Menurut saya, membuang sampah sembarangan merupakan salah satu
fenomena sosial yang terjadi di Indonesia. Saya memilih topik ini karena mempunyai dampak yang sangat buruk untuk kita semua.
“Jangan buang sampah sembarangan!” Berapa banyak stiker atau rambu
seperti itu di Indonesia? Ambil contoh di Jakarta saja, hampir di setiap sudut kota mungkin ada tulisan seperti itu. Himbauan yang sebetulnya punya fungsi yang sangat luar biasa apabila dipraktekkan. Tapi tampaknya kesadaran itu masih saja belum dimiliki.
Sadarkah kita bahwa banyak sekali orang yang dengan mudahnya
membuang sampah di jalan, di tempat-tempat umum tidak pada tempatnya. Bahkan ketika disitu banyak orang disekitarnya pun, bisa dengan sangat percaya diri meleparkan atau meninggalkan sampah begitu saja. Sungguh pemandangan yang sering membuat kesal.
Bila kita mengedarkan pandangan kita ke setiap tempat, pasti akan
terlihat kumpulan sampah-sampah. Teras rumah, halaman rumah, pinggir jalan sampai jalan dihiasi oleh sampah. Jika kita mengedarkan pandangan ke selokan dan sungai akan didapati juga pemandangan serupa. Lalu, jika kita ke pesta perkawinan atau sejenisnya coba perhatikan! Sampah, sampah, sampah, menggunung ada dimana-mana. Bukan itu saja, baunya pun kurang sedap masuk ke hidung.
Padahal dari sepengetahuan saya, membuang sampah sembarangan baik
sedikit atau banyak dan kecil atau besar, bisa di penjara. Dalam PERDA di Jakarta dan Bandung, ada hukuman 40 ribu sampai 4 juta dan kurungan sampai 3 bulan penjara untuk orang yang buang sampah sembarangan.
Dampak dari membuang sampah sembarangan itu sendiri, yaitu akan
terjadi banjir, kemudian dari sampah yang bertumpuk akan mengeluarkan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dapat mengurangi keindahan lingkungan, dan menimbulkan berbagai penyakit. 1 Maka dari itu, budaya untuk membuang sampah sembarangan itu mulai di jauhkan dari diri kita sendiri. Kalau bukan kita sendiri yang memulai untuk membuang sampah pada tempatnya, siapa lagi?