Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN OBSERVASI MANAGEMEN ZAKAT DI LEMBAGA AMIL

ZAKAT NASIONAL (LAZ) YATIM MANDIRI PONOROGO

Laporan ini Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Fiqh dan Manajemen Zakat

Dosen Pengampu
Atik Abidah., M.S.I.

Disusun Oleh :

1. Avin Sri Santoso 210116020


2. Fauzan Aziman 210116033
3. Mohamad Ali Wafa Sadzili 210116026
4. Muhammad Abdul Rouf 210116025
5. Muhammad Rosyid Ridho 210116003
6. Tika Qomariyah 210116002
7. Wisnu Fadhli 210116018
8. Zulfatur Rosidah 210116001

Kelas SA.A
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM (AKHWAL SYAKHSIYAH)
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bersama, zakat merupakan salah satu kewajiban
bagi setiap individu yang beragama Islam. Dengan adanya kewajiban tersebut
maka menuntut setiap orang untuk melaksanakannya. Kewajiban mengeluarkan
zakat akan berdampak luas, baik untuk individu yang mengeluarkan maupun orang
lain yang menerima zakat itu sendiri. Ajaran dalam agama yang mewajibkan setiap
penganutnya untuk mengeluarkan zakat akan berdampak bagi sekitar baik itu
dampak spiritual, ekonomi maupun sosial. Zakat yang bersifat social oriented
menawarkan berbagai dampak yang menguntungkan dalam kehidupan
bermasyarakat, khususnya aspek-aspek yang berhubungan dengan masalah sosial
ekonomi dan zakat dapat berperan untuk mengentaskan kemiskinan jika
dikeloladengan baik dan profesional.1
Maka tidak heran jika muncul lembaga zakat yakni BAZNAS dan LAZNAS
di Indonesia. Kedua lembaga tersebut dibenarkan oleh hukum di Indonesia untuk
menjalankan tugasnya, yakni menghimpun dan menyalurkan zakat yang
dikeluarkan muzakki kemudian diberikan kepada para mustahiq zakat. Dalam
penyaluran zakat yang dilakukan, baik BAZNAS maupun LAZNAS diberi
kebebasan sesuai dengan manajemen yang di buat dan dijalankan oleh masing-
masing lembaga zakat tersebut. Namun, tidak boleh menyalahi aturan-aturan
syariat yang telah ditetapkan mengenai tentang pengelolaan zakat tersebut. Dalam
laporan ini, penulis berusaha menjelaskan bagaimana pengelolaan zakat yang
diterapkan oleh LAZ Yatim Mandiri Ponorogo.

1
Ana Toni Roby Candra Yudha, “Manajemen Pelayanan Pemberdayaan Anak Yatim pada
Lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri di Surabaya”, Al Tijarah, Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 2.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dan dasar hukum zakat ?


2. Bagaimana kedudukan zakat dalam Islam?
3. Bagaimana model pengelolaan zakat di LAZNAS?
4. Bagaimana sejarah Yatim Mandiri sebagai LAZNAS?
5. Apa saja program yang ditawarkan Yatim Mandiri?
6. Apa fokus program yang dikelola Yatim Mandiri?
7. Bagaimana sistem pengelolaan Yatim Mandiri?
8. Bagaimana pandangan muzakki terhadap layanan program Yatim Mandiri
Ponorogo?
9. Bagaimana Sinergi antara Yatim Mandiri Ponorogo dan BAZ Kab. Ponorogo?

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertin dan Dasar Hukum Zakat


Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti yaitu al-
barakatu (keberkahan), al-namaa (pertumbuhan), ath-thaharu (kesucian) dan
ash-shalahu (keberesan). Sedangkan menurut istilah, zakat ialah bagian dari
harta tertentu yang Allah Swt. mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan
kepada yang berhak menerimanya. Adapun menurut syara’ zakat merupakan hak
yang wajib dikeluarkan dalam harta.2
Madzab Maliki mendefinisikan zakat dengan menjadikan sebagian yang
khusus dari harta yang khusus (sudah mencapai nishab atau batas kuantitas)
kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dengan catatan, kepemilikan
tersebut penuh dan mencapai hawl (setahun) dan bukan merupakan barang
tambang atau pertanian. Sementara itu, dari kalangan Imam Hanafi
mendefinisikan zakat sebagai sebagian harta yang khusus dari harta yang khusus
sebagai milik orang yang khusus yang ditentukan oleh syariat karena Allah Swt.
Kemudian zakat dalam pandangan Imam Syafi’I adalah sebuah ungkapan untuk
keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan cara khusus. Sedangkan menurut Imam
Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk
kelompok yang khusus pula. Yang dimaksud kelompok yang khusus adalah
delapan kelompok yang sudah disyaratkan oleh Allah Swt. Dalamayat Al-Qur’an
surat At-Taubahayat 60.
Dalam beberapa pengertian di atas disebutkan bahwa adanya waktu khusus
dalam hal ini yang dimaksud ialah sempurnanya kepemilikan selama satu tahun

2
Didin Hafiddudin, Zakat Dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema Insani Press, 2002),
7.

3
atau hawl, baik binatang ternak, uang, maupun barang dagangan. Kemudian
maksud lain dari waktu yang khusus adalah sewaktu terbenamnya matahari pada
malam hari raya dalam zakat fitrah. Kemudian dalam pernyataan wajib dalam
zakat berarti bukan sunnah dan harus di laksanakan oleh seluruh umat Islam.
Pernyataan khusus di atas berarti bahwa harta yang dizakati bukan harta yang
berstatus wajib, artinya harta itu bukan harta yang harus dibayarkan untuk utang
atau untuk menafkahi keluarga.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Zakat juga dimaksudkan
sebagai bagian harta tertentu yang diwajibkan untuk diberikan kepada orang-
orang yang berhak menerimanya. Karena hal tersebut sebagai bentuk ibadah dan
melakukan ketaatan terhadap perintah Allah Swt. Dasar hukum penunaian zakat
diantaranya terdapat di dalam surat At-Taubah ayat 60 dan 103 yaitu sebagai
berikut:

ِ ‫إن َّ َما ٱ َّلصدَ قَ ُت ِلل ُفقَ َرإ ِء َوٱل َم َس ِكنيِ َوٱل َع ِم ِل َني عَلَيَا َوٱل ُم َؤل َّ َف ِة قُلُوُبُ ُم َو ِِف ٱ ِلرقَ ِاب َوٱلغَ ِر ِم َني َو ِف َيسب‬
‫ِيل ٱ َّ َِّلل َوٱب ِن‬
ِ
٠٦ ‫ِيل فَ ِريضَ ًة ِم َن ٱ َّ هَِّلل َوٱ َّ َُّلل عَ ِل ٌمي َح ِك ٌمي‬
ِ ‫ٱ َّلسب‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.3

٣٦١ ‫خُذ ِمن َٱم َو ِلهِم َصدَ قَ ٌة ت َُطه ُِر ُه َوتُ َز ِك ِيم ُبِ َا َو َص ِل عَلَ ِيم إ َّن َصلَوت ََك َس َك ٌن لَّه هُم َوٱ َّ َُّلل َ َِسي ٌع عَ ِل ٌمي‬
ِ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

3
Q.S. At-Taubah Ayat 60.

4
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.4
Dalam surat At-Taubah ayat 60 dan 103 zakat disebut sebagai sedekah.
Karena memang tujuan utama zakat adalah untuk mendekatkan diri atau
taqorrub kepada Allah Swt.

B. Kedudukan Zakat dalam Islam


Zakat sebagai salah satu rukun Islam mempunyai kedudukan yang sangat
penting,baik dalam konteks hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya,
dengan masyarakat, dan dengan hartanya. Dalam hubungan manusia dengan
Allah, zakat dalah salah satu sarana beribadah yang berfungsi untuk
mendekatkan diri pada-Nya. Rasulullah Saw. Menjelaskan bahwa:
“Sesungguhnya Allah menolong hambanya manakala hamba itu menolong
saudaranya”.5
Dalam hubungannya dengan diri sendiri (muzakki), zakat merupakan salah
satu cara memberantas pandangan hidup materialistis, yaitu suatu paham yang
menjadikan harta bukan lagi sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup, akan
tetapi sebagai tujuan hidup. Dengan demikian zakat dapat menjaga manusia dari
kerusakan jiwa, dan membersihkannya dari sifat-sifat tercela. Zakat yang
dikeluarkan oleh seorang muslim karena patuh dan ridho terhadap perintah Allah
akan dapat membersihkan dan mensucikan hartanya seta menghindarkanya dari
sifat kikir dan perbuatan dosa. Dalam berzakat juga berarti membersihkan harta
dari segala keburukannya dan memelihara dari berbagai kemungkinan bencana
yang mungkin akan terjadi. Sementara itu, zakat juga berperan sebagai
harmonisasi kehidupan dalam bermasyarakat, dengan memperkecil jurang
ekonomi antar masyarakat miskin dan kaya.

4
Q.S At-Taubah Ayat 103.
5
Isnawati Rais, “Muzakki dan Kriterianya dalam Tinjauan Fikih Zakat”, Al-Iqtishad, Vol.1,
No. 1, Januari 2009, 95.

5
Dengan penjelasan di atas nyatalah pentingnya kedudukan zakat dalam
Islam bagi kehidupan manusia dalam ajaran Islam. Baik hubungannya dengan
pelaksanaan rukun Islam, ibadah yang dilaksanakan untuk mendekatkan diri
kepada Allah Swt. Ataupun untuk kepentingan masyarakat, memperbaiki
ekonomi umat, membangun hubungan harmonis dalam kehidupan masyarakat.
Dan yang terakhir dapat memperbaiki pola pikir masyarakat terhadap harta,
sehingga manusia mampu menyadari bahwa harta bukanlah segala-galanya.

C. Model Pengelolaan Zakat di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)


Berdasarkan UU N0.23 Tahun 2011 Pasal 17 Tentang Pengelolaan Zakat
disebutkan bahwa dalam melaksanakan pendistribusian dan pendayagunakan
zakat masyarakat membentuk LAZ.6 Dalam hal ini, dapat dibedakan bahwa BAZ
dibentuk oleh pemerintah, sedangkan LAZ dibentuk oleh masyarakat. Kedua
jenis institusi tersebut pada dasarnya memiliki fungsi mengumpulkan,
mendistribusikan, dan mendayagunakan perolehan zakat berdasarkan syariah
Islam Jadi organisasi pengelola zakat terbagi menjadi dua, yaitu BAZ (Badan
Amil Zakat) dan LAZ (Lembaga Amil Zakat).
Lembaga Amil Zakat memiliki berbagai fungsi manajemen yang
diterapkan dalam praktiknya. Baik manajemen secara struktural, manajemen
pengelolaan, manajeman operasional, dan manajemen yang lainnya. Sebagai
salah satu lembaga zakat memiliki asas-asas yang menjadi pedoman kerjanya
dalam UU No. 23 Tahun 2011 disebutkan bahwa lembaga pengelolaan zakat
mempunyai asas-asas sebagai berikut:7
1. Syariat Islam. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Lembaga
Pengelola harus berpedoman sesuai dengan syariat Islam, mulai dari
tata cara perekrutan pegawai hingga tata cara pendistribusian zakat.

6
UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Zakat Pasal 17.
7
UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Zakat Pasal 2.

6
2. Amanah. Pengelolaan zakat harus menjadi lembaga yang dapat
dipercaya.
3. Kemanfaatan. Lembaga Pengelola harus memberikan kemaanfaatan
untuk mustaqik.
4. Keadilan. Dalam pendistribusiannya Lembaga Pengelola Zakat
haruslah adil.
5. Kepastian hukum. dalam pengelolaan zakat terdapat jaminan kepastian
hukum bagi mustahik dan muzaki.
6. Terintegras. Pengelolaan zakat dilaksanakan secara hierarkis dalam
upaya untuk meningkatkan pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat.
7. Akuntabilitas. pengelolaan zakat dapat dipertanggungjawabkan dan
diakses oleh masyarakat. Pertanggungjawaban merupakan sebuah
kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan terhadap tiap-tiap
tindakan dan keputusan agar dapat disetujui ataupun ditolak atau dapat
diberikan hukuman jika ditemukan penyalahgunaan.8
Jenis dana yang dikelola lembaga zakat ada berbagai jenis diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Dana zakat. Ada dua jenis dana zakat yang dikelola oleh lembaga
zakat yaitu dana zakat umum dan khusus. Dana zakat umum yaitu
dana zakat yang diberikan muzakki tanpa ada permintaan tertentu.
Danana zakat khusus yaitu dana zakat yang diberikan muzakki
dengan permintaan khusus.
2. Dana infaq dan shadaqah. Yaitu berupa dana yang diberikan oleh
donatur kepada lembaga zakat. Infaq berarti mengeluarkan atau
memberikan sebagian pendapatan untuk suatu kepentingan yang

8
Warno, “Akuntabilitas Pengelolaan Zakat Infaq Dan Shadaqoh (ZIS) Dalam Penerapan UU
Pengelolaan Zakat No.23 Tahun 2011 Pada Lembaga Pengelola Zakat”, Jurnal STIE Semarang, Vol 8,
No. 2 Juni 2016, 169.

7
dioerintahkan ajaran Islam. Infaq tidak ditentukan jumlahnya dan
tidak ditentukan secara khusus pendayagunaanya sehingga sasaran
infaq sangat luas untuk kepentingan umat.9
3. Dana wakaf. Dana yang dikhususkan untuk wakaf.
4. Dana pengelola. Dana amil yang digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional lembaga yang bersumber dari hak amil dari
dana amil, bagaian tertentu dana infak atau shadaqoh dan sumber lain
yang tidak bertentangan dengan syariat.
Selanjutnya, untuk melihat pengelolaan zakat yang dilakukan oleh LAZ di
Indonesia dapat dilihat dari hal berikut:
1. Struktur Organisasi Lembaga Amil Zakat. Pada dasarnya rancang
bangun struktur organisasi dan susunan personalia untuk LAZ tidak
diatur oleh Kepmen Agama Republik Indonesia, akan tetapi diatur
oleh masing-masing LAZ dengan memperhatikan berbagai
peraturan yang berlaku. Namun, demikian bentuk struktur
organisasi masing-masing LAZ akan tergantung pada
perkembangan dan kebutuhan LAZ tersebut. Pada prinsipnya,
bentuk struktur organisasi menggambarkan bahwa LAZ tidak saja
sebagai organisasi pengelola zakat yang bersifat voluntir dan
konvensional, tetapi dikelola secara profesional dengan prinsip-
prinsip manajemen modern.
2. Penghimpunan Zakat. Berdasarkan UU Pengelolaan Zakat No. 23
Tahun 2011, dana zakat dapat dikumpulkan melalui LAZ, sebagai
organisasi non pemerintahan yang tersebar di seluruh pelosok tanah
air. Dana yang dikelola oleh LAZ pada umumnya terdiri dari Dana
Zakat, Infaq dan Shadaqah (dana ZIS). Namun demikian, terdapat
beberapa LAZ yang mengelola dana wakaf seperti LAZ Rumah

9
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994),
626.

8
Amal Salman ITB dan LAZ lainnya. Berkaitan dengan jenis dana
yang dikelola, Undang-Undang tidak membatasinya, namun dalam
operasionalnya diserahkan pada Dewan Syariah masing-masing
LAZ, khususnya berkaitan dengan pemberdayaan dana ZIS dan
wakaf, supaya tidak bertentangan dengan ketentuan syariahnya.
Secara umum besar kecilnya jumlah penghimpunan dana ZIS
dilakukan oleh LAZ akan dipengaruhi oleh: meningkatnya
kesejahteraan masyarakat Indonesia, tingginya kesadaran untuk
menderma dan membayar zakat pada LAZ, banyaknya jumlah
BAZ/LAZ yang gencar mensosialisasikan dan memfasilitasi
penyaluran zakat, tingkat kepercayaan masyarakat khususnya
muzakki untuk menyalurkan dana zakatnya kepada LAZ semakin
meningkat dibanding disalurkan pada BAZ.
3. Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat. Undang-Undang nomor
23 Tahun 2011 secara spesifik menyebutkan bahwa pemberdayaan
dana zakat, untuk memenuhi kebutuhan hidup para mustahik sesuai
syariat Islam10. Mustahik terdiri dari delapan asnaf, yaitu: Fakir,
Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharim, Sabilillah dan Ibnussabil.
Berdasarkan amanat UU tersebut, bahwa dana zakat dapat
didistribusikan pada dua jenis kegiatan besar, yakin kegiatan
konsumtif dan produktif. Kegiatan konsumtif adalah kegiatan yang
berupa bantuan untuk menyelesaikan masalah yang bersifat
mendesak dan langsung habis setelah bantuan tersebut digunakan.
Sementara kegiatan produktif adalah kegiatan yang diperuntukkan
bagi usaha produktif yang bersifat jangka menengah-panjang.
Dampak dari kegiatan produktif ini, umumnya bisa dirasakan
walaupun dana ZIS yang diberikan sudah habis terpakai. Lebih

10
UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Zakat Pasal 25.

9
jauh, pemberdayaan dana ZIS, seperti makanan, kesehatan dan
pendidikan. Apabila kebutuhan tersebut sudah terpenuhi
atauterdapat kelebihan, alokasi dapat diperuntukkan bagi kegiatan
usaha yang produktif melalui program pemberdayaan yang
berkesinambungan. Pemberdayaan Zakat dibedakan menajdi dua
yaitu konsumtif dan produktif. Konsumtif meliputi pemberdayaan
di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial pembangunan.
Sementara produktif meliputi pemberdayaan dan pengembangan
UKM dan pemberdayaan komunitas.11
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa jika lembaga pegelola
zakat mampu mengelola zakat yang ada secara efektif dan efisien maka
dana-dana zakat akan tersalurkan dan memiliki nilai manfaat yang
tinggi krpada mustaqik. Selain itu rasa percaya muzakki terhadap
lembaga pengelola juga meningkat. Selain itu, seluruh organ pengelola
zakat harus memahami dengan baik syariat Islam maupun seluk beluk
zakat, sehingga pengelolaan zakat tetap berada dalam hukum dan
sejalan dengan asas pengelolaan zakat.12

11
Sri Fadilah, Rini Lesatari dan Yuni Rosdiana,” Organisai Pengelolaan Zakat”, Jurnal
Kajian Akutansi, Vol.18, No.1, September 2017, 69.
12
Mahmudi, “Penguatan Tata Kelola dan Reposisi Kelembagaan Organisasi Pengelola
Zakat”. Jurnal Eksisbisi, Vol4, No.1 Tahun 2009, 69.

10
BAB III
DATA LAPANGAN

A. Sejarah Yatim Mandiri


Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik
masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan
yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana
lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga.
Kelahirannya berawal dari kegelisahan beberapa orang aktivis panti asuhan di
Surabaya yaitu Sahid Has, Sumarno, Hasan Sadzili,Syarif Mukhodam dan Moch
Hasyim yang melihat anak-anak yatim yang lulus SMA dipanti asuhan. Karena
tidak semua Panti Asuhan mampu untuk menyekolahkan para anak binaan
samapai ke Perguruan Tinggi atau mampu mencarikan mereka lapangan
pekerjaan jadi sebagian besar anak-anak yatim ini dipulangkan kembali kepada
orangtuanya yang masih ada. Setelah mereka pulang kembali maka hidup mereka
akan kembali seperti semula. Melihat kondisi seperti ini, mereka berpikir
bagaimana anak-anak ini bisa hidup mandiri tanpa bergantung lagi kepada orang
lain.13
Kemudian mereka merancang sebuah Yayasan yang bergerak dalam
pendidikan anak yatim purna asuh dari panti asuhan dengan program
mengikutsertakan anak-anak yatim kursus keterampilan. Yayasan ini berjalan
dengan baik dan potensi anak yatim yang harus dimandirikan juga cukup banyak.
Maka untuk mewujudkan mimpi memandirikan anak-anak yatim itu maka pada
tanggal 31 Maret 1994 dibentuklah sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan
Pembinaan dan Pengembangan Panti Asuhan Islam dan Anak Purna Asuh
(YP3IS). Kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahir.

13
http: //yatimmandiri.org/profil.

11
Dalam perjalanannya YP3IS semakin berkembang dengan baik berkat
dukungan dana dari masyarakat dan semakin profesional untuk memandirikan
anak yatim melalui program-programnya. Setelah melalui banyak perubahan baik
secara kepengurusan maupun secara manajemen dan untuk memperluas
kemanfaatan memandirikan anak yatim maka melalui rapat, diputuskan untuk
mengganti nama menjadi Yatim Mandiri
Pada tanggal 22 Juli 2008 Yatim Mandiri terdaftar di Depkumham dengan
nomor: AHU-2413.AH.01.02.2008. Dengan nama yang baru yaitu Yatim
Mandiri diharapkan akan menjadi lembaga pemberdaya anak yatim yang kuat di
negeri ini. Yatim Mandiri juga telah resmi terdaftar sebagai Lembaga Amil Zakat
Nasional berdasarkan SK KEMENAG RI No. 185 tahun 2016.Sampai saat ini
Yatim Mandiri sudah memiliki 42 kantor Cabang di 12 Propinsi di Indonesia.
Dengan berbagai program kemandirian yang ada, harapannya Yatim Mandiri
semakin berkembang lebih baik dan mampu menebar manfaat lebih luas.

B. PROGRAM-PROGRAM DI YATIM MANDIRI


1. PEMBERDAYAAN EKONOMI
BISA (Bunda Mandiri Sejahtera)
Bunda Mandiri Sejahtera adalah usaha dari Yatim Mandiri untuk
mensejahterakan keluarga anak yatim. Program ini berupa pembinaan
keIslaman, kepengasuhan dan pemberdayaan ekonomi.14 Program
pemberdayaan bunda yatim, yakni dengan membentuk kelompok usaha
bersama dengan pendamping pengusaha profesional dibidangnya.Bantuan
yang diberikan Yatim Mandiri, digunakan untuk set up usaha, modal
usaha dan operasional usaha. Dengan adanya program ini, diharapkan
keluarga anak yatim menjadi lebih sejahtera dan mampu mandiri.

14
http: //yatimmandiri.org/ekonomi.

12
2. PENDIDIKAN
a. ICMBS (Insan Cendekia Mandiri Boarding School)
Program pendidikan formal gratis dan berkualitas untuk anak-
anak yatim berprestasi setingkat SMP dan SMA. Program ini
menitikberatkan pada pembinaan keIslaman, kepemimpinan dan
prestasi akademik. ICMBS memadukan kurikulum pendidikan
Nasional, kurikulum khas ICMBS dan kurikulum internasional.
Sehingga diharapkan, akan lahir lulusan terdidik, mandiri dan
berwawasan internasional.15
b. SUPER LEADER CAMP
Super Leader Camp merupakan kegiatan untuk membentuk
karakter kemandirian anak-anak yatim dhu’afa. Karakter kemandirian
yang dimaksud ialah leadhership, manajemen diri, dan sikap dasar
muslim lainnya. Dengan mengikuti Super Leader Camp diharapkan
akan lahir calon-calon pemimpin masa depan. Supercamp ini diikuti
oleh anak yatim dhu’afa tingkat SMP – SMA dan diselenggarakan saat
liburan sekolah. Program ini diikuti lebih dari 1000 anak tiap tahun
c. ASA
ASA (Alat Sekolah) merupakan sebuah program bantuan untuk
anak-anak yatim dhu’afa berupa alat-alat sekolah seperti buku tulis, tas
sekolah, alat tulis dan yang lainnya.16 Program ini digulirkan setiap
tahunnya kepada 15.000 anak.
d. PLUS (Pembinaan Lulus Ujian Sekolah)
PLUS merupakan singkatan dari Pembinaan Lulus Ujian
Sekolah. Sebuah program pembinaan untuk yatim dhu’afa kelas 9 dan
kelas 12. Program tersebut memberikan bekal-bekal persiapan ujian
sekolah agar anak-anak yatim dhu’afa dapat lulus ujian sekolahnya

15
http: //yatimmandiri.org/pendidikan.
16
Ibid.

13
dengan hasil yang memuaskan. Disamping itu, program PLUS juga
memberikan solusi-solusi kepada anak yatim dhuafa untuk
menyiapkan masa depannya setelah lulus unan. Program ini
dilaksanakan setiap menjelang ujian nasional, yaitu bulan Februari dan
Maret.
e. DUTA GURU
Duta Guru adalah program pembinaan yatim dhu’afa dalam
bidang Al Qur’an dan diniyah yang didampingi oleh ustad/zah
pilihan.17 Program ini berjalan 4 kali dalam satu pekan dan dominan
di berbagai pantu asuhan mitra dari Yatim Mandiri. Melalui program
ini harapannya anak yatim dhu’afa dapat membaca Al Qur’an dengan
tartil dan memiliki sikap kepribadian muslim. Hingga saat ini sudah
tersebar 230 ustad/zah di seluruh pelosok Indonesia.
f. SANGGAR GENIUS
Sanggar Genius adalah program bimbingan belajar yatim dhu’afa
yang focus pada dua hal, yaitu matematika dan akhlak.18 Program ini
dimaksudkan untuk melengkapi kegiatan anak-anak di masyarakat di
luar sekolah. Karena selama ini tidak banyak masyarakat yang mampu
menyelenggarakan bimbel gratis kepada anak-anak dilingkugannya.
Yatim Mandiri hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut, gratis
namun tetap berkualitas dengan guru-guru pilihan yang diterjunkan.
Melalui program ini anak-anak yatim dhu’afa diharapkan mampu
bersaing bidang akademiknya dan dapat mengembangkan potensi
dirinya. Setiap tahunnya Yatim Mandiri mengeluarkan ± 2 M untuk
program tersebut. Hingga saat ini sudah tersebar sebanyak 240 sanggar
di seluruh Indoensia.

17
Ibid.
18
Ibid.

14
g. RUMAH KEMANDIRIAN (RK)
Rumah Kemandirian adalah program pemberdayaan anak yatim
berbasis ICD (Integrated community Development). RK
mengintegrasikan semua program di Yatim Mandiri. Beberapa
program di lokasi RK ini, yaitu sanggar Genius, dan program
pembinaan Bunda Yatim. Dengan pendekatan pemberdayaan
komunitas antara anak yatim, keluarga dan masyarakat sekitar
diharapkan akan lahir generasi-genarasi yatim dhuafa yang mandiri
dalam lingkungan tersebut. Saat ini Yatim Mandiri baru memiliki 6
RK di seluuruh Indonesia, yaitu Sidoarjo, Bojonegoro, Yogyakarta,
Semarang, Palembang dan Bogor.
h. BESTARI (Beasiswa Yatim Prestasi)
Bestari merupakan bantuan biaya pendidikan untuk yatim
dhu’afa tingkat SD-SMA se-Indonesia. Bantuan tersebut diberikan dua
kali dalam satu tahun. Dengan bantuan ini diharapankan dapat
memberikan semangat bagi anak-anak yatim dhu’afa untuk berprestasi
dan tidak putus sekolah. Setiap tahun Yatim Mandiri mengeluarkan
±10 M untuk 15.000 anak yatim dhu’afa.
3. KESEHATAN
a. SGQ (Super Gizi Qurban)
Super Gizi Qurban merupakan program optimalisasi Qurban.19
SGQ adalah upaya mengolah daging qurban menjadi sosis dan cornet.
Diharapkan dengan pengolahan daging qurban ini, kemanfaatannya
akan lebih lama dan lebih disukai anak-anak.

19
http: //yatimmandiri.org/kesehatan.

15
b. GIZI
Program pemberian makanan tambahan guna meningkatkan gizi
anak-anak yatim dhuafa.20 Program ini dilakukan bersamaan dengan
Program Layanan Kesehatan Keliling. Makanan tambahan yang
diberikan berupa susu, makanan sehat, minuman sehat, buah, sayuran,
roti, kacang hijau, vitamin dan lainnya.

c. KLINIK RSM (Rumah Sehat Mandiri)


KliniK RSM merupakan salah satu bentuk program kesehatan
Yatim Mandiri untuk melayani masyarakat sekitar, utamanya anak-
anak yatim dan dhuafa.21 Klinik ini juga melayani kesehatan keliling
dibeberapa cabang Yatim mandiri dan membuka jam praktek di klinik
setempat.
d. MOBIL SEHAT
Layanan Kesehatan Keliling Yatim Mandiri berperan
bersamadengan pemerintah untuk memberi layanan kesehatan keliling
bagi masyarakat yang kurang mampu. Mobil sehat bertujuan
bertujuan untuk:22
a) Menyediakan layanan kesehatan gratis untuk yatim dan dhuafa
b) Menyediakan layanan bantuan Gizi untuk yatim dan dhuafa
c) Menyediakan sarana perpustakaan keliling dan audio visual
untuk pembelajaran mandiri berperilaku hidup sehat
Target mobil sehat Pengadaan 40 mobil sehat diseluruh
Indonesia. Mobil Sehat akan berkeliling untuk melayani kesehatan
anak yatim sebanyak 10 kali dalam satu bulan yang menjangkau
daerah-daerah di setiap kantor layanan Yatim Mandiri berada.
4. SOSIAL KEMANUSIAAN

20
Ibid.
21
Ibid.
22
Ibid.

16
a. BLM (Bantuan Langsung Mustahik)
BLM merupakan program layanan ekstra kepada masyarakat
sebagai salah satu bentuk kepedulian Yatim Mandiri untuk membantu
meringankan beban mustahik.23 Program ini diberikan secara insidentil
kepada mustahik yang bersifat urgent dan berfokus pada bidang
pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

b. BBA (Bantuan Bencana Alam)


Program bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada korban
bencana alam, baik itu pada saat tanggap bencana maupun pada waktu
masa recorvery. 24

C. LAYANAN DONASI
1. Zakat Simpanan
Uang simpanan dikenakan zakat dari jumlah saldo akhir bila telah
mencapai haul. Besarnya nisab senilai 85 gr emas.Besar zakat yang harus
dikeluarkan 2,5 %
2. Zakat simpanan Tabungan
Saldo akhir : saldo akhir – Bagi hasil/bunga
Besarnya zakat : 2,5 % x saldo akhir
3. Zakat Simpanan Deposito
Penghitungan sama dengan zakat simpanan Tabungan
4. Zakat Hadiah
Jika hadiah tersebut terkait dengan gaji maka ketentuannya sama
dengan zakat profesi dan dikeluarkan pada saat menerima hadiah.Besar
Zakat yang dikeluarkan 2.5%.
Jika komisi, terdiri dari 2 bentuk :
Pertama, jika komisi dari hasil prosentasi keuntungan perusahaan kepada
23
http: //yatimmandiri.org/kemanusiaan.
24
Ibid.

17
pegawai, maka zakat yang dikeluarkan sebesar 10%.
Kedua, jika komisi dari hasil profesi misalnya makelar, maka zakatnya
seperti zakat profesi.
Jika hibah:
Pertama, jika sumber hibah tidak diduga maka zakat yang dikeluarkan
sebesar 20%. Kedua, jika sumber hibah sudah diduga dan diharapkan,
maka hibah tersebut digabungkan dengan kekayaan yang ada, zakat yang
dikeluarkan sebesar 2.5%.
5. Zakat Pertanian
Ketentuan : Mencapai nishab 653 kg gabah atau 520 kg jika yang
dihasilkan adalah makanan pokok:25
a. Jika selain makanan pokok, maka nishabnya disamakan dengan
makanan pokok paling 2 2. umum di daerah
b. Kadar zakat apabila diairi dengan air hujan, sungai, atau mata air,
maka 10 %
c. Kadar zakat jika diairi dengan cara disiram (dengan menggunakan lat)
atau irigasi maka 5. 5. zakatnya 5 %
6. Zakat Perdagangan
Ketentuan :
a. Telah mencapai haul
b. Mencapai nishab 85 gr emas
c. Besar zakat 2,5 %
d. Dapat dibayar dengan barang atau uang
e. Berlaku untuk perdagangan secara individu atau badan usaha ( CV,
PT, koperasi)
Cara Hitung :
Zakat Perdagangan =

25
http: //yatimmandiri.org/hitung.

18
( Modal yang diputar + keuntungan + piutang yang dapat dicairkan ) –
(hutang-kerugian) x 2,5 %

D. CARA BERDONASI
1. JEMPUT DONASI
Kemudahan Anda dalam berdonasi merupakan kebahagiaan kami
dalam melayani Sahabat Yatim semua. Tunaikan zakat, infaq, shadaqah
dengan mudah. Tinggal hubungi Kantor Layanan terdekat dikota Anda,
ZIS Consultant siap membantu Anda dalam pendampingan, konsultasi,
dan penjemputan donasi.26
2. DONASI VIA ATM
Anda dapat dengan mudah menunaikan donasi, cepat, aman melalui
kartu debet Anda di jutaan merchant di seluruh dunia, puluhan ribu
merchant dan ribuan ATM (jaringan ATM BCA, ALTO, dan ATM
Bersama) serta 900 ribu ATM (Visa/Plus) di seluruh Indonesia.
3. DONASI VIA E-BANKING
Silahkan kunjungi website http://yatimmandiri.org/rekening-donasi
dari gadget/handphone Anda, pilih link e-banking Anda, lakukan transfer
secara online melalui e-banking bank manapun dengan mudah cepat dan
aman.27
4. DONASI VIA MOBILE BANKING
Donasi mobile banking Klik ke http://yatimmandiri.org/rekening-
donasi dari gadget/handphone Anda, pilih link e-banking Anda, lakukan
transfer secara online melalui Mobile Banking gadget/handphone Anda
dengan mudah cepat dan aman.28
5. DONASI VIA KARTU KREDIT

26
http: //yatimmandiri.org/donasi.
27
Ibid.
28
Ibid.

19
Jika Anda tidak ada cukup waktu untuk melakukan donasi,
manfaatkan Kartu Kredit Anda dengan cara mengirimkan SMS maupun
email, yang berformat :
Nomor Kartu Anda#Batas Masa Berlaku#Jenis Program#Jumlah Donasi
kirim ke SMS centre di nomor 0856 4844 3000 atau kirim email ke
donation@yatimmandiri.org
Selanjutnya petugas Officer kami akan mem-follow up untuk memastikan
data Anda.
6. COUNTER DONASI
Saat ini Anda juga bisa berdonasi sambil berbelanja. Silakan kunjungi
Counter Center kami yang terdekat dikota Anda.
7. DONASI VIA PAYPAL
Untuk kemudahan dalam berdonasi, bisa menggunakan fasilitas paypal.

E. REKENING DONASI
Anda dapat menunaikan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Waqaf dengan
mudah melalui transfer via ATM terdekat, ke rekening-rekening donasi Yatim
Mandiri. Semua nomer rekening an. Yayasan Yatim Mandiri.29

Nama Bank INFAQ ZAKAT WAQAF KEMANUSIAAN


BCA 010 135 8363 088 399 6647 088 399 6621
140 000311 142001031 14200103133
MANDIRI
7703 3327 50
Syariah
700 120 1454 700 124 1782 700 124 1798
Mandiri
Permata 029 014451
029 014444 15
Syariah 44
MUAMALAT 702 000 6868 701 005 4804
BNI 224 490 0000

29
http: //yatimmandiri.org/event.

20
BNI Syariah 010 835 1174 021 149 7003

009601
BRI 009601001969301
00196 8305

Untuk melakukan transfer via Internet Banking, Anda langsung KLIK nama
Bank DIATAS.

F. VISI MISI YATIM MANDIRI


Visi:30
Menjadi lembaga terpercaya dalam membangun kemandirian yatim
Misi:
a. Membangun nilai-nilai kemandirian yatim dhuafa
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan mendukung sumberdaya
untuk kemandirian yatim dhuafa
c. Meningkatkan capacity building organisasi

30
http: //yatimmandiri.org/visi.

21
BAB IV
ANALISIS DATA PENGELOLAAN ZAKAT DI YATIM MANDIRI
CABANG PONOROGO

A. Pengumpulan Dana ZIS di Yatim Mandiri Ponorogo


Yatim Mandiri, yang merupakan satu dari sekian banyak organsasi
pengelola zakat yang ada di Indonesia, pun memiliki visi, misi dan tujuan
tersendiri. Keunikan dari Yatim Mandiri adalah, sebagai lembaga pengelola
zakat ternyata donasi yang mereka kumpulkan dari para donatur didomonasi
justru dari dana infaq dan shadaqah dibandingkan dana zakat. Berkaitan
dengan pemberdayaan anak yatim, maka dalam hal ini akan dilakukan
penelitian yang lebih fokus pada pelayanan pemberdayaan anak yatim pada
lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri. Karena kualitas pelayanan akan
memberikan suatu dorongan kepada anak yatim dan mustahiq untuk menjalin
ikatan kuat dengan dengan lembaga amil zakat itu sendiri. Menurut
wawancara yang kami lakukan dengan pimpinan Yatim Mandiri Ponorogo,
dalam penghimpunan dana zakat, infaq dan shodaqoh Yatim Mandiri
Ponorogo dapat memilih layanan donasi yang ingin dilakukan bisa secara
langsung datang ke kantor, menggunakan layanan jemput donasi dan layanan
elektronik lainnya seperti via ATM ataupun E-banking.31
Cara penghimpunan seperti di atas dalam jangka panjang
memungkinkan lembaga zamil zakat untuk memahami harapan mustahiq serta
kebutuhan mereka, dengan demikian lembaga amil zakat dapat meningkatkan
kepuasan mustahiq dan anak yatim dimana dengan memaksimumkan
pengalaman mustahiq dan anak yatim yang menyenangkan dan
meminimumkan dan meniadakan pengalaman mustahiq dan anak yatim yang

31
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Zaini selaku pimpinan dari Yatim Mandiri Cabang
Ponorogo.

22
kurang menyenangkan. Seperti suatu contoh fenomena tentang pelayanan
yang pernah terjadi di Yatim Mandiri, ada penyaluran dana untuk
pemberdayaan pada program pendidikan, yang ternyata tidak sepenuhya dapat
diterima oleh yang bersangkutan (anak yatim) yang dikarenakan dana tersebut
masih dipotong untuk uang admisnistrasi, akomodasi dan sebagainya,
sehingga karena adanya fenomena tersebut dibutuhkan pelayanan menyeluruh
dari pihak Yatim Mandiri, instansi yang berkaitan dan mustahiq tentunya.
Program pengumpulan dana zakat yang ditawarkan pihak Yatim
Mandiri kepada para muzakki sangat memudahkan mereka. Misalnya adanya
program jemput zakat atau penerimaan transfer uang zakat ataupun
penerimaan langsung di kantor Yatim Mandiri Ponorogo. Tidak adanya
batasan bagi para muzakki untuk mengeluarkan zakat menjadi alasan
tingginya minat para muzakki untuk mempercayakan dana zakat infaq
maupun shodaqoh yang dikeluarkan untuk dikelola oleh pihak Yatim Mandiri
Ponorogo. Hal tersebut seesuai dengan pernyataaan salah satu muzakki dari
Yatim Mandiri yang berhasil kami wawancarai, bernama Hj. Muslimi yang
mengungkapkan bahwa layanan jemput zakat memudahkan orang-orang yang
ingin berzakat tanpa harus datang ke kantor sehingga dengan adanya program
tersebut selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa dengan layanan
penjemputan dari rumah ke rumah membuat rasa percaya beliau juga
meningkat terhadap lembaga tersebut.32

B. Pengelolaan atau Pendayagunaan Dana ZIS di Yatim Mandiri Ponorogo


Dana dari para donatur memang dikelola dan disalurkan dalam bentuk
banyak program pemberdayaan. Pemberdayaan yang dilakukan Yatim
Mandiri memiliki model tersendiri yang berbeda dengan lembaga pengelola
zakat yang lain, yaitu fokus pada anak yatim dan kaum dhuafa. Namun ada

32
Hasil wawancara dengan Hj. Muslimi yang beralamat di Jl. Semeru No.2 Banyudono Kec.
Ponorogo sebagai pengguna jasa jembut donasi.

23
hal yang sangat perlu bahwa diperhatikan bahwa Yatim Mandiri hanya akan
memberdayakan anak yatim yang hidup bersama keluarganya dan tidak hidup
di panti asuhan. Menurut bapak Ahmad Zaini, hal tersebut menghindari
anggapan bahwa ketika anak yatim dimasukkan panti asuhan, terkesan
keluarga dari anak yatim tersebut tidak bertanggung jawab. Tetapi kalau untuk
anak yatim panti sifatnya lebih pada mendidik dan pengembangan kepribadian
bukan pemberdayaan.33
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pegawai LAZ
Yatim Mandiri, Yatim Mandiri memilih fokus untuk memberdayakan dan
membangun nilai-nilai kemandirian anak yatim, Yatim Mandiri juga
menerapkan program pemberdayaan kepada para bunda dhuafa, hal itu
dilakukan karena melihat banyaknya ibu janda yang ditinggal meninggal
suaminya dan yang masih memiliki tanggungan serta tidak memiliki
pendapatan tetap untuk bertahan hidup.34 Secara Islam sebenarnya konsep
zakat, infaq dan shadaqah sudah dijelaskan dalam Al Qur’an. Zakat itu
dipeeruntukkan untuk 8 golongan, sedangkan untuk infaq dan shadaqah
memang tidak dibatasi keperuntukannya. Dalam praktiknya dalam program
pemberdayaan anak yatim lembaga amil zakat Yatim Mandiri, dana zakat
diperuntukkan untuk program pemberdayaan bunda yatim sejahtera, yang
notabene penerima dana zakat tersebut adalah bunda dhuafa. Maka dapat
dikatakan hal itu tidak sesuai kaidah syariah. Apabila hal yang dimaksudkan
adalah bunda miskin, karena pada dasarnya yang menjadi peserta program
pemberdayaan adalah bunda yang memiliki pekerjaan tetapi masih belum bisa
mencukupi kebutuhan hidupnya. Maka ini hanya terjadi penyebutan istilah
oleh informan dari pihak pegawai lembaga zakat.

33
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Zaini selaku pimpinan dari Yatim Mandiri Cabang
Ponorogo.
34
Hasil wawancara dengan mbak ajeng salah satu pegawai di Yatim Mandiri Cabang
Ponorogo.

24
Sedangkan untuk program beasiswa yatim prestasi yang diambilkan dari
dana zakat itu juga tidak dibenarkan secara syar’i. Alasannya adalah, pertama,
sudah jelas bahwa sesuai QS At Taubah ayat 60, yang secara ringkas intinya
menyebutkan bahwa zakat itu diberikan untuk kaum fakir dan miskin serta
enam golongan yang lainnya. Sedangkan sumber dana yang digunakan untuk
bantuan beasiswa yatim prestasi adalah berasal dari dana zakat, padahal yatim
bukan tergolong delapan ashnaf, dana seharusnya diberikan dari sumber infaq
dan shadaqah. Kedua, apabila beasiswa itu diberikan kepada siswa SD, SMP
dan SMA sederajat hingga Perguruan Tinggi, maka sesuai kaidah syar’i itu
tidak diperkenankan.

C. Pendistribusian Dana ZIS di Yatim Mandiri Ponorogo


Menurut wawacara bapak ahmad zaini selaku pimpinan Yatim Mandiri
cabang Ponorogo mengatakan bahwa dana dari para donatur memang dikelola
dan disalurkan dalam bentuk banyak program pemberdayaan. Pemberdayaan
yang dilakukan Yatim Mandiri memiliki model tersendiri yang berbeda
dengan lembaga pengelola zakat yang lain, yaitu fokus pada anak yatim dan
kaum dhuafa.35 Namun ada hal yang sangat perlu bahwa diperhatikan bahwa
Yatim Mandiri hanya akan memberdayakan anak yatim yang hidup bersama
keluarganya dan tidak hidup di panti asuhan. Hal ini menghindari anggapan
bahwa ketika anak yatim dimasukkan panti asuhan, terkesan keluarga dari
anak yatim tersebut tidak bertanggung jawab. Tetapi kalau untuk anak yatim
panti sifatnya lebih pada mendidik dan pengembangan kepribadian bukan
pemberdayaan. Selain itu, pendistribusian juga dimaksimalkan terlebih dahulu
di kabupaten Ponorogo.

35
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Zaini selaku pimpinan dari Yatim Mandiri Cabang
Ponorogo.

25
D. Laporan Keuangan di Yatim Mandiri Ponorogo
Mengenai laporan keuangna di Yatim Mandiri donatur dapat
mengakses di laman http: //yatimmandiri.org/laporan-keuangan atau melalui
majalah yang terbit setiap bulan untuk para donatur. Setelah donasi donatur juga
mendapatkan kwitansi donasi sebagaai bentuk pelayanan yatim mandiri agar
meningkatkan kepercayaan donatur dengan LAZ Yatim Mandiri.

1. Laporan Keuangan dan Manajemen Yatim Mandiri


Penerimaan dan penyaluran bulan Juli 2018.36
Penerimaan Jumlah uang
Dana zakat 924,578,194
Dana Infaq/shodaqoh 6,485,269,163
Dana terikat 446,811,145
Dana Wakaf 111,401,252
Total 7,968,059,754
Surplus bulan sebelumnya 787,520,430
Dana Tersedia 8,755,580,184

Penyaluran Jumlah Uang


Program pendidikan 2,207,889,223
Program kesehatan dan 1,200,489,226
gizi
Dakwah 1,075,690,778
SDM dan Operasional 1,851,588,927
Kemanusiaan 353,094,226
Ekonomi 141,409,559
Aset kelolaan 1,133,205,999

36
http: //yatimmandiri.org/laporan-keuangan

26
Aset tetap 64,525,000
Jumlah Penyaluran 8,027,892,938
Surplus Bulan ini 727,687,246

Penerimaan dan penyaluran bulan Agustus 2018.37


Penerimaan Jumlah Uang
Dana zakat 828,293,843
Dana infaq/shodaqoh 6,338,202,607
Dana terikat 3,008,364,762
Dana wakaf 140,377,904
Total penerimaan 10,315,239,116
Surplus bulan sebelumnya 727,687,246
Dana tersedia 11,042,926,362

Penyaluran Jumlah Uang


Program pendidikan 2,246,079,816
Program kesehatan dan 4,201,473,588
gizi
Dakwah 934,608,819
SDM dan operasional 1,946,842,972
Kemanusiaan 427,330,499
Ekonomi 456,500,331
Aset Kelola 277,215,944
Aset tetap 41,007,000
Jumlah penyaluran 10,531,058,969
Surplus bulan ini 511,867,393

37
http: //yatimmandiri.org/laporan-keuangan

27
E. Analisis Sinergi LAZNAS Yatim Mandiri Dengan BAZ Kabupaten
Ponorogo

Dalam UU No. 23 Tahun 2011 pasal 29 ayat (3) dijelaskan bahwa


LAZ wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala.38
Akan tetapi hal tersebut tidak berjalan di Yatim Mandiri Ponorogo dengan
BAZ Kab. Ponorogo. Hal tersebut menurut pengakuan bapak pimpinan Yatim
Mandiri Kabupaten Ponorogo dikarenakan BAZ Kabupaten Ponorogo dalam
hal pelayanan dan kegiatan tidak berjalan, selain itu BAZ Kabupaten
Ponorogo juga belum mempunyai kantor mandiri.39 Sehingga dalam
pelaporannya LAZNAZ Yatim Mandiri Ponorogo Langsung ke BAZNAS
Pusat. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa antara BAZ dan LAZ
kurang bersinergi dalam menjalankan UU Zakat karena ada beberapa
peraturan yang seharusnya dapat dilakukan kerjasama tetapi tidak dapat
dilakukan karena keterbatasan program atau kegiatan yang tidak berjalan dari
BAZ Kabupaten Ponorogo.

38
UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Zakat Pasal 29 ayat (3)
39
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Zaini selaku pimpinan dari Yatim Mandiri Cabang
Ponorogo.

28
BAB V
KESIMPULAN

29
DAFTRA PUSTAKA

Fadilah,Sri, Rini Lesatari dan Yuni Rosdiana.” Organisai Pengelolaan Zakat”.


Jurnal Kajian. Vol.18. No.1. September 2017.
Hafiddudin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema
Insani Press, 2002), 7.
Mahmudi. “Penguatan Tata Kelola dan Reposisi Kelembagaan Organisasi
Pengelola Zakat”. Jurnal eksisbisi. Vol 4. No.1. Tahun 2009.
Partanto, Pius A. dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:
Arkola. 1994.
Rais, Ismawati. “Muzakki dan Kriterianya dalam Tinjauan Fikih Zakat”. Al-
Iqtishad. Vol.1 No. 1. Januari 2009.
Warno. “Akuntabilitas Pengelolaan Zakat Infaq Dan Shadaqoh (ZIS) Dalam
Penerapan UU Pengelolaan Zakat No.23 Tahun 2011 Pada Lembaga
Pengelola Zakat”. Jurnal STIE Semarang. Vol 8. No. 2. Juni 2016.
169.

Q.S. At-Taubah Ayat 60.


Q.S At-Taubah Ayat 103.
UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Zakat
www.yatimmandiri.org

30
LAMPIRAN

Piagam Penghargaan LAZNAZ Yatim Mandiri

Laporan keuangan LAZNAZ Yatim Mandiri

31
Majalah LAZNAZ Yatim Mandiri

Kwitansi dari pihak YM Ponorogo saat kita berzakat ataupun berinfak

32
Salah satu Pengguna layanan jemput donasi Hj. Muslimi yang beralamat di Jl.
Semeru No.2 Banyudono Kec. Ponorogo

Proses wawancara dengan pimpinan Yatim Mandiri Ponorogo

33
34

Anda mungkin juga menyukai