PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan jantung
dan paru-paru anak-anak. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang
sejak usia dini banyak dipengaruhi faktor pemahaman orang tua akan pentingnya
memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting:
aman! Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan pelampung
yang dipasang di lengan, tapi saya perhatikan bahwa mereka sudah tidak takut-takut
lagi dan mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya untuk melaju di air. Renang
merupakan olahraga yang dilakukan di air dan biasa dilakukan berbagai usia, baik
laki-laki maupun perempuan. Pada tingkat kemajuan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dalam olahraga saat ini, prestasi perenang tidak semata-mata ditentukan
kemahiran teknik geraknya saja, tetapi ditentukan kesiapan perenang serta dipenuhi
factor pendukung yang lain secara maksimal (Hendromartono, 1992). Gaya dada
merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil
dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya
katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih
cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air,
setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki. Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara
ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya
dada adalah perenang yang paling lambat.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian
Games ke II di Manila, Philipina. Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II,
diselenggarakan di Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai
oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik.
Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini
memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D.
Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di
Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan,
diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi.
Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI,
diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi
singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.
Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk
pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa
Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping
memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D.
Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia
(PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk
organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga
renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.
Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2
wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik
dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan
dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati,
Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni
serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI
menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua
umum D. Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat
indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA),
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan
dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki
gaya dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang
dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia Pada tahun
1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas
Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis
buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisdech Thvenot menulis buku
The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan
gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang
suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara
perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih
senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai
orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu
diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit. Olimpiade St.
Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya
dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan
nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas. Gaya dada adalah gaya renang
pertandingan yang pertama berkembang. Mulai popular ketika pada tahun 1875
perenang MATTHEW WEBB dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang
pertama merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris.
Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu
dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu. Berenang dibawah
air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan dan bangsa Jepang
mengadakan suatu studi yang intensif terutama dalam rangka mengebangkan renang
gaya kupu-kupu . Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan
gaya renangan di bawah air secara kontinyu dapat mengembangkan bermacammacam interprestasi . Bentuk variasi berenang dengan secara utuh dibawah air
digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade tahun 1928, ia
memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu gerakan di bawah air .
Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara
Olmphiade 1956 Masarufukara dari Jepang. Gerakan gaya di bawah
permukan air ternyata menambah gerak maju dan dilarang FINA sejak tahun 1957.
peraturan dapat mengembangkan gaya dada dengan posisi diatas permukan air,
sekarang berorentasi dan berpikir denganbanyak membuat efiesiengerak tangan,
sebagai modikasi dari keyakinan bahwa kaki memberi dorongan. Perenang Amerika
Chaet jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan POWER
BREASSTROKE (kekuatan gaya dada). Catie Ballmemperoleh sukses ketika ia
mempekondinasikan pergantian dati tangan dengan sangat cakapnya menggunakan
tendangan kaki dan untuk beberapa saat Amerika serikat memegang supremasi pada
gaya ini. Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai mengembangkan
gerak gaya dengan mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan
fase istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama sama di
bawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan
memukinkan agak sedikit menunda posisi ambil nafas. Pengembangan ini berperan
penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal berbeda dengan
gaya dada Amerika Serikat. Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat
menggunakan aksi dolphin pada gaya renangannya. Juara dunia dari inggris. David
Wilkie yang menjuarai 200 meter gaya dada Olphiade tahun 1976, menggunakan
cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya, dengan
demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukan air. Cara
yang dilakukan Davit Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk
mengadakan studi penelitian setelah Olmpiade Montreal.
Pendekatan
ilmiah
serta
keuntungan
dari
gerak
ini
dimanfaatkan
mendominasi dengan rangking dunia pada gaya dada. Pada tahun 1978, lina
kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan sikap tubuh tinggi dan
meluncur kedepan dengan streamline.
a. Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar dari
kepala di bawah permukaan air, pasisi bahu dan pinggul sedikit berada diatas
permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline). Saat mengambil
nafas, dimana kedua lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar,
hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus kedepan mengambil udara dari
atas permukaan air cukup dengan mengangkat bagian kepala dengan leher.
Diputar.
b. Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus di depan, seluruh kepala, bahu,
lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul agak
terangkat naik.
2.3. Teknik Renang Gaya Dada
2.3.1. Gerakan kaki (Kicking)
a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung
membentuk gerak kaki dolpin (whip kick), dimana pada saat fase istirahat
yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah di tarik serentak
mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu di kerjakan pergelangan
kedua kaki diputar mengarah keluar hingga membentuk sudut +50,
kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan diakhiri
dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang. Gerak ini
sering disebut dengan istilah propeller, dimana pergelangan kaki dan tungkai
kaki bagian bawah berfungsi sebagai alatnya.
b. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak
dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini
disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur (flexible).
c. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki
tinggi, biasanya dimanfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak
kaki dolpin di bawah permukan air.
d. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan
semaksimal mungkin, sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak
berikutnya dengan lebih kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik
tungkaikaki bawah agak berat dilakukan, maka gerak itu dikerjakan dengan
bantuan sedikit kedua belah paha dibuka .
e. Meningkatkan kecepatan pada saat melakukan gerak kaki adalah sangat
diperlukan dan penting. Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat
kecepatan maksimum, hanya karena kedua kaki setelah mengerjakan
tendangan dan menutup lurus di belakang. Gerak yang dilakukan kaki itu
akan memperoduksi tenaga gaya angkat (lift force) ke arah depan.
1) Beberapa bentuk latihan :
a) di tepi kolam renang dengan memegang pari/tepi , dilakukan
rangkaian gerak secara berjenjang.
b) Bila menggunakan papan latihan sambil jalan di kolam dangkal.
c) Tanpa menggunakan papan latihan, kedua lengan lurus kedepan.
d) Bisa diberikan dengan sikap terlentang, lakukan rangkaian gerak
kaki gaya dada.
1.3.2. Pernafasan (Breathing)
a. Bentuk bentuk latihan :
1) Di kolam dangkal
membelakangi
dinding
atau
menghadap
b. bidang : sagital
c. pengungkit : jenis pengungkit ke 3 , yaitu gaya berada di antara
beban dan sumbu.
2. Gerakan sendi siku ( articulasio cubiti )
Gerakan pada sendi siku merupakan rangkaian gerakan pada lengan tangan
dimana bagian-bagian yang bekerja pada sendi siku antara lain :
a. sendi engsel : antara humerus dadn ulna
b. sendi peluru : antara capitulum humeri dan radius
c. sendi kisar : antara ulna dan radius
epicondylus humerus, tempat perlekatan (origo) otot-otot yang
menggerakkan tangan dan sendi pergelangan tangan
tuberositas radii, tempat intertio m biceps bracii
Procecus olecranii, tempat incercio m triceps bracii Troclea
olecranii, permukaan sendi humerus yang bertemu dengan
permukaan sendi ulna pada sendi siku
Procecus coronoideus ulna, yang berperan pada sendi engsel
Capitulum humeri, yang bersendi dengan fovea radii (sendi
peluru)
Capitulum radii
d. sumbu : frontal
e. 5 bidang : sagital
f. pengkit : pengungkit 2, yaitu beban berada diantara sumbu dan gaya.
3. Gerakan pergelangan tangan ( articulasio radiocarpae )
Pergelangan tangan atau articulatio radiocarpae, juga merupakan satu
rangkaian dalam gerakan tangan saat melakukan renang gaya dada yaitu
saat meluncur, dan bagian pergelangan tangan yang bekerja antara lain :
a. sendi : sendi condyloid Di sini yang bersendi ialah ujung distal
radius dengan tiga tulang carpalia sebelah proksimal, yaitu : os.
Naviculare, os. Lunatum dan os. Triquetrum.
b. otot : m. Pronator teres dan m. Pronator kuadratus
c. origo : epicondylus medial humeri
d. sumbu : sagital
e. bidang : frontal
f. pengungkit : pengungkit jenis 2
4. Gerakan pada lutut ( m. Rectus femoris )
Salah satu rangkaian gerak pada renang gaya dada yaitu gerakan pada
kaki, dimana salah satu bagian yang bergerak adalah lutut dan bagian
bagian yang bekerja antara lain :
a. sendi : sendi lutut
b. otot : m rectus femoris
c. origo : pada panggul (spina iliaca anterior inferior)
d. sumbu : frontal
e. bidang : frontal
f. pengungkit : jenis ke 1
5. Tungkai bawah
a. sendi : pergelangan kaki ( articulatio talocruralis)
b. otot : m tricep surae
c. origo : femoris dan tibia
d. intersio : os calcaneus
e. bidang : frontal
f. sumbu : frontal
g. pengungkit : jenis 1
6. Gerakan pada tulang bahu
Pada renang gaya dada juga terjadi gerakan pada tulang bahu diantaranya
adalah
a. sendi : sendi bahu
b. otot :
golongan A : otot-otot yang berorigo pada tulang scapula dan
berintersio pada tulang lengan atas ( humerus)
golongan B : otot-otot yang mempunyai origo pada batang
badan dan berintersio pada tulang scapula
golongan C : otot-otot yang berorigo pada batang badan dan
berintertio pada tulang humerus
c. bidang : frontal
d. sumbu : sagital
e. pengungkit : jenis 1
1.5. Kecelakaan Yang Terjadi Saat Melakukan Renang Gaya Dada :
Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam
renang adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai atau lengah,
ceroboh, atau keadaan fisik dan mental yang kurang sehat.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang antara lain
disebabkan sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g. Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai, dan lain sebagainya.
Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa atau
atlet yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut:
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot
perut.Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian
dengkul (knee joint), persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan
(wrist joint), dan tulang belakang.
b. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan
dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau
lantai kolam (jika dangkal).
c. Pingsan akibat kelelahan.
d. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab
lainnya, terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.
1.6. Pertolongan Pada Saat Melakukan Renang Gaya Dada :
1. Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam
Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu
ada 4000 orang tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun.
Kematian yang disebabkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga
otak kekurangan oksigen. Belum lagi, tenggelam sering disertai benturan di kepala
dan leher yang mengakibatkan fatal.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun dapat
menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki
anak kecil harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama jika berada
di kolam renang. Secara umum, tenggelam di kolam renang dapat disebabkan oleh
kram kaki atau leher, penurunan kesadaran, bermain di air yang dalam, tidak bisa
berenang, dan jatuh terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak munggunakan alat
penyelamat yang lengkap.
Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan
anda menguasai keadaan dan cukup terlatih.
1.
Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam
renang, jika tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan
yang lain.
2.
Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari
belakang. Jangan mendekati korban dari depan, karena ia akan merangkul anda.
Akibatnya, anda pun sulit untuk bergerak.
3.
4.
Raihlah pakaiannya atau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik
korban dari belakang hingga ke tempat aman.
5.
6.
Jika korban berhenti bernafas tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan
7.
Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit
otot, segerakan periksa ke dokter.
2.
kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab
utama tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam
mencegah terjadinya panik.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha
ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun
lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan
perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram
mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open water (danau, sungai, laut)
jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama
yaitu lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang
tadi kram
8.
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di ekstremitas bawah),
yaitu :
a. Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke
arah punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot
paha bagian belakang
b. Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung
kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot
punggung kaki dan otot paha bagian dalam.
3.
Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga
darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 1993: 63).
Memar ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi
pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut
hermatoma (Hartono Satmoko, 1993:191). Nyeri pada memar biasanya ringan
sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat.
Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan,
dada, perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar
dan memungkinkan luka sayat. Penanganan pada cedera memar adalah sebagai
berikut:
1. Kompres dengan es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan
kapiler.
2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan
jaringan-jaringan lunak yang rusak.
3. Hindari benturan di daerah cedera pada saat latihan maupun pertandingan
berikutnya.
5. Pertolongan Pertama Saat Perdarahan Di Dalam Air
Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma
pukulan atau terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi pada cabang olahraga
renang ialah pendarahan pada hidung, mulut dan kulit. Perawatan yang dapat
dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah
sebagai berikut:
1) Pendarahan Pada Hidung
Seluruh tubuh mempunyai kemungkinan besar untuk mengalami luka, karena setiap
perenang akan melakukan kontak langsung pada saat latihan dan bisa juga luka
karena peralatan yang dipakai. Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau tim
medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:
a. Bersihkan terlebih dahulu luka tersebut, karena dikhawatirkan akan timbul
infeksi. Cara membersihkan luka pada kulit yaitu dibersihkan atau dicuci
dengan Hidrogen peroksida (H202) 3% yang bersifat antiseptik (membunuh
bibit penyakit), Detol atau betadine, PK (kalium permangat) kalau tidak ada
bisa dengan sabun. Setelah luka dikeringkan lalu diberikan obat-obatan yang
mengandung antiseptik juga, misalnya: obat merah, yodium tingtur, larutan
betadine pekat. Apabila luka robek lebih dari 1cm, sebaiknya dijahit.
b. Bila lepuhnya robek, potonglah sisa-sisa kulitnya. Kemudian bersihkanlah
dan bebatlah dengan bahan yang tidak melekat. Bila lepuh utuh dan tidak
mudah robek, biarkan atau letakkan bebat untuk lepuh diatasnya. Bila
lepuhnya tegang, nyeri atau terlihat akan pecah, bersihkan dan kemudian
tusuklah dengan jarum steril. Kemudian tutuplah dengan bebat yang bersih.
Selain itu terdapat juga pertolongan pertama pada saat melakukan renang gaya dada
jika terjadi hal-hal berikut ini :
1. Pingsan
Pingsan dapat terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap
penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai
berikut, siswa dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh
terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang
menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne.
Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
a. Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap
ke belakang
b. Berikan napas buatan dengan meniupkan udara napas pada mulut korban.
c. Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan
anda
d. Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher
e. Periksa mata korban
f. Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada
bagian bawah berulang kali.
g. Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi
telungkup kepala dimiringkan.
h. Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke
dokter atau rumah sakit terdekat.
2. Kram
Kram sering dialami oleh siswa yang sedang belajar renang, terjadi akibat gerak
renang yang melelahkan otot. Kram juga dapat terjadi akibat suhu dingin dan
kekurangan cairan garam di dalam tubuh. Yang paling parah bila terjadi kram perut,
apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang tidak ada alternatif lain
segera dibawa ke dokter.
makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang. Yang jelas pencernaan anda
tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang untuk mencegah terjadinya keram
perut.
4. Belajar Cara Menyelamatkan Orang Lain
Jika anda pandai berenang, apa salahnya jika anda belajar bagaimana caranya
menyelamatkan orang lain yang mengalami kecelakaan air? Setidaknya Anda harus
mampu menolong orang yang tenggelam. Yah ... lumayanlah orang orang juga akan
berpendapat bahwa Anda adalah seseorang yang berjiwa heroik :)
5. Jangan Sendirian
Jika anda merasa anda belum pandai berenang, maka jangan pernah berenang
sendirian. Mintalah rekan anda yang pandai berenang untuk mengawasi anda. Siapa
tahu tiba tiba anda tenggelam, setidaknya nyawa Anda dapat terselamatkan.
2.8. MENGATASI KEADAAN DARURAT DALAM KEGIATAN RENANG :
Keadaan darurat kemungkinan dapat terjadi pada setiap kegiatan olah raga air dalam
hal ini dalam kegiatan renang maupun selam. Secara umum masalah yang terjadi
dalam aktivitas renang/selam terbagi atas :
1.
2.
3.
Kedinginan/Hypotermia
Kedinginan diakibatkan oleh hilangnya panas tubuh. Hilangnya kesadaran secara
tiba-tiba, bahkan kematian mendadak dapat terjadi setelah seseorang masuk ke air
yang dingin. Berenang atau menyelam terlalu lama di air yang dingin dapat
menyebabkan hilangnya kesadaran bila suhu tubuh berkurang secara tiba-tiba.
Pemakaian pakaian selam yang sesuai sangat diperlukan, apalagi daerah perairan
yang dingin atau penyelaman dalam. Kedinginan yang amat sangat akan berakibat
kelelahan karena metabolisme tubuh banyak dipakai untuk menghasilkan panas. Bila
terjadi dalam air, hentikan penyelaman dan naik ke permukaan lalu istirahat.
Pulihkan suhu badan dengan menghangatkan tubuh.
b. Terbakar matahari/sunburn
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan : Gaya dada atau
gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih
cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air,
setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki. Gaya dada
merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil
dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran
berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga
nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang
gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
3.2. Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita,
jadi diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal
yang menghalangi seperti sakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html
http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.htm
http://ujangarismaan.blogspot.com/2012/07/renang-gaya-dada.html
http://rahmadkadaryantok52.wordpress.com/2010/06/26/analisis-gerak-cabangolahraga-renang-gaya-dada/
http://kucingsaputra.blogspot.com/2012/05/renang-gaya-bebas-punggung-kupukupu.html