Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROTICOL JARINGAN

YAYASAN DINAMIKA SMK TEKNIKA CISAAT SUKABUMI


Jln veteran no. 68 telp. (0266)220034 cisaat-sukabumi

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah,

karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat saya

selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas


Protocol Jaringan, suatu pembahasan yang sering di bahas di bidang TKJ.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang
rotocol

jaringan

yang

sangat

diperlukan

dalam

mendapatkan kemudahan dalam memanfaatkan

suatu

harapan

teknologi informasi

terutama yang menggunakan internet dan sekaligus melakukan apa yang


menjadi tugas pelajar yang mengikuti mata pelajaran Teknik Komputer
Jaringan
Dalam

proses pendalaman materi ini,

tentunya saya mendapatkan

bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
dalam-dalamnya

saya sampaikan kepada guru-guru saya, dan semua

teman-teman yang ikut menyemangati saya dalam pembuatan makalah


ini.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,

Sukabumi, 20
november 2011
Penyus
un

Insan
juliansyah

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Model OSI menyediakan secara konseptual konseptual kerangka kerja untuk
komunikasi antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi.
Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks
jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan
bagaimana computer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protocol
mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan lapisan OSI. Sebuah variasi yang
lebar dari adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group:
protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta
mendefinisikan komunikasi dari macam macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada
ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam macam WAN.
Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan
jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari
lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.

1.2 Batasan masalah


Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan masalah,
masalah yang saya angkat yakni tentang protocol dalam sebuah jaringan.

1.3 Tujuan
Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah
jaringan komputer dan sebagai tugas mata kuliah jaringan komputer.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Protokol


protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan
transimi data. Layer n disebuah computer akan berkomunikasi dengan layer n di computer n
yang lain.Peraturan dan perjanjian yang di pergunakan dalam komunikasi ini sering di sebut
dengan protocol layer n.Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau
lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.
Hal hal yang harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai berikut:
Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan
sinyal.Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi yang dikirim dan
mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
Selama dua decade terakhir,terjadi peningkatan besar dalam jumlah dan ukuran jaringan
computer(network).Banyak diantara network- network ini dibangun berdasarkan
implementasi software dan hardware yang berbeda.Sebagai hasilnya,mereka menjadi
incompatible dan sulit berhubungan antara satu dengan yang lain.Untuk mengatasi masalah
ini,International Organization for Standarization(ISO)meneliti berbagai pola network. ISO
menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan sebuah model network yang dapat
berkomunikasi dan memiliki kemampuan interoperabilyti sehingga dikeluarkannya model
referensi OSI pada tahun 1984. Agar paket data dapat berjalan dari sumber tujuan dalam
sebuah jaringan,maka diperlukan adanya sebuah bahasa yang di mengerti oleh semua device
jaringan atau sebuah protocol.
Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,yang membuat jaringan
tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for
Standarization(ISO) melaukan riset dalam beberapa pola jaringan seperti DECNET,SNA,dan
TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari riset ini,iso membuat sebuah
model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel
dan dapat beroperasi dengan jaringan yang lain.Model referensi OSI(open system
interconection) dikeluarkan pada tahun 1984,memberikan standard bagi para vendor untuk
memastikan terjaminnya interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi
jaringan yang di produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia.

2.2 OSI Model


Open Systems Interconnection (OSI) model adalah suatu referensi untuk memahami
komunikasi data antara dua buah sistem yang saling terhubung. OSI layer membagi proses
komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi
spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk
lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik
melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir. Empat lapisan teratas akan bermain pada
sistem terakhir untuk menyelesaikan proses komunikasinya.

Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:

Membuat komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana


Membuat standard untuk komponen jaringan yang memungkinkan pengembangan
dan dukungan multiple-vendor. Memungkinkan hardware dan software jaringan yang
berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.
Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang
lain,sehingga dapat perkembangan lebih cepat.

Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking akibat


perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu, komunikasi antarkomputer dari vendor
yang berbeda sangat sulit dilakukan. Masing-masing vendor menggunakan protokol dan
format data yang berbeda-beda. Sehingga International Organization for Standardization
(ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang di kenal sebagai Open System
Interconection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputerkomputer dari vendor yang berbeda.
OSI Reference Model
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data link
Physical

1. Application layer
Berfungsi sebagai antar muka dengan aplikasi dengan functionalitas jaringan ,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

2. Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke
dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level
ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation
(dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC)
atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
3. Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor
urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah
jalan.
5. Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paketpaket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan
router dan switch layer-3.
6. Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format
yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC
Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua
level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control
(MAC).
7. Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan,
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi
jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

2.3. TCP/IP
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu set aturan
standar komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke
komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware. Protokol TCP/IP
dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA) di Amerika Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya
dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi. Protokol TCP/IP dikembangkan
dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di
Amerika Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk
perangkat lunak (software) di system operasi.
TCP/IP Layers

Application
Transport
Internet
Network Interface

Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi
menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan pada gambar, TCP/IP
merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat
dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini,
kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat
TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang
dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.Setiap lapisan yang dimiliki oleh
kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masingmasing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
1. Application Layer
Bertanggung jawab untuk menampilkan semua aplikasi yang menggunakan protocol
TCP/IP. Sebagai contoh adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol
(FTP), dan Telnet.
2. 2. Transport Layer
Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Ada
dua macam protokol didalamnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP ).
3. Internet Layer
bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket
data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet
Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol
(ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4. Network Interface
Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan
yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari
teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN
(seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network
(PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode
(ATM)).

2.3.1 Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke
sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah
penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga
FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
(Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna
komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan

secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya
sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih
lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan
lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari
jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer
jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut
mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu
program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna
menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak
dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa
perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer
yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang
memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem
komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan
rexec.)
Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang
digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan
RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang
bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)

2. 4 Aaplikasi Jaringan internet


Banyak aplikasi yang mungkin dilakukan menggunakan keluarga protokol TCP/IP.
Aplikasi yang umum dilakukan adalah pengiriman berita secara elektronik yang dikenal sebagai
elektronik mail (e-mail). Untuk ini dikembangkan sebuah protokol Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP) [6]. Protokol ini mengatur tata cara mengirimkan berita dari seorang user di
sebuah komputer ke komputer lain menggunakan alamat yang unik. Sebagai contoh, alamat email penulis di AMPRNet adalah:
yc1dav@ve3.yc1dav.ampr.org
yang berarti bahwa penulis yc1dav berada di (at, @) mesin ve3.yc1dav.ampr.org. Tentunya pada
saat pengiriman berita, IP akan melakukan konversi dari hostname ve3.yc1dav.ampr.org ke IP
address penulis [44.135.84.22] untuk kemudian mengirimkan informasi SMTP yang dimasukan
dalam protokol TCP.
Aplikasi lainnya adalah remote login ke komputer yang berjauhan. Hal ini dilakukan
dengan menggunakan fasilitas Telnet [7] yang dijalankan diatas transport layer TCP. Untuk
melakukan file transfer digunakan File Transfer Protocol (FTP) [8] yang juga dijalankan diatas
TCP. Dengan semakin rumitnya jaringan maka manajemen jaringan menjadi penting artinya.
Saat ini dikembangkan protokol yang khusus untuk digunakan mengatur jaringan dengan nama
Simple Network Management Protocol (SNMP) [9]. Masih banyak lagi aplikasi yang dijalankan
di atas TCP, seperti NNTP, RSPF dsb. Masing-masing aplikasi mempunyai nomor port TCP
yang unik.
Satu hal yang cukup menarik dengan digunakannya protokol TCP/IP adalah
kemungkinan untuk menyambungkan beberapa jaringan komputer yang menggunakan media

komunikasi berbeda. Dengan kata lain, komputer yang terhubung pada jaringan yang
menggunakan ARCnet, Ethernet, Token Ring, SKDP, amatir paket radio dll. dapat berbicara satu
dengan lainnya tanpa saling mengetahui bahwa media komunikasi yang digunakan secara fisik
berbeda. Hal ini memungkinkan dengan mudah membentuk Wide Area Network di Indonesia.
Saat ini UNINET yang dipelopori oleh rekan-rekan dari PUSILKOM-UI terasa tersendat-sendat
terutama karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk komunikasi. Di samping itu,
protokol yang digunakan network seperti AMPRNet yang pada akhirnya membuka
kemungkinan pengembangan WAN biaya mudah, tetapi dengan fasilitas yang jauh lebih baik
daripada UUCP. dalam jaringan UNINET saat ini adalah UUCP yang pada dasarnya merupakan
protokol yang sangat sederhana. Hal ini tidak memungkinkan UNINET untuk melakukan hal-hal
yang hanya mungkin dilakukan oleh TCP/IP seperti manajemen network secara otomatis
menggunakan SNMP dan hubungan connectionless seperti yang dilakukan menggunakan IP.
Untuk lebih memperjelas, ada baiknya penulis ketengahkan contoh nyata yang penulis
lakukan di jaringan amatir packet radio (AMPRNet) di Canada. Secara garis besar topologi
jaringan komputer amatir packet radio di Waterloo terlihat pada gambar 4. Saat ini jaringan
AMPRNet di Waterloo bekerja pada Frekuensi 145.09MHz pada kecepatan 1200bps. Kami
merencanakan untuk meng-up grade jaringan TCP/IP yang ada ke kecepatan 9600bps. Pada
gambar dituliskan beberapa mesin milik teman-teman penulis seperti at.ve3euk.ampr.org dan
home.ve3rks.ampr.org.
Disini kami mempunyai sebuah gateway at.ve3uow.ampr.org milik University of
Waterloo - Amateur Radio Club (UoW ARC), dimana penulis juga anggotanya, gateway ini
menghubungkan jaringan AMPRNet dengan jaringan LAN PC Token Ring di University of
Waterloo. Melalui gateway yang ada di jaringan Token Ring, IP yang dikirim oleh mesin di
AMPRNet dapat berhubungan dengan mesin-mesin Unix yang ada di jaringan EtherNet di UoW
maupun dengan mesin-mesin lain di InterNet. Tidak banyak gateway antara AMPRNet dan
InterNet yang beroperasi di dunia saat ini. Hal ini dapat dilihat pada artikel penulis terdahulu
tentang pengalaman penulis bekerja di jaringan amatir packet radio di luar negeri.
Di AMPRNet Waterloo kami menggunakan sunee.waterloo.edu dan
watserv1.waterloo.edu sebagai domain name server (DNS). Dengan kata lain, dengan
menggunakan protokol UDP/IP mesin-mesin AMPRNet di Waterloo jika akan berhubungan
dengan mesin lain di AMPRNet atau InterNet yang hostnamenya diketahui dapat menanyakan
IP address mesin yang dituju tersebut ke DNS. Semua ini dilakukan secara otomatis tanpa perlu
operator mesin mengetahui proses terjadi.
Dengan adanya teknologi amatir paket radio di dunia amatir radio. Kemungkinan
mengembangkan WAN dengan biaya murah di Indonesia menjadi mungkin. UNINET tidak
mungkin menggunakan AMPRNet karena amatir paket radio tidak mengenal UUCP. Kalaupun
dipaksakan amatir radio harus mengembangkan perangkat lunak yang dibutuhkan dari awal.
Penggunaan TCP/IP akan memudahkan internetwoking dengan berbagai n.

2.5 Prinsip kerja Transmission Control Protocol (TCP).


Berbeda dengan InterNet Protokol (IP), TCP mempunyai prinsip kerja seperti "virtual
circuit" pada jaringan telepon. TCP lebih mementingkan tata-cara dan keandalan dalam
pengiriman data antara dua komputer dalam jaringan. TCP tidak perduli dengan apa-apa yang
dikerjakan oleh IP, yang penting adalah hubungan komunikasi antara dua komputer berjalan

dengan baik. Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara membuka hubungan komunikasi,
jenis aplikasi apa yang akan dilakukan dalam komunikasi tersebut (misalnya mengirim e-mail,
transfer file dsb.) Di samping itu, juga mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data. TCP
mengatur seluruh proses koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam sebuah
jaringan komputer.
Berbeda dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada TCP
mekanisme hubungan adalah connection oriented. Dalam hal ini, hubungan secara logik akan
dibangun oleh TCP antara satu komputer dengan komputer yang lain. Dalam waktu yang
ditentukan komputer yang sedang berhubungan harus mengirimkan data atau acknowledge agar
hubungan tetap berlangsung. Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka dapat diasumsikan
bahwa komputer yang sedang berhubungan dengan kita mengalami gangguan dan hubungan
secara logik dapat diputus.
TCP mengatur multiplexing dari data yang dikirim/diterima oleh sebuah komputer.
Adanya identifikasi pada TCP header memungkinkan multiplexing dilakukan. Hal ini
memungkinkan sebuah komputer melakukan beberapa hubungan TCP secara logik. Bentuk
hubungan adalah full duplex, hal ini memungkinkan dua buah komputer saling berbicara dalam
waktu bersamaan tanpa harus bergantian menggunakan kanal komunikasi. Untuk mengatasi
saturasi (congestion) pada kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi informasi tentang
flow control.
Hal yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah port number. Port number
menentukan servis yang dilakukan oleh program aplikasi diatas TCP. Nomor-nomor ini telah
ditentukan oleh Network Information Center dalam Request For Comment (RFC) 1010 [10].
Sebagai contoh untuk aplikasi File Transfer Protokol (FTP) diatas transport layer TCP
digunakan port number 20 dan masih banyak lagi.
Prinsip kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server. Server adalah program pada
komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen) port number yang telah ditentukan pada
TCP. Sedang client adalah program yang secara aktif akan membuka hubungan TCP ke
komputer server untuk meminta servis yang dibutuhkan.
State diagram kerja TCP diperlihatkan pada gambar 3. Pada state diagram gambar 3,
client akan secara aktif membuka hubungan (active open) dengan mengirimkan sinyal SYN
(state SYN SENT) ke komputer server tujuan. Jika server menerima sinyal SYN maka server
yang saat itu berada pada state LISTEN akan mengirimkan sinyal SYN dan ke dua komputer
(client & server) akan ke state ESTAB. Jika tidak ada tanggapan dari komputer yang dituju,
maka program akan kembali pada state CLOSE. Setelah servis yang dilakukan telah selesai
maka salah client akan mengirimkan sinyal FIN dan komputer client akan berada pada state FIN
WAIT sampai sinyal FIN dari server diterima. Pada saat menerima sinyal FIN, server akan ke
state CLOSE WAIT hingga hubungan diputus. Akhirnya kedua komputer akan kembali pada
state CLOSE.

2.6 Prinsip kerja InterNet Protokol (IP).


Fungsi dari InterNet Protokol secara sederhana dapat diterangkan seperti cara kerja
kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat kita masukan ke kotak pos akan diambil oleh
petugas pos dan kemudian akan dikirim melalui route yang random, tanpa si pengirim maupun si
penerima surat mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan dua surat
yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama, belum tentu akan sampai

bersamaan karena mungkin surat yang satu akan mengambil route yang berbeda dengan surat
yang lain. Di samping itu, tidak ada jaminan bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali
jika kita mengirimkannya menggunakan surat tercatat.
Prinsip di atas digunakan oleh InterNet Protokol, "surat" diatas dikenal dengan sebutan
datagram. InterNet protokol (IP) berfungsi menyampaikan datagram dari satu komputer ke
komputer lain tanpa tergantung pada media kompunikasi yang digunakan. Data transport layer
dipotong menjadi datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram dilepas dalam
jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis rute yang harus ditempuh ke
komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai transmisi connectionless. Dengan kata lain, komputer
pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui apakah datagram akan sampai atau tidak.
Untuk membantu mencapai komputer tujuan, setiap komputer dalam jaringan TCP/IP
harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk setiap komputer, tetapi tidak menjadi
halangan bila sebuah komputer mempunyai beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte
data yang mempunyai nilai dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx] (xx
mempunyai nilai dari 0-255).
Pada header InterNet Protokol selain IP address dari komputer tujuan dan komputer
pengirim datagram juga terdapat beberapa informasi lainnya. Informasi ini mencakup jenis dari
protokol transport layer yang ditumpangkan diatas IP. Tampak pada gambar 2 ada dua jenis
protokol pada transport layer yaitu TCP dan UDP. Informasi penting lainnya adalah Time-ToLive (TTL) yang menentukan berapa lama IP dapat hidup didalam jaringan. Nilai TTL akan
dikurangi satu jika IP melalui sebuah komputer. Hal ini penting artinya terutama karena IP
dilepas di jaringan komputer. Jika karena satu dan lain hal IP tidak berhasil menemukan alamat
tujuan maka dengan adanya TTL IP akan mati dengan sendirinya pada saat TTL bernilai nol.
Disamping itu juga tiap IP yang dikirimkan diberikan identifikasi sehingga bersama-sama
dengan IP address komputer pengirim data dan komputer tujuan, tiap IP dalam jaringan adalah
unik.
Khususnya untuk pemakai jaringan komputer hal yang terpenting untuk dipahami
secara benar-benar adalah konsep IP address. Lembaga yang mengatur IP address adalah
Network Information Center (NIC) di Department of Defence di US yang beralamat di
hostmaster@nic.ddn.mil. Pengaturan IP address penting, terutama pada saat mengatur routing
secara otomatis. Sebagai contoh jaringan komputer di amatir radio mempunyai IP address kelas
yang mempunyai address [44.xx.xx.xx]. Khusus untuk amatir radio di Indonesia IP address yang
digunakan adalah [44.132.xx.xx]. Sedangkan penulis di Canada mempunyai IP address
[44.135.84.22]. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa IP address di amatir radio sifatnya geografis.
Dari IP address penulis dapat dibaca bahwa mesin penulis berada di network 44 di InterNet yang
dikenal sabagai AMPRNet (ampr.org). 135 menandakan bahwa penulis berada di Canada. 84
memberitahukan bahwa penulis berada di kota Waterloo di propinsi Ontario, sedang 22 adalah
nomor mesin penulis. Dengan konsep IP address, route perjalanan IP dalam jaringan komputer
dapat dilakukan secara otomatis. Sebagai contoh, jika sebuah komputer di InterNet akan
mengirimkan IP ke [44.135.84.22], pertama-tama IP yang dilepas di network akan berusaha
mencari jalan ke network 44.135.84, setelah mesin yang mengubungkan network 44.135.84
tercapai IP tersebut akan mencoba menghubungi mesin 22 di network tersebut. Kesemuanya ini
dilakukan secara otomatis oleh program.
Tentunya sukar bagi manusia untuk mengingat sedemikian banyak IP address. Untuk
memudahkan, dikembangkan Domain Name System (DNS). Sebagai contoh mesin penulis di

AMPRNet dengan IP address [44.135.84.22], penulis beri nama (hostname)


ve3.yc1dav.ampr.org. Terlihat bahwa hostname yang digunakan penulis sangat spesifik dan
sangat memudahkan untuk mengetahui bahwa penulis berada di AMPRNet dari kata ampr.org.
Mesin tersebut berada di Kanada dan propinsi Ontario dari ve3 sedang yc1dav adalah penulis
sendiri. Contoh lain dari DNS adalah sun1.vlsi.waterloo.edu yang merupakan sebuah Sun
SPARC workstation (sun1) di kelompok peneliti VLSI di University of Waterloo, Kanada
(waterloo.edu) tempat penulis bekerja dan belajar. Perlu dicatat bahwa saat ini NIC belum
memberikan domain untuk Indonesia. Mudah-mudahan dengan berkembangnya jaringan
komputer TCP/IP di Indonesia ada saatnya dimana kita di Indonesia perlu meminta domain
tersendiri untuk Indonesia.

2.7 Lapisan protokol di jaringan komputer.


Secara umum lapisan protokol dalam jaringan komputer dapat dibagi atas tujuh lapisan.
Lapisan ini dapat dilihat pada gambar 1. Dari lapisan terbawah hingga tertinggi dikenal physical
layer, link layer, network layer, transport layer, session layer, presentation layer dan
application layer. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi masing-masing dan tidak
tergantung antara satu dengan lainnya.
Dari ketujuh lapisan ini hanya physical layer yang merupakan perangkat keras
selebihnya merupakan perangkat lunak. physical layer merupakan media penghubung untuk
mengirimkan informasi digital dari satu komputer ke komputer lainnya yang secara fisik dapat
kita lihat. Berbagai bentuk perangkat keras telah dikembangkan untuk keperluan ini. Satu
diantaranya yang cukup banyak digunakan untuk keperluan jaringan komputer lokal (LAN) di
Indonesia adalah ARCnet yang banyak digunakan menggunakan perangkat lunak Novell. Untuk
keperluan Wide Area Network (WAN) dapat kita dapat menyambungkan berbagai LAN ini
menggunakan media radio atau telepon menjadi satu kesatuan.
Untuk mengatur hubungan antara dua buah komputer melalui physical layer yang ada
digunakan protokol link layer. Pada jaringan paket radio di amatir digunakan link layer AX.25
(Amatir X.25) yang merupakan turunan CCITT X.25 yang juga digunakan pada Sistem
Komunikasi Data Paket (SKDP) oleh PT. INDOSAT dan Perumtel. Dalam artikel terdahulu
dijelaskan tentang <xysical layer dan link layer yang dipergunakan pada Wide Area Network
(WAN) menggunakan teknologi amatir paket radio.
IEEE sebuah organisasi profesi untuk teknik elektro telah mengembangkan beberapa
standart protokol physical layer dan link layer untuk LAN. Berdasarkan rekomendasi IEEE pada
LAN yang menggunakan ARCnet (IEEE 802.3) atau Ethernet (IEEE 802.3) digunakan link
layer (IEEE 802.2). Pada LAN Token Ring digunakan physical layer (IEEE 802.5). Bentuk lain
dari LAN yang kurang dikenal adalah Token Bus (IEEE 802.4). Untuk LAN berkecepatan tinggi
juga telah dikembangkan sebuah standart yang diturunkan dari IEEE 802.3 yang kemudian
dikenal sebagai Fiber Data Distributed Interface (FDDI).
Artikel ini akan memfokuskan pembahasan pada lapisan protokol network layer dan
transport layer. Sebetulnya ada beberapa keluarga protokol lainnya dalam TCP/IP. Tampak pada
gambar 2 pada network layer selain IP dikenal juga ICMP (InterNet Control Message Protocol)
[3], ARP (Address Resolution Protocol) [4] dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol).
Pada transport layer digunakan UDP (User Datagram Protocol) [5] selain TCP. Untuk
sementara pembahasan akan dibatasi pada prinsip kerja protokol IP damn TCP. Hal ini karena

TCP/IP merupakan protokol yang paling sering digunakan dalam operasi jaringan, protokol
lainnya merupakan pelengkap yang membantu jaringan ini bekerja. Perlu dicatat bahwa pada
jaringan komputer menggunakan TCP/IP umumnya tiga lapisan teratas dilakukan oleh sistem
operasi dari komputer yang digunakan. Khususnya untuk komputer yang menggunakan UNIX
telah tersedia library untuk network programming sehingga kita dapat mengembangkan program
sendiri dengan mengakses langsung ke soket-soket TCP yang tersedia. Mungkin dilain
kesempatan akan dijelaskan lebih lanjut mengenai cara pemprograman soket TCP di UNIX yang
dapat diakses menggunakan bahasa C.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal,
antara lain :
Pemahaman terhadap teori dasar tentang jaringan computer, khususnya pada protocol
jaringan, sangat diperlukan guna kelancaran dalam praktek jaringan computer.
Secara umum protocol mempunyai fungsi untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima
dalam berkomunikasi serta bertukar informasi.

Anda mungkin juga menyukai