DI
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 5
m. agus
Julia lamkaruna
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Hak Asasi Manusi Dalam Islam. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak/Ibu Dosen selaku Dosen Mata Kuliah
2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan bantuan
baik moral maupun materil.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi . ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Rumusan Masalah . 1
Bab II Pembahasan
2.1 Haji 2
2.2 Zakat . 6
2.3 Waqaf 10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan 13
Daftar Pustaka . 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi manusia sebagai pemimpin, setiap
manusia harus mengerti terlebih dahulu hak-hak dasar yang melekat pada dirinya seperti
kebebasan, persamaan, perlindungan dan sebagainya. Hak-hak tersebut bukan merupakan
pembererian seseorang, organisasi, atau Negara, tapi adalah anugrah Allah yang sudan
dibawanya.
sejak lahir kea lam dunia. Hak-hak itulah yang kemudian disebut dengan Hak Azazi
Mannusia. Tanpa memahami hak-hak tersebut adalah mustahil ia dapat menjalankan tugas
serta kewajibannya sebagai khalifah Tuhan. Namun persoalannya kemudian, apakah setiap
manusia dan setiap muslim sudah menyadari hak-hak tersebut? Jwabannya, mungkin belum
setiap orang, termasuk umat islam menyadarinya. Hal ini mungkin akibat rendahnya
pendidikan atau sistem social politik dan budaya di suatu tempat yang tidak kondusif untuk
anak dapat bekembang dengan sempurna (Ahmad Kosasih, HAM dalam Perspektif Islam
2003:5).
Dalam sudut pandang Islam Hak Asasi Manusia suadah diatur berdasarkan atau
berpedoman pada Al-Quran dan Hadist. Karena Al-Quran dan Hadist merupakan pedoman
hidup bagi seluruh manusia yang ada di bumi ini pada umumnya dan bagi umat islam pada
khususnya.oleh karena itu umat munusia pada umumnya dan umat islam pada khususnya
apabila tidak ingin hak-haknnya diramapas oleh orang lain, maka hendaknya ia harus
mengetahui hak-haknya dan selalu memperjuangkannya selama tidak mengambil atau
melampui batas dari hak-hak orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian HAM
Berikut ini beberapa pengertian tentang hak asasi manusia, antara lain :
Secara etimolgi hak merupakan unsur normative yang berfungsi sebagai pedoman
prilaku melindumgi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia
dalam menjadi harkat dan martabatnya. Sedangkan asasi berarti yang bersifat paling
mendasar yang dimiliki manusia sebagai fitrah, sehingga tak satupun makhluk
mengintervensinya apalagi mencabutnya.
Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human
Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM
adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat
hidup sebagai manusia
John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan
bahwa Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
2.2Sejarah HAM
Negara yang sering disebut sebagai negara pertama di dunia yang memperjuangkan
hak asasi manusia adalah Inggris. Tonggak pertama bagi kemenangan hak-hak asasi terjadi di
Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai dokumen kenegaraan yang
berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen tersebut adalah MAGNA CHARTA.
Tindakan sewenang-wenang Raja Inggris mengakibatkan rasa tidak puas dari para
bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja Inggris untuk membuat suatu perjanjian
yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung. Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215
yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih
penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan
atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hakhaknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan
kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh
2
Aspek khas dalam konsep HAM islami adalah tidak ada orang lain yang dapat
memaafkan suatu pelanggaran hak-hak jika itu terjadi atas seseorang yang harus dipenuhi
haknya, meskipun Allah sendiri yang telah menganugrahkan hak-hak ini, dan secara asalnya
adalah tetap baginya serta didepan-NYA-lah semua manusia wajib mempertanggung
jawabkannya, Allah tidak akan melaksanakan kekuasaanya untuk mengampuni pelanggaran
hak-hak diakhirat kelak. Tindakan-tindakan perilaku itu ada tiga macam yaitu: perbuatan
syirik, tindak ketidak adilan seseorang kepada sesamanya kecuali mereka saling membayar
atas perbuatan mereka, dan pelanggaran hak-hak Allah terhadap hamba-hamba-NYA.
Dalam islam pemulihan HAM sama pentingnya dengan tujuan bersama bagi individu
dan Negara. Tujuan Negara dalam islam sendiri adalah untuk memulihkan hak-hak tersebut
terutama bagi mereka yang hak-haknya telah dirampas.
2.4Standar HAM
2.5Tanda HAM
2.6
BAB III
PENUTUP
4
3.1Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP
Hikmah Ibadah Haji, Zakat
dan Waqaf
dan Waqaf
masyarakat