Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Secara etimologis zakat memiliki kata dasar “zaka” yang berarti berkah,
tumbuh suci, bersih, dan baik sedangkan zakat secara terminologiS berarti aktivitas
memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan
perhitungan tertentu untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak.
- Mazhab Maliki
Zakat merupakan pengeluaran sebagian dari harta yang khusus yang
telah menjadi nisab (batas kuantitas minimal yang mewajibkan zakat) kepada
orang yang berhak menerimanya.
- Mazhab Hanafi
Mereka mendifinisikan zakat dengan menjadikan sebagian harta yang
khusus, yang ditentukan oleh syariah karena Allah.
- Mazhab Syafi’I
Zakat ialah sebuah ungkapan keluarnya harta tertentu sesuai dengan
cara khusus
- Mazhab Hambali
Zakat adalah suatu hal yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus
untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang di isyaratkan dalam
Al-Quran.

Setiap orang islam memahami bahwa zakat adalah salah satu rukun islam.
Zakat merupakan kewajiban seorang muslim yang harus ditunaikan dan bukan
merupakan hak, sehingga kita tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak, zakat
memiliki aturan yang jelas mengenai harta apa yang harus dizakatkan , batasan
harta yang terkena zakat. zakat memiliki persyaratan dan aturan baku baik untuk
alokasi, sumber, maupun waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh syariah.
Kata zakat disebut 30 kali dalam Al-Quran ( 27 kali dalam satu ayat bersama
shalat, 1 kali tidak dalam satu ayat tapi masih dalam satu konteks dengan shalat, 8
kata zakat terdapat dalam surah yang diturunkan di mekah, dan 22 kata zakat yang
diturunkan di madinah).
َ ‫الز َكا َة َوارْ َكعُوا َم َع الرَّ ا ِكع‬
‫ِين‬ َّ ‫َوَأقِيمُوا ال‬
َّ ‫صاَل َة َوآ ُتوا‬
Artinya: “Dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan Rukulah bersama orang orang
yang Ruku. (QS. Al-Baqarah: 43) .

Kemudian dari ayat-ayat ini terbentuklah ijma’ ulama’ terkait hukum wajib
zakat. (Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Syarh Ibnu Qasim al-‘Ubadi, Beirut,
Dar al-Fikr, cetakan kedua, 2002, jilid II, halaman: 270 - 271)

As-Sunah
Abu hurairah berkata, Rasulullah bersabda : “siapa yang dikaruniai oleh Allah
kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti ia akan
didatangi oleh seekor ular jantan gundul yang sangat berbisa dan sangat
menakutkan dengan dua bintik di atas kedua matanya”.( HR BUKHARI)
“golongan yang tidak mengeluarkan zakat (di dunia) akan ditimpa kelaparan dan
kemarau panjang”.(HR Tabrani.

Zakat secara garis besar dibagi jadi dua, yaitu :


- Zakat fitrah merupakan zakat untuk yang menyucikan diri, zakat fitrah
disalurkan kepada orang yang berhak pada bulan ramadhan sebelum
tanggal 1 syahwal. Zakat ini berbentuk bahan pangan atau makanan pokok
maupun berupa uang yang nilainya sebanding dengan ukuran /harga bahan
pangan atau makanan pokok.
- Zakat maal (harta) merupakan zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan
harta, apabila harta itu telah memenuhi syarat-syarat wajib zakat. Menurut
ibn al-qayyim al-jauziyyah bahwa zakat harta itu terbagi atas empat yang
pertama terdiri dari tanaman dan buah-buahan, yang kedua hewan ternak,
yang ketiga emas dan perak, dan yang keempat dari harta perdagangan.
Keutamaan menunaikan zakat.(1) Menyempurnakan keislaman seorang
hamba. Zakat merupakan bagian dari rukun islam yang lima.(2) menunjukkan
benarnya iman sesorang.(3) Menjadikan masyarakat islam seperti keluarga, karena
dengan zakat, berarti yang kaya menolong yang miskin dan orang yang
berkecukupan akan menolong orang yang kesulitan.(4) Menambah harta. Terkadang
Allah meminta pintu rezeki dari harta yang dizakati.

Zakat merupakan implementasi asas keadilan dalam system ekonomi islam M.A
Mannan dalam bukunya Islamic economics ( Theory and practice ), sebgaimana
dikutip oleh hikmat kurnia dan A.hidayat menyebutkan bahwa zakat mempunyai
enam prinsip, yaitu :
- Prinsip keyakinan keagamaan, bahwa orang yang membayar zakat
merupakan salah satu manifestasi dari keyakinan agamanya.
- Prinsip pemerataan dan keadilan, membagi kekyaan yang diberikan Allah
lebih merata dan adil kepada manusia.
- Prinsip produktivitas, menekankan bahwa zakat memang harus dibayar
karena milik tertentu telah menghasilkan produk tertentu setelah lewat jangka
waktu tertentu.
- Prinsip nalar, yaitu sangat rasional bahwa zakat hanya dibayar oleh orang
yang bebas atau merdeka.
- Prinsip etika dan kewajaran, zakat tidak dipungut secara asal-asalan, tapi
melalui aturan yang disyaratkan.

Manfaat Zakat Bagi umat islam yang membayar zakat akan mendapatkan
pahala yang besar. Allah berjanji akan menghapus segala dosa yang dimiliki
sseorang. “Allah Memusnakan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.“ (QS.
Al Baqarah:276).
Menunaikan zakat mampu memperbaiki ahklak seseorang dengan ikhlas
membayarnya. Sifat pelit dan bakhil bisa hilang dari dirinya. “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan
mereaka.” (QS, At-Taubah:103)
Syarat wajib zakat, antara lain sebagai berikut
1. Islam, berarti bagi mereka yang islam baik anak-anak atau sudah dewasa,
berakal sehat atau tidak.
2. Merdeka, berarti bukan budak dan memiliki kebebasan untuk melaksanakan
dan menjalankan seluruh syariat islam
3. Memiliki satu nisab dari salah satu jenis harta yang wajib dikenakan zakat
dan cukup haul.

Menurut ED PSAK 109, zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh
muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya (mustahiq). Mustahiq adalah orang atau entitas yang berhak
menerima zakat. Mustahiq terdiri dari.
1. Fakir
2. Miskin
3. Riqab
4. Muallaf
5. Fisabilillah
6. Orang yang terlilit utang (Ghorim
7. Orang yang dalam perjalanan (Ibnu sabil)
8. Pengurus zakat

Muzakki adalah individu muslim yang secara syariah wajib membayar zakat.
Amil adalah pihak yang diangkat pemerintah atau masyarakat untuk mengenai
urusan pemungutan zakat dari sumbernya dan menyalurkannya kepada yang
membutuhkan. Dana amil adalah bagian amil atas dana zakat dan infak/sedekah
serta dana lain yang oleh pemberi diperuntukkan bagi amil. Ketentuan zakat
mengatur mengenai persyaratan nisab, haul (baik yang periodik maupun yang tidak
periodik), Tarif zakat (qadar), dan peruntukannya. Dana zakat adalah bagian
nonamil atas penerimaan zakat.
Hukum zakat secara tidak langsung menuntut orang muslim untuk berusaha
kaya, sedangkan pihak lain, bagi muslim yang sudah menyandang gelar investor
harus bisa menerima bahwa 2,5% dari hartnya adalah milik orang lain. Ini sama
halnya dengan memahami spritutlitas dari materi keduniaan. Sudah keputusan
manusia unbtuk mencari rezeki dari sumber yang halal untuk kemudiaan
diredistribusikan pendapatannya dengan cara yang elegan, dimana seorang muslim
diwajibkan membayar zakat atas hartanya yang sudah mencapai nisab (20 mitsqal
atau 85 gram emas/200 dirham).
Menurut istilah ekonomi, zakat merupakan tindakan pemindahan kekayaan dari
golongan kaya kepada orang yang tidak punya. Zakat merupakan bentuk kesaksian
manusai pada rukun islam yang keempat dihadapan Allah yang muaranya tertuju
pada dimensi kemanusiaan.

PEMBAHASAN
Zakat adalah utang kepada Allah SWT dan harus disegerakan pembayarannya,
serta ketika membayar harus diniatkan untuk menjalankan perintah Allah dan
mengharapkan rida-nya.
Syarat harta kekayaan yang wajib dizakatkan atau objek zakat
1. Halal
Halal tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan yang
halal. Dengan demikian, harta yang haram, baik zatnya maupun cara
perolehannya, bukan merupakan objek zakat, dan oleh karena itu, Allah tidak
akan menerima zakat dari harta yang haram, sebagaimana disebutkan dalam
hadits berikut ini.
“Barang siapa mengumpulkan harta dari jalan haram, lalu dia
menyedekahkannya, maka dia tidak mendapatkan pahala, bahkan
mendapatkan dosa.” (HR Huzaimah dan Ibnu Hiban dishahihkan oleh Ibnu
Hakim).
2. Milik Penuh
Milik Penuh artinya kepemilikan di sini berupa hak untuk
penyimpanan, pemakaian, pengenlolaan yang diberikan Allah SWT kepada
manusia, dan di dalamnya tidak ada hak orang lain.

3. Berkembang
Menurut ahli fikih,”harta yang berkembang” secara terminologi berarti
harta tersebut “harta tersebut bertambah”, tetapi menurut istilah bertambah
itu terbagi dua yaitu bertambah secara nyata dan bertambah secara tidak
nyata. bertambah secara nyata adalah bertambah adalah harta tersebut
akibat, keuntungan atau pendapatan dari penyalahgunaan aset, misalnya
melalui perdagangan, investasi dan yang sejenisnya. Sedangkan bertambah
tidak secara nyata adalah kekayaan itu berpotensi berkembang baik berada
ditangan pemiliknya maupun ditangan orang lain atas namanya.

4. Cukup Nisab
Nisab, yaitu jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena
kewajiban zakat. Menurut Dr. Dididn Hafidhuddin, Nisab merupakan
keniscayaan sekaligus merupakan kemaslahatan, sebab zakat it diambil dari
orang yang kaya dan diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu.
Dengan kata lain nisab merupakan indicator tentang kemampuan seseorang.
5. Cukup Haul
Haul adalah jangka waktu kepimilikan harta di tangan si pemilik sudah
melampaui dua belas bulan qomariyah. Persyaratan setahun ini hanya untuk
objek zakat berupa ternak,uang,dan harta benda dagang, untuk objek zakat
berupa hasil pertanian, buah-buahan,madu,logam mulia,harta karun, dan
lain-lain akan dikenakan zakat setiap kali dihasilkan, tidak dipesyaratkan satu
tahun.
6. Bebas Dari Utang
Dalam menghitung cukup nisab, harta yang akan dikeluarkan
zakatnya harus bersih dari utang, karena ia dituntut atau memiliki kewajiban
untuk melunasi utangnya itu.
7. Lebih dari Kebutuhan Pokok
Kebutuhan adalah sesuatu yang betul-betul diperlukan untuk
kelangsungan hidup secara rutin seperti kebutuhan sehari-hari. Mengenai
syarat ini, sebagian ulama berpendapat bahwa amat sulit untuk menetukan
besarnya kebutuhan pokok seseorang, sehingga mereka berpendapat bahwa
isyatrat nisab sudahlah cukup.
Dari tujuh ketentuan syarat harta yang dizakati
Zakat fitrah
seorang muslim wajib membayar zakat fitrah untuk dirinya dan irang-orang
menjadi tanggung jawabnya seperti istri,anak, dan pembantunya yang muslim. Akan
tetapi boleh seorang istri atau anak atau pembantu membayar zakat sendri.
Menurut jumhur ulama, syarat dan kewajiban zakat fitrah bagi fakir adalah
apa bila ia memiliki kelebihan makanan pokok bagi dirinya dan orang yang menjadi
tanggung jawabnya dimalam dan pada hari raya. Zakat fitrah tidak mengenal nisab,
dan di bayar sebesar 1 (satu) sha’ makanan pokok suatu masyarakat. 1 (sha’)
adalah 4 mud’ dan ukuran 1 ,ud’ adalah genggaman 2 tangan orang dewasa ( atau
kira2:2,176kg). jika ingin dibayar dengan uang (menurut imam abu hurairah)
dibolehkan walaupun sebaiknya yang diberikan adalah makanan.
Dasar pelaksannaan :
Rasulullah bersabda : “telah diwajibkan zakat fitrah untuk membersihkan
orang berpuasa dari omongan yang tidak ada manfaatnya dan omongan kotor,
sertaq untuk memberi makanan pada orang-orang miskin.”(HR Ibnu Abbas).

Zakat Harta
Zakat ini boleh dibayarkn pada waktu yang tidak tertentu, mencakup hasil
perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, ternak, emas dan perak serta hasil
kerja yang masing-masing memiliki perhitungan tersendiri.
Pada masa Rasulullah kelompok harta yang ditetapkan menjadi objek zakat
terbatas pada (1) emas dan perak.(2) tumbuh-tumbuhan seperti gandum.(3) hewan
ternak seperti sapi, domba atau unta (4) harta tijarah (perdagangan).(5) harta
kekayaan yang ditemukan dalam perut bumi.
Seiring berkembangnya zaman, objek zakat terus berkembang. Banyak para
ahli fikih melakukan pengkajian dan melakuan ijtihad untuk menentukan harta-harta
objek zakat yang belum dikenal pada saat zaman rasulullah. Imam syafi’I, imam
maliki, imam hanafi dan hambali banyak memberikan tambahan bahwa harta
sebagai objek zakat. Para ulama saat ini mengatakan bahwa sektor-sektor ekonomi
modern juga merupakan objek zakat yang potensial contohnya penghasilan dari
profesi, ternak ayam,perkebunan, usaha usaha, dan surat berharga seperti saham.

Anda mungkin juga menyukai