Anda di halaman 1dari 7

TEKNOLOGI RAMAH

LINGKUNGAN UNTUK MASA DEPAN BUMI

Dosen pengampu : Weny Astuti

DISUSUN OLEH :
Prilioni Putri Galih (101323121)
Muhammad Zidan Nurfikri (101323123)
Florency Aprilia (101323127)
Stefanus Mude Le’a (101323131)
Laura Retno Wulandari (101323140)

LAPORAN TUGAS PTBE


UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA 2024
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu technologia, techne, dan logia, yang berarti
‘studi terapan praktis dari pengetahuan dalam bidang tertentu’ atau ‘satu cara penyelesaiaan tugas
dengan menggunakan proses teknik, metode, atau teknologi pengetahuan’.
Secara luas, teknologi dapat diartikan sebagai sekumpulan teknik atau pengetahuan manusia tentang
cara menggabungkan sumber daya untuk memproduksi yang diinginkan, memecahkan masalah,
memenuhi kebutuhan, memuaskan keinginan, serta mencakup metode teknis, keterampilan, proses,
alat, dan bahan baku.

Sebelum abad ke-20, kata teknologi ditujukan untuk menjelaskan studi tentang seni atau
kerajinan. memasuki abad ke-20, istilah teknologi semakin dikenal dan mulai dikaitkan dengan
revolusi industri, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, bisnis, dan teknik.
Seorang ahli sosiologi terkenal, read baik (1937), menjelaskan bahwa teknologi antara lain
mencakup seluruh alat, mesin, peralatan, senjata, perumahan, pakaian, komunikasi, transportasi
yang diproduksi dan digunakan

Teknologi ramah lingkungan (ecofriendly tecnology) atau yang dikenal sebagau teknologi
berkelanjutan adalah teknologi yang bersifat ramah terhadap lingkungan atau berdampak positif
terhadap lingkungan hidup. Teknologi ramah lingkungan umumnya menggunakan cara pemanfaatan
sumber energi yang dapat diperbarui (seperti sinar matahari, angin, air, dan sejenisnya) serta
mengubahnya menjadi energi lain yang sedikit atau bahkan tidak menghasilkan limbah dan polusi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang tercantum diatas dapat ditarik beberapa rumusan
masalah, diantaranya:
1. Apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
2. Apa saja bentuk implementasi dari teknologi ramah lingkungan.
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam penerapan teknologi ramah lingkungan.

C. TUJUAN
Dari rumusan masalah yang telah diambil, maka tujuan dari laporan ini antara lain:
1. Untuk menganalisis apa saja kelebihan dan kekurangan dari penggunaan teknologi
ramah lingkungan.
2. Untuk mengetahui implementasi dari teknologi ramah lingkungan.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam penerapan teknologi ramah lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

Teknologi pada dasarnya bertujuan untuk membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Dengan adanya teknologi akan mempermudah kehidupan manusia. Namun seiring berjalannya
waktu, terjadi peningkatan polusi dan kerusakan lingkungan yang pada akhirnya teknologi ramah
lingkungan mulai dikembangkan. Teknologi ramah lingkungan dinilai dapat meningkatkan
penghematan energi (sumber daya alam) dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Ramah lingkungan adalah penerapan konsep “zero waste”, pada pelaksanaan industri ramah
lingkungan diharapkan pada proses industri melakukan strategi mencegah, mengurangi dan
menghilangkan adanya limbah sebagai bahan pencemar lingkungan. Untuk mendukung
terlaksananya strategi tersebut diperlukan suatu perubahan yang mendasar dalam hal komitmen
serta perilaku peningkatan kompetensi SDM.

Gambar 1. Persentase Perilaku Ramah Lingkungan

Gambar 2. Grafik Polusi Udara di Berbagai Provinsi


Untuk mencapai kondisi yang ramah lingkungan, pada proses produksi dapat diterapkan 6
(enam) prinsip dasar yaitu Refine, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve Energy. Pada
penerapan 6 prinsip tersebut dapat berupa nir limbah (zero waste), produksi bersih (cleaner
production), produktivitas hijau (green productivity) atau perusahaan hijau (greencompany). Hal
tersebut berupaya untuk meningkatkan produktivitas, menjaga keberlanjutan produksi dengan tetap
memelihara kelestarian lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja.

Keunggulan dari penggunaan teknologi ramah lingkungan yaitu lebih sedikit Tidak mengeluarkan
sesuatu yang berbahaya ke udara, dapat membawa manfaat ekonomi bagi daerah tertentu, Membutuhkan
perawatan sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mengoperasikannya Terbarukan yang
berarti kita tidak akan pernah kehabisan, dan dapat memperlambat dampak pemanasan global dengan
mengurangi Emisi CO2. Kerugian dari penggunaan teknologi ramah lingkungan diantaranya biaya implementasi
yang tinggi, kurang informasi, tidak ada masukan bahan kimia atau bahan baku alternatif yang diketahui , tidak
ada teknologi proses alternatif yang diketahui, dan ketidakpastian mengenai dampak kinerja Kurangnya sumber
daya manusia dan keterampilan.

Teknologi ramah lingkungan dapat kita temui di kehidupan sehari-hari diantaranya adalah:
Sepeda Bahan Bakar Biodiesel, Lampu Tenaga Surya, Mesin Tenaga Angin, Mesin Tenaga Surya,
Mobil atau Sepeda Tenaga Listrik, Kulkas yang tidak menggunakan Freon, Pendingin ruangan yang
tidak menggunakan Freon, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi. Dengan adanya teknologi ramah lingkungan yang kita temui sehari-hari, adapun manfaat yang
timbul ketika kita menggunakan teknologi ramah lingkungan antara lain Mengurangi jumlah limbah
supaya tak berlebihan hingga dapat menghindar pencemaran lingkungan. Teknologi ini benar-benar
efisien serta efektif dalam hal pemakaian sumber daya alam, hingga lingkungan juga bisa tetap
terjaga dengan baik. Menekan biaya produksi/hemat. Memakai sumber daya alam untuk sisi dari
teknologi dapat menghemat biaya, misalnya yaitu listrik tenaga surya yang cuma mengandalkan
energi matahari tanpa dipungut biaya. Mengurangi resiko penurunan kondisi kesehatan makhluk
hidup, terutama manusia.
Implementasi teknologi ramah lingkungan di Indonesia juga dilakukan pada:

1. Biogas
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi
bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap
udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas,
namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air
kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana.Disamping itu juga sangat
mungkin menyatukan saluran pembuangan di kamar mandi atau WC ke dalam sistem Biogas.
Di daerah yang banyak industri pemrosesan makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang
atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya kedalam system Biogas, sehingga limbah
industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena
limbah industri tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen.Jenis bahan
organik yang diproses sangat mempengaruhi produktifitas sistem biogas disamping
parameter-parameter lain seperti temperatur digester, pH, tekanan dan kelembaban udara

2. Biopori
Biopori atau yang biasa disebut dengan Teknologi Lubang Resapan Biopori merupakan
metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, selain dengan sumur resapan.
Pemanfaatan Biopori ini akan membuat keseimbangan alam terjaga, sampah organik yang
sering menimbulkan bau tak sedap dapat tertangani, disamping itu juga dapat menyimpan
air untuk musim kemarau. Selain itu kelebihan dari Biopori ini adalah memperkaya
kandungan air hujan, karena setelah diresapkan kedalam tanah lewat Biopori yang
mengandung lumpur dan bakteri, air akan melarutkan dan mengandung mineral mineral
yang diperlukan oleh kehidupan. Adapun tujuan (LRB) ini adalah agar air masuk sebanyak
mungkin kedalam tanah.Kelebihan LRB lainnya adalah selain sederhana, alat ini sangat
mudah digunakan oleh kaum perempuan.

3. Biofuel
Energi alternatif biofuel yang dapat diperbarui dapat memperkuat ketersediaan bahan bakar.
Karenanya untuk mengembangkan bahan bakar tipe ini perlu kerja sama yang harmonis dari
semua pihak, termasuk pemerintah, industri otomotif dan swasta. Ada dua macam jenis
biofuel yang bisa dikembangkan yaitu, etanol dan biodiesel. Etanol berasal dari alkohol yang
strukturnya sama dengan bir atau minuman anggur.

4. Biopulping
Biopulping adalah salah satunya yang meniru proses mikroorganisme pada proses pelapukan
untuk digunakan dalam tingkat industri. Alam sering memberi ide cemerlang bagi hidup
manusia dari proses pelapukan kayu, ranting, daun atau lainnya. Saat bahan-bahan itu
melebur, terjadi pembusukan yang membuatnya hancur bersama alam.Tak ada sampah atau
limbah.Bila ditelaah lebih detail, proses tersebut dimotori oleh mikroorganisme.
Mikroorganisma yang terdiri atas sejumlah mikroba membantu proses pelapukan sehingga
sampah alam itu terurai, kembali menjadi tanah berupa humus.

Anastas & Warner mengusulkan 12 prinsip green chemistry yang perlu dipertimbang-kan,
yaitu :
1) Pencegahan terbentuknya bahan buangan beracun akan lebih baik daripada menangani
atau membersihkan bahan buangan tersebut.
2) Mengekonomiskan atom dalam merancang metode sintesis.
3) Sintesis bahan kimia yang tidak atau kurang berbahaya bagi kesehatan manusia dan
lingkungannya.
4) Merancang produk bahan kimia yang lebih aman, walaupaun sifat racunnya dikurangi
tetapi fungsi-nya tetap efektif.
5) Menggunakan pelarut dan bahan-bahan pendukung yang lebih aman dan tidak berbahaya.
6) Rancangan untuk efisiensi energi.
7) Penggunaan bahan dasar yang dapat diperbaharui.
8) Mengurangi turunan (derivatives) yang tidak penting
9) Menggunakan katalis untuk meningkatkan selektifitas dan meminimalkan energi.
10) Merancang produk-produk kimia yang dapat terdegradasi menjadi produk yang tidak
berbahaya.
11) Analisis serentak untuk mencegah polusi.
12) Bahan kimia yang digunakan dalam proses kimia dipilih yang lebih aman untuk
mencegah kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai