ZAKAT
DOSEN PENGAMPU :
JUSARIBUANA (2320203861211092)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga makalah tentang “Zakat” ini dapat diselesaikan dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya, penulis berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Makalah ini
dibuat berdasarkan referensi yang kami temukan dari berbagai sumber-sumber yang
ada.
Demikian sedikit pengantar dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membacanya. Dan penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah-makalah yang akan penulis buat di masa yang mendatang. Atas
perhatian para pembaca sekalian, penulis ucapkan terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Zakat dan Dasar Hukumnya?
2. Apa Syarat dan rukun Zakat?
3. Apa jenis dan Ketentuan Zakat?
4. Apa Musytahiq Zakat?
5. Bagaimana Tata cara Pendistribusian Zakat?
6. Apa Hikmah Zakat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Zakat adalah sebuah praktik ibadah di mana orang Islam memberikan 2,5%
dari hartanya untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. Saat ini, di sebagian
besar negara yang bermayoritas umat Islam, memberikan zakat bersifat sukarela,
namun ada juga beberapa negara yang zakat nya diurus juga oleh pemerintah. Di
negara seperti Inggris misalnya, orang-orang Islam di sana membayarkan zakat
dengan memberikannya langsung ke badan amal.
ۖ َّوَج َعَلِنْي ُم ٰب َر ًك ا َاْيَن َم ا ُك ْنُۖت َو َاْو ٰص ِنْي ِبالَّص ٰل وِة َو الَّز ٰك وِة َم ا ُد ْم ُت َح ًّيا
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup.”
Perintah zakat juga tercantum dalam surat Al-Anbiya ayat 73 yang berbunyi
َو َج َعْلٰن ُهْم َإِىَّم ًة َّيْهُد ْو َن ِبَاْمِر َنا َو َاْو َح ْيَنٓا ِاَلْيِهْم ِفْع َل اْلَخ ْيٰر ِت َو ِاَقاَم الَّص ٰل وِة َو ِاْيَتۤا َء الَّز ٰك وِۚة َو َك اُنْو ا َلَنا ٰع ِبِد ْيَن
3
2.2. Syarat dan rukun Zakat.
akat adalah salah satu dari lima pilar utama dalam agama Islam dan
merupakan kewajiban keuangan yang dikenakan kepada umat Muslim yang mampu
untuk membersihkan harta seseorang dari sifat-sifat negatif seperti kekikiran,
keserakahan, dan egoisme. Zakat merupakan ibadah yang mengandung unsur sosial,
ekonomi, dan spiritual. Selain itu, zakat juga salah satu cara untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala dan keberkahan dari-Nya. Zakat
mengandung harapan untuk mendapatkan berkah, membersihkan jiwa, serta
menumbuhkan dan mengembangkannya dengan berbagai kebaikan, berasal dari kata
"zaka" yang memiliki makna suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. (Fikih
Sunnah, Sayyid Sabiq: 5).
Hukum zakat dalam Islam adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu.
Syarat-Syarat Zakat
Syarat-syarat zakat adalah sebagai berikut:
1.Beragama Islam
2.Orang merdeka (bukan budak)
3.Harta yang dimiliki halal
4.Kepemilikan penuh atas hartanya
5.Mencapai nisab sesuai jenis hartanya
6.Mencapai haul sesuai dengan ketentuannya
7.Tidak memiliki hutang
8.Harta atau penghasilan yang bertambah
Rukun-Rukun Zakat:
1.Niat.
4
2.Harta yang dizakati
3.Pemberi zakat
4.Penerima zakat
Zakat fitrah: Zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada bulan
Ramadhan sebelum shalat Idul Fitri. Zakat fitrah berupa bahan makanan pokok
yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat. Besaran zakat fitrah
adalah 2,5 kg atau 3,5 liter per orang.
Zakat mal: Zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki
harta melebihi nisab (batas minimal) dan telah mencapai haul (masa kepemilikan)
selama satu tahun hijriyah.
Zakat mal berlaku untuk harta-harta seperti emas, perak, uang, ternak, hasil
pertanian, perdagangan, profesi, pertambangan, dan lain-lain. Besaran zakat mal
bervariasi tergantung jenis hartanya, mulai dari 2,5% hingga 20%
ِاَّنَم ا الَّصَد ٰق ُت ِلْلُفَقَر ۤا ِء َو اْلَم ٰس ِكْيِن َو اْلَع اِمِلْيَن َع َلْيَها َو اْلُم َؤ َّلَفِة ُقُلْو ُبُهْم َوِفى الِّر َق اِب َو اْلَغ اِرِم ْيَن
“ َو ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َو اْبِن الَّس ِبْيِۗل َفِر ْيَض ًة ِّم َن ِهّٰللاۗ َو ُهّٰللا َع ِلْيٌم َحِك يSesungguhnya zakat itu
hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
5
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk
(membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang
yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui, Mahabijaksana."
6
Pendistribusian zakat dapat dilaksanakan dengan dua pola, yaitu:
a. Konsumtif, penyaluran zakat secara konsumtif terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
2) Konsumtif kreatif, yakni penyaluran zakat secara langsung dalam bentuk lain,
dengan harapan dapat bermanfaat lebih baik, seperti beasiswa, peralatan sekolah, dan
pakaian anak-anak yatim.
1) Produktif tradisional, yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk barang-barang yang
dapat berkembang biak atau alat utama bekerja, seperti sapi, kambing, alat cukur, dan
mesin jahit.
2) Produktif kreatif, yaitu penyaluran zakat yang diberikan dalam bentukmodal kerja
sehingga penerimanya dapat mengembangkan usahanya setahap lebih maju
”Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.”
Orang yang menunaikan zakat akan mendapat pahala dan juga ridha Allah SWT. Hal
ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Rum yang 39, yang berarti
7
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah,
maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa
zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-
orang yang melipat gandakan (pahalanya).”
Di dalam Al-Quran surat Al-Fusilat ayat 6-7 dijelaskan bahwa orang-orang yang
tidak menunaikan zakat dan ingkar kepada Allah akan celaka hidupnya. Ayat tersebut
berarti,
“Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu
tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan
celakalah bagi orang-orang yang mempersekutukan-(Nya).”
“(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka ingkar terhadap
kehidupan akhirat.”
8
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat maalZakat fitrah
merupakan zakat yang dikeluarkan umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan
sebagian bulan Syawal untuk mensucikan jiwaSedangkan zakat maal adalah zakat
harta yang dimiliki seseorang karena sudah mencapai nisabnya.
Yang dibayarkan zakat fitrah yaitu berupa makanan pokok sebesar 3,1 liter
atau 2,5 kg atau bisa juga dibayarkan dengan uang senilai makanan pokok yang harus
dibayarkan. Sedangkan yang dibayarkan zakat maal berupa binatang ternak, emas dan
perak, biji-bijian dan buah-buahan, rikaz, harta perniagaan, hasil pertanian, dan hasil
tambang.
9
Orang-orang yang berhak menerima zakat yaitu orang fakirorang miskin,
amil, muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, fi sabilillah, dan ibnu
sabil.Sedangkan yang tidak berhak menerima zakat yaitu orang kafir, orang
atheis,keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib, dan ayah, anak, kakek, nenek,
ibu,cucu, dan isteri yang menjadi tanggungan orang yang berzakat
3.2Saran
Kami sebagai pembuat makalah bukanlah makhluk yang sempurna. Apabila
ada kalimat yang tidak berkenan pada tempatnya. Kami berharap kritik dan saran dari
Ibu pembimbing dan rekan mahasiswa/i sekalian yang bersifat membangun agar kami
bisa membuat makalah yang lebih baik pada waktu yang akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30706/Chapter 11.pdf?sequ
ence=4&isAllowed=y diunduh pada 15 November 2017
http://ujungkulon22.blogspot.com/2012/02/zakat-fitrah-dan-zakat-mal.html diunduh
pada 15 November 2017
11