluasi dari pilihan dalam rancangan
untuk produksi baru
teknologi dan pengiriman
Reduksi biaya dan teknologi
Dampak
Perbaikan efisiensi
Performansi lingkungan yang lebih baik
Peningkatan keuntungan kompetitif
Definisi & Ruang Lingkup Produksi Bersih (UNINDO, 2002)
Prinsip-prinsip Pokok dalam Strategi PB
1) Mengurangi atau meminimumkan penggunaan bahan baku,
air dan energi serta menghindari penggunaan bahan baku
yang beracun dan berbahaya serta mereduksi terbentuknya
limbah pada sumbernya, sehingga mencegah dari atau
mengurangi timbulnya masalah pencemaran dan kerusakan
lingkungan serta resikonya terhadap manusia
2) Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi berlaku baik
terhadap proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga
harus difahami betul daur hidup produk
3) Upaya PB ini tidak dapat berhasil dilaksanakan tanpa
adanya perubahan pola pikir, sikap dan tingkah laku semua
pihak terkait : pemerintah, masyarakat, kalangan dunia
industri. Perlu juga diterapkan pola manajemen di kalangan
industri maupun pemerintah yang telah
mempertimbangkan aspek lingkungan
4) Mengaplikasikan teknologi akrap lingkungan, manajemen
dan prosedur standar operasi sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan. Kegiaatan-kegiatan tsb tidak selalu
membutuhkan biaya investasi yang tinggi, kalaupun terjadi
seringkali waktu yang diperlukan untuk pengembalian
modal investasi relatif singkat
5) Pelaksanaan program PB ini lebih mengarah pada
pengaturan sendiri (self regulation) dan peraturan yang
sifatnya musyawarah mufakat (negotiated regulatory
approach) dari pada pengaturan secara command and
control. Jadi pelaksanaan program PB ini tidak hanya
mengandalkan peraturan pemerintah saja, tetapi lebih
berdasarkan pada kesadaran untuk merubah sikap dan
tingkah laku
Pelaksanaan Produksi Bersih dalam Industri
Teknologi PB merupakan gabungan antara teknik pengurangan
limbah pada sumber pencemar (source reduction) dan teknik
daur ulang.
Dalam PB, limbah yang dihasilkan dalam keseluruhan proses
produksi merupakan indikator ketidakefisien proses produksi
Oleh karena itu apabila dilakukan optimasi proses, limbah yang
dihasilkan juga akan berkurang
3. Perubahan teknologis
Mencakup modifikasi proses dan peralatan yang dilakukan
untuk mengurangi llimbah dan emisi, perubahan teknologi
dapat dimulai dari yang sederhana dalam waktu yang sangat
singkat dan biaya murah sampai dengan perubahan yang
memerlukan investasi tinggi, seperti perubahan peralatan,
tata letak pabrik, penggunaan peralatan otomatis dan
perubahan kondisi proses.
4.Perubahan produk
Meliputi substitusi produk, konservasi produk,
dan perubahan komposisi produk
5. On site Reuse
Merupakan upaya penggunaan kembali bahan-
bahan yang terkandung dalam limbah, baik untuk
digunakan kembali pada proses awal atau sebagai
material input dalam proses yang lain
Mengubah Mengubah
Material Input Teknologi Tata Cara Operasi
Pemurnian Pengubahan Tindakan-tindakan prosedural
material proses Pencegahan kehilangan
Penggantian Pengubahan Pemisahan aliran limbah
material tataletak, Peningkatan penanganan material
produksi peralatan atau Penjadwalan produksi
perpipaan
Aplikasi PB dalam industri dapat dilakukan pada unsur-
unsur :
1. Proses produksi : peningkatan efisiensi dan efektivitas
dalam bahan baku, energi dan sumberdaya lain serta
mengganti atau mengurangi penggunaan bahan
berbahaya dan beracun, sehingga mengurangi jumlah
dan toksisitas limbah dan emisi yg dikeluarkan.
2. Produk : pengurangan dampak keseluruhan daur hidup
produk, mulai dari bahan baku sampai pembuangan
akhir setelah produk digunakan
3. Jasa (services) : upaya penggunaan proses 3R (reduce,
Reuse, dan Recycle) secara menyeluruh pada setiap
kegiatan, mulai dari penggunaan bahan baku sampai ke
pembuangan akhir
Keuntungan yang diperoleh oleh industri
yang menerapkan konsep PB :
1) Mengurangi biaya produksi
2) Mengurangi limbah yang dihasilkan
3) Meningkatkan produktivitas
4) Mengurangi konsumsi energi
5) Meminimisasi masalah pembuangan
limbah (termasuk penanganan limbah)
6) Memperbaiki nilai produk samping
Dari sudut pandang ekonomi dan lingkungan, keuntungan tsb
terwujud dengan cara :
1)Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, shg akan
mengurangi biaya bahan baku
2)Minimisasi limbah, shg akan mengurangi biaya penanganan dan
pembuangan limbah
3)Mengurangi/meminimisasi kebutuhan untuk penanganan
dengan konsep EOP
4)Memperbaiki teknologi produksi
5)Memperbaiki kualitas manajemen
6)Meningkatkan penghargaan pekerja thd perlindungan
lingkungan
7)Memperbaiki kinerja dan meningkatkan produktivitas dan citra
perusahaan, dan menambah keuntungan kompetitif di pasar
Di sisi lain penerapan PB pada industri menghadapi kendala :
1. Kendala ekonomi
Apabila kalangan usaha tidak merasa mendapat keuntungan dari
penerapan PB
Contoh hambatan :
Biaya tambahan peralatan
Besarnya modal /investasi dibanding kontrol pencemaran secara
konvensional
2. Kendala teknologi
Kurangnya sosialisasi tentang konsep PB
Penerapan sistem baru kemungkinan tidak sesuai dengan yg
diharapkan, bahkan berpotensi menyebabkan gangguan/masalah baru
Tidak memungkinkan adanya tambahan peralatan karena terbatasnya
ruang kerja atau produksi
3. Kendala SDM
Kurangnya dukungan dari pihak manajemen puncak
Keengganan untuk berubah, baik secara individu maupun organisasi
Lemahnya komunikasi internal tentang proses produksi yg baik
Pelaksanaan manajemen organisasi perusahaan yg kurang fleksibel
Birokrasi yg sulit, terutama dalam pengumpulan data primer
Kurangnya dokumentasi dan penyebaran informasi
Definisi dan Ruang Lingkup Minimisasi Limbah
Setiap produk yang diolah akan menghasilkan produk dan hasil samping berupa
limbah
Limbah yg dibuang secara langsung bukan bagian dari minimisasi limbah, karena
ini akan menambah volume limbah yang ada di tempat pembuangan
UNEP dan ISWA (International Solid Waste Association), 2002 : Pada konvensi
Basel terdapat obligasi untuk menghindari minimisasi limbah berbahaya
Konvensi mewajibkan negara untuk melakukan identifikasi dan mengukur
karakteristik limbah yang diproduksi serta mengusahakan untuk minimisasi
limbah tsb.
Limbah yg timbul diolah lebih dahulu (misal daur ulang, pengolahan limbah)
sebelum akhirnya dibuang supaya tidak mencemari lingkungan
Beberapa definisi tentang minimisasi limbah :
Beberapa negara menyatakan minimisasi limbah : suatu gambaran mengenai
pengurangan limbah yg dibuang ke tempat pembuangan akhir, termasuk
pengurangan bahan baku dan daur ulang limbah (UNEP dan ISWA, 2002)
Minimisasi limbah : kegiatan pencegahan dan pengurangan pada bahan untuk
meningkatkan kualitas dari limbah akhir yg dihasilkan dari berbagai proses yg
berlangsung sampai dengan tempat pembuangan akhir (OECD, Organisation for
Economic Coorperation and Development, 2000)
Eliminasi Limbah
Minimisasi Limbah
Recycle
Reuse and
Recovery
Pengolahan
Pembuangan
Residu
Evaluasi Ekonomis
Penyelesaian Kriteria
Ekonomi
Hukum
Sosial –budaya
Lingkungan
Alternatif Prioritas
Diagram Proses Transformasi dan Konversi Bahan Baku Menjadi Produk (Romli et al, 2003)
Lima tipe sumber pembangkit limbah :
1. Tipe I : Komponen utama bahan adalah bagian bahan yg akan ditransformasi
dan dikonversi menjadi produk, sedangkan komponen samping dan kotoran
akan menjadi residu yg harus dipisahkan dari proses produksi dan dibuang
sebagai limbah cair, gas atau padat
2. Type II : komponen utama bahan yg tidak dapat ditransformasi atau
dikonversi menjadi produk, sehingga sebagian komponen utama bahan ini
akan ditemukan dalam residu sebagai kehilangan hasil.
3. Type III : komponen utama bahan yg tidak diubah menjadi produk melainkan
menjadi by product. Hal ini karena proses transformasi tdk berlangsung pada
kondisi optimumnya secara tdk sengaja dan tidak kehendaki telah mengubah
komponen utama bahan menjadi by product yg sering kali tdk berguna.
4. Type IV : bahan pembantu yg dibutuhkan dlm proses transformasi bahan
baku menjadi produk seringkali bukan merupakan bagian dari produk. Bahan
ini nantinya akan ditemukan sebagai limbah cair, gas dan padat. Bahan
pembantu yg merupakan bagian dari produk maka disebut sebagai kotoran.
5. Tipe V : produk yg dihasilkan dari proses transformasi suatu ketika akan
menjadi limbah, misalnya karena sudah berakhir masa pakainya atau sudah
hilang nilai manfaatnya, maka desain dan spesifikasi suatu produk hendaknya
juga mempertimbangkan kemudahan proses pembuangannya.