Oleh :
Kelompok 16
Anggota kelompok
1. Nurlaila Masirotul Jannah NIM : 20.21.1.30
1 22 3 4 5
Pengertian Sumber hukum Syarat dan wajib syarat harta Penerima Zakat
zakat, infaq dan zakat zakat kekayaan yg (Mustahik)
sedekah wajib keluar
zakatnya
Pengertian Pengertian zakat secara terminologi berarti
zakat, infaq kegiatan memberikan harta tertentu yang
diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan
dan perhitungan tertentu untuk diserahkan
7.
03
Laporan Keuangan Amil (PSAK 101)
Laporan kuangan entitas amil merujuk pada akuntansi dana yang digunakan pada
penyajian laporan keuangan nirlaba yang disesuaikan. Penyesuaian tersebut telah
diakomodir melalui laporan keuangan yang dijelaskan formatnya dalam PSAK 101.
Berikut ini komponen-komponen laporan keuangan lembaga ismail.
a. laporan posisi keuangan pada akhir periode, merupakan lebaran yang menjelaskan
aset, liabilitas, dan saldo utama,
b. Laporan perubahan dana, merupakan laporan perubahan masing-masing dana,
c. laporan perubahan aset kelolaan, merupakan laporan yang menggambarkan
perubahan aset kelolaan amil berdasarkan jenis aset masing-masing,
d. laporan arus kas, merupakan laporan kas masuk dan keluar dan ;
e. Catatan atas laporan keuangan.
Akuntansi Amil
Amil dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya mengelola dana zakat, tetapi banyak
juga yang berperan sebagai lembaga sosial. Oleh sebab itu, terkait pelaksnaaan tugasnya
maka, akuntansi amil menggunakan konsep akuntansi dana. Dengan akuntansi dana, akan
dibentuk dana sesuai dengan tujuan dan ketentuan syariah dari masing-masing dana.
Contohnya, dana zakat harus dipisahkan dengan dana infak/sedekah karena dana zakat
memiliki ketentuan syariah dari mustahiknya. Begitu juga dana infak/sedekah yang
dipisahkan dengan dana kemanusiaan atau dana bencana. Hal ini dilakukan karena,
meskipun dana infak/sedekah bisa saja digunakan untuk bencana, tetapi dana bencana
biasanya membutuhkan jumlah besar dan para pemberi Jana bencana memang
mengkhususkan donasi dananya hanya untuk bencana yang terjadi.
Dana Zakat
1. Penerimaan zakat diakui pada saat penerimaan kas atau aset nonkas. Penerimaan akan diakui sebagai
penambah dana zakat sebesar jumlah yang diterima jika berbentuk kas, dan sebesar nilai wajar jika yang
diterima adalah aset nonkas.
2. Penurunan nilai zakat diakui sebagai pengurang dana zakat jika tidak disebabkan oleh kelalaian amil, dan
diakui sebagai kerugian dan pengurang dana amil jika disebabkan oleh kelalaian amil.
3. Zakat yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar jumlah penyaluran jika penyalurannya
dalam bentuk kas, dan sebesar nilai tercatat jika disalurkan dalam bentuk asel nonkas pada saat telah
diterima oleh mustahik. Jika disalurkan melalui amil lainnya maka, akan diakui sebagai piutang penyaluran
dan akan berkurang saat diterima mustahik
4. Bagian dana zakat yang disalurkan kepada amil diakui sebagai penambah dana amil dan pengurang dana
zakat. Amil merupakan salah satu mustahik yang berhak menerima zakat. asumsi besarannya adalah
12,5%.
5. Amil dapat memperoleh ujrah jika ia menentukan tujuan penyaluran zakat melalui amil. Ujrah yang diterima
akan diakui sebagai penambah dana amil.
6. Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus diambil dari porsi dana amil. Jika terjadi kekurangan
dana amil maka, diperbolehkan meminjam dana zakat tetapi harus dikembalikan.
Dana Infaq/ sedekah
Untuk akuntansi dana infak/sedekah, pada dasarnya sama saja dengan dana
zakat, yang Pembedakan bahwa penerimaan/pengeluaraannya dilakukan untuk
akun dana infak/sedekah.
Penerimaan infak/sedekah diakui pada saat penerimaan kas atau aset nonkas,
sebagai penambah dana infak/sedekah sebesar jumlah yang diterima jika
berbentuk kas dan nilai wajar jika aset nonkas.
penyusutan dari harta infak/sedakah yang diterima akan diperlakukan sebagai
pengurang dana infak/sedakah jika telah ditetapkan penggunaannya oleh
pemberi.
Penurunan nilai infak/sedekah diakui sebagai pengurang dana infak/sedekah jika
tidak disebabkan oleh kelalaian amil, dan diakui sebagai kerugian dan pengurang
dana amil jika disebabkan kelalaian amil.
Infak atau sedekah yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana
infak/sedekah sebesar jumlah penyaluran jika dalam bentuk kas, dan nilai
tercatat jika diserahkan dalam bentuk aset nonkas.
Jika dana infak/sedekah dikelola dan belum disalurkan untuk sementara
waktu maka hasil pengelolaannya diakui sebagai penambah dana
infak/sedekah.
Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan kepada amil diakui sebagai
penambah dana amil dan pengurang dana infak/sedekah.
05
Amil dapat memperoleh ujrah jika menentukan pemberi infak atau
penyaluran infak/sedekah dilakukan melalui amil. Ujrah yang diterima akan
diakui sebagai penambah dana amil.
Beban penghimpunan dan penyaluran infak/sedekah harus diambil dari porsi
dana amil Jika terjadi kekurangan dana amil, maka diperbolehkan meminjam
dana infak/sedekah tetapi harus dikembalikan.
Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan akan diakui sebagai penyaluran
jika telah diterima oleh mustahik. Jika disalurkan melalui amil lainnya maka.
05
Untuk penyajian, amil akan menyajikan dana zakat, dana infak/sedekah, dan dana amil secara
terpisah dalam laporan keuangan. Pengungkapan atas laporan keuangan antara lain:
1. Terkait dana zakat, kebijakan penyaluran zakat termasuk untuk: amil dan non-amil, metode
penentuan nilai wajar, rincian jumlah penyaluran dana zakat untuk setiap kelompok
mustahik, penggunaan dana zakat dalam aset kelolaan, baik yang dikendalikan amil maupun
pihak lain, serta hubungan pihak berelasi amil dan mustahik
2. Terkait dana infak/sedekah, kebijakan penyaluran infak/sedekah termasuk untuk: amil dan
non-amil, metode penentuan nilai wajar, keberadaan dana infak/sedekah yang dikelola
terlebih dahulu beserta hasil olahannya, rincian jumlah penyluran dana infak/sedekah untuk
setiap kelompok mustahik, penggunaan dana infak/sedekah dalam aset kelolaan, baik yang
dikendalikan amil maupun pihak lain, serta hubungan berelasi amil dan mustahik.
3. Terkait dana nonhalal (jika ada), dana amil, dan dana kinerja amil.
TERIMA KASIH