Anda di halaman 1dari 11

UNGKAPAN, MAJAS DAN PERIBAHASA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Bapak Ading Rochendy, S.Pd.,
M.Pd Selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kelas XII IPA 2

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Iin Mutmainah
2. Dina Angraeni Putri
3. Lina Nur’aeni
4. Idwan Maulana Ajis
5. Bilal
6. Yesi Siti Samsiyah

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG


Jln. Siliwangi No. 55 Bantarujeg, Majalengka 45464
2019
1. UNGKAPAN

a. Pengertian Ungkapan

Ungkapan adalah sebuah kalimat atau kata yang digunakan untuk

menerangkan makna kiasan dari sesuatu. Istilah ungkapan sering disebut juga

dengan idiom. Makna lain dari ungkapan hampir sama dengan peribahasa atau

perumpamaan, hanya saja ada beberapa macam jenis kalimat yang

membedakannya, terutama dalam penggunaannya.

b. Contoh Ungkapan

1) Ungkapan dengan menggunakan nama binatang :

Kambing Hitam. Artinya orang yang disalahkan.

2) Ungkapan dengan bagian-bagian tumbuhan :

Naik Daun. Artinya mendapat nasib baik/naik pangkat.

· 3) Ungkapan yang menggunakan kata indra :

Perang Dingin. Artinya perang tanpa senjata, hanya saling menggertak.

· 4) Ungkapan dengan memakai kata bilangan :.

Setengah Hati. Artinya tidak dengan bersungguh-sungguh.

Bervadan dua. Artinya sedang mengandung

· 5) Ungkapan dengan bagian tubuh

Jatuh Hati. Artinya menjadi cinta.

Tebal Muka. Artinya tidak mempunyai rasa malu.

2. MAJAS

a. Pengertian Majas
Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan

kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar

tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara

lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia

memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya

sastra atau karya tulis lainnya.

Selain itu, ada pengertian atau definisi lain yang menggambarkan tentang

majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu

sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang

contoh macam-macam majas seperti, Metafora, Personifikasi, Hiperbola,

Alegori dan lain-lain adalah hal penting bagi kita yang ingin mempelajari lebih

jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah

kita. Gaya bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap

pembacanya merasa tertarik.

Penggunaan majas yang baik dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita

menjadi syarat mutlak apakah tulisan tersebut menarik atau tidak. Oleh karena

itu juga, kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi kita

yang ingin mendalami dunia penulisan, entah itu novel, puisi, ataupun pantun.

b. Macam Macam Majas

1) Majas Perbandingan

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan

perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap


pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan

perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :

a. Asosiasi atau Perumpamaan

Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal

yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini

ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan

laksana. Contoh :

- Mukanya pucat bagai mayat.

- Wajahnya kuning bersinar seperti bulan purnama.

b. Metafora

Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung

berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan

dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan

persamaan atau perbandingan. Contoh :

- Raja siang keluar dari ufuk timur.

-Nathalia adalah bintang kelas dunia.

c. Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak

bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.Contoh:

- Pohon nyiur yang tertiup angin melambai-lambai kepadaku.

- Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.

- Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan futsal hari ini.

d. Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau

penggambaran. Alegori merupakan majas perbandingan yang bertautan satu

dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.Contoh:

- Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-

tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima

segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

e. Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan

benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.Contoh:

- Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian.

f. Metonimia

Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah

benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa

penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau

atribut.Contoh:

- Nenekku pergi naik haji naik Garuda. (maksudnya adalah pesawat garuda)

- Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api).

g. Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan

benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua

bentuk berikut.

1) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.Contoh:

- Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya..


2) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.Contoh:

- SMA Negeri 1 Bantarujeg menjadi juara 1 lomba cipta puisi se-kabupaten.

h. Simile

Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan

kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama",

"ibarat","bak", bagai".Contoh:

-Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang

dimabuk cinta berkorban apa saja.

2) Majas Pertentangan

Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan

pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau

penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan

pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”.

a. Antitesis

Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang

berlawanan artinya.Contoh:

- Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.

- Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

b. Paradoks

Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan

dan fakta yang ada. Contoh:

- Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.


- Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

c. Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari

kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta

perhatian.Contoh:

- Suaranya menggelegar membelah angkasa.

d. Litotes

Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang

berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya.

Tujuannya untuk merendahkan diri.Contoh:

- Silahkan mampir di gubuk sederhana ini

3) Majas Penegasan

Majas penegeasan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan

untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau

pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

a. Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan

dengan maksud menegaskan arti suatu kata.Contoh:

- Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.

b. Repetisi

Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.Contoh:

- Dialah yang kucinta, dialah yang kurindu, dialah yang kuharap.

c. Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam

puisi.Contoh:

- Rindu adalah belenggu

- Rindu adalah kamu

d. Tautologi

Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali

sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang

pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.Contoh:

- Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

e. Klimaks

Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut

dan makin lama makin meningkat.Contoh:

- Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti

lomba Agustusan.

f. Antiklimaks

Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-

turut yang makin lama semakin menurun.Contoh:

- Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta

perayaan kelulusan itu.

g. Retorik

Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan

jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau

menggugah.Contoh:
- Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

4) Majas Sindiran

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran

untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau

pembaca”.

a. Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan

maksud untuk menyindir seseorang.Contoh:

-Ini baru namanya siswa teladan, setiap hari selalu datang terlambat.

b. Sinisme

Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada

orang lain. Contoh :

- Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang

terpelajar seperti dirimu.

c. Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya

diucapkan oleh orang yang sedang marah.Contoh:

- Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

3. PERIBAHASA

a) Pengertian Peribahasa

Peribahasa adalah kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap

dan mengandung pengertian tertentu, bidal, pepatah. Beberapa peribahasa


merupakan perumpamaan yaitu perbandingan makna yang sangat jelas karena

ia didahului oleh perkataan seolah-olah, ibarat, bak, seperti, laksana, macam,

bagai dan umpama.

Sedangkan definisi peribahasa menurut arti kata adalah :

1. Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan

maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan,

perumpamaan);

2. Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbndingan , perumpamaan,

nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

b) Bentuk-Bentuk Peribahasa

1. Pepatah, adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ujaran dari orang tua.

Contoh : Air tenang menghanyutkan . Berarti orang pendiam, tetapi banyak

ilmu.

2. Perumpamaan, adalah jenis peribahasa yang berisi perbandingan.

Contoh : Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan

bapak mati. Berarti serba sulit dalam menentukan sikap.

3. Pemeo, adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan.

Contoh : Patah Sayap, bertongkat paruh. Berarti tidak putus asa.

Berikut adalah contoh peribahasa yang lain beserta artinya.

1. Membagi sama adil, memotong sama panjang.

Artinya: Jika membagi atau memutuskan sesuatu hendaknya harus adil

dan tidak berat sebelah.

2. Menang jadi arang, kalah jadi abu.


Artinya: kalah atau menang sama-sama menderita.

3. Bagai makan buah simalakama.

Artinya: Bagai seseorang yang dihadapkan dua pilihan yang sangat sulit

untuk dipilih.

Anda mungkin juga menyukai