BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam Islam, terdapat dua zakat yaitu zakat mal dan zakat an-Nafs (zakat Fitrah).
Adapun Zakat Mal, awal difardukannya yaitu sebelum rasul berhijrah ke Madinah atau
ketika rasul masih berada di Mekkah. Namun, zakat ketika itu tidak ditentukan kadar
dan ukurannya. Beditupun mengenai harta apa saja yang wajib dizakati. Syara hanya
menuruh untuk mngeluarkan zakat. Dan itu berjalan sampai tahun ke-2 hijriyyah, dan
penerima zakat ketika itu hanya khusus kepada fakir dan miskin saja.
Pada tahun kedua hijriyyah (623 M), barulah Syara menentukan harta-harta yang
dizakatkan, serta kadarnya masing-masing. Oleh karena itu, ada sebagian ulama yang
menyatakan bahwa zakat difardukan pada tahun ke-2 hijriyyah, serta penerimanya
masih 2 golongan saja, yaitu fakir dan miskin. Sesuai dengan surat al-Baqarah:271.
Pembagia kepada dua golongan ini berlangsung hingga tahun kesembilan hijriyyah
sampai tuun ayat yang berkaitan dengan mustahiq zakat ( Surat al-Taubah: 60 ).
Sedangkan zakat an-Nafs atau yang lebih dikenal dengan zakat fitri, itu mulai di
wajibkan pada tahun ke-2 hijriyyah, ketika Nabi mengumumkan dihadapan para sahabat
tentang beberapa kewajiban Islam. Dan diantara kewajiban itu ialah difardukannya
Zakat Fitri/zakat an-Nafs.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas penulis menarik beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang di maksud dengan zakat?
2. Ada berapa bentuk zakat?
3. Apa syarat wajib zakat?
4. Siapa saja yang wajib menerima zakat?
5. Apa yang mendasari adanya zakat?
BAB II
PEMBAHASAN
ZAKAT
1. PENGERTIAN ZAKAT
Secara Etimologi (lughah)
Kata zakat berasal dari bahasa Arab, terdiri atas huruf za (), ka (),dan wa (
). Huruf terakhir, adalah huruf mu'tal dan karena ia sulitdilafazkan, maka cukup
dibaca zakat (), ia terganti dengan huruf Ta al-Marbuthah.
Az-zakah ( ) mempunyai arti:
: suci
: mulia
: tumbuh (HR. At-Tirmidzi)
: bertambah (HR. At-Tirmidzi)
: berkah
Menurut Ibnu Taimiah, hati dan harta orang yang membayar zakat tersebut
menjadi suci dan bersih serta berkembang secara maknawi.
Secara Terminologi,
zakat ( ) adalah: Harta yang wajib dikeluarkan karena telah mencapai
nisab (batas minimal) tertentu yang harus ditunaikan kepada para mustahiqnya
dengan syarat-syarat tertentu
Para ulama mengemukakan definisi zakat secara terminologis, dalam
beragam rumusan sebagai berikut :
1. Definisi zakat menurut Imam Taqy al-Dn al-Syafi'y : Zakat adalah
kadar harta tertentu yang harus diberikan kepada kelompok-kelompok
tertentu dengan berbagai syarat.
2. Definisi zakat menurut Yusuf al-Qardhawi : Zakat dari segi istilah fikih
berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada
orang-orang yang berhak, di samping berarti mengeluarkan jumlah
tertentu itu sendiri. Jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut
zakat karena yang dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih
berarti.
3. Definisi zakat menurut Ali al-Bassam : Zakat dari menurut syariat adalah
hak wajib dalam harta yang khusus, yaitu hewan ternak, hasil bumi, uang
tunai, barang dagangan, yang diperuntukkan bagi delapan golongan yang
disebutkan di dalam surat al-Taubah.
2. MACAM-MACAM ZAKAT
a. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah
Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan
perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan.
Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan
sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan
kembali fitrah.
Dari Ibnu Umar ra berkata : Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah satu
sha kurma atau gandum pada budak, orang merdeka, lelaki perempuan, anak
kecil dan orang dewasa dari ummat Islam dan memerintahkan untuk
Jumlah(ekor) Zakat
5-9
10-14
15-19
20-24
25-35
36-45
45-60
61-75
76-90
91-120
Keterangan:
(a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun
atau lebih.
(b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5
Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya
bertambah 1 ekor bintu Labun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor,
zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.
b. Sapi dan Kerbau
Nisab
30-39
40-59
60-69
70-
Zakatnya
Bilangan dan jenis zakat
Umur
1 tahun lebih
2 tahun lebih
1 tahun lebih
2 tahun lebih
Selanjutnya tiap-tiap 30 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi
atau kerbau umur 1 tahun lebih. Dan tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau,
zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau berumur 2 tahun lebih.
c. Zakat Kambing
Zakatnya
Nisab
Umur
2 tahun lebih, 1 tahun lebih
2 tahun lebih, 1 tahun lebih
2 tahun lebih, 1 tahun lebih
2 tahun lebih, 1 tahun lebih
40-120
121-200
201-399
400-
Mulai 400 ekor kambing dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1
ekor kambing atau domba umurnya seperti tersebut di atas.
d. Ternak Unggas(ayam,bebek,burung,dll) dan Perikanan
Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan
jumlah (ekor), sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung
berdasarkan skala usaha. Nishab ternak unggas dan perikanan adalah
setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama
dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau
perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang
berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85
gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %
2) Emas dan Perak
Barang permata apabila diperjualbelikan dikenakan zakat tijarahnya.
Menurut Abu Zahrah harus dizakati dan dinilai dengan uang. Harta yang
dalam keadaan yang digadaikan zakatnya dipungut atas pemilik harta, karena
barang-barang yang digadaikan tetap menjadi milik yang menggadaikan.
Barang-barang yang dalam sengketa atau dalam gugatan, maka putusan
hakimlah yang menentukannya, yaitu yang diwajibkan zakat adalah yang
dimenangkan oleh hakim dalam gugatannya.
Zakat emas dan perak yaitu jika waktunya telah cukup setahun dan telah
sampai ukuran emas yang dimilikinya sebanyak 96 gram sedangkan perak
672 gram keatas, dan masing-masing zakatnya 2,5 %.
Contoh : Seseorang memiliki simpanan harta sebagai berikut :
Tabungan
Rp
juta
juta
Perhiasan
emas
(berbagai
bentuk) 100
gram
Rp5.000.000
2.Uang tunai
3.Perhiasan (10-60) gram @ Rp 25.000
Rp2.000.000
Jumlah
Rp 8.000.000
Utang
Rp 1.500.000
Saldo
Rp 6.500.000
Rp 1.000.000
Besar zakat = 2,5% x Rp 6.500.000 = Rp 163.500,Catatan : Perhitungan harta yang wajib dizakati dilakukan setiap tahun pada
bulan yang sama.
3) Biji dan Buah-buahan
Adapun zakat makanan telah diterangkan dalam Al-Quran yang menyuruh
kaum Muslimin untuk mengeluarkan zakat terhadap segala hasil yang
dikeluarkan dari bumi seperti buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan.
Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung,
pohon
korma,
tanam-tanaman
yang
bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Q.S.
Al-Anam : 141)
Ayat ini mempertegas adanya zakat untuk semua hasil bumi, kemudian
dikeluarkan sebanyak 10% jika dialiri dengan air hujan atau sungai dengan
cara yang mudah. Tetapi zakatnya hanyalah 5% jika dialiri dengan air yang
dibeli atau mempergunakan upah.
Pendapat ulama tentang harta yang wajib di zakati :
a. Abu Hanifah, mewajibkan zakat pada segala hasil tanaman/buah-buahan
baik berupa kurma ataupun buah-buahan lainnya.
b. Abu Yusuf dan Muhammad Ibnu Al-Hasan, zakat hanya wajib pada
buah-buahan yang dapat tahan satu tahun.
c. Asy Syafii, zakat hanya wajib pada buah-buahan kurma dan anggur.
d. Hanabilah berpendapat bahwa zakat itu hanya diwajibkan atas tumbuhtumbuhan yang asa takarannya, yang ditentukan kadarnya, kering dan
dapat disimpan lama baik makanan pokok atau bukan.
Abu Hanifah memegang umumnya hadis, Pada tanaman-tanaman yang
dialiri dengan air hujan dan mata air atau yang mengisap dengan akarnya,
zakatnya
sepersepuluh
dan
yang
dialiri
dengan
kincir
zakatnya
Rp
10.000.000
Rp
15.000.000
Rp 2.000.000
Jumlah
Rp 27.000.000
Rp 7.000.000
Saldo
Rp 20.000.000
Besar zakat = 2,5 % x Rp 20.000.000,- = Rp 500.000,Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan atau
lemari, etalase pada toko, dll, tidak termasuk harta yang wajib dizakati sebab
termasuk kedalam kategori barang tetap (tidak berkembang)
Usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan, penyewaan
apartemen, taksi, renal mobil, bus/truk, kapal laut, pesawat udara, dll,
kemudian dikeluarkan zakatnya dapat dipilih diantara 2(dua) cara:
a. Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta kekayaan
perusahaan dihitung, termasuk barang (harta) penghasil jasa, seperti
hotel, taksi, kapal, dll, kemudian keluarkan zakatnya 2,5 %.
b. Pada Perhitungan akhir tahun (tutup buku), hanya dihitung dari hasil
bersih yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian
zakatnya dikeluarkan 10%. Hal ini diqiyaskan dengan perhitungan zakat
hasil pertanian, dimana perhitungan zakatnya hanya didasarkan pada
hasil pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.
5) Rikaz (harta terpendam)
Rikaz adalah emas dan perak yang ditanam di dalam tanah. Menurut
sebagian ulama, rikaz, yaitu harta karun yang diketemukan setelah
terpendam dimasa lampau. Dan, rikaz yaitu semua benda-benda tambang
yang baru diketemukan baik di darat atau di laut. Kita wajib mengeluarkan
zakat sebesar 20% dari rikas yang kita temukan, pada saat kita
menemukannya.
6) Hasil Tambang
Hasil tambang apabila sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada
waktu itu juga sebesar 2,5%.
7) Zakat Profesi
Dasar Hukum
Firman Allah SWT: .dan pada harta-harta mereka ada hak
untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak dapat
bagian (QS. Adz Dzariyat:19)
10
11
jumlahnya
masih
melampaui
nishab
maka
ia
12
akan
menghabiskan
anggaran
Rp.90.000.000,Rp.90.000.000,-)
13
1) Milik penuh
Artinya penuhnya pemilikan, maksudnya kekayaan itu harus berada dalam
kontrol dan dalam kekuasaan yang punya, (tidak bersangkut di dalamnya hak
orang lain), baik kekuasaan pendapatan maupun kekuasaan menikmati
hasilnya.
2) Berkembang
Artinya harta itu berkembang, baik secara alami berdasarkan sunatullh
maupun bertambah karena ikhtiar manusia. Makna berkembang di sini
mengandung maksud bahwa sifat kekayaan itu dapat mendatangkan income,
keuntungan atau pendapatan. Dengan begitu nampak jelas bahwa jenis atau
macam-macam harta (kekayaan) tidak hanya yang dijelaskan dalam hadis
nabi, melainkan pada harta yang mempunyai potensi dapat dikembangkan
atau berkembang dengan sendirinya.
3) Mencapai Nisab
Artinya mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan zakatnya. Contoh:
nisab ternak unta adalah lima ekor dengan kadar zakat seekor kambing.
Sehingga apabila jumlah unta kurang dari lima ekor maka belum wajib
dikeluarkan zakatnya. Adapun ketentuan nisab zakat ini berdasarkan hadis
4) Lebih dari kebutuhan pokok
Artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu melebihi kebutuhan pokok
yang diperlukan oleh diri dan keluarganya untuk hidup wajar sebagai
manusia.
5) Bebas dari hutang
Artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu bersih dari hutang, baik
hutang kepada Allah (naar atau wasiat) maupun hutang kepada sesama
manusia.
6) Berlaku setahun
Suatu milik dikatakan genap setahun menurut al-Jazaili< dalam kitabnya
Tanyinda al-Haqiq syarh Kanzu Daqiq, yakni genap satu tahun dimiliki.
[6] Hal ini sebagai mana dalam hadis Nabi SAW diriwayatkan oleh Ibnu
Umar. Tahun yang dimaksud adalah hitungan tahun Qamariyyah. Syarat ini
hanya terbatas pada jenis harta: ternak, emas perak dan harta dagangan,
masuk dalam istilah zakat modal. Untuk hasil pertanian, buah-buahan, harta
karun dan yang sejenis disebut zakat pendapatan, tidak disyaratkan satu
tahun
4. 8 GOLONGAN YANG DAPAT MENERIMA ZAKAT
ALLAH SWT. berfirman:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, Para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yang sedang dalam perjalanan (Ibnu Sabil), sebagai suatu ketetapan yang
14
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. AtTaubah: 60).
Pada ayat di atas, Allah tidak menyebut anak yatim sebagai salah satu penerima
zakat. Karena itu, kriteria yatim, bukan termasuk kriteria orang yang berhak
menerima zakat. Akan tetapi jika ada anak yatim yang memenuhi salah satu dari
kriteria di atas, misalnya, dia yatim fakir atau miskin, maka dia berhak menerima
zakat.
Delapan Golongan Yang Pantas Penerima Zakat diantaranya:
1. Fakir (orang yang tidak memiliki harta)
Fakir adalah orang yang penghasilannya belum dapat menutupi separuh dari
kebutuhannya.
2. Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)
Miskin adalah orang yang penghasilannya baru bisa memenuhi separuh atau
lebih dari kebutuhannya, tetapi belum bisa terpenuhi semuanya.
3. Riqab (hamba sahaya atau budak)
Fi ar-Riqab adalah budak belian. Maksud pemberian zakat kepada mereka
bukanlah kita memberikan uang kepada mereka, tetapi maksudnya adalah
memerdekakan mereka. yang termasuk dalam golongan Fi ar-Riqab adalah:
Pertama: Al-Mukatib, yaitu seorang budak yang ingin membebaskan dirinya
dari tuannya, dengan cara membayar sejumlah uang kepada tuannya secara
berangsur. Maka, zakat untuknya adalah dengan cara membantunya
membayarkan kepada tuannya sejumlah uang agar dia bebas dari
perbudakan, baik diberikan langsung kepada tuannya atau diberikan kepada
budak tersebut, untuk kemudian diserahkan kepada tuannya.
Kedua: Membebaskan budak secara langsung dengan uang zakat tersebut,
walaupun dia bukan mukatib.
Ketiga : Seorang muslim yang menjadi tawanan perang orang kafir, boleh
membayar tebusan dengan uang zakat agar dia terbebas dari tawanan.
4. Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)
Al-Gharim adalah orang-orang yang dililit utang, sehingga dia tidak bisa
membayarnya. Al-Gharim ada dua macam: Pertama: orang yang dililit utang
karena mendamaikan dua pihak yang sedang berselisih. Kedua: Orang yang
dililit hutang untuk keperluan dirinya sendiri, seperti untuk nafkah keluarga,
berobat, membeli sesuatu, atau yang lainnya.
5. Mualaf (orang yang baru masuk Islam)
Amil Zakat adalah orang yang mendapatkan tugas dari negara, organisasi,
lembaga atau yayasan untuk mengurusi zakat. Atas kerjanya tersebut, seorang
amil
zakat
berhak
mendapatkan
jatah
dari
uang
zakat.
Amil zakat ini harus diangkat secara resmi oleh negara, organisasi, lembaga,
yayasan. Tidak boleh sembarang bekerja secara serabutan dan tanpa
pengawasan.
Dasar pengangkatan amil zakat ini adalah hadits Abu Humaid as-Saidi: Dari
Abu Humaid as-Sa'idi radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu alaihi
wasallam memperkerjakan seorang laki-laki dari suku al-Azdi yang bernama
Ibnu Lutbiah sebagai pemungut zakat. Ketika datang dari tugasnya, dia berkata:
15
"Ini untuk kalian sebagai zakat dan ini dihadiahkan untukku". Muallaf adalah
singkatan dari istilah al-Muallaf Qulubuhum sebagaimana yang disebutkan alQuran dalam surat at-Taubah, ayat : 60. Yang artinya adalah orang-orang yang
hati mereka dilunakkan agar masuk Islam, atau agar keimanan mereka
meningkat, atau untuk menghindari kejahatan mereka.
16
17
18
bersabda: Hai Umar, tidakkah engkau merasa bahwa paman seseorang itu
mewakili ayahnya?. (Shahih Muslim No.1634)
Perintah mengelurkan zakat fitrah sebelum salat ied
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. memerintahkan agar
zakat fitrah diberikan sebelum manusia berangkat untuk salat Ied. (Shahih
Muslim No.1645)
Hukuman keras bagi orang yang tidak mau membayar zakat
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Tidak akan
membuat aku senang jika aku mempunyai emas sebesar gunung Uhud,
bahkan ditambah lagi (gunung) kedua dan ketiga, kecuali satu dinar milikku
yang aku sisakan untuk membayar utang tanggunganku. (Shahih Muslim
No.1653)
dll
3. Ijma
Yaitu adanya kesepakatan semua umat Islam di semua negara bahwa zakat
adalah wajib. Bahkan, para sahabat Nabi SAW sepakat untuk membunuh orangorang yang enggan mengeluarkan zakat dan mereka tergolong orang kafir dalam
pandangan ulama.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari rumusan masalah penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
9. zakat ( ) adalah: Harta yang wajib dikeluarkan karena telah mencapai
nisab (batas minimal) tertentu yang harus ditunaikan kepada para mustahiqnya
dengan syarat-syarat tertentu
10. Zakat terdiri dari dua macam yaitu zakat Fitrah dan Mal
11. Syarat zakat yang berhubungan dengan subyek atau pelaku (muzakk : orang
yang terkena wajib zakat) adalah Islam, merdeka, balig dan berakal. Sedangkan
Syarat-syarat yang berhubungan dengan jenis harta (sebagai obyek zakat) yatu:
Milik penuh, Berkembang, Mencapai Nisab, Lebih dari kebutuhan pokok, Bebas
dari hutang dan Berlaku setahun
12. Adapun delapan golongan yang pantas penerima zakat diantaranya: Fakir,
Miskin, Riqab, Gharim, Mualaf, Fisabilillah, Ibnu Sabil dan Amil zakat
13. Kewajiban akan Zakat berlandaskan atas Al-Quran, Hadits, Ijma dan landasan
lainnya.
B. SARAN
Dari kesimpulan di atas penulis menyarankan bahwa:
1. Seorang muslim harusnya tahu tentang Zakat.
2. Seorang muslim harus mengetahui tentang keutamaan-keutamaan zakat fitrah
dan zakat mal
3. Sebagai muslim yang merdeka, baligh dan berakal serta mapan harusnya
mengetahui tentang kewajiban pengeluaran zakat
4. Bagi yang ingin mengeluarkan zakat perlunya diketahui siapa saja yang wajib
menerima zakat, agar tidak memberikan pada orang yang salah
5. Sebagai seorang muslim yang baik seharusnya mengetahui dan memahami
tentang landasan atau pegangan orang muslim
20
REFERENSI
http://www.islam2u.net/index.php?option=com_content&view=article&id=120:12terjemahan-hadits-dari-shahih-muslim-kitab-zakat&catid=8:hadis-shahihmuslim&Itemid=13
http://imamsarifin.wordpress.com/2012/10/22/macam-macam-zekat-dan-carapembagiannya/
http://www.referensimakalah.com/2012/08/definisi-dan-pengertian-zakat-secarabahasa-dan-istilah-menurut-para-ulama.html
http://www.syahli.com/2011/08/macam-macam-zakat-dalam-islam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Fitrah
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,11-id,46326-lang,id-c,syariaht,Menunaikan+Zakat+Fitrah+Menggunakan+Uang-.phpx
http://www.suara-islam.com/read/index/7950/Inilah-Delapan-Kelompok-yangBerhak-Menerima-Zakat
http://www.konsultasisyariah.com/anak-yatim-tidak-berhak-menerima-zakat/
http://tata-cara-berzakat.blogspot.com/2013/02/syarat-wajib-zakat.html
http://aasaufi.blogspot.com/
21
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam yang telah melimpahkan rahmatNya kepada saya kepada penulis sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini..
Salawat dan salam semoga selalu tercurah atas Rasululah SAW, keluarganya dan para
sahabat serta semua umatnya.
Saya sadar sepenuhnya bahwa semua pembuatan makalah yang di buat ini masih
kurang dan jauh dari kesempurnaan dikarenakan kurangnya pemahaman pemahaman
pada pokok masalah ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna perbaikan tugas makalah di masa yang akan datang.
Demikian praktisnya dalam penyusunan tugas makalah ini dengan judul
ZAKAT, semoga tugas makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi
pembaca.
22
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang................................................................................................
B.
Rumusan Masalah..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Zakat.............................................................................................
B.
Macam-Macam Zakat.....................................................................................
C.
13
D.
14
E.
16
B.
A. KESIMPULAN..............................................................................................
20
SARAN..........................................................................................................
20
REFERENSI
23
Oleh
NAMA
npm
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALUKU UTARA
24
2014/2015