Anda di halaman 1dari 4

Resensi Novel Pudarnya Pesona Kleopatra

Karya Habiburrahman El Shirazy

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Suprihana Ir. MP.

Oleh:
Mohammad Iqbal Taufiqurrohman
181202019151737

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2018-2019
A. Identitas Novel
1. Judul : Pudarnya Pesona Kleopatra
2. Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
3. Penerbit : Republika
4. Tahun terbit : 2005
5. Tempat : Jakarta
6. Edisi : Soft cover
7. Gambar Buku : Lukisan seorang lelaki
8. Warna Buku : Coklat kehitam-hitaman
9. Panjang Buku : 20,5 cm
10. Lebar Buku : 13,5 cm
11. Tebal Buku : viii + 111 halaman
12. Bahasa : Indonesia

B. Sinopsis Novel

Novel mini pertama


Judul : Pudarnya Pesona Cleopatra
Tema : Kisah seseorang yang menganggap kecantikan adalah segalanya.
Alur : Campuran (maju mundur)
Sudut pandang : Penulis sebagai orang pertama.

Kisah ini berawal dari tokoh harus “AKU” menikah dengan gadis
Jawa bernama Raihana pilihan ibunya yang sama sekali tidak dikenal.
Gadis itu adalah putri teman ibunya dan merupakan janji tersirat untuk
“besanan” antara dua orang sahabat yang sama-sama lulusan pesantren
Mangkuyudan Solo.Terjadi pergulatan jiwa dalam diri. Antara “AKU”
kecewa dan tidak mau mengecewakan sang ibu yang dicintainya.
Pergulatan jiwa tersebut adalah “AKU” selama ini memimpikan untuk
memiliki istri seorang gadis Mesir yang cantik (karena tokoh “AKU”
adalah lulusan Perguruan Tinggi Mesir) dan tidak mau dijodohkan dengan
gadis pilihan sang ibu yang sama sekali bukan hasratnya selama ini. Tetapi
pernikahan itu berlangsung juga. Hari-hari diisi dengan kebencian yang
mendalam dari si “AKU” terhadap Raihana yang dengan tulus
mencintainya. Diam, acuh dan sinis selalu dilakukan “AKU” terhadap
istrinya sedangkan manis, setia dan penuh cinta selalu dipersembahkan
Raihana terhadap suaminya tercinta.
Pergolakan batin selalu tercipta dengan kebencian yang luar biasa.
Hingga suatu saat “AKU” harus mengikuti acara pelatihan di tempat yang
jauh dan Raihana sementara tinggal bersama ibunyasampai proses
kelahiran buah cintanya berakhir.“AKU” bertemu dengan rekan sesama
pelatihan yang sedang mengalami kehancuran akibat beristrikan seorang
gadis Mesir yang juga cantik. Diceritakan bagaimana sulitnya menyatukan
dua budaya yang berbeda, menjinakkan karakter istri yang keras tak
bernorma sampai akhirnya harus menanggung kehancuran moril dan
materil.
“AKU” menyadari bahwa dia melakukan kesalahan besar dalam
kehidupan rumah tangganya. Dia sudah menyia-nyiakan istri cantik khas
Indonesia yang selama ini setia, memberikan kelikhlasan dengan kasih
sayang, dan sangat menyanjung suami seperti yang biasa dilakukan istri-
istri suku Jawa bahkan kuat menghadapi sikap suami menyebalkan seperti
“AKU” yang berlangsung selama setahun perkawinan mereka.“AKU”
segera pulang dan berniat berlutut minta maaf dipangkuan sang istri yang
mulia mencintai suami karena Allah-serta berjanji akan menjadi suami
yang mencintai karena Allah dengan segenap jiwanya. Tetapi Raihana
memang bukan Cleopatra. Raihana hanya gadis cantik dari lokal. Tetapi
memiliki kesalehan hati yang luar biasa. Dan hal itu telah disia-siakan oleh
“AKU” yang harus menelan penyesalan besar karena belum sempat
menyatakan maaf serta janji akan menjadi suami yang setia, menghormati
istri dengan segenap hati dan menyanjungnya lebih dari kepada Cleopatra
yang telah pudar terkalahkan oleh bersinarnya pesona Raihana karena
Raihana meninggal saat “AKU” tidak disisinya.
C. Kekurangan Novel
1. Ceritanya terlalu singkat dan kurang mendetail serta masih banyak
cerita-cerita menarik yang perlu dimunculdan dalam novel
2. Lebih di tujukan kepada pembaca usis dewasa. Karena jika untuk
anak-anak imajinasinya belum sampai untuk membaca novelnya.
D. Kelebihan Novel
1. Novel ini mengajarkan kepada kita bahwa kecantikan bukanlah
segalanya.
2. Jalan ceritanya sederhana akan tetapi menimbulkan makna dan kesan
yang mendalam bagi pembaca
3. Penulis mampu menggambarkan dan mengajak pembaca berimajinasi
tentang negeri Mesir
4. Novel ini sebagai sarana dakwah islam ke pada pembaca.
5. Penulis menuangkan banyak amanat positif yang patut di tauladani.
Salah satunya yaitu perinsip utama dalam menikahi wanita bukan
hanya karena kecantikan, nasab, maupun hartanya. Namun yang paling
penting adalah iman dan ketaqwaan seorang wanita tersebut.
E. Saran
Janganlah mengandalkan kecantikan, karena kecantikan tidak
selamanya abadi. Syukuri apapun yang Allah berikan kepada kita. Dan
sadari orang-orang di dekat kita yang menyayangi kita.

Daftar Pustaka

Habiburrahman El Shirazy. 2005. Pudarnya Pesona Cleopatra (sebuah novel


pembangun jiwa). Jakarta: Republika.

Anda mungkin juga menyukai