Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan jantung

dan paru-paru anak-anak. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang
sejak usia dini banyak dipengaruhi faktor pemahaman orang tua akan pentingnya
memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting:
aman! Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan pelampung
yang dipasang di lengan, tapi saya perhatikan bahwa mereka sudah tidak takut-takut
lagi dan mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya untuk melaju di air. Renang
merupakan olahraga yang dilakukan di air dan biasa dilakukan berbagai usia, baik
laki-laki maupun perempuan. Pada tingkat kemajuan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dalam olahraga saat ini, prestasi perenang tidak semata-mata ditentukan
kemahiran teknik geraknya saja, tetapi ditentukan kesiapan perenang serta dipenuhi
factor pendukung yang lain secara maksimal (Hendromartono, 1992). Gaya dada
merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil
dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya
katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih
cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air,
setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki. Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara
ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya
dada adalah perenang yang paling lambat.

Makalah Renang Gaya Dada


1

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Bagaimana sejarah perkembangan renang di Indonesia ?


Apa itu renang gaya dada ?
Bagaimana teknik dalam renang dada ?
Bagaimana analisis gerak renang gaya dada ?

2.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar pembaca mengetahui tentang sejarah perkembangan renang di
Indonesia
2. Agar pembaca tahu aoa itu renang gaya dada
3. Mengetahui teknik-teknik dari renang gaya dada
4. Mengetahui analisa gerak renang gaya dada
2.4. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan belajar, khususnya bagi para siswa dan umumnya
bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN

Makalah Renang Gaya Dada


2

2.1. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia


Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang
yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang
Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam
renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah
saja.
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat
banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para
pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun
1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904.
Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan
olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse
Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917,
perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan
renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulanperkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918
berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun
1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang
beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang.
Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan
kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.
Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de
Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3
meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu
berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga
menjadi utusan Hindi Belanda.

Makalah Renang Gaya Dada


3

Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya


0:59.9 untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas
Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama
negeri Belanda. Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera
dan Kiki Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat
putri menduduki urutan ke 8.
Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah
beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 - 1945,
kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh karena
pemerintahan pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk
masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air
praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan
melawan penjajah.
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di
bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21
Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat
PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang
pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara
dan komisi teknik. Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap
maju dan berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota
resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale
de Nation). dan International Olympic Committee (IOC). Hingga tahun 1952 telah
terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh karena itu
kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat daerah.
Perkembangan olahraga berenang di Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini
ditandai dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat
nasional. Begitu pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional
(PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor utama.
Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada
tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di
Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth
Festival di Bukarest.

Makalah Renang Gaya Dada


4

Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian
Games ke II di Manila, Philipina. Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II,
diselenggarakan di Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai
oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik.
Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini
memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D.
Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di
Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan,
diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi.
Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI,
diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi
singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.
Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk
pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa
Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping
memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D.
Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia
(PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk
organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga
renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.
Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2
wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik
dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan
dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati,
Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni
serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI
menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua
umum D. Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat
indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu

Makalah Renang Gaya Dada


5

adalah merubah kembali istilah \"Persatuan\". Hingga sekarang PRSI merupakan


singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya
bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun dalam kenyatannya
perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa pengaruh besar
terhadap perkembangan olahraga.
Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga
GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi
anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia
dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA.
Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu
Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 27 April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI
dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2
orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang
masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.
2.2. Renang Gaya Dada
Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada
atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua
belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di
depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di
permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangankaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di

Makalah Renang Gaya Dada


6

antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA),
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan
dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki
gaya dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang
dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia Pada tahun
1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas
Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis
buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisdech Thvenot menulis buku
The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan
gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang
suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara
perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih
senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai
orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu
diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit. Olimpiade St.
Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya
dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan
nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas. Gaya dada adalah gaya renang
pertandingan yang pertama berkembang. Mulai popular ketika pada tahun 1875
perenang MATTHEW WEBB dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang
pertama merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris.
Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu
dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu. Berenang dibawah
air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan dan bangsa Jepang
mengadakan suatu studi yang intensif terutama dalam rangka mengebangkan renang
gaya kupu-kupu . Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan

Makalah Renang Gaya Dada


7

gaya renangan di bawah air secara kontinyu dapat mengembangkan bermacammacam interprestasi . Bentuk variasi berenang dengan secara utuh dibawah air
digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade tahun 1928, ia
memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu gerakan di bawah air .
Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara
Olmphiade 1956 Masarufukara dari Jepang. Gerakan gaya di bawah
permukan air ternyata menambah gerak maju dan dilarang FINA sejak tahun 1957.
peraturan dapat mengembangkan gaya dada dengan posisi diatas permukan air,
sekarang berorentasi dan berpikir denganbanyak membuat efiesiengerak tangan,
sebagai modikasi dari keyakinan bahwa kaki memberi dorongan. Perenang Amerika
Chaet jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan POWER
BREASSTROKE (kekuatan gaya dada). Catie Ballmemperoleh sukses ketika ia
mempekondinasikan pergantian dati tangan dengan sangat cakapnya menggunakan
tendangan kaki dan untuk beberapa saat Amerika serikat memegang supremasi pada
gaya ini. Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai mengembangkan
gerak gaya dengan mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan
fase istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama sama di
bawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan
memukinkan agak sedikit menunda posisi ambil nafas. Pengembangan ini berperan
penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal berbeda dengan
gaya dada Amerika Serikat. Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat
menggunakan aksi dolphin pada gaya renangannya. Juara dunia dari inggris. David
Wilkie yang menjuarai 200 meter gaya dada Olphiade tahun 1976, menggunakan
cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya, dengan
demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukan air. Cara
yang dilakukan Davit Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk
mengadakan studi penelitian setelah Olmpiade Montreal.
Pendekatan

ilmiah

serta

keuntungan

dari

gerak

ini

dimanfaatkan

mendominasi dengan rangking dunia pada gaya dada. Pada tahun 1978, lina
kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan sikap tubuh tinggi dan
meluncur kedepan dengan streamline.

Makalah Renang Gaya Dada


8

a. Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar dari
kepala di bawah permukaan air, pasisi bahu dan pinggul sedikit berada diatas
permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline). Saat mengambil
nafas, dimana kedua lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar,
hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus kedepan mengambil udara dari
atas permukaan air cukup dengan mengangkat bagian kepala dengan leher.
Diputar.
b. Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus di depan, seluruh kepala, bahu,
lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul agak
terangkat naik.
2.3. Teknik Renang Gaya Dada
2.3.1. Gerakan kaki (Kicking)

a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung
membentuk gerak kaki dolpin (whip kick), dimana pada saat fase istirahat
yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah di tarik serentak
mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu di kerjakan pergelangan
kedua kaki diputar mengarah keluar hingga membentuk sudut +50,
kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan diakhiri
dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang. Gerak ini

Makalah Renang Gaya Dada


9

sering disebut dengan istilah propeller, dimana pergelangan kaki dan tungkai
kaki bagian bawah berfungsi sebagai alatnya.
b. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak
dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini
disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur (flexible).
c. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki
tinggi, biasanya dimanfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak
kaki dolpin di bawah permukan air.
d. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan
semaksimal mungkin, sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak
berikutnya dengan lebih kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik
tungkaikaki bawah agak berat dilakukan, maka gerak itu dikerjakan dengan
bantuan sedikit kedua belah paha dibuka .
e. Meningkatkan kecepatan pada saat melakukan gerak kaki adalah sangat
diperlukan dan penting. Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat
kecepatan maksimum, hanya karena kedua kaki setelah mengerjakan
tendangan dan menutup lurus di belakang. Gerak yang dilakukan kaki itu
akan memperoduksi tenaga gaya angkat (lift force) ke arah depan.
1) Beberapa bentuk latihan :
a) di tepi kolam renang dengan memegang pari/tepi , dilakukan
rangkaian gerak secara berjenjang.
b) Bila menggunakan papan latihan sambil jalan di kolam dangkal.
c) Tanpa menggunakan papan latihan, kedua lengan lurus kedepan.
d) Bisa diberikan dengan sikap terlentang, lakukan rangkaian gerak
kaki gaya dada.
1.3.2. Pernafasan (Breathing)
a. Bentuk bentuk latihan :
1) Di kolam dangkal

membelakangi

dinding

atau

menghadap

dindingkedua lengan di lipat di belakang punggung, lakukan irama


mengambil nafas dari permukaan air melalui mulut dengan sikap
pandangan kedepan, di mana dada sedikit di angkat, kemudian masukan
bagian muka ke permukaan air dengan menundukan kepala. Buanglah
sisa-sisa pembakaran di bawah permukaan air melalui hidung. Latihlah
rangkaian gerak ini hingga menjadi terbiasa, dan biasanya apabila sudah
terlatih dengan gaya kupu-kupu, latihan tidak dikerjakan sebab langsung
dapat menguasai.

Makalah Renang Gaya Dada


10

2) Untuk memperoleh gerak pernafasan baik pada gaya dada, cukup di


kombinasikan dengan kaki. 3. Kordinasi kaki-nafas
1.3.3. Kordinasi kaki-nafas
Kordinasi gerak antara kaki dengan nafas dikerjakan dengan dua pendapat,
ada yang mengerjakan kepala sebagai kendali, dimana kepala diangkat kedua
kaki mengikuti dengan menarik kearah pinggul dan kepala kembali masuk
permukaan air, kedua kaki melalui sikap kedua pergelangan kaki mengarah
keluar mengerjakan injakan dan tendangan hingga berakhir lurus ke
belakang. Pendapat lain dan juga banyak di kerjakan yaitu, saat kedua kaki
mengerjakan proses menginjak dan menendang hingga lurus ke belakang,
kepala di angkat dan selanjutnya kepala masuk kepermukaan air justri kedua
kaki ditarik mendekati pinggul (saat melakukan fase istirahat). a. Beberapa
bentuk latihan :
1) Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam
lakukan rangkaian gerak dengan mengguankan prinsip gerak tersebut
di atas.
2) Dengan menggunakan papan latihan kedua tangan memegang papan
latihan gunakan rangkaian gerak baik menurut pendapat pertama
maupun mengikuti pendapat kedua.
3) Untuk memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa
menggunakan papan latihan kedua tangan berada lurus di samping
tubuh, prinsip yang sama seperti mengguanakan papan latihan dapat
di lakukan di sini.
4) Bisa juga tanpa menggunakan papan, kedua lengan tidak lurus di
samping, tetapi di lipat di punggung. Hal ini di kerjakan terutama
untuk menghindarkan tangan melakukan gerak ekstra untuk
membantu tubuh maju sehingga latihan yang di kerjakan tidak efektif
lagi.
1.3.4. Rotasi tangan (Hand Rotation)

Makalah Renang Gaya Dada


11

a. Rotasi gerak pada Versi Amerika Utara ; tidak menggunakan push


(Outward and catch pull recovery atau fase membuka atau menangkap
fase menarik mfase istirahat). Kedalam lengan atau tangan / lengan di
bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat sekitar 15-20 cm,
bagi Versi Amerika Utara. Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari : Fase
istirahat (recovery), saat kedua lengan lurus di depan. Fase membuka
keluar (Outward), saat kedua tangan membuka keluar hingga lebih lebar
dari perpanjangan garis bahu. Fase menangkap (cetch) , fase ini di
lakukan setelah akhir dari melakukan fase membuka , dimana saat
mengerjakan fase ini usahakan sikut tinggi (high elbow) untuk memutar
pergelangan tangan.
b. Rotasi gerak Versi Eropa Timur ; menggunakan fase mendorong (push),
dengan rangkaian fase membuka dan menangkap fase menarik fase
mendorong fase istirahat atau Outward and catch pull push
recivery. Kedalaman lengan /tangan di bawah permukaan air ketika
melakukan fase istirahat sekitar 25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur. Fase
istirahat (recovery), saat kedua tangan lurus di depan. Pada dasarnya
rotasi tangan terdiri dari : Fase membuka keluar (Outward), saat dimana
kedua tangan membuka kesamping hingga memperpanjang garis bahu
sudut yang di bentuk antara telapak tangan dengan permukaan air pada
saat menyapu keluar adalah 30-45. Dan sudut yang di bentuk antaraa
lengan bawah dengan tangan pada pergelangan adalah 15-30. Fase
mendorong kedalam (push) fase ini di lakukan setelah berakhirnya fase
membuka keluar, di mana saat melakukan fase mendorong kedua telapak
tangan saling berhadapan serentak dengan menutup telapak tangan

Makalah Renang Gaya Dada


12

hingga bertemu, kedua siku dengan juga menutup keduanya bertemu


pada saat garis lurus di bawah dagu.
c. Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa
Timur dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan melakukan fase
mendorong di ubah menjadi fase menyapu kedalam (in ward sweep)
dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu di depan hingga lengan
membentuk paru lembing. Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur,
sehingga beberapa fase yang di kerjakan pada versi Eropa Timur juga di
kerjakan pada versi Canada. Fase istirahat dan fase membuka keluar tetap
sama dan perbedaanya terletak pada fase mendorong, fase menutup
kedalam (Inward sweep) di lakukan setelah berakhirnya fase membuka
keluar di lanjutkan dengan melakukan sapuan atau ayunan dimana kedua
belah siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak
tangan.Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi
telapak tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45.
1.3.5. Kordinasi nafas tangan
a. Pada Versi Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan
melakukan akhir fase menarik.
b. Pada versi Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan fase
mendorong.
c. Sama seperti pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil
nafas di lakukan pada saat melakukan sapuan tangan kedalam (Inward
sweep) .
Beberapa bentuk latihan
1) Dengan menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak
antara tangan dengan nafas seperti halnya latihan tangan.
2) Berpasangan di mana saat satu rekanya melakukan rangkaian
korinasi tangan dengan nafas, maka rekan lainya mengepit kedua
kaki dan memegang pinggul atau paha yang bersangkutan.
1.3.6. Renang lengkap ( kordinasi kaki nafas tangan )
a. Beberapa bentuk latihan
1) Dapat di berikan dengan bentuk latihan Catc up.
2) Pada saat tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan papan.

Makalah Renang Gaya Dada


13

1.3.7. Perbaikan gaya


Seperti pada gaya renangan lain-lainya, maka beberapa bentuk kesalahan
sering terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi
seperti :
a. Posisi lutut turun, akibatnya pinggul naik : Apabila terjadi kasus seperti
ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih dengan menggunakan
papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu saat melakukan
fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah di
lipat hingga mendekati pinggul, bentuk-bentuk di kerjakan dengan
konsep tidak membentuk sudut sebagai akibat lutut yang di turunkan
kebawah, melainkan sebagai akibat lipatan tunkai kaki bawah ke atas
hingga mendekati kepinggul.
b. Mengambil nafas terlalu dini : Bila terjadi semacam ini dilakukan
bentuk perbaikan dengan mengulang kembali rangkaian gerak pada
kordinasi nafas dengan tangan.
c. Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke
samping. Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan
papan atau mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya
dada, di mana saat melipat , lakukan gerak kaki menarik ke arah
pinggul dan bukan gerakan melipat itu di lakukan sebagai akibat
turunya lutut.
d. Melakukan tarikan terlalu dalam ; Melakukan tarikan terlalu dalam
pada gaya dada, bisa berakibat terhentinya gerakan di saat akhir tarikan.
Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi tahanan bagi daya
luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini akan mengurangi
akselerasi dari renang yang bersangkutan.
1.4. Analisis Gerak Renang Gaya Dada
1. Gerakan lengan
Gerakan lengan terjadi ketika perenang melakukan gerakan meluncur ke
depan, dimana bagian-bagian tubuh yang bekerja antara lain :
a. sendi : articulatio humeri
b. otot : m latisimus dorsi
origo : separuh bagian bawah processi spinosi columna vertebralis
sampai os sacrum dan crista iliaca
insertio : permukaan ventral os humerus di bawah tuberculum minus
humeri
a. sumbu : frontal

Makalah Renang Gaya Dada


14

b. bidang : sagital
c. pengungkit : jenis pengungkit ke 3 , yaitu gaya berada di antara
beban dan sumbu.
2. Gerakan sendi siku ( articulasio cubiti )
Gerakan pada sendi siku merupakan rangkaian gerakan pada lengan tangan
dimana bagian-bagian yang bekerja pada sendi siku antara lain :
a. sendi engsel : antara humerus dadn ulna
b. sendi peluru : antara capitulum humeri dan radius
c. sendi kisar : antara ulna dan radius
epicondylus humerus, tempat perlekatan (origo) otot-otot yang
menggerakkan tangan dan sendi pergelangan tangan
tuberositas radii, tempat intertio m biceps bracii
Procecus olecranii, tempat incercio m triceps bracii Troclea
olecranii, permukaan sendi humerus yang bertemu dengan
permukaan sendi ulna pada sendi siku
Procecus coronoideus ulna, yang berperan pada sendi engsel
Capitulum humeri, yang bersendi dengan fovea radii (sendi
peluru)
Capitulum radii
d. sumbu : frontal
e. 5 bidang : sagital
f. pengkit : pengungkit 2, yaitu beban berada diantara sumbu dan gaya.
3. Gerakan pergelangan tangan ( articulasio radiocarpae )
Pergelangan tangan atau articulatio radiocarpae, juga merupakan satu
rangkaian dalam gerakan tangan saat melakukan renang gaya dada yaitu
saat meluncur, dan bagian pergelangan tangan yang bekerja antara lain :
a. sendi : sendi condyloid Di sini yang bersendi ialah ujung distal
radius dengan tiga tulang carpalia sebelah proksimal, yaitu : os.
Naviculare, os. Lunatum dan os. Triquetrum.
b. otot : m. Pronator teres dan m. Pronator kuadratus
c. origo : epicondylus medial humeri
d. sumbu : sagital
e. bidang : frontal
f. pengungkit : pengungkit jenis 2
4. Gerakan pada lutut ( m. Rectus femoris )
Salah satu rangkaian gerak pada renang gaya dada yaitu gerakan pada
kaki, dimana salah satu bagian yang bergerak adalah lutut dan bagian
bagian yang bekerja antara lain :
a. sendi : sendi lutut
b. otot : m rectus femoris
c. origo : pada panggul (spina iliaca anterior inferior)
d. sumbu : frontal

Makalah Renang Gaya Dada


15

e. bidang : frontal
f. pengungkit : jenis ke 1
5. Tungkai bawah
a. sendi : pergelangan kaki ( articulatio talocruralis)
b. otot : m tricep surae
c. origo : femoris dan tibia
d. intersio : os calcaneus
e. bidang : frontal
f. sumbu : frontal
g. pengungkit : jenis 1
6. Gerakan pada tulang bahu
Pada renang gaya dada juga terjadi gerakan pada tulang bahu diantaranya
adalah
a. sendi : sendi bahu
b. otot :
golongan A : otot-otot yang berorigo pada tulang scapula dan
berintersio pada tulang lengan atas ( humerus)
golongan B : otot-otot yang mempunyai origo pada batang
badan dan berintersio pada tulang scapula
golongan C : otot-otot yang berorigo pada batang badan dan
berintertio pada tulang humerus
c. bidang : frontal
d. sumbu : sagital
e. pengungkit : jenis 1
1.5. Kecelakaan Yang Terjadi Saat Melakukan Renang Gaya Dada :
Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam
renang adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai atau lengah,
ceroboh, atau keadaan fisik dan mental yang kurang sehat.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang antara lain
disebabkan sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.


Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2 jam sebelum
berenang arus sudah makan).

Makalah Renang Gaya Dada


16

g. Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai, dan lain sebagainya.
Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa atau
atlet yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut:
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot
perut.Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian
dengkul (knee joint), persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan
(wrist joint), dan tulang belakang.
b. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan
dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau
lantai kolam (jika dangkal).
c. Pingsan akibat kelelahan.
d. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab
lainnya, terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.
1.6. Pertolongan Pada Saat Melakukan Renang Gaya Dada :
1. Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam
Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu
ada 4000 orang tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun.
Kematian yang disebabkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga
otak kekurangan oksigen. Belum lagi, tenggelam sering disertai benturan di kepala
dan leher yang mengakibatkan fatal.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun dapat
menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki
anak kecil harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama jika berada
di kolam renang. Secara umum, tenggelam di kolam renang dapat disebabkan oleh
kram kaki atau leher, penurunan kesadaran, bermain di air yang dalam, tidak bisa
berenang, dan jatuh terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak munggunakan alat
penyelamat yang lengkap.
Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan
anda menguasai keadaan dan cukup terlatih.
1.

Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam
renang, jika tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan
yang lain.

Makalah Renang Gaya Dada


17

2.

Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari
belakang. Jangan mendekati korban dari depan, karena ia akan merangkul anda.
Akibatnya, anda pun sulit untuk bergerak.

3.

Bicaralah dan tenangkan korban saat anda mendekat. Tanyakan apakah


semuanya baik-baik saja.

4.

Raihlah pakaiannya atau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik
korban dari belakang hingga ke tempat aman.

5.

Katakan pada korban untuk menjauhkan tangannya dari anda. Teruskan


menenangkan korban.

6.

Jika korban berhenti bernafas tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan

7.

Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit
otot, segerakan periksa ke dokter.

2.

Pertolongan Pertama Saat Kram Dalam Air


Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila

kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab
utama tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam
mencegah terjadinya panik.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha
ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun
lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan
perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram
mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open water (danau, sungai, laut)
jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama
yaitu lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram
adalah :
1.

Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi

2.

Tarik napas dalam dan tahan

3.

Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram

Makalah Renang Gaya Dada


18

4.

Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita


tenggelam)

5.

Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi

6.

Ulangi sampai nyerinya reda

7.

Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang
tadi kram

8.

Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman

Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di ekstremitas bawah),
yaitu :
a. Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke
arah punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot
paha bagian belakang
b. Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung
kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot
punggung kaki dan otot paha bagian dalam.
3.

Pertolongan Pertama Saat Pingsan Di Dalam Air.


Pingsan bisa berlangsung dikarenakan kelelahan waktu berenang atau

dikarenakan mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan.


pertolongannya yaitu seperti berikut, siswa dibaringkan di area yang safe, teduh serta
kering. posisi tubuh terlentang pada dimiringkan baju renang dikendurkan di bagian
yang menghalangi pernapasan serta pada pernapasannya diberikan minyak cologne.
pertolongan pertama pada korban yang tenggelam yaitu seperti berikut :
1. Baringkan tubuh korban didalam posisi terlentang dan kepala menghadap ke
belakang
2. Berikanlah napas buatan dengan meniupkan hawa napas pada mulut korban.
3. Miringkan kepala korban serta buka mulut korban dengan jari-jari tangan
anda
4. Didalam posisi miring periksa denyut nadi korban di bagian leher

Makalah Renang Gaya Dada


19

5. Periksa mata korban


6. Kerjakan napas buatan yang ke-2 dengan menghimpit tulang rusuk dada sisi
bawah berkali-kali.
7. Jika napas korban telah normal, ganti posisi terlentang jadi telungkup kepala
dimiringkan.
8. Jika PPPK yang anda kerjakan belum juga sukses, segera bawa ke dokter atau
rumah sakit paling dekat.
4.

Pertolongan Pertama Saat Memar Ketika Berenang


Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit.

Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga
darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 1993: 63).
Memar ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi
pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut
hermatoma (Hartono Satmoko, 1993:191). Nyeri pada memar biasanya ringan
sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat.
Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan,
dada, perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar
dan memungkinkan luka sayat. Penanganan pada cedera memar adalah sebagai
berikut:
1. Kompres dengan es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan
kapiler.
2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan
jaringan-jaringan lunak yang rusak.
3. Hindari benturan di daerah cedera pada saat latihan maupun pertandingan
berikutnya.
5. Pertolongan Pertama Saat Perdarahan Di Dalam Air
Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma
pukulan atau terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi pada cabang olahraga
renang ialah pendarahan pada hidung, mulut dan kulit. Perawatan yang dapat
dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah
sebagai berikut:
1) Pendarahan Pada Hidung

Makalah Renang Gaya Dada


20

a. Penderita didudukan, batang hidung dijepit sedikit kebawah tulang rawan


hidung, dalam posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari yang lain. Lakuka
kurang lebih 5 menit dengan jari tangan. Sementara penderita dianjurkan
bernafas melalui mulut.
b. Hidung dan mulut dibersihkan dari bekas-bekas darah. Biasanya pendarahan
akan berhasil dihentikan, sebaiknya diberikan kompres dingin disekitar
batang hidung. Sekitar mata hingga pipi.
c. Kalau pemijatan tidak berhasil, maka atlet harus diberi perlotongan oleh
dokter atau dibawa kerumah sakit.
d. Kalau pendarahan hidung tidak mau berhenti setelah pertolongan pertama ini,
kemungkinan besar disertai patah tulang, kadang-kadang deformitas dapat
terjadi.
e. Bila terjadi fraktur atau retak pada tulang hidung, maka untuk menghentikan
pendarahan pada hidung tidak boleh dipijit, tetapi hanya diberi kompres
dingin saja, lalu dikirim kerumah sakit. Jangan sekali-kali meniupkan udara
dari hidung dengan paksa untuk mengeluarkan bekuan-bekuan darah, karena
ini akan menimbulkan pendarahan paru.
2) Pendarahan Pada Mulut
a. hentikan pendarahan dari bibir atau gusi dengan penekenan secara
langsung dan kompres dingin.
b. Bila gigi goyang atau fraktur, jangan mencabutnya. Kirim ke dokter
gigi untuk penanganan lebih lanjut.
3) Pendarahan Pada Kulit
a. Bersihkan luka terlebih dahulu dengan obat yang mengandung
antiseptik.
b. setelah luka kering lalu diberi obat yang mengandung antiseptik seperti
betadine, apabila luka sobek lebih dari satu cm sebaiknya di jahit,
apabila lepuh dan robek, potonglah sisa-sisa kulitnya kemudian
dibersihkan dan bebatlah dengan bahan yang tidak melekat.
6.

Pertolongan Pertama Saat Luka Di Dalam Air


Menurut Hartono Satmoko (1993:187), luka didefinisikan sebagai suatu

ketidaksinambungan dari kulit dan jaringan dibawahnya yang mengakibatkan


pendarahan yang kemudian dapat mengalami infeksi. Luka dapat dibagi menjadi (1)
Luka lecet (Abrasi): cedera goresan pada kulit. (2) Lepuh: cedera gesekan pada kulit.

Makalah Renang Gaya Dada


21

Seluruh tubuh mempunyai kemungkinan besar untuk mengalami luka, karena setiap
perenang akan melakukan kontak langsung pada saat latihan dan bisa juga luka
karena peralatan yang dipakai. Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau tim
medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:
a. Bersihkan terlebih dahulu luka tersebut, karena dikhawatirkan akan timbul
infeksi. Cara membersihkan luka pada kulit yaitu dibersihkan atau dicuci
dengan Hidrogen peroksida (H202) 3% yang bersifat antiseptik (membunuh
bibit penyakit), Detol atau betadine, PK (kalium permangat) kalau tidak ada
bisa dengan sabun. Setelah luka dikeringkan lalu diberikan obat-obatan yang
mengandung antiseptik juga, misalnya: obat merah, yodium tingtur, larutan
betadine pekat. Apabila luka robek lebih dari 1cm, sebaiknya dijahit.
b. Bila lepuhnya robek, potonglah sisa-sisa kulitnya. Kemudian bersihkanlah
dan bebatlah dengan bahan yang tidak melekat. Bila lepuh utuh dan tidak
mudah robek, biarkan atau letakkan bebat untuk lepuh diatasnya. Bila
lepuhnya tegang, nyeri atau terlihat akan pecah, bersihkan dan kemudian
tusuklah dengan jarum steril. Kemudian tutuplah dengan bebat yang bersih.
Selain itu terdapat juga pertolongan pertama pada saat melakukan renang gaya dada
jika terjadi hal-hal berikut ini :
1. Pingsan
Pingsan dapat terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap
penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai
berikut, siswa dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh
terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang
menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne.
Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
a. Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap
ke belakang
b. Berikan napas buatan dengan meniupkan udara napas pada mulut korban.
c. Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan
anda
d. Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher
e. Periksa mata korban

Makalah Renang Gaya Dada


22

f. Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada
bagian bawah berulang kali.
g. Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi
telungkup kepala dimiringkan.
h. Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke
dokter atau rumah sakit terdekat.
2. Kram
Kram sering dialami oleh siswa yang sedang belajar renang, terjadi akibat gerak
renang yang melelahkan otot. Kram juga dapat terjadi akibat suhu dingin dan
kekurangan cairan garam di dalam tubuh. Yang paling parah bila terjadi kram perut,
apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang tidak ada alternatif lain
segera dibawa ke dokter.

2.7. Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Pada Saat Melakukan Renang


Gaya Dada:
Sebelum kecelakaan air tersebut terjadi alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa
tips mencegah kecelakaan air :
1. Lakukan Peregangan
Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan air adalah karena kaki keram. Mungkin
saja seseorang sedang berenang di kolam yang dalam namun tiba tiba kakinya
keram dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Mungkin saja kemudian orang tersebut
tenggelam lalu meninggal dunia karena kehabisan nafas.
2. Ukur Kemampuan Anda
Ukurlah kemampuan Anda. Jika Anda tidak begitu pandai berenang, maka pilihlah
kolam yang dangkal. Namun jika anda mampu berenang dengan baik ya silakan anda
pilih kolam yang mana saja.
3. Jangan Lupa Makan
Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana korban akan merasakan
rasa keram campur nyeri di bagian perut hingga tubuhnya tidak mampu digerakkan.
Untuk mencegah terjadinya keram perut diantaranya adalah dengan melakukan
peregangan pada pinggang sebelum Anda masuk ke dalam air dan jangan lupa,

Makalah Renang Gaya Dada


23

makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang. Yang jelas pencernaan anda
tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang untuk mencegah terjadinya keram
perut.
4. Belajar Cara Menyelamatkan Orang Lain
Jika anda pandai berenang, apa salahnya jika anda belajar bagaimana caranya
menyelamatkan orang lain yang mengalami kecelakaan air? Setidaknya Anda harus
mampu menolong orang yang tenggelam. Yah ... lumayanlah orang orang juga akan
berpendapat bahwa Anda adalah seseorang yang berjiwa heroik :)
5. Jangan Sendirian
Jika anda merasa anda belum pandai berenang, maka jangan pernah berenang
sendirian. Mintalah rekan anda yang pandai berenang untuk mengawasi anda. Siapa
tahu tiba tiba anda tenggelam, setidaknya nyawa Anda dapat terselamatkan.
2.8. MENGATASI KEADAAN DARURAT DALAM KEGIATAN RENANG :
Keadaan darurat kemungkinan dapat terjadi pada setiap kegiatan olah raga air dalam
hal ini dalam kegiatan renang maupun selam. Secara umum masalah yang terjadi
dalam aktivitas renang/selam terbagi atas :
1.

Masalah alam (Cuaca, keadaan medan dll).

2.

Masalah dari diri sendiri (Fisik, mental, pengetahuan keterampilan dll).

3.

Masalah dari makhluk lain (binatang dan tumbuhan)

2.8.1. Masalah umum yang terjadi akibat pengaruh cuaca


a.

Kedinginan/Hypotermia
Kedinginan diakibatkan oleh hilangnya panas tubuh. Hilangnya kesadaran secara

tiba-tiba, bahkan kematian mendadak dapat terjadi setelah seseorang masuk ke air
yang dingin. Berenang atau menyelam terlalu lama di air yang dingin dapat
menyebabkan hilangnya kesadaran bila suhu tubuh berkurang secara tiba-tiba.
Pemakaian pakaian selam yang sesuai sangat diperlukan, apalagi daerah perairan
yang dingin atau penyelaman dalam. Kedinginan yang amat sangat akan berakibat
kelelahan karena metabolisme tubuh banyak dipakai untuk menghasilkan panas. Bila
terjadi dalam air, hentikan penyelaman dan naik ke permukaan lalu istirahat.
Pulihkan suhu badan dengan menghangatkan tubuh.
b. Terbakar matahari/sunburn

Makalah Renang Gaya Dada


24

Karena sengatan sinar matahari. Dapat menyebabkan pingsan akibat dehidrasi.


Untuk menghindari diri dari terik matahari diperlukan pakaian yang dapat meredam
panas.Pada saat snorkeling juga dapat tertimpa terik panas matahari. Gunakan
vaselin pelindung kulit karena panas dapat melindungi kulit. Panas juga dapat
meningkatkan metabolisme sehingga tenaga penyelam cepat habis. Gunakan
sunblock, semakin tinggi angka UVF semakin efektif, tetapi gunakanlah sunblock
waterproof. Jika terjadi kondisi sunburn segera membawa korban ke area teduh,
memberi kompres air dingin dan minum air untuk mengurangi gejala dehidrasi.
c. Heat stroke
Suhu badan yang meningkat, kulit kering, napas cepat dan pendek
mengakibatkan heat stroke dan biasanya diawali dengan heat exhaustion. Gejalanya
adalah gelisah, pucat, mual, berkeringat dan denyut nadi lemah. Untuk menghindari
ini berlindung di tempat teduh, pemakaian perahu kapal yang ada tempat berteduh
sangat efektif. Minum air untuk mencegah dehidrasi jika waktu menyelam masih
lama. Gunakan pakaian yang tidak menyerap panas (yang baik berwarna putih).
Dapat pula dicegah dengan membasahi topi atau rambut dengan air. Jika terlanjur
mengalami heat stroke penanganannya hampir mirip dengan penanganan pada kasus
sunburn.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan : Gaya dada atau
gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih
cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air,
setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki. Gaya dada

Makalah Renang Gaya Dada


25

merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil
dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran
berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga
nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang
gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
3.2. Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita,
jadi diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal
yang menghalangi seperti sakit.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html
http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.htm
http://ujangarismaan.blogspot.com/2012/07/renang-gaya-dada.html
http://rahmadkadaryantok52.wordpress.com/2010/06/26/analisis-gerak-cabangolahraga-renang-gaya-dada/
http://kucingsaputra.blogspot.com/2012/05/renang-gaya-bebas-punggung-kupukupu.html

Makalah Renang Gaya Dada


26

Makalah Renang Gaya Dada


27

Anda mungkin juga menyukai