A. Pengertian Zakat
2. Zakat Maal
3. Zakat Profesi
E. Penerima Zakat/Mustahiq
1. Orang yang berhak menerima zakat
Nb
.Maksimal 7 halaman
o Madzhab Syafi’i: Zakat itu ialah harta tertentu dikeluarkan dari suatu harta
tertentu dengan cara tertentu pula.
o Madzhab Hanafi: Zakat mal adalah ialah pemberian harta karena Allah, agar
dimiliki orang fakir yang beragama Islam selain dari bani Hasyim atau bekas
budaknya, dengan ketentuan manfaat dan harta harus terputus dari pemiliknya
yang asli dengan cara apapun.
o Madzhab Maliki: Zakat itu ialah mengeluarkan bahagian tertentu dari harta
tertentu pula, yang telah mencapai satu nisab pula, diberikan kepada orang yang
berhak menerimanya, yakni apabila harta itu merupakan milik penuh si pemberi,
dan telah berulang tahun bagi selain barang tambang dan hasil pertanian.
o Madzhab Hambali: Zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari suatu harta.
Pendapat kedua
Menurut Hanabilah : zakat yaitu hak yang wajib pada harta tertentu
kepada kelompok tertentu yang dikeluarkan pada waktu tertentu . (Fiqih
Islam Wa Adillatuhu, vol.3, cet. Daar al- Fikr , Bairut, 2007, hal. 1788-
1789)
Sejarah Zakat
Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang kapan zakat diwajibkan. Di dalam
kitab Hasyiyah al-Jamal dijelaskan bahwa Zakat mal mulai diwajibkan di bulan Sya’ban
tahun kedua hijriah bersamaan dengan zakat fitri. Ada yang berpendapat bahwa zakat
diwajibkan sebelum baginda Nabi hijrah ke Madinah.
Namun, menurut pendapat yang masyhur di kalangan para pakar hadits, zakat mal diwajibkan
pada bulan Syawal tahun kedua hijriah sedangkan zakat fitri diwajibkan dua hari sebelum
hari raya Idul Fitri setelah diwajibkannya puasa Ramadhan. (Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-
Jamal ala al-Minhaj, Beirut, Dar al-Fikr, cetakan kedua, 2003, jilid dua, halaman 96)
Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya
syariat Islam. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah
menyebutkan bahwa “Islam dibangun di atas 5 tiang pokok, yaitu kesaksian bahwa tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa pada bulan Ramaduan, dan naik haji bagi yang mampu.” {HR. Bukhari &
Musllim}. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu.
1. Zakat Fitrah
Zakat yang hanya dikeluarkan saat bulan Ramadan ini adalah zakat berupa sedekah
wajib yang bayarkan untuk menyempurnakan dan menyucikan harta serta
menyempernakan ibadah puasa bulan Ramadan. Jenis zakat ini wajib ditunaikan oleh
Muslim baik pria dan wanita yang mampu dengan mengikuti persyaratan tertentu.
Sedangkan batasan mampu bagi ulama adalah seseorang yang memiliki makanan
untuk dirinya dan keluarganya pada hari raya Idul Fitri.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’
kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-
laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan
untuk dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘Ied.” (HR.
Bukhari, Nomor 1503 dan Muslim Nomor 984)
Zakat Fitrah yang termasuk zakat yang fleksibel ini dapat dilakukan mengikut
keadaan dan geografis umat Muslim setempat. Seperti di Indonesia, Zakat Fitrah yang
dikeluarkan adalah zakat dalam bentuk beras sebesar 2,5 kilogram atau 3,5 liter
karena beras adalah makanan pokok sebagian besar penduduk negara ini. Namun
banyak juga pengeluar zakat menggunakan kurma seperti yang disabdakan oleh
Rasullullah, tepung atau apa saja mengikut jenis makanan pokok di mana mereka
tinggal.
Hukum Membayar Zakat Fitrah dengan Uang
o Terkait hukum membayar zakat fitrah dalam bentuk uang, para ulama juga
berbeda pendapat.
Pendapat Pertama, mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali sepakat bahwa
zakat fitrah tidak boleh diberikan kepada penerima zakat dalam bentuk
uang. Mereka berpegangan pada hadits riwayat Abu Said:
Zakat Mal yaitu zakat dari harta seorang muslim yang hanya dibayarkan bila seorang
muslim memenuhi syarat –syaratnya, yaitu :
Memiliki harta itu secara sempurna, harta yang dimiliki merupakan harta
yang sempurna.
Telah mencapai nisabnya yaitu jumlahnya telah sesuai dengan syariat yang
wajib di zakatnya, telah mencapai haulnya yaitu bertahan selama satu
tahun.
Harta yang dimiliki adalah kelebihan dari kebutuhan pokoknya.
Kedua zakat in tentu mempunyai perbedaan tersendiri pula, baik itu secara ketentuan, hukum
dan jenis yang dikeluarkan. Berikut ini perbedaan kedua zakat tersebut :
Orang-orang yang berhak menerima zakat adalah hanya mereka yang telah ditentukan oleh
Allah dalam al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60 yang artinya :