Oleh:
Nama : Indah Khairunnisa
Kelas : IXa
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis ucapkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Teknologi Ramah Lingkungan”.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Teknologi Ramah Lingkungan”
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal ini
ditunjukkan dengan diproduksinya berbagai macam peralatan yang dapat mempermudah
manusia dalam menunjang kehidupannya, baik dalam sektor industri maupun transportasi.
Namun,terkadang kemajuan teknologi tersebut tidak diiringi dengan kepedulian kita sebagai
pengguna teknologi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah satu dampak
tidak langsung yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi adalah masalah pencemaran
udara dan kemacetan.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan dampak dari teknologi yang
semakin berkembang serta pembuatan dan penggunaan energi yang tidak mencemari
lingkungan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3. Bidang Lingkungan
a. Biopori
Biopori dikenal dengan istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR), merupakan teknik untuk
membuat wilayah resapan air hujan. Teknik biopori memiliki prinsip yang sama dengan
sumur resapan, namun teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang dibuat
berlubang-lubang kecil (berpori) yang nantinya akan menyerap air hujan dan kemudian
disalurkan ke dalam tempat penampungan air. Biopori sangat bermanfaat bagi pelestarian
keseimbangan lingkungan. Selain dapat mencegah banjir di musim hujan, biopori juga dapat
menjamin ketersediaan air pada musim kemarau.
b. Fitoremediasi
Fitoremediasimerupakan salah satu bentuk bioremediasi. Fitoremediasi merupakan
penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau
menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa penyebab polusi) seperti logam berat,
pestisida, minyak, dan zat lain yang mengotori tanah, air, atau udara dapat dikurangi bahkan
dihilangkan. Fitoremediasi baru berkembang pada awal tahun 1990, yaitu dimulai dari
kesuksesan dalam memperbaiki daerah tercemar oleh zat radioaktif sesium (Cs), stronsium
(Sr), dan uranium (U) di Chernobyl, Rusia dengan menggunakan tumbuhan bunga matahari.
Keunggulan teknologi ini adalah ramah lingkungan, biaya operasional rendah, mudah untuk
diaplikasikan, aman digunakan, tanah dapat menjadi lebih subur dan dapat membuat kualitas
lingkungan menjadi lebih baik. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan adalah bunga
matahari, sawi, eceng gondok, padi, tembakau, dan lidah mertua.
c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)
Composting toilet merupakan toilet kering yang menggunakan proses secara aerob untuk
menghancurkan atau mendekomposisi feses yang dihasilkan manusia. Toilet pengompos
dapat digunakan sebagai pengganti toilet air pada umumnya. Toilet ini biasanya ditambah
dengan campuran serbuk gergaji, sabut kelapa, atau lumut tertentu untuk membantu proses
aerob menyerap air, dan mengurangi bau. Proses dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari
proses dekomposisi secara anaerob yang digunakan pada septic tank.
7
Saat anda kendaraan dalam melakukan kegiatan sehari-hari gunakan secara bersama-sama,
misalnya saat anda akan pergi kerja berangkat lah lebih pagi serta antarkan anak-anak anda
ke sekolah terlebih dahulu.
6. Kurangi penggunaan kendaraan
Jika kegiatan sehari-hari anda memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh maka hindari
menggunakan kendaraan bermotor, gunakan alat transformasi yang lain misalnya bersepeda.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Wujud gaya hidup ramah lingkungan adalah perilaku kehidupan sehari-hari yang
efisiensi dalam memanfaatkan sumber daya alam(resource efficiency) misalnya
memanfaatkan air dan energi untuk listrik, peralatan teknologi, dan tranportasi yang kita
gunakan sehari-hari. Green life style juga mencakup apa yang disebut greeen skills atau
bentuk kecakapan yang dalam prakteknya berkontribusi pada peningkatan kualitas
lingkungan seperti: composting, membuat lubang biopori, menanam dan merawat tanaman.
Banyak kehidupan lama yang sudah mentradisi yang ramah lingkungan ternyata telah
lama hilang dimakan zaman sejalan dengan kemajuan teknologi dan modernisasi. Namun
banyak pula kemajuan sains dan teknologi semakin memberikan justifikasi akan pentingnya
memproteksi ekologis dibalik upaya mencapai kesejahteraan manusia.
3.2 Saran
Kita sebagai manusia pasti memakai teknologi yang tidak ramah lingkungan. Oleh
sebab itu, kurangilah pemakaian teknologi yang tidak ramah lingkungan tersebut.Untuk itu,
hal perlu kita lakukan adalah sebagai berikut:
1.Sikap ramah lingkungan harus tumbuh dari diri kita sendiri, kita harus sadar bahwa “saya
adalah bagian dari lingkungan”.
2.Tidak selalu mengandalkan orang lain untuk menjaga dan melestarikan lingkungan
3.Menanam pohon minimal di lahan rumah sendiri
4.Ikut serta dalam pelestarian hutan dan lingkungan hidup
5.Tidak merusak lingkungan sekecil apapun, ex. Menebang pohon liar, membuang sampah
sembarangan, menggunakan kendaraan bermotor berlebihan dll.
9
DAFTAR PUSTAKA