Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Zakat”
Dosen Pengampuh : Aliyas, S. Pd. I., M. Pd. I

Disusun Oleh:

Kelompok VII

Aulia Diana Zulfa 21012014035

Dian Fitriani 21012014036

Ima Ode 21012014037

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “Zakat” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari bapak Aliyas, S. Pd. I., M. Pd. I selaku dosen pengampuh mata kuliah Aswaja
2 (akhlak). Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan penullis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aliyas, S. Pd. I., M. Pd. I
selaku dosen pada mata kuliah Aswaja 2 (akhlak) yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi Aswaja.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan agar bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Makassar, 24 Maret 2023

Kelompok VII

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3
2.1 Pengertian Zakat ............................................................................3
2.2 Dasar Hukum Zakat .......................................................................3
2.3 Macam - Macam Zakat ..................................................................4
2.4 Ketentuan Zakat .............................................................................7
2.5 Hikmah dan Fungsi Zakat ..............................................................8
BAB III PENUTUP ........................................................................................10
3.1 Kesimpulan ....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang dilami oleh hampir setiap
negara. Berbagai program pengentasan kemiskinan sudah sangat banyak
diupayakan, namun kemiskinan selalu saja tumbuh berbarengan dengan
tumbuhnya perekonomian. Sebuah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi ternyata tidak secara otomatis membawa kenaikan kesejahteraan
(kekayaan) pada semua lapisan masyarakat. Namun, pertumbuhan ekonomi
suatu negara tetap saja meninggalkan sebuah lapisan masyarakat dengan
tingkat kemiskinan yang semakin parah. Kemiskinan merupakan masalah
bersama, oleh karenanya, penanggulangan masalah kemiskinan juga
merupakan tanggung jawab bersama.
Kepedulian sosial merupakan salah unsur pokok tegaknya kehidupan
sosial. Salah satu cara menanggulangi kemiskinan adalah dengan kepedulian
golongan mampu untuk memberdayakan golongan yang tidak mampu dengan
mengeluarkan sebagian harta kekayaan mereka, baik berupa pembelanjaan
(spending) maupun berupa dana sosial dalam wujud shadaqoh. Shodaqoh
merupakan pengeluaran (spending) untuk orang lain. Dalam ajaran syariat
Islam, Shodaqah merupakan kewajiban bagi setiap orang yang mempuyai
kelebihan harta dari pengeluaran wajar untuk diri dan keluarganya. Karena
Shodaqah ini sifatnya wajib, maka pemberian shodaqah oleh golongan mampu
ini pelaksanaannya bisa dipaksakan oleh pemangku kepentingan yang
diberikan kewenangan. Shodaqah minimal yang pemungutannya bisa
dipaksakan inilah yang kita kenal dengan istilah zakat.
Zakat merupakan salah satu instrumen penting dalam tegak dan kokohnya
kehidupan suatu bangsa. Itulah mengapa dalam syariat islam, zakat merupakan
satu dari lima rukun Islam. Menunaikan zakat merupakan salah satu alat bagi
setiap kita untuk menunaikan peran kita sebagai manusia untuk menciptakan
kebaikan (peradaban) di muka bumi ini.

1
Dalam makalah ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang Sifat-sifat
Allah subhanahu wata’ala. Mengenal Allah subhanahu wata’ala melalui
sifat-sifatnya sangat penting karena dengan mengenal sifat-sifat Allah berarti
memehami kesempurnaannya sebagai tuhan yang disembah, ia memiliki
martabat yang amat agung yang sangat berbeda dengan tuhan-tuhan yang
tidak pantas untuk dipertuhankan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa itu zakat ?
2) Apa dasar hukum zakat ?
3) Sebutkan dan jelaskan macam-macam zakat ?
4) Bagaiamana ketentuan zakat ?
5) Apa saja hikmah dan fungsi zakat ?
1.3 Tujuan
1) Mendeskripsikan pengertian zakat
2) Menjelaskan dasar hukum zakat
3) Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam zakat
4) Menjelsakan ketentuan dalam berzakat
5) Mengetahui hikmah dan fungsi dalam berzakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Zakat


Secara harfiah zakat berarti “tumbuh”, “berkembang”, “menyucikan”, atau
“membersihkan”. Sedangkan secara terminologi syari’ah, zakat merujuk pada
aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan
tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan.
Dalam pandangan Islam, memberikan hartanya kepada orang lain yang
membutuhkan bisa mensucikan jiwa mereka dan juga sebagai pengingat
bahwa harta itu bukanlah milik mereka, namun milik Allah SWT yang
dititipkan kepada mereka. Umat Islam percaya bahwa semakin banyak
memberi maka Allah SWT akan memberikan nya berkali-kali lipat di akhirat.
Definisi zakat juga tertuang dalam Undang-undang No 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat. Disebutkan pada Pasal 1, zakat adalah harta yang
wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariah Islam.
2.2 Dasar Hukum Zakat
Dasar hukum zakat adalah wajib (fardu) atas setiap muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Dasar hukumnya antara lain :
2.2.1 Surat Al-Baqarah ayat 110.
‫َو َاِقْيُم وا الَّص ٰل وَة َو ٰا ُتوا الَّز ٰك وَةۗ َو َم ا ُتَق ِّد ُم ْو ا َاِلْنُفِس ُك ْم ِّم ْن َخْي ٍر َتِج ُد ْو ُه ِع ْن َد ِهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُل ْو َن‬
‫َبِص ْيٌر‬
Artinya: “Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan
yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di
sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yan g kamu kerjakan.”
2.2.2 Surat At-Taubah ayat 103.
‫ْذ ِم ْن َاْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّه ُر ُهْم َو ُت َز ِّك ْيِهْم ِبَه ا َو َص ِّل َع َلْيِهْۗم ِاَّن َص ٰل وَتَك َس َكٌن َّلُهْۗم َو ُهّٰللا َس ِم ْيٌع َع ِلْيٌم‬
Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan
menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu
(menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui.”

3
2.3 Macam-Macam Zakat
2.3.1 Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim
laki- laki, perempuan, besar atau kecil, merdeka atau budak pada awal
bulan Ramadan sampai menjelang salat Idul Fitri. Besarnya zakat fitrah
adalah sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter bahan makanan pokok untuk
setiap orang.
Berdasarkan publikasi Baznas, para ulama, diantaranya Syaikh
Yusuf Qardawi telah membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam
bentuk uang yang setara dengan satu sha’ gandum, kurma atau beras.
Nominal zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang,
menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.
A. Syarat Wajib Zakat Fitrah
 Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar
zakat fitrah.
 Masih hidup ketika matahari terbenam di akhir bulan
Ramadan. Apabila di akhir bulan Ramadan sebelum matahari
terbenam seseorang sudah meninggal, maka ia tidak wajib
menunaikan zakat fitrah.
 Memiliki kelebihan makan untuk dirinya dan keluarganya pada
malam hari raya dan siangnya.
B. Waktu Zakat Fitrah
Terdapat beberapa waktu zakat fitrah di mana umat Islam dapat
memberikanya, yaitu:
 Awal atau pertengahan bulan Ramadan.
 Akhir bulan Ramadan hingga waktu subuh.
 Setelah salat subuh pada akhir Ramadan atau sebelum salat
Idul fitri.

4
C. Manfaat Zakat Fitrah
Hasbiyallah dalam buku Fiqih menjelaskan manfaat zakat
fitrah sebagai berikut :
 Membahagiakan orang yang kurang mampu (mustahik) saat
Idulfitri.
 Menghilangkan sifat egois.
 Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang
diberikan.
 Menolak musibah.
 Mempererat silaturahmi antara orang yang mampu dan tidak
mampu.
2.3.2 Zakat Mal
Zakat harta atau zakat mal adalah harta yang dikeluarkan oleh
muzaki (orang yang berzakat) melalui amil zakat resmi untuk
diserahkan kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat).
Zakat mal meliputi:
 Emas, perak, dan logam mulia lainnya.
 Uang dan surat berharga lainnya.
 Perniagaan.
 Pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
 Peternakan dan perikanan.
 Pertambangan. Perindustrian.
 Pendapatan dan jasa.
 Rikaz.
A. Syarat wajib zakat mal bagi adalah Beragama Islam.
 Aqil. Artinya seorang muslim dapat menggunakan akalnya dan
sehat secara fisik dan mental.

5
 Baligh. Seorang muslim telah memasuki usia wajib untuk
zakat.
 Memiliki harta yang mencapai nisab (perhitungan minimal
syarat wajib zakat).
Adapun syarat harta yang dikenakan zakat mal sebagai berikut:
 Milik penuh.
 Halal.
 Cukup nisab.
 Haul.
B. Manfaat Zakat Mal
 Mendekatkan rasa cinta dan kasih sayang antara orang kaya
dan orang miskin.
 Sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT. atas
nikmat yang telah diterima.
 Menumbuhkan sifat dermawan dan membersihkan diri dari
sifat kikir.
 Membantu yang kekurangan.
 Memperkuat persatuan dan persaudaraan.
 Menjaga dari segala kejahatan yang akan timbul pada
masyarakat.
2.3.3 Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang di keluarkan dari hasil apa yang di
peroleh dari pekerjaan dan profesinya. Misalnya pekerjaan yang
menghasilkan uang baik itu pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa
tergantung dengan orang lain, berkat kecekatan tangan ataupun otak
(professional), Maupun pekerjaan yang dikerjakan seseorang buat pihak
lain baik pemerintah, perusahaan, maupun perorangan dengan
memperoleh upah yang diberikan, dengan tangan, otak, ataupun
keduanya. Penghasilan dari pekerjaan seperti itu berupa gaji, upah,
ataupun honorarium. Yang demikian itu apabila sudah mencapai

6
nisabnya dan haulnya pendapatan yang ia hasilkan harus di keluarkan
zakatnya. (Qardawi, 2007: 459).
Secara umum zakat profesi menurut putusan Tarjih
Muhammadiyah adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha yang
halal yang dapat mendatangkan hasil atau uang, relatif banyak dengan
cara yang halal dan mudah, baik melalui keahlian tertentu maupun
tidak. Sedangkan dalam pemahaman Zamzami Ahmad, zakat profesi
adalah zakat penghasilan yang didapat dan diterima dengan jalan yang
halal dalam bentuk upah, honor ataupun gaji. (Inoed,, 2005 : 50).
Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan
yang penghasilannya telah memenuhi nishab, yaitu jika penghasilan
yang mereka terima selama setahun lebih dari senilai 90 gram emas dan
zakatnya dikeluarkan setelah berlalu satu tahun sebesar 2,5% setelah
dikurangi kebutuhan pokok. Demikianlah penghasilan itu jika diukur
dengan syarat nisab emas. Akan tetapi bila diukur dengan hasil
tanaman, maka syarat wajib zakatnya tidak setahun lamanya tetapi pada
waktu panen, atau menerima pendapatan itu dan zakatnya pun tidak
2,5% tetapi 5 sampai 10%.
2.4 Ketentuan Zakat
2.4.1 Ketentuan Zakat Fitrah
Zakat fitrah ini dikeluarkan setiap setahun sekali di Bulan Ramadhan.
Besarannya sesuai ketentuan zakat fitrah, yakni 2,5 kilogram hingga 3,5
liter makanan pokok yang digunakan sehari-hari dan ditunaikan oleh
setiap jiwa. Selain menggunakan makanan pokok, para ulama telah
membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara
dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras dan harga beras yang
dikonsumsi. Misalnya setiap hari kita makan dengan beras yang dibeli
seharga Rp13 ribu per kilogram, maka zakat fitrah yang harus
dikeluarkan seharga bahan makanan yang sama.
2.4.2 Ketentuan Zakat Mal

7
Seorang muslim wajib mengeluarkan zakat atas hartanya tersebut
dengan ketentuan zakat sebesar 2,5 persen dari jumlah total yang
dimiliki. Harta yang dimiliki itu, memiliki syarat ketentuan seperti:
1. Dimiliki penuh
2. Bertambah atau berkembang
3. Lebih dari kebutuhan pokok
4. Bebas dari hutang
5. Cukup nisab
6. Sudah berlalu satu tahun
Maka jika harta kita sudah memenuhi ketentuan zakat alias sudah
mencapai satu nisab atau 85 gram emas, kita wajib mengeluarkan zakat
maal. Contohnya:
A memiliki emas yang tersimpan seharga Rp100 juta selama satu
tahun. Jika saat ini harga emas per gram adalah Rp622 ribu, maka nisab
zakat (85 gram emas)adalah Rp52.870 .000. Dengan begitu, A sudah
wajib menunaikan zakat maal dengan jumlah yang dibayarkan seperti
hitungan di bawah ini:
2,5 persen x Rp100 juta = Rp2.500.000
2.4.3 Ketentuan Zakat Profesi
Zakat penghasilan atau yang dikenal juga sebagai zakat zakat
profesi adalah bagian dari zakat maal yang wajib dikeluarkan atas harta
yang berasal dari pendapatan / penghasilan rutin dari pekerjaan yang
tidak melanggar syariah (Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 267,
Peraturan Menteri Agama No 52/2014 dan pendapat Shaikh Yusuf
Qardawi). Standar nishab yang digunakan adalah sebesar Rp5.240.000,-
per bulan.
Adapun cara menghitung zakat penghasilan sebagai berikut:
Zakat yang dikeluarkan = Jumlah pendapatan bruto x 2.5%
Misalnya, Penghasilan diterima setiap bulan sebesar Rp6.000.000,
maka sudah wajib zakat. Jadi zakat yang dibayarkan adalah
Rp6.000.000 x 2.5% = Rp150.000,-

8
2.5 Hikmah dan Fungsi Zakat
2.5.1 Hikmah Zakat
Hikmah zakat ada 2 (dua) macam yaitu hikmah bagi si pemberi
dan hikmah bagi si penerima. Adapun hikmah zakat bagi si pemberi
antar lain:
 Mensucikan jiwa dari sifat kikir. Sifat kikir merupakan tabiat
manusia yang tercela, sifat ini timbul karena rasa keinginan untuk
memiliki sesuatu sehingga manusia cenderung mementingkan diri
sendiri terhadap hal-hal yang baik dan bermanfaat dari pada orang
lain.
 Merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah. Karena
sesungguhnya Allah SWT senantiasa memberikan nikmat kepada
hambanya baik yang berhubungan dengan diri maupun hartanya.
 Mengembangkan kekayaan batin. Dengan mengeluarkan zakat
berarti telah berusaha menghilangkan kelemahan jiwanya,
egoisme serta menghilangkan bujukan setan dan hawa nafsu.
Hikmah bagi si penerima sebagai berikut:
 Membebaskan si penerima dari kebutuhan. Allah SWT telah
mewajibkan zakat dan menjadikannya tiang agama dalam Islam,
dimana zakat diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada
orang-orang fakir, dengan adanya zakat tersebut mereka dapat
memenuhi kebutuhan materinya.
 Menghilangkan sifat benci dan dengki. Dengan adanya kewajiban
zakat orang akan merasa bahwa muslim yang satu bersaudara
dengan muslim yang lain, sehingga tidak ada rasa dendam, dengki
dan benci.
2.5.2 Fungsi Zakat

9
 Membersihkan diri dari sifat bakhil.
 Menghilangkan sifat kikir para pemilik harta.
 Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial, terutama bagi
pemilik harta.
 Menentramkan perasaan mustahiq, karena ada kepedulian
terhadap mereka.
 Melatih atau mendidik berinfak dan memberi.
 Menumbuhkan kekayaan hati dan mensucikan diri dari dosa.
 Mensucikan harta para muzakki

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim
apabila telah mencapai nishab, dengan ukuran tertentu, dan diberikan kepada
yang berhak menerimanya, dengan tujuan untuk membersihkan harta dan diri
kita dan dengan itu pula mengharapkan berkah dari Sang Kuasa. Dasar
hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim baik itu laki-laki maupun
perempuan. Dalam islam zakat dibagi beberapa macam diantaranya zakat
fitrah, zakat mal dan zakat profesi. Zakat fitrah dikeluarkan setiap tahun
sekali dibulan ramadhan berupa makanan pokok ataupun uang yang setara
dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras dan harga beras yang dikonsumsi.
Zakat mal dikeluarkan jika harta kita sudah memenuhi ketentuan zakat alias
sudah mencapai satu nisab atau 85 gram emas, kita wajib mengeluarkan zakat
maal. Sedangkan zakat profesi dikeluarkan atas harta yang berasal dari
pendapatan / penghasilan rutin dari pekerjaan yang tidak melanggar syariah,
Standar nishab yang digunakan adalah sebesar Rp5.240.000,- per bulan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Baznas. 2019. Artikel Ketentuan dan pembagian zakat sesuai syariat islam.
https://www.baznasjabar.org/news/ketentuan-dan-pembagian-zakat-
sesuai-syariat-islam.

Inoed, Amiruddin, dkk. 2005. Anatomi fiqh Zakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nurul, Iftitah. Artikel Pengertian Zakat Beserta Hukum, Tujuan, Penerima, dan
Macamnya.https://katadata.co.id/safrezi/berita/6201fa852c6cb/peng
ertian-zakat-beserta-hukum-tujuan-penerima-dan-macamnya.

Syafiq, Ahmad. Jurnal zakat ibadah sosial untuk meningkatkan ketaqwaan dan
kesejahteraan sosial. ZISWAF, Vol. 2, No. 2, Desember 2015.

Yusuf Qardlawi. 19976. Fiqhuz-Zakat, Terj. Didin Hafidhuddin, et.al., Bogor:


Pustaka Litera Antar Nusa, 1996.

12

Anda mungkin juga menyukai