Anda di halaman 1dari 32

AKUNTANSI ZAKAT

Oleh :

Kelompok 16
Anggota kelompok
1. Nurlaila Masirotul Jannah NIM : 20.21.1.30

2. Siti luthfiah NIM : 20.21.1.43


Pendahuluan

1 22 3 4 5

Pengertian Sumber hukum Syarat dan wajib syarat harta Penerima Zakat
zakat, infaq dan zakat zakat kekayaan yg (Mustahik)
sedekah wajib keluar
zakatnya
Pengertian Pengertian zakat secara terminologi berarti
zakat, infaq kegiatan memberikan harta tertentu yang
diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan
dan perhitungan tertentu untuk diserahkan

sedekah kepada orang-orang yang berhak . Zakat


menurut istilah Fiqh Islam adalah sejumlah
harta tertentu yang wajib dikeluarkan dari
kekayaan orang-orang kaya (the have) untuk
diserahkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya
Pengertian
zakat, infaq Infak menurut terminologi artinya

dan mengeluarkan harta karena taat , patuh


dan cinta kepada Allah SWT dan sebagai
sedekah wujud rasa syukur atas nikmat atau rezeki
yang telah diberikan Allah SWT kepada
dirinya .
Pengertian
zakat, infaq Sedangkan pengertian shadaqah adalah

dan segala pemberian / aktivitas yang bertujuan


untuk mengharap pahala dari Allah SWT.
sedekah Shadaqah memiliki dimensi yang sangat
luas , tidak hanya berdimensi memberikan
sesuatu dalam bentuk harta saja , tetapi
dapat berupa berbuat kebajikan , baik
untuk diri sendiri maupun untuk orang
lain.
Sumber hukum zakat
1. Al Qur’an

Ambillah zakat dari Sebagian harta mereka, dengan


zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka, dan berdoalah denganmereka ,
sesungguhnya doa kamu itu menjadiketentraman
jiwa bagi mereka, dan allah mahamendengar lagi
maha mengetahui (QS. At taubah : 103)
Sumber hukum zakat
2 Sunnah

"Dari Abdullah bin Musa ia berkata, Khanzalah bin Abi S ofyan


menceritakan kepada kami dari Ikrimahbin Khalid dari Ibnu Umar r.a, ia
berkata : Rasulullah SAW bersabda: Islam didirikan atas lima dasar yaitu:
1. Persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah
2. Menegakkan shalat
3. Membayar zakat
4. Menjalankan puasa ramadhan dan
5. Melaksanakan ibadah haji bagi yang berkemampuan."
Sumber hukum zakat
3 Ijma’

Sepeninggal Nabi SAW dan tampukpemerintahan dipegang


Abu Bakar, timbulkemelut seputar keengganan membayar
zakat sehingga terjadi peristiwa "perang riddah". Kebulatan
tekad Abu Bakar sebagai khalifah terhadap penetapan
kewajiban zakat didukungpenuh oleh para sahabat yang
kemudianmenjadi ijma.
Syarat dan Islam
wajib Zakat Ini berdasarkan perkataan Abu Bakar ash-
Shiddiq r.a., "Ini adalah kewajiban
sedekah(zakat) yang telah diwajibkan oleh
Rasulullah SAW atas orang-orang Islam."
Seorang muzakkidinyatakan muslim, dan tidak
dikenakankewajiban zakat bagi orang kafir.
Ketentuan initelah menjadi ijma di kalangan
kaum muslimin, karena ibadah zakat tergolong
upayapembersihan bagi orang Islam.
Syarat dan Merdeka
wajib Zakat Zakat tidak wajib atas budak meskipun budakmudabbar, muallaq, dan
mukatab. Alasannyaadalah kepemilikan mukatab lemah, dan yang lain
(mudabbar dan muallaq) tidak mempunyaikepemilikan. Umar bin
Khattab r.a. menegaskan:
"Tiada zakat di dalam harta hamba sahaya, sampai ia bebas."
Kepemilikan yang sempurna
Maksudnya harta itu dimiliki secara penuhberada di dalam
kekuasaannya dan dapatdiapasajakan olehnya tanpa tersangkut
denganhak orang lain. Zakat tidak wajib pada hartayang tidak dimiliki
secara sempurna, sepertiharta yang didapat dari hutang,
pinjamanataupun titipan.
Syarat dan Nisab
wajib Zakat
Berdasarkan hadis, "Harta yang belum mencapaihaul (satu tahun)
tidak perlu / wajib dizakat." Hadis ini meskipun dhaif namun
diperkuatbeberapa atsar yang shahih, yaitu dari para khalifah yang
empat dan shahabat yang lain. Oleh karena itu, harta yang belum
genap sampaipada haul, meskipun sebentar, tidak perlu
untukdizakati.
SEMINAR PROPOSAL

syarat harta kekayaan yg wajib keluarzakatnya


1. 2. 3.
halal Milik penuh Berkembang
syarat harta kekayaan yg wajib keluarzakatnya
4. 5. 6.
cukup Nisbah cukup Haul Bebas dari hutang

7.

Lebih dari Kebutuhan Pokok


Penerima zakat (mustahik)
Hendaknya zakat fitrah dibagikan kepadadelapan golongan mustahik
sebagaimanatelah disebutkan dalam Al-Qur'an surat At Taubah ayat 60,
‫ِف‬ ‫َو‬ ‫َن‬ ‫ْي‬ ‫ِم‬‫ِر‬ ‫ٰغ‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫َو‬ ‫ِب‬ ‫ا‬ ‫َق‬‫ِّر‬‫ِفىال‬ ‫َو‬ ‫ْم‬ ‫ُبُه‬ ‫ْو‬‫ُقُل‬ ‫ِة‬ ‫َف‬‫َّل‬ ‫َؤ‬ ‫ُم‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫َو‬ ‫ا‬ ‫َه‬ ‫ْي‬‫َل‬ ‫َع‬ ‫َن‬ ‫ْي‬ ‫ِل‬ ‫ِم‬ ‫ٰع‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫َو‬ ‫ِن‬ ‫ْي‬ ‫ِك‬ ‫ٰس‬ ‫َم‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫َو‬ ‫ِء‬‫ۤا‬‫َر‬ ‫ُفَق‬ ‫ْل‬‫ِل‬ ‫ُت‬ ‫ٰق‬ ‫َد‬ ‫َّص‬‫ال‬ ‫ا‬ ‫َم‬‫َّن‬‫ِا‬
‫ْي‬
‫َس ِبْي ِل ِهّٰللا َو اْبِن الَّس ِبْي ِۗل َف ِرْيَض ًة ِّم َن ِهّٰللا َۗو الّٰلُه َع ِلْي ٌم َحِكْي ٌم‬
Artinya: Sesungguhnya zakat itu hanyalah untukorang-orang fakir, orang-orang
miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya(mualaf), untuk
(memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang
berutang, untuk jalan Allah dan untukorang-orang yang sedang dalam
perjalanan(yang memerlukan pertolongan), sebagaikewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahuilagi Maha Bijaksana.
Ada delapan golongan (asnaf) yang berhakmenerima zakat, yaitu:

1. Orang orang fakir

2. orang orang miskin,

3. pengurus zakat (amil)


SEMINAR PROPOSAL

Ada delapan golongan (asnaf) yang berhakmenerima zakat, yaitu:

4. para mualaf yang dibujuk hatinya,

5. untuk memerdekakan budak (rigab)

6. orang-orang yang berutang (gharimin).


Ada delapan golongan (asnaf) yang berhakmenerima zakat, yaitu:

7. orang yang berjuang di jalan Allah (fisabilillah)

8. orang-orang yang sedang dalam perjalanan(ibnu


sabil).
Orang yang tidak boleh menerima zakat
Kelompok orang-orang yang tidak boleh menerima zakat yaitu:
1. Orang kaya
2. Orang yang kuat dan mampu berusaha untuk mencukupi kebutuhannya
3. Orang kafir dibawah perlindungan negara islam kecuali jika diharapkan
untuk masuk islam.
4. Keluarga inti dari orang yang mengeluarkan zakat, karena nafkah mereka
dibawah tanggung jawabnya. Namun diperbolehkan untuk menyalurkan
zakat kepada keluarganya yang membutuhkan.
Perlakuan Akuntansi (PSAK 109)

Perlakuan akuntansi PSAK 19 yang ruang lingkupnya hanya untuk


amil yang menerima dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah.
PSAK ini wajib diterapkan oleh amil yang mendapat izin dari
regulator. Meski demikian amil yang tidak mendapat izin juga bisa
menerapkan PSAK ini.
PSAK 109 ini merujuk kepada beberapa fatwa
MUI, yaitu:
1. Fatwa MUI No. 8/2011 tentang amil zakat

Menjelaskan tentang kriteria, tugas amil zakat serta pembebanan biaya


operasional kegiatan amil zakat yang dapat diambil dari bagian amil, atau
dari bagian fi sabilillah dalam batas kewajaran, proporsional serta sesuai
dengan kaidah Islam.
PSAK 109 ini merujuk kepada beberapa fatwa
MUI, yaitu:
2. Fatwa MUI No. 13/2011 tentang hukum zakat atas harta haram.
di mana zakat harus ditunaikan dari harta yang halal baik jenis maupun cara
perolehannya.
PSAK 109 ini merujuk kepada beberapa fatwa
MUI, yaitu:
3. Fatwa MUI No. 14/2011 tentang penyaluran harta zakat
Aset kelolaan dimaksud adalah sarana dan/atau prasarana yang diadakan dari
harta yang zakat dan secara fisik berada di dalam pengelolaan pengelola sebagai
wakil mustahik zakat (penerima zakat), sementara manfaatnya diperuntukkan
bagi mustahik zakat. Jika digunakan oleh selain mustahik zakat, maka pengguna
harus membayar atas manfaat yang digunakannya dan diakui sebagai dana
kebajikan oleh amil zakat.
03
PSAK 109 ini merujuk kepada beberapa fatwa
MUI, yaitu:
4. Fatwa MUI No 15/2011 tentang penarikan, pemeliharaan dan penyaluran harta.
Tugas amil zakat adalah melakukan penghimpunan, pemeliharaan dan
penyaluran. Jika amil tidak langsung menyalurkan zakat kepada mustahik
zakat maka, tugas amil dianggap selesai pada saat mustahik zakat
menerima dana zakat. Amil harus mengelola zakat sesuai dengan prinsip
syariah dan tata kelola yang baik. Penyaluran dana zakat muqayyadah,
apabila membutuhkan biaya tambahan dapat dibebankan kepada muzaki.

03
Laporan Keuangan Amil (PSAK 101)
Laporan kuangan entitas amil merujuk pada akuntansi dana yang digunakan pada
penyajian laporan keuangan nirlaba yang disesuaikan. Penyesuaian tersebut telah
diakomodir melalui laporan keuangan yang dijelaskan formatnya dalam PSAK 101.
Berikut ini komponen-komponen laporan keuangan lembaga ismail.
a. laporan posisi keuangan pada akhir periode, merupakan lebaran yang menjelaskan
aset, liabilitas, dan saldo utama,
b. Laporan perubahan dana, merupakan laporan perubahan masing-masing dana,
c. laporan perubahan aset kelolaan, merupakan laporan yang menggambarkan
perubahan aset kelolaan amil berdasarkan jenis aset masing-masing,
d. laporan arus kas, merupakan laporan kas masuk dan keluar dan ;
e. Catatan atas laporan keuangan.
Akuntansi Amil
Amil dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya mengelola dana zakat, tetapi banyak
juga yang berperan sebagai lembaga sosial. Oleh sebab itu, terkait pelaksnaaan tugasnya
maka, akuntansi amil menggunakan konsep akuntansi dana. Dengan akuntansi dana, akan
dibentuk dana sesuai dengan tujuan dan ketentuan syariah dari masing-masing dana.
Contohnya, dana zakat harus dipisahkan dengan dana infak/sedekah karena dana zakat
memiliki ketentuan syariah dari mustahiknya. Begitu juga dana infak/sedekah yang
dipisahkan dengan dana kemanusiaan atau dana bencana. Hal ini dilakukan karena,
meskipun dana infak/sedekah bisa saja digunakan untuk bencana, tetapi dana bencana
biasanya membutuhkan jumlah besar dan para pemberi Jana bencana memang
mengkhususkan donasi dananya hanya untuk bencana yang terjadi.
Dana Zakat
1. Penerimaan zakat diakui pada saat penerimaan kas atau aset nonkas. Penerimaan akan diakui sebagai
penambah dana zakat sebesar jumlah yang diterima jika berbentuk kas, dan sebesar nilai wajar jika yang
diterima adalah aset nonkas.
2. Penurunan nilai zakat diakui sebagai pengurang dana zakat jika tidak disebabkan oleh kelalaian amil, dan
diakui sebagai kerugian dan pengurang dana amil jika disebabkan oleh kelalaian amil.
3. Zakat yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar jumlah penyaluran jika penyalurannya
dalam bentuk kas, dan sebesar nilai tercatat jika disalurkan dalam bentuk asel nonkas pada saat telah
diterima oleh mustahik. Jika disalurkan melalui amil lainnya maka, akan diakui sebagai piutang penyaluran
dan akan berkurang saat diterima mustahik
4. Bagian dana zakat yang disalurkan kepada amil diakui sebagai penambah dana amil dan pengurang dana
zakat. Amil merupakan salah satu mustahik yang berhak menerima zakat. asumsi besarannya adalah
12,5%.
5. Amil dapat memperoleh ujrah jika ia menentukan tujuan penyaluran zakat melalui amil. Ujrah yang diterima
akan diakui sebagai penambah dana amil.
6. Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus diambil dari porsi dana amil. Jika terjadi kekurangan
dana amil maka, diperbolehkan meminjam dana zakat tetapi harus dikembalikan.
Dana Infaq/ sedekah
Untuk akuntansi dana infak/sedekah, pada dasarnya sama saja dengan dana
zakat, yang Pembedakan bahwa penerimaan/pengeluaraannya dilakukan untuk
akun dana infak/sedekah.
Penerimaan infak/sedekah diakui pada saat penerimaan kas atau aset nonkas,
sebagai penambah dana infak/sedekah sebesar jumlah yang diterima jika
berbentuk kas dan nilai wajar jika aset nonkas.
penyusutan dari harta infak/sedakah yang diterima akan diperlakukan sebagai
pengurang dana infak/sedakah jika telah ditetapkan penggunaannya oleh
pemberi.
Penurunan nilai infak/sedekah diakui sebagai pengurang dana infak/sedekah jika
tidak disebabkan oleh kelalaian amil, dan diakui sebagai kerugian dan pengurang
dana amil jika disebabkan kelalaian amil.
Infak atau sedekah yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana
infak/sedekah sebesar jumlah penyaluran jika dalam bentuk kas, dan nilai
tercatat jika diserahkan dalam bentuk aset nonkas.
Jika dana infak/sedekah dikelola dan belum disalurkan untuk sementara
waktu maka hasil pengelolaannya diakui sebagai penambah dana
infak/sedekah.
Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan kepada amil diakui sebagai
penambah dana amil dan pengurang dana infak/sedekah.

05
Amil dapat memperoleh ujrah jika menentukan pemberi infak atau
penyaluran infak/sedekah dilakukan melalui amil. Ujrah yang diterima akan
diakui sebagai penambah dana amil.
Beban penghimpunan dan penyaluran infak/sedekah harus diambil dari porsi
dana amil Jika terjadi kekurangan dana amil, maka diperbolehkan meminjam
dana infak/sedekah tetapi harus dikembalikan.
Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan akan diakui sebagai penyaluran
jika telah diterima oleh mustahik. Jika disalurkan melalui amil lainnya maka.

05
Untuk penyajian, amil akan menyajikan dana zakat, dana infak/sedekah, dan dana amil secara
terpisah dalam laporan keuangan. Pengungkapan atas laporan keuangan antara lain:

1. Terkait dana zakat, kebijakan penyaluran zakat termasuk untuk: amil dan non-amil, metode
penentuan nilai wajar, rincian jumlah penyaluran dana zakat untuk setiap kelompok
mustahik, penggunaan dana zakat dalam aset kelolaan, baik yang dikendalikan amil maupun
pihak lain, serta hubungan pihak berelasi amil dan mustahik
2. Terkait dana infak/sedekah, kebijakan penyaluran infak/sedekah termasuk untuk: amil dan
non-amil, metode penentuan nilai wajar, keberadaan dana infak/sedekah yang dikelola
terlebih dahulu beserta hasil olahannya, rincian jumlah penyluran dana infak/sedekah untuk
setiap kelompok mustahik, penggunaan dana infak/sedekah dalam aset kelolaan, baik yang
dikendalikan amil maupun pihak lain, serta hubungan berelasi amil dan mustahik.
3. Terkait dana nonhalal (jika ada), dana amil, dan dana kinerja amil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai