Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Zakat Fitrah dan Zakat
Mal”. Makalah ini disusun agar dapat membantu para pembaca memahami bagaimana perbedaan
antara zakat fitrah dan zakat mal.
Saya sadar, bahwa dalam makalah ini masih ada kekurangan dan kelemahan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan yang semestinya
pada makalah ini. Saya juga berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi saya
dan juga pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat merupakan suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah
menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang. . Hukum berzakat adalah wajib
bagi setiap muslim dan muslimat yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Selain itu, zakat
mempunyai peran yang sangat penting bagi umat islam, sebab zakat dapat membersihkan dan
mensucikan hati umat manusia, sehingga terhindar dari sifat tercela, seperti kikir, rakus, dan gemar
memupuk harta.
Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang
telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah, sekaligus merupakan amal
sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
umat manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Zakat berasal dari bentuk kata “zaka” yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan
berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah,
membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5).
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah
mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan
kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).
Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103). Menurut istilah dalam
kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu dari harta
tertentu, menurut sifat-sifat tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Orang yang
menunaikan zakat disebut Muzaki. Sedangkan orang yang menerima zakat disebut Mustahik.
Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014, Zakat adalah harta yang
wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Menurut Al-Quran dalam surat At-taubah ayat 60, ada delapan kategori yang memenuhi syarat
untuk mendapatkan manfaat dari zakat.
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang
yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
2
orang yang bebas dari perbudakan melalui akad
orang yang memiliki hutang yang sangat besar
orang yang berperang di jalan Allah SWT
orang yang dalam perjalanan atau pengelana yang terlantar.
Zakat fitrah adalah zakat yang harus dibayarkan bagi seorang muslim yang sudah mampu
untuk menunaikannya. Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan satu kali dalam
setahun. Waktu membayar zakat fitrah dilakukan pada bulan ramadhan, biasanya dibayarkan
menjelang hari raya Idul Fitri. Yang membedakan zakat fitrah dengan zakat yang lainnya adalah,
zakat fitrah diharuskan untuk ditunaikan sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan. Zakat fitrah
memiliki arti yaitu mensucikan harta. Hal ini karena di setiap harta manusia adalah milik dari
sebagian orang lain, terutama orang yang membutuhkan.
Besar zakat yang harus dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah sebesar satu sha, atau 2.5 kg
beras, kurma, sagu, gandum. Besarnya zakat juga bisa disesuaikan dengan konsumsi per orang
dalam sehari. Ketentuan ini berdasarkan pada hadits shahih di atas.
Meskipun umat Islam diwajibkan untuk mengeluarkan zakat, namun tidak semua umat Islam
wajib menunaikan kewajiban ini. Orang yang bertanggung jawab atas nafkah orang lain, harus
membayarkan zakat orang yang berada di bawah tanggung jawabnya. Contoh, seorang ayah wajib
membayarkan zakat fitrah untuk anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya.
Zakat fitrah juga bisa dibayar dengan bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum, kurma
atau beras. Nominal uang tersebut disesuaikan dengan harga bahan sembako yang dikonsumsi atau
berlaku di daerah tersebut.
Milik sepenuhnya. Harta tersebut merupakan harta yang sepenuhnya berada dalam
kekuasan seseorang tersebut. Harta milik sepenuhnya tentunya juga harus memiliki manfaat
3
secara penuh. Harta tersebut didapatkan dengan cara halal atau menurut syariat islam
seperti, warisan, usaha, pemberian orang lain dengan cara yang hala. Jika harta tersebut
diperoleh dengan cara yang haram, maka harta tersebut tidak bisa dizakatkan.
Berkembang. harta yang dimiliki bisa berkembang atau bertambah
Cukup Nisab. Harta yang dimiliki mencapai jumlah tertentu yang sesuai dengan ketentuan
zakat mal. Harta yang tidak mencukupi nisab tidak wajib untuk dizakatkan.
Lebih dari Kebutuhan Pokok. Seseorang tentunya memiliki jumlah minimal untuk
kebutuhan pokok sehari-hari termasuk juga untuk anggota keluarganya. Apabila kebutuhan
pokok tersebut tidak terpenuhi maka harta yang dimiliki tidak wajib untuk dizakatkan.
Kebutuhan pokok seperti, makanan sehari-hari, pakaian, rumah dan sebagainya.
Terbebas dari hutang. Jika seseorang memiliki hutang yang besar, dan hartanya tidak
mencukupi nisab, maka harta tersebut tidak perlu untuk dizakatkan.
Berumur Satu Tahun. Harta yang dimiliki oleh seseorang, jika sudah dimiliki selama satu
tahun, maka wajib untuk dizakatkan. Harta yang berlaku adalah hewan ternak, harta
simpanan dan perniagaan. Hasil pertanian seperti sayur dan buah-buahan tidak termasuk.
Dilansir dari https://ddriau.org/, besar zakat binatang ternak adalah sebagai berikut :
4
Zakat hewan ternak sapi atau kerbau:
a. 30 – 39 ekor sapi /kerbau, zakatnya 1 (satu) ekor sapi jantan/betina usia 1 tahun
b. 40 – 59 ekor sapi/kerbau, zakatnya 2 (dua) ekor anak anak sapi betina usia 2 tahun
c. 60 – 69 ekor sapi/kerbau, zakatnya 2 ekor anak sapi jantan
d. 70 – 79 ekor sapi/kerbau, zakatnya 2 (dua) ekor anak sapi betina usia 2 tahun ditambah 1 (satu)
ekor anak sapi jantan 1 tahun. dan seterusnya.
d. Harta Perniagaan
Harta perniagaan adalah semua yang digunakan dalam jual-beli dalam berbagai
jenisnya.Contohnya alat-alat, makanan, perhiasan, pakaian. Perniagaan yang dilakukan bisa melalui
perorangan sampai perusahaan besar.
e. Rikaz
Rizkaz adalah harta yang sudah terpendam lama sejak zaman dahulu, contohnya seperti
harta karun. Harta rikaz yang ditemukan tentunya tidak boleh berpemilik, supaya bisa dizakatkan.
Besar zakat Rikaz adalah 20%.
5
f. Hasil Profesi
Bagi seorang karyawan yang menghasilkan duit melalui bekerja juga wajib membayar zakat
jika memenuhi nisab zakat. Nisab zakat seorang pegawai swasta adalah 522 kilogram beras, besar
zakatnya adalah 2,5 persen.
Jadi misalkan harga beras setiap kilogramnya adalah Rp 8.000 maka besar 522 kilogram
adalah Rp 4.176.000. Maka wajib membayar zakat sebesar 2,5% x Rp 4.176.000 = Rp 104.400.
Namun sebisanya, berapapun gaji kita saat bekerja hendaknya tetap kita sisihkan sebesar 2,5%
untuk orang lain yang membutuhkan.
g. Tabungan
Nisab zakat tabungan adalah sebesar 85 gr emas. Jika memiliki tabungan dalam satu tahun
senilai 85 gr emas maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 %.
1). Membuktikan penghambaan diri kepada Allâh Azza wa Jalla dengan menjalankan perintah-
Nya. Banyak dalil yang memerintahkan agar kaum Muslimin melaksanakan kewajiban agung
ini, sebagaimana Allâh Azza wa Jalla firmankan dalam banyak ayat, di antaranya: "Dan
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” [QS al-
Baqarah (2): 43]
2). Mensyukuri nikmat Allâh dengan menunaikan zakat harta yang telah Allâh limpahkan
sebagai karunia kepada manusia. Allâh Azza wa Jalla berfirman yang artinya: "Dan (ingatlah
juga), tatkala Rabbmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [QS Ibrâhim (14): 7] Membayar zakat adalah
pengakuan terhadap kemurahan Allâh, mensyukuri-Nya dan menggunakan nikmat tersebut
dalam keridhaan dan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla .
3). Menyucikan orang yang menunaikan zakat dari dosa-dosa. Allâh Azza wa Jalla berfirman
yang artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan doakanlah mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allâh Maha mendengar lagi Maha
6
mengetahui." [QS at-Taubah (9):103]. Tujuan-tujuan dan hikmah-hikmah itu terangkum
dalam dua kata yang muhkam yaitu, “Dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka.”
4). Membersihkan orang dari sifat bakhil. Cinta dunia dan harta adalah salah satu sumber dosa
dan kesalahan. Bila seseorang terselamatkan darinya dan terlindungi dari sifat bakhil maka
dia akan sukses, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla yang artinya: “Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” [QS al-Hasyr
(59): 9]
5). Membersihkan harta yang dizakati. Karena harta yang masih ada keterkaitan dengan hak
orang lain berarti masih kotor dan keruh. Jika hak-hak orang itu sudah ditunaikan berarti
harta itu telah dibersihkan, karena zakat adalah kotoran harta manusia.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hukum berzakat adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimat yang telah mencukupi
syarat - syaratnya. Dana dari zakat juga bisa digunakan untuk tujuan yang benar. Zakat bisa
digunakan untuk kesejahteraan sosial dan proyek pembangunan seperti pendidikan, kesehatan atau
teknologi. Dana zakat dilarang untuk disalurkan dalam bentuk investasi. Zakat hadir dalam Islam
bukan hanya untuk mengatur sistem ekonomi, individu, msyarakat, dan negara. Namun juga
menjadi penyambung kasih sayang antara si kaya dan si miskin. Selain itu, zakat mempunyai peran
yang sangat penting bagi umat islam, sebab zakat dapat membersihkan dan mensucikan hati umat
manusia.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bola.com/ragam/read/4258969/perbedaan-zakat-mal-dan-zakat-fitrah-beserta-syarat-
dan-ketentuannya 16 Januari 2022. 16. 16
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/ketahui-macam-macam-zakat-ketentuannya-yang-ada-
di-indonesia/ 16 Januari 2022 16.16