Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


ZAKAT DAN PUASA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam


Dosen Pengampu :
Dr. Syafa’atun Nahriyah. M.Ag

DISUSUN OLEH:
1. GHINA KHAIRUNNISA (2305101161)
2. NABILA ANANDA PITRIANI (2305101033)
3. SUPARTIKA FUJA SILVIA H (2305101076)
4. STEFANI SEPHIA INDAH (2305101177)

UNIVERSITAS MAJALENGKA
PROGAM STUDI MAJANEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA BISNIS
JALAN KH ABDUL HALIM No. 103 45418
TAHUN 2023

1
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang masalah ………………………………………………………… 3
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN ZAKAT ………………………………….…………………………….. 5
2.1 Pengertian Zakat …………………………………………………………………… 5
2.2 Macam-Macam Zakat ……………………………………………………………. 6
2.3 Orang Yang Berhak Menerima Zakat Dan Orang Yang Tidak
Berhak Menerima Zakat ……………………………………………………………….. 6
2.3 Hikmah Zakat ……………………………………………………………………….. 7
BAB III PEMBAHASAN PUASA …………………………………………………………………. 11
3.1 Pengertian puasa …………………………………………………………………… 11
3.2 Macam-macam Puasa ………………………………………………………..… 11
3.3 Orang Yang Berhak Dan Tidak Berhak Puasa ………………………… 15
3.4 Hikmah Puasa ……………………………………………………………………… 15
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………………… 16
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………… 16
4.2 Saran …………………………………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………… 18

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat
merupakan suatu ibadah yang paling penting, kerap kali dalam Al-Qur’an
Allah menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang.
Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan
urusan shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai
hubungan yang rapat sekali. Dalam hal keutamaannya shalat dipandang
seutama-utama ibadah dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat
juga salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu
hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah
(seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten
berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial
kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia.Zakat menurut bahasa adalah tumbuh,
berkembang, bertambah dan berkah. Orang Arab mengatakan zakaa az-
zar’u (tanaman) itu berkembang dan bertambah. Zakat an-nafaqatu ketika
nafaqah (biaya hidup) itu diberkahi. Dengan demikian, zakat itu
membersihkan (menyucikan) diri seseorang dan hartanya, pahala
bertambah, harta tumbuh (berkembang), dan membawa berkah. Allah
berfirmat dalam Q.S Al'Quran Surat At-Taubah ayat 103

ُ ٰ ‫وت َك َس َك ٌن َّل ُه ْ ْۗم َو‬


‫اّلل َس ِم ْي ٌع َع ِل ْي ٌم‬
َ ٰ َ َّ ْۗ ْ ْ َ َ ِّ َ َ َ ْ ْ ِّ َ ُ َ ْ ُ ُ ِّ َ ُ ً َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ُ
‫خذ ِمن امو ِال ِهم صدقة تطهرهم وتزكي ِهم ِبها وصل علي ِهم اِ ن صل‬
Artinya : “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”

3
Adapun pembahasan yang berikutnya adalah tentang Puasa. Puasa
(disebut juga saum) yaitu salah satu amalan furu'uddin dalam agama Islam
yang memiliki arti menahan nafsu dari aktivitas seperti minum dan makan
selama 12 jam lebih, mulai dari kemunculan matahari fajar hingga matahari
mega merah terbenam. Puasa dalam kitab Al-Quran juga As-Sunnah
memiliki arti menahan diri, menjauhi, dan meninggalkan. Memiliki arti lain
mencegah diri serta menjauhkan diri dari hal-hal yang mencakup keinginan
untuk makan dan minum, serta keinginan syahwat atau birahi dengan niat
mendapatkan pahala dan ridho Allah SWT (Al-Qaradawi, 2014, h.6).
Sedangkan pengertian puasa dalam istilah syar’i memiliki arti mencegah
dan menjaga diri dari minum, makan, berhubungan intim, dan hal lain yang
secara sadar bisa membatalkan puasa mulai dari kemunculan fajar di waktu
subuh hingga terbenam matahari di waktu maghrib dengan niat berserah
diri kepada Allah SWT dan tujuan mematuhi perintah puasa dari Allah SWT
(An-nuur, 2019, h.21).

1.2 Rumusan Masalah


Pada rumusan masalah tentang zakat dan puasa adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian zakat ?
2. Apa Pengertian puasa ?

4
BAB II
PEMBAHASAN ZAKAT

2.1 Pengertian Zakat


Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib
ditunaikan dengan ketaatan mutlak. Menunaikan zakat hukumnya wajib
bagi tiap- tiap muslim yang mempunyai harta benda menurut ketentuan
yang ditetapkan oleh syari'at Islam. Zakat merupakan ibadah yang penting,
banyak ayat-ayat Al-Qur'an menerangkan zakat beriringan dengan shalat.
Ada sekitar 82 (delapan puluh dua) ayat yang menyebut zakat beriringan
dengan urusan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa shalat dan zakat
mempunyai hubungan dan keterkaitan yang erat. Shalat sebagai ibadah
spesial seorang hamba dengan Allah SWT, tidak bisa terlepas dari satu
kewajiban zakat yang merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi
masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, umat Islam yang baik adalah
mereka yang senantiasa memposisikan secara beriringan antara ibadah
individu dan ibadah sosial.
Zakat merupakan sistem dan instrumen yang sangat khas dari
sistem ekonomi Islam yang memiliki fungsi utama mendistribusikan
kekayaan dari golongan masyarakat yang kaya yang memiliki harta dalam
ukuran yang sudah ditentukan, kepada golongan masyarakat penerima
yang sudah ditentukan yakni 8 (delapan) golongan sesuai firman Allah
dalam surat At-Taubah ayat 60.
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 60).

5
2.2 Macam-macam Zakat
Macam-macam Zakat. Zakat terbagi atas dua tipe yakni :
a. Zakat Fitrah
Adalah Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul
Fitri pada bulan Ramadhan. Besar Zakat ini setara dengan 2.5 kilogram
makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
b. Zakat Maal (Harta)
Adalah mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil
laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing tipe
memiliki perhitungannya sendiri- sendiri.

2.3 Orang Yang Berhak Menerima Zakat dan Orang Yang Tidak Berhak
Menerima Zakat
Orang yang berhak menerima zakat diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Fakir, yaitu orang yang memiliki kebutuhan, tetapi tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Biasanya, mereka tidak memiliki
pekerjaan tetap.
2. Miskin, yaitu orang yang memiliki pekerjaan, tetapi penghasilan
tersebut tidak dapat mencukupi seluruh keperluan pokok hidupnya.
3. Amilin, yaitu orang yang ditunjuk oleh pemerintah muslim setempat
sebagai petugas pengumpul dan penyalur zakat dari para muzaki
(pembayar zakat). Dalam hal ini, termasuk pula para pencatat, penjaga
keamanan, dan petugas penyalur kepada para mustahik Amil boleh
mendapatkan bagian dari uang zakat yang terkumpul Jumlahnya
adalah maksimal seperdelapan dari jumlah keseluruhan, sekalipun
mereka termasuk orang-orang yang berkecukupan. Akan tetapi,
apabila seperdelapan tersebut tidak mencukupi, wajib atas
pemerintah mencukupinya dari kas negara.
4. Muallaf yaitu golongan yang diusahakan untuk dirangkul,
ditarik,dikukuhkan hati mereka dalam Islam. Alasan diberikannya

6
zakat untuk mereka adalah disebabkan belum mantapnya keimanan
mereka, juga untuk menolak bencana yang mungkin mereka lakukan
terhadap kaum muslimin dan mengambil keuntungan yang mungkin
dimanfaatkan untuk kepentingan mereka. Oleh karena itu, para
fukaha membagi mereka kepada dua golongan, muslim dan kafit.
Tujuan diberikan zakat kepada orang kafir adalah agar mereka
beriman, tidak berbuat bencana kepada kaum muslim.
5. Budak belian, walaupun pada zaman sekarang tidak ada perbudakan,
namun esensi perbudakan tetap ada. Seorang majikan memperbudak
pembantunya, orang kaya memperbudak orang-orang lemah. Orang-
orang yang diperbudak tersebut berhak menerima zakat, agar mereka
terbebas dari perbudakan yang tidak berperikemanusiaan.
6. Garimin, yaitu mereka yang berutang dan sukar untuk membayarnya
Orang-orang yang termasuk dalam golongan ini di antaranya, orang
yang memikul utang untuk mendamaikan sengketa atau menjamin
orang lain sehingga harus membayar utang tersebut dengan
menghabis kan hartanya. Bisa juga orang yang terpaksa berutang
untuk keperluan hidup atau membebaskan diri dari maksiat.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
at-Tirmidzi yang menyatakannya sebagai hadis hasan, dari Anas a.
bahwa Nabi saw bersabda, Tidak halal meminta itu, kecuali bagi tiga
orang orang miskin yang demikian papa, orang yang memikul utang
yang berat atau yang akan membayar tebusan darah.
7. Fisabilillah, yaitu orang yang berusaha melaksanakan sesuatu yang
nyampaikan kepada keridaan Allah, baik berupa ilmu maupun amal.
Menurut jumhur ulama, yang dimaksud fisabillah adalah berperang.
Bagian sabilillah diberikan kepada tentara sukarelawan yang tidak
mendapatkan gaji dari pemerintah.

2.4. Hikmah Zakat


Hikmah zakat bagi penerima dan yang mengeluarkan adalah :

7
1. Hikmah zakat bagi orang yang mengeluarkan zakat:
a) Dapatkan menyucikan jiwa dari sifat kikir.
b) Mendidik untuk suka berinfaq dan suka memberi
c) Mewujudkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh
Allah Swt.
d) Mengobati hati dari sifat cinta harta atau dunia yang berlebihan.
e) Mengembangkan kekayaan batin dan menghidupkan nurani.
f) Mendekatkan diri kepada Allah Swt karena dapat mentaati
perintah Allah Swt.
g) Mensucikan dan menyuburkan harta.

2. Hikmah yang dapat dipetik bagi penerima zakat


a) Membebaskan kesulitan hidup fakir miskin.
b) Mengangkat fakir miskin dari kehinaan.
c) Membantu orang yang banyak mempunyai hutang.
d) Membantu orang yang berjuang di jalan Allah Swt.
e) Memudahkan Ibnu sabil dalam perjalanannya.

3. Hikmah zakat keduanya


Zakat sebagai suatu kewajiban dan kebutuhan bagi seorang
muslim yang beriman. Menghilangkan rasa kikir bagi pemilik harta
serta membersihkan sikap dengki dan iri hati bagi orang-orang yang
kurang. Keberhasilan zakat dalam mengurangi perbedaan kelas dan
berhasilnya dalam mewujudkan pendekatan dari kelas-kelas dalam
masyarakat, otomatis akan menciptakan suasana aman dan tentram
yang melindungi seluruh masa. Dengan demikian akan menyebabkan
tersebarnya keamanan masyarakat dan berkurangnya tindakan
kriminalitas.

4. Hikmah kekhususan dari Allah

8
Dari segi kepentingan harta benda yang dizakati, akan
memberikan suatu jaminan untuk membentengi harta kekayaan
tersebut dari kebinasaan dan memberikan keberkatan serta kesucian
dari kotoran dan subhat. Hal ini dirasa adanya balasan kebaikan dari
Allah, dengan mengabulkan do'a dari para penerima zakat yang telah
memberikan bantuan.

5. Hikmah zakat dari eksistensi harta


Menjaga dan memelihara harta dari para pendosa, pencuri,
sehingga kehidupan di lingkungan masyarakat menjadi tentram tanpa
ada rasa ketakutan dan kekhawatiran menjaga harta mereka.

6. Hikmah zakat bagi umat Islam secara keseluruhan adalah sebagai


berikut :
a) Terjalinnya ukhuwah Islamiyah, yang kaya memperhatikan yang
miskin dan orang miskin tidak iri hati terhadap orang kaya serta
Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada
dengan mereka yang miskin, Masing-masing mensyukuri nikmat
yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.
b) Dapat memperkuat bangunan umat Islam, karena setiap orang
saling menolong dengan kelebihannya masing-masing.
c) Terjadinya hubungan yang harmonis dan sinergi antar anggota
masyarakat.
d) Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid
dan da'i yang berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan
kalimat Allah SWT.
e) Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk.
f) Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
g) Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.
h) Untuk pengembangan potensi ummat.
i) Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam.

9
j) Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang
berguna bagi ummat.
k) Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa
dari sifat-sifat kikir dan bakhil.
l) Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya
sendiri sifat mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari
masyarakat Islam.
m) Seorang muslim harus mempunyai sifat-sifat baik dalam hidup
perseorangan
n) yaitu murah hati,penderma, dan penyayang.
o) Zakat bersifat sosialistis karena meringankan beban fakir miskin
dan
p) meratakan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia.

10
BAB III
PUASA
3.1 Pengertian Puasa
puasa adalah "menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual,
dan segala yang membatalkan, mulai dari terbit fajar hingga terbenam
matahari, dengan niat karena Allah". Jadi, intisari puasa itu adalah
menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat membatalkan puasa,
dengan niat karena Allah SWT. Pengertian puasa ini semakna dengan apa
yang ditulis di dalam kitab Tafsir Al-Manar bahwa puasa adalah menahan
diri dari makan, minum, dan berhubungan badan suami istri, mulai dari
terbit fajar hingga maghrib karena mengharap rida Allah, sebagai persiapan
diri menuju ketakwaan kepada-Nya dengan jalan memerhatikan dan
mengendalikan kehendak pribadinya.
Ibadah dalam ajaran Islam memiliki dua bantuk, yaitu ada yang
berupa perbuatan atau aktivitas (seperti mengerjakan salat, membayar
zakat, dan melaksanakan ibadah haji), dan ada pula yang berupa tidak
melakukan perbuatan atau tanpa aktivitas (puasa termasuk jenis ibadah
yang terakhir ini). Tidak berbuat di sini maksudnya bukan suatu hal yang
negatif.

3.2 Macam-macam Puasa


Macam-macam puasa disini banyak yang menggolongkan, istilahnya
pun beda-beda, ada yang menggolong menjadi 5 golongan:
1. Puasa Fardlu
2. Puasa Qadha
3. Puasa Nazar
4. Puasa Kafarat
5. Puasa Tathawwu" (sunnah)

A. Puasa Wajib (Fardlu)

11
Puasa wajib disini bisa juga disebut dengan puasa fardlu, yang
terdiri dari Puasa Ramadhan, puasa qadla (mengganti puasa
Ramadhan yang batal pada hari-hari yang lain), puasa kifarat (puasa
yang diwajibkan karena melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
agama).Dan puasa untuk melaksanakan nazar (puasa yang dijanjikan
oleh seseorang atas dirinya), semuanya hukumnya wajib. Namun
biasanya yang dikategorikan puasa fardlu di sini adalah Puasa
Ramadhan.

B. Puasa Kafarat
Ialah Puasa yang wajib ditunaikan karena berbuka dengan
sengaja dalam bulan Ramadhan (dalam hal ini khilaf), bukan karena
sesuatu *udzur yang dibenarkan syara', karena bersetubuh dengan
sengaja dalam bulan ramadhan pada siang hari, karena membunuh
dengan tidak sengaja. karena mengerjakan sesuatu yang diharamkan
dalam Haji, serta tidak sanggup menyembelih binatang Hadyu, karena
merusak sumpah dan berdziar terhadap istri (menyerupakan Bentuk
Tubuh Istri Disamakan Dengan Muhrimnya).Puasa kafarat ini
mempunyai beberapa bentuk. Diantaranya puasa kafarat karena salah
membunuh, puasa kafarat karena sumpah dan nazar. Bentuk-bentuk
ini mempunyai hukum-hukum tertentu.Puasa kafarat, ialah puasa
yang wajib dikerjakannya untuk menutupi sesuatu keteledoran yang
telah kita (remaja) lakukan:
1. Karena merusak puasa dengan bersetubuh, yaitu dengan puasa
dua bulan berturur-turul.
2. Karena membunuh orang dengan tidak sengaja, yaitu puasa dua
bulan berturut-turut, jika tidak sanggup harus memerdekaan
seorang budak.
3. Karena seseorang (remaja) mengerjakan sesuatu yang haram
dikerjakan dalam ihram, serta tidak boleh menyembelih binatang
Hadyu.

12
C. Puasa yang Diharamkan
lalah puasa yang dilakukan diwaktu hari raya Idul Fitri maupun Idul
Adha, pada hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 zulhijjah ), istri melakukan
puasa sunnah tidak mendapatkan izin dari suami Untuk masalah puasa
hari raya semua ulama' sepakat mengharamkan, kecuali Imam Hanafi,
alasannya berpuasa pada dua hari raya tersebut adalah makruh yang
diharamkan itu adalah hampir mendekati kepada haram, sementara
untuk masalah puasa di hari Tasyriq, para ulama' berbeda pendapat,
Imam Syafi puasa hari Tasyriq hukumnya tidak dihalalkan, baik pada
waktu. melaksanakan ibadah haji atau bukan, Imam Hambali, tidak
diharamkan berpuasa pada hari tasryiq, selain melaksanakan haji,
tetapi tidak diharamkan kalau pada waktu melaksamnakan haji, Imam
Hanafi berpuasa pada hari Tasyriq adalah makruh hanya diharamkan
pada hari 11 dan 12 Zulhijjah pada waktu selain haji, tapi tidak
diharamkan kalau dalam melaksanakan ibadah haji, sementara puasa
sunnahnya istri ulama sepakat bahwa istri tidak boleh berpuasa
sunnah tanpa mendapatkan izin suaminya, kalau puasanya
mengganggu hak-hak suaminya selain menurut Imam Hanafi, beliau
mengatakan puasa istri tanpa izin suaminya adalah makruh saja bukan
haram.

D. Puasa Makruh
Ada beberapa pendapat tentang puasa ini, para ulama' sepakat
tentang hari-hari makruh dalam melakukan puasa, yakni:
1. Mengkhususkan bulan Rajab untuk berpuasa
Berpuasa satu bulan penuh pada bulan Rajab merupakan amalan
yang dimakruhkan. Akan tetapi, jika wanita muslimah yang
hendak berpuasa pada bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
secara berselang, Karena, ini merupakan bulan yang diagungkan
oleh orang-orang Jahiliyah.

13
2. Puasa pada hari jum'at saja
3. Puasa pada hari sabtu saja
4. Pada hari yang diragukan (Hari ketiga puluh dari bulan Sya'ban
5. Berpuasa khusus pada tahun baru dari hari besar orang kafir
6. Puasa wishal (Puasa selama dua atau tiga hari tanpa berbuka)
7. Puasa Dahr (Puasa yang dilakukan selama satu tahun penuh)
8. Puasanya seorang istri tanpa seizin suami
9. Puasa dua hari terakhir dari bulan Sya'ban

E. Puasa yang disunnahkan


Puasa yang dilaksanakan diluar bulan Ramadhan sebagai
tambahan yang dianjurkan. Serta dapat melengkapi yang fardly
apabila tidak ada kekurangan atau cacat padanya. Puasa sunnah dapat
diistilahkan dengan puasa tathawu antara lain: puasa enam hari di
bulan syawal, puasa tanggal 9 Dzulhijjah, puasa Assyura dan Tasyu'a
yaitu hari yang kesepuluh dan kesembilan di bulan Muharram, puasa
tiga hari di tiap-tiap bulan (tanggal 13, 14, 15, bulan qamariah), puasa
senin kamis, puasa di bulan-bulan haram (Dzulqo'dah, Dzulhijjah,
Muharram, dan Rajab), puasa di bulan Sya'ban dan puasa Daud, yaitu
puasa sehari puasa sehari tidak puasa, puasa setiap hari senin dan hari
kamis, serta puasa lain

F. Puasa Sya' (ragu-ragu)


Puasa hari sya itu biasanya dikerjakan ketika apakah sudah
masuk bulan Ramadhan atau belum, kemudian ada titik terang bahwa
hari tersebut masuk bulan ramadhan, oleh para ulama' ada khilafiyah
untuk masalah mengqhadha' atau apakah mendapat pahala, menurut
Imam Hanafi ia mendapatkan pahala dan tidak wajib mengqhada".
Tapi untuk Imam Syafi'i

14
3.3 Orang Yang Berhak Dan Tidak Berhak Puasa
Orang yang tidak berhak puasa adalah :
1. Anak-anak yang belum baligh
2. Hilang akal sehat
3. Orang sakit
4. Orang tua lanjut usia yang lemah
5. Orang yang bepergian
6. Perempuan hamil
7. Ibu menyusui
8. Perempuan haid
9. Ibu nifas
Orang yang berhak puasa adalah :
1. Orang islam
2. Orang yang sudah baligh
3. Orang yang berakal

3.4 Hikmah Puasa


Adapun hikmah berpuasa dalam Islam, adalah untuk mempersiapkan
kita memperoleh takwa bukan untuk sesuatu kepentingan Tuhan.
Mekanisme puasa tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan jasmani,
tetapi juga terhadap rohani pelakunya, lebih dari itu, kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani akan berpengaruh terhadap kesehatan sosial.Puasa yang
mencapai tingkat ihsan dan itqan adalah puasa yangmemadukan aktivitas
fisik dan aktivitas psikis. Puasa lahir dan puasa batin. Disamping
mengendalikan diri dari makan, minum, seks, dansemacamnya juga
mengupayakan menahan diri dari maksiat. Anggotatubuh yang berpuasa
tidak hanya mulut dan kemaluan (Farj), namun mata,telinga, tangan, kaki,
dan hati juga diupayakan turut berpuasa.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah), dan terpuji. Zakat
menurut istilah agama islam artinya sejumlah / kadar harta tertentu yang diberikan
kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat
adalah salah satu rukun Islam yang lima, yaitu wajib atas tiap-tiap orang yang cukup
syarat-syaratnya.
Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah
merupakan zakat yang dikeluarkan umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan
sebagian bulan Syawal untuk mensucikan jiwa. Sedangkan zakat maal adalah zakat
harta yang dimiliki seseorang karena sudah mencapai nisabnya.
Yang dibayarkan zakat fitrah yaitu berupa makanan pokok sebesar 3,1 liter atau 2,5
kg atau bisa juga dibayarkan dengan uang senilai makanan pokok yang harus
dibayarkan. Sedangkan yang dibayarkan zakat maal berupa binatang ternak, emas
dan perak, biji-bijian dan buah-buahan, rikaz, harta perniagaan, hasil pertanian, dan
hasil tambang.
Orang-orang yang berhak menerima zakat yaitu orang fakir, orang miskin,
amil, muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil.
Hilal adalah fase awal dari kemunculan bulan. Oleh karena itu hilal berupa garis
tipis yang dapat dilihat dengan teropong atau alat bantu lainnya. Jika hilal tidak
nampak, bulan sya’ban digenapkan menjadi 30 hari.
Niat maksudnya menyengaja berpuasa, tempat niat dalam hati. Dan tidak
cukup hanya diucapkan dengan lidah, bahkan tidak dipersyaratkan
melafazhkannya. Wajib mengkhodo’ pada hari lain sesuai dengan jumlah hari yang
ditinggalkan: Orang sakit yang masih bisa sembuh, Orang yang sedang dalam
perjalanan, wanita yang sedang hamil dan menyusui, jika mengkhawatirkan
membahayakan diri sendiri dan anaknya, wajib mengkhodo’.
Wajib membayar fidyah yaitu memberi makan (makanan pokok) fakir miskin
pada tiap hari yang ditinggalkan sebesar 1 mud yaitu Orang sakit yang tidak ada
harapan untuk sembuh, Orang tua yang tidak mampu berpuasa.
Macam-macam puasa Sunah: Puasa hari Arafah, puasa hari Asyura dan Tasu’a,
puasa senin-kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa enam hari pada bulan
Syawal.

16
4.2 Saran

Demikian makalah ini dibuat, besar harapan dapat memberi manfaat


melalui keilmuan tentang zakat dan puasa, penulis memahami banyak
kekurangan dan kealpaan dalam Menyusun makalah ini, Saran yang sifatnya
membangun sangat penulis butuhkan guna menjadi yang terbaik dalam
penulisan kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA.

Hasbiyah, 2008. Fikih. Bandung.

Indria Novita, 2012. Makalah zakat. Jakarta

Kurnia, 2017. Makalah pelaksanaan dan hikmah zakat. STIA Bandung.

Muhammad Najmuddin Judhi,2008. 125 Masalah Puasa.PT 3 Serangkai Pustaka Mandiri.

https://human-initiative.org

https://www.scribd.com

18

Anda mungkin juga menyukai