Anda di halaman 1dari 18

IBADAH HAJI, ZAKAT DAN WAQAF

DI
SUSUN
OLEH

KELAS I IPS 1
KELOMPOK 3
KETUA
ANGGOTA

: akmiel
: tairatul JANNAH
Mukhlisin
Zainatul muna

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)


NEGERI 1 SEUNUDDON
TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Ibadah Haji, Zakat dan Waqaf. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas
Mata Pelajaran Agama.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak/Ibu Guru selaku Guru Mapel
2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan bantuan
baik moral maupun materil.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Seunuddon, 13 Januari 2017


Kelompok 3

DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi . ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Rumusan Masalah . 1
Bab II Pembahasan
2.1 Haji 2
2.2 Zakat . 6
2.3 Waqaf 10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan 13
Daftar Pustaka . 14
Lampiran Peta Konsep
Lampiran Sertifikat Waqaf

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Haji (bahasa Arab: transliterasi: Hajj) adalah rukun Islam yang kelima setelah
syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang
dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu dengan berkunjung dan melaksanakan
beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai
musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan
sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam
bermalam di Mina, wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah
melempar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari
raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Zakat (Bahasa Arab: transliterasi: Zakah) dalam segi istilah adalah harta tertentu
yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan
yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya).Zakat dari segi bahasa berarti
bersih,suci,subur,berkat dan berkembang.Menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh
syariat Islam. Zakat merupakan rukun ketiga dari rukun Islam.
Kata wakaf atau waqf berasal dari bahasa Arab, yaitu Waqafa berarti menahan atau
berhenti atau berdiam di tempat atau tetap berdiri. Wakaf dalam Kamus Istilah Fiqih adalah
memindahkan hak milik pribadi menjadi milik suatu badan yang memberi manfaat bagi
masyarakat (Mujieb, 2002:414).
Wakaf menurut hukum Islam dapat juga berarti menyerahkan suatu hak milik yang
tahan lama zatnya kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf) baik berupa perorangan
maupun berupa badan pengelola dengan ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya digunakan
untuk hal-hal yang sesuai dengan syariat Islam (M. Zein, 2004:425)

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud dengan haji dan bagaimana rukun-rukun haji?
b) Apa yang dimaksud dengan zakat dan tata cara pembagian zakat?
c) Apa yang dimaksud dengan waqaf dan syarat-syarat waqaf?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Haji
1. Pengertian Haji
Haji menurut bahasa adalah menyengaja atau menuju. Sedangkan menurut istilah
adalah sengaja mengunjungi Kakbah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah Swt.
Pada waktu tertentu dan dengan cara yang tertentu pula. Setiap Muslim yang mampu
diwajibkan untuk mengerjakan haji minimal sekali seumur hidup. Hal ini terdapat dalam Qs.
Ali Imran ayat 96-97 yang berbunyi :

Artinya : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam


Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S Ali Imran:97)
2. Syarat Syarat Haji
Syarat-syarat haji adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan haji.
Yang termasuk Syarat syarat haji adalah :
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal sehat

d. Merdeka
e. Mmapu

3. Rukun Haji
Rukun haji adalah perbuatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji, kalau salah
satu rukun tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah. Yang termasuk rukun haji adalah :

a. Ihram
b. Wukuf di Arafah
c. Tawaf Ifadhah

d. Sai
e. Tahallul
f. Tertib

4. Wajib Haji
Wajib haji adalah Perbuatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji, kalau salah
satu wajib haji tidak dilaksanakan, haji tetap sah, tetapi harus membayar dam atau denda.
Yang termasuk wajib haji adalah :
a.
b.
c.

Mulai ihram dari miqat


Melempar jumrah
Mabit di Muzdalifah

d.
e.
f.

Mabit di Mina
Tawaf
Wadak

5. Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji


Tata cara melaksanakan ibaah haji adalah sebagai berikut :
1) Memulai ihram dari miqat yang sudah ditentukan.
Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji serta umrah. Miqat
terdiri atas 2 yaitu, pertama miqat makani, adalah batas tempat untuk memulai ibadah haji.
Batas tempat untuk memulai ibadah haji tergantung dari arah kedatangan jemaah haji. Kedua
miqat zamani, adalah batas waktu untuk melaksanakan ibadah haji yaitu pada bulan Syawal,
Zulkaida dan Zulhijjah.
Cara melaksanakan Ihram adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Mandi Sunnah
Berwudhu
Memakai pakaian ihram
Mengerjakan shalat sunnah ihram
Berniat haji, niat haji adalah Labbaik Allahumma Hajjan artinya aku sambut

panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.


f. Berangkat menuju Arafah sambil membaca Talbiyah, Bacaan Talbiyah adalah
Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik laa syarika laka labbaik, innal hamda
wannimata laka wal mulk laa syarika laka artinya aku disini ya Allah, aku di sini
di hadapan-Mu, tak ada sekutu bagi-Mu, sesngguhnya segala puji adalah
kepunyaan-Mu, segala kenikmatan adalah kepunyaan-Mu, kerajaan adalah
kepunyaan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.

2) Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah


Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, di mulai setelah tergelincir
matahari sampai terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.
3

Beberapa amalan yang dikerjakan pada waktu wukuf adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Shalat Zuhur dan Asar dengan cara qashar dan jamak taqdim
Mendengar khotbah wukuf
Memperbanyak doa
Memperbanyak zikir
Membaca al-Quran
Shalat Maghrib dan Isya dengan cara qashar dan jamak taqdim

3) Menginap di Muzdalifah
Muzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Setelah tengah malam jamaah haji
berangkat dari Arafah menuju Mina. Sampai di Muzdalifah jamaah haji berhenti [mabit]
walaupun sebentar. Pelaksanaan mabit adalah dari tengah malam sampai terbit fajar. Hal-hal
yang dikerjakan di Muzdalifah :
a. Membaca talbiah
b. Berdzikir, beristigfar dan berdoa
c. Mencari kerikil sebanyak 7 atau 49 atau 70 butir.
4) Melontar Jumrah AqabahTahallul
Melontar jumrah aqabah [sebuah tugu di bukit Aqabah di Mina] dilakukan setelah
fajar menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7 butir kerikil. Setelah
itu jamah haji menyembelih kurban.
Tahallul adalah melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-amalan
haji. Tahallul dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
a. Tahallul pertama, dilaksanakan setelah selesai melontar jumrah
Aqabah dengan cara mencukur sekurang-kurangnya 3 helai rambut. Setelah tahallul
pertama jamaah haji boleh mengerjakan hal-hal yang dilarang pada waktu ihram, kecuali
melakukan hubungan suami istri. Setelah tahallul pertama, bagi jemaah haji yang ingin
melaksanakan tawaf ifadhah dapat langsung ke Mekah hari itu juga. Beberapa hal yang
dikerjakan jamaah haji setelah sampai di Mekah adalah :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Masuk ke Mesjidil Haram melalui pintu Babussalam


Mengerjakan tawaf ifadhah
Setelah tawaf mencium Hajar Aswad
Shalat 2 rakaat di dekat Maqam Ibrahim
Berdoa di Multazam
Shalat sunnah dua rakaat di Hijr Ismail
Sai antara Shafa dan Marwa sebanyak 7 kali.

b. Tahallul kedua, dilaksanakan setelah mengerjakan sai. Caranya

Ialah dengan menggunting sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Setelah tahallul


kedua, jamaah haji sudah boleh mengerjakan semua larangan ihram.
5) Menginap Atau Mabit Di Mina
Setelah tahallul kedua, jamaah haji kembali ke Mina untuk mabit selama hari tasyrik,
yaitu tangal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, setelah tergelincir matahari setiap siang hari tasyrik,
jamaah haji melontar tiga jamrah [Ula, Wusta dan Aqabah] masing-masing sebanyak 7 kali.
Bagi jemaah haji yang mau, dibolehkan meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah
setelah melempar jumrah. Hal ini disebut Nafar Awal. Adapun jemaah haji yang
meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah, hal itu lebih sempurna. Hal ini disebut Nafar
Tsani.
6) Tawaf , Wadak Adalah Tawaf Perpisahan
Setelah mengerjakan semua rangkaian ibadah haji, jamaah haji melakukan tawaf wada.
Setelah itu jemaah haji diperbolehkan pulang kekampungnya atau ke Medinah bagi yang
belum ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw.
6. Larangan Di Waktu Melaksanakan Haji
Perbuatan-perbuatan yang dilarang saat melaksanakan ibadah haji yaitu
a) Memakai pakaian yang dijahit dan memakai tutup kepala bagi laki-laki yang sedang
ihram.
b) Menutup muka dan kedua telapak tangan bagi perempuan yang sedang ihram.
c) Memakai harum-haruman baik pada badan atau pakaian.
d) Mencukur atau menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain.
e) Memotong kuku.
f) Menikah dan menikahkan atau menjadi wali.
g) Bersetubuh.
h) Berburu atau membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.
i) Menebang pohon atau memotong rerumputan.
7. Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji
1) Menjadi tetamu Allah
2) Mendapat tarbiah langsung daripada Allah)
3) Membersihkan dosa
4) Memperteguhkan iman
5) Iktibar dari pada peristiwa orang-orang soleh
6) Merasa bayangan Padang Mahsyar
7) Syiar perpaduan umat Islam

2.2Zakat
1. Pengertian Zakat
5

Zakat menurut bahasa berarti suci, tumbuh dengan subur. Sedangkan menurut istilah
zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai sedekah wajib, kepada orang-orang
yang telah memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai dengan ketentuan hukum islam.
Dalil-dalil naqli tentang wajibnya zakat, allah swt berfirman dalam QS. At-Taubah
ayat 103 yang berbunyi :

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S At-Taubah:103)
2. Macam Macam Zakat
1) Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah sedekah wajib yang dibayarkan menjelang idul fitri dengan
beberapa ketentuan dan persyaratan. Syarat-syarat wajib.
Zakat fitrah adalah :
a) Orang yang mengeluarkan zakat harus beragama islam
b) Pada waktu terbenam matahari terakhir bulan ramadhan orang tersebut sudah lahir
atau masih hidup.
c) Orang tersebut mempunyai kelebihan harta untuk keperluan makan pada malam hari
raya dan siang harinya.
d) Zakat fitrah berupa makanan pokok, seperti beras, jagung dan gandum. Sedangkan
besarnya zakat fitrah untuk setiap pribadi adalah 3,1 liter atau uang senilai dengan
harga 3,1 liter.
2) Zakat Mal
Zakat Mal atau zakat harta adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan
hukum yang wajib diberikan kepada orang yang berhak menerimanya kalau sudah sampai
nisab dan haul.
Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah :
a)
b)
c)
d)
e)

Emas, perak dan mata uang


Harta perniagaan
Hewan ternak
Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan pokok
Barang tambang dan harta rikaz (harta terpendam).
6

Adapaun syarat wajib zakat Mal adalah :


a)
b)
c)
d)

Pemiliknya orang islam dan merdeka


Harta tersebut adalah miliknya
Sampai nisab (jumlah minimum harta harus dikeluarkan zakatnya)
Haul (harta tersebut dimiliki selama satu tahun)
Jenis Harta Dan Besar Zakatnya yaitu :

No
1
2
3
4
5

Jenis Harta
Emas
Perak
Uang kontan
Harta perniagaan
Sapi / kerbau

Nisabnya
20 dinar (93,6 gram)
200 dirham (627 gr.)
Senilai emas
Senilai emas
30 39 ekor

Waktu
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun

Besar Zakat
2,5 %
2,5 %
2,5 %
2,5 %
1 ekor umur 1 thn

Kambing

40 59 ekor
40 120 ekor

1 Tahun
1 Tahun

1 ekor umur 2 thn


1 ekor

7
8

/domba
Buah-buahan
Rikaz

40 59 ekor
1350 kg gabah atau 750 kg beras
Tidak harus 1 nisab

1 Tahun
Saat Panen
Saat Diperoleh

2 ekor
10 % atau 5 %
20 %

3) Hikmah Zakat
a. Hikmah Zakat Bagi Muzaki
Hikmah zakat bagi para muzaki antara lain :
a) Memperoleh rida dan rahmat allah swt karena ketaatannya dan disenangi orang
banyak karena kedermawanannya.
b) Membersihkan harta para muzaki dari hak-hak orang (golongan) yang berhak
memperoleh zakat, khususnya para fakir miskin, jga membersihkan hati para
muzaki dari sifat tercela seperti : rakus terhadap harta (tamak), kikir, dan
sombong. Selain itu, dengan mengeluarkan zakat, para muzaki akan bersikap dan
perilaku terpuji seperti : rendah hati, dermawan, berpola, hidup sederhana, dan
melakukan usaha-usaha menghilangkan kemiskinan.
c) Memelihara harta para muzaki dari penipuan,pencurian,dan perampokan yang
dilakukan orang-orang jahat, karena adanya kesenjangan social. Rasulullah saw
bersabda : peliharalah hartamu dengan (mengeluarkan) zakat, obatilah orangorang sakit dengan mengeluarkan sedekah, dan tolaklah bencana dengan doa
(H.R.AT-TABRANI dari IBNU MASUD ra).
d) Menunjukkan rasa syukur atas nikmat kekayaan yang telah dikaruniakan allah
swt. Sedangkan orang yang bersyukur tentu akan memperoleh tambahan nikmat
(lihat Q.S. Ibrahim, 14:7 )
7

b. Hikmah Zakat Bagi Mustahik


Hikmah zakat bagi para mustahik antara lain :
a) Zakat dapat membentengi para mustahik dari bersikap dan berperilaku tercela
seperti : iri hati dan dengki terhadap para muzaki (kelompok kaya) serta
melakukan pencurian dan perampokan terhadap harta benda mereka.
b) Mengurangi/ menghilangkan kemiskinan yang terdapat dalam masyarakat. Hal ini
akan terwujud apabila para fakir miskin yang mampu berusaha tetapi tidak
memiliki modal usaha diberi zakat secara produktif, artinya diberi harta zakat
yang dapat dijadikan modal usaha. Misalnya, para petani diberi harta zakat berupa
alat-alat pertanian, para nelayan diberi harta zakat berupa alat-alat atau modal
untuk menangkap ikan, para pedagang diberi zakat berupa uang atau modal
lainnya untuk berdagang, dan lain-lain lagi.
3. Yang Berhak Menerima Zakat
Firman Allah swt dalam Surat At-Taubah ayat 60 yang berbunyi :

Artinya : "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orangorang miskin, pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang yang berutang, untuk jalan Allah,dan
orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana ".
(At-Taubah : 60)
Delapan asnaf yang berhak menerima zakat (mustahik) itu ialah :
a) Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau usaha, atau mempunyai harta
dan usaha tetapi kurang dari kecukupannya dan tidak ada orang memberi belanja
kepadanya.
b) Miskin yaitu orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak kecukupan-nya
atau lebih tetapi tidak mencukupinya.
c) Amil yaitu semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedang dia tidak mendapatkan
upah selain zakat itu.
8

d) Muallaf yaitu orang yang masih lemah imannya sehingga masih memerlukan
bimbingan dan pembinaan iman.
e) Riqob yaitu hamba sahaya yang ingin merdeka. Dalam hal ini zakat dipergunakan
untuk menebus kepada majikannya.
f) Ghorim yaitu orang yang terlilit hutang sehingga berat sekali untuk membayar
padahal hutang bukan untuk maksiat.
g) Sabilillah yaitu orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt., atau menegakkan
agama Islam, seperti membangun Rumah Sakit, Masjid dan lainnya.
h) Ibnu Sabil yaitu orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh bukan untuk
maksiat seperti belajar, haji dan lain sebagainya
4. Yang Tidak Berhak Menerima Zakat
a) Orang Kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi
orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari).
b) Hamba Sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
c) Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami
(ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
d) Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
e) Orang kafir.

2.3Waqaf
1. Pengertian Waqaf
Wakaf menurut bahasa berarti menahan atau menghentikan. sedangkan menurut
istilah wakaf adalah Menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya,
baik oleh umum ( masyarakat) maupun perorangan.
2. Keutamaan Waqaf
Wakaf termasuk sedekah jariah, yaitu sedekah yang pahalanya terus mengalir kepada
yang bersedekah selama yang disedekahkan masih bermanfaat.
Hal ini terdapat dalam hadits nabi Muhammad Saw. yang berbunyi :






() ......

Artinya : Bila seorang meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali tiga
perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh
9

yang mendoakan kedua orang tuanya.

( H.R. Jamaah, kecuali Bukhari

dan Ibnu Majah ).

Dalil naqli tentang wakaf, Wakaf sangat dianjurkan oleh Allah SWT, sebagaimana
firman-Nya dalam Q.S. Ali Imran, ayat 92 yang berbunyi :

Artinya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),


sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa
saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya
3. Syarat Syarat Waqaf
Syarat-syarat wakaf adalah sebagai berikut :
a. Harta wakaf harus diserahkan untuk selama-lamanya
b. Harta wakaf tidak boleh dipindahtangankan untuk kepentingan yang bertentangan
dengan tujuan wakaf
c. Harta wakaf harus dimanfaatkan sesuai dengan tujuan wakaf pada umumnya.
4. Rukun Waqaf
Rukun wakaf ada 5, yaitu :
1) Wakif ( yang berwakaf), syaratnya adalah:
a. Waqif adalah pemilik sah dari barang yang diwakafkan
b. Waqif telah berusia dewasa (baliq dan berakal sehat).
c. Waqif tidak boleh punya hutang.
2) Mauquf ( barang yang diwakafkan ), syaratnya adalah
a. Kekal zatnya walaupun manfaatnya diambil, misalnya : tanah,bangunan mesjid,
rumah sakit, jam dinding, tikar shalat dan sebagainya.
b. Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya dapat berpindah-pindah.
3) Mauquf alaih (tempat berwakaf), harta yang diwaafkan harus ditujukan untuk
kepentingan umum dalam rangka mencari keridhaan Allah Swt.
4) Lafal atau ucapan wakaf. Contohnya : saya wakafkan tanah milik saya seluas 1000
meter persegi ini, agar dibangun sekolah diatasnya
5) Nazir adalah orang yang menerima dan mengelola harta wakaf.

10

5. Hikmah Waqaf
Beberapa hikmah wakaf, antara lain :
a. Menumbuhkan solidaritas sosial pada sesama masyarakat
b. Membantu program pengentasan kemiskinan
c. Menumbuhkan organisasi-organisasi yang bergerak dibidang sosial seperti lembaga
pendidikan, panti asuhan serta tempat ibadah
6. Harta Yang Di Waqafkan
Harta yang diwakafkan syaratnya adalah :
a. Kekal zatnya,waaupun manfaatnya diambil, contoh harta yang memenuhi syarat
untuk diwakafkan : tanah, bangunan masjid, rumah sakit, jam dinding, tikarsalat, dan
sebagainya.
b. Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya dapat berpindah-pindah.
Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf atau masyarakat, sangat banyak antara
lain:
a.
b.
c.
d.

Dapat menghilangkan kebodohan.


Dapat menghilangkan (mengurangi) kemiskinan.
Dapat menghilangkan (mengurangi) kesenjangan social
Dapat memajukan serta menyejahterakan umat.

BAB III
PENUTUP
11

3.1Kesimpulan
Haji menurut bahasa adalah menyengaja atau menuju. Sedangkan menurut istilah
adalah sengaja mengunjungi Kakbah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah Swt.
Pada waktu tertentu dan dengan cara yang tertentu pula. Setiap Muslim yang mampu
diwajibkan untuk mengerjakan haji minimal sekali seumur hidup.
Tata cara melaksanakan ibaah haji adalah sebagai berikut :
a. Memulai ihram dari miqat yang sudah ditentukan.
b. Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
c. Menginap di Muzdalifah
d. Melontar Jumrah AqabahTahallul
e. Menginap Atau Mabit Di Mina
f. Tawaf , Wadak Adalah Tawaf Perpisahan
Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai sedekah wajib, kepada
orang-orang yang telah memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai dengan ketentuan hukum
islam.
Zakat fitrah adalah sedekah wajib yang dibayarkan menjelang idul fitri dengan
beberapa ketentuan dan persyaratan. Zakat mal atau zakat harta adalah bagian dari harta
kekayaan seseorang atau badan hukum yang wajib diberikan kepada orang yang berhak
menerimanya kalau sudah sampai nisab dan haul.
Wakaf adalah Menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya, baik oleh umum ( masyarakat) maupun perorangan.
Wakaf termasuk sedekah jariah, yaitu sedekah yang pahalanya terus mengalir kepada
yang bersedekah selama yang disedekahkan masih bermanfaat.
a. Syarat-syarat wakaf adalah sebagai berikut :
b. Harta wakaf harus diserahkan untuk selama-lamanya
c. Harta wakaf tidak boleh dipindahtangankan untuk kepentingan yang bertentangan
dengan tujuan wakaf
d. Harta wakaf harus dimanfaatkan sesuai dengan tujuan wakaf pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://qanitaulfatiara159.blogspot.co.id/2012/06/makalah-matapel-agama.html
http://www.haji-indonesia.com/2012/06/7-hikmah-dari-ibadah-haji.html
12

http://juaria-blogspotcom.blogspot.com/2011/11/bab-xi-zakat-haji-dan-wakaf.html
ZAKAT
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_surah.asp?
pageno=5&SuratKe=3#Top
http://barzacommunity.blogspot.co.id/2013/04/kelas-x-bab-11-zakat-haji-waqaf.html

13

PETA KONSEP
Hikmah Ibadah Haji, Zakat
dan Waqaf

Meyakini Bahwa Haji, Zakat Danwaqaf Adalah

Menunjukkan kepedulian social

Perintah Allah SWT, yang memberikan kemaslahatan

sebagai hikmah dari perintah Haji,

bagi individu dan masyarakat

Zakat dan Waqaf

Hikmah Ibadah Haji, Zakat dan

Simulasi Ibadah Haji, Zakat

Waqaf bagi individu dan

dan Waqaf

masyarakat

Anda mungkin juga menyukai