AKUNTANSI SYARIAH
FIQIH ZAKAT
DISUSUN OLEH :
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam tidak lupa saya sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh
dengan kedamaian dan kebenaran.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Manajemen Risiko dengan judul “fiqih zakat”. Dalam
penyusunan makalah ini kami menyadari tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan karena terbatasnya kemampuan, karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, sehingga dapat memperbaiki atau
menjadikan makalah ini lebih baik untuk selanjutnya dan untuk masa yang akan
datang.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1. Latar Belakang............................................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................................2
3. Tujuan masalah ..........................................................................2
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN ZAKAT
Dari segi bahasa, zakat memiliki kata dasar “zaka” yang berarti
berkah, tumbuh, suci, bersih dan baik . Sedangkan zakat secara
terminologi berarti aktivitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan
allah SWT dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk diserahkan
kepada orang orang yang berhak.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka zakat tidak lah sama dengan
donasi atau sumbangan yang bersifat sukarela. Zakat merupakan suatu
kewajiban muslim yang harus ditunaikan dan bukan merupakan hak ,
sehingga kita tidak dapat memiliki untuk membayar atau tidak. Zakat
memiliki aturan yang jelas, mengenai harta apa yang harus dizakatkan.
1. Hubungan antara zakat, infak, dan shadaqah
Zakat infak dan sedekah (ZIS) merupakan suatu ibadah yang
sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Selain berfungsi
sebagai pembersih harta zakat juga dapat meminimalisir ketimpangan
sosial yang terjadi di masyarakat sehingga bisa menimbulkan rasa
empati antar sesama muslim. Hal ini sesuai degan (QS 2:195)
“............ dan tetaplah kamu berinfakuntuk agama allah dan jangan lah
kamu menjerumuskan diri dengan tangan mu sendiri kelembah
kecelakaan (karena menghentikan infak itu)”
2. Jenis infaq
1.1 Infak Wajib: terdiri atas zakat dan nazar, yang bentuk dan jumlah
pemberiannya telah ditentukan. Nazar adalah sumpah atau janji
untuk melakukan sesuatu dimasa yang akan datang. Menurut
Qardhawi, nadzar itu adalah sesuatu yang makruh. Namun
demikian, apabila telah diucapkan, maka harus dilakukan
sepanjang hal itu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Seseorang yang bernazar: “jika saya lulus ujian, maka saya akan
memberikan Rp.500.000 kepada fakir miskin.” Wajib
melaksanakan nazarnya seperti yang telah dia ucapkan. Jika hal
tersebut tidak dilakukan, maka dia akan terkena denda/kafarat.
1.2 Infak Sunah: infak yang dilakukan seorang muslim untuk mencari
rida Allah, bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk.
Misalnya: memberi makanan bagi orang terkena bencana.
1. Bersifat wajib dan mengikat atas harta yang ditentukan, dan ada
sanksi jika mengabaikannya.
2. Zakat dan pajak harus disetorkan pada lembaga resmi agar tercapai
optimalisasi penggalangan dana maupun penyalurannya.
3. Zakat dan pajak memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membantu
penyelesaian masalah ekonomi dan pengetasan kemiskinan.
4. Tidak ada janji memperoleh imbalan materi tertentu di dunia.
5. Zakat dan pajak dikelola oleh Negara pada pemerintah islam.
B SUMBER HUKUM
1) Al- quran
Kata zakat disebut 30 kali dalam alquran (27 kali dalam satu ayat
bersama shalat, 1 kali tidak dlam satu ayat tapi masih dalam satu
konteks dengan shalat, 8 kata zakat terdapat dalam surat yang
diturunkan di mekkah dan 22 zakatyang diturunkan dimadinah).
2) As-sunah
Abu hurairah berkata, rasulullah bersabda “ siapa yang dikaruniai oleh
allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari
kiamat nanti ia akan didatangi oleh seekor ular jantan gundul yang
sangat berbisa dan sangat menakutkan dengan dua bintik diatas kedua
matanya”(HR. Bukhari )
“golongan yang tidak mengeluarkan zakat (didunia) akan ditimpa
kelaparan dan kemarau panjang”(HR.tabrani)
“Beliau hanya mewajibkan zakat itu satu kali dalam setahun dan
satu tahun buat tanaman dan buah-buahan adalah waktu
matangnya. Ini sangatlah adil, sebab bila diwajibkan sekali,
sebulan atau seminggu akan menyakiti pemilik kekayaan, tetapi
bila diwajibkan sekali seumur hidup akan menyakiti orang-orang
miskin. Oleh karena itu, yang paling adil adalah mewajibkan
sekali dalam setahun”.
Bebas dari Utang
Dalam menghitung cukup nisab, harta yang akan
dikeluarkan zakatnya harus bersih dari utang, karena ia dituntut
atau memiliki kewajiban untuk melunasi utangnya itu
C JENIS ZAKAT
Ada dua jenis zakat, sebagai berikut.
1) Zakat jiwa/zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap
muslim setelah matahari terbenam dibulan ramadhan. Lebih utama
dibayarkan sebelum shalat idul fitri, karena jika dibayarkan setelah
shalat ied, maka sifatnya sedekah biasa bukan zakat fitrah.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalat ied, maka itu
zakat fitrah diterima. Dan barang siapa yang mengeluarkannya
setelah shalat ied, maka itu termasuk salah satu sedekah dari sedekah-
sedekah biasa.” (HR. Ibnu Abbas)
Seorang muslim wajib membayar zakat fitrah untuk dirinya dan
orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya seperti istri,anak,dan
pembantunya yang muslim. Akan tetapi boleh untuk seorang istri atau
anak atau pembantu membayar zakat sendiri.
2) Zakat Harta adalah zakat yang boleh dibayarkan pada waktu yang
tidak tes tertentu, mencakup hasil perniagaan, pertanian,
partambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak
serta hasil kerja (profesi) yang masing-masing memiliki perbitungan
sendiri sendiri.
Pada masa Rasulullah kelompok harta yang ditelapkan menjadi sbjek
zacat terbatas pada (1) emas dan perak di zaman rasul uang terbuat dari
emas atan perak; (2) tumbuh-tumbuhan tertentu seperti gandum, jelai,
kurma dan anggur, (3) hewan teritak tertentu seperti donba atau birl-
biri, sapi dan unta: (4) harta perdagangan (tijarah):(5) harta kekayaan
yang ditemukan dalam perut bumi (rikaz). Sementara Allah
merumuskan apa yang wajib dizakati dengan rumusan yang sangat
umum yaitu “kekayaan”, seperti firman-Nya, “Pungutlah olehmu zakat
dari mereka...” “Dalam kekayaan mereka terdapat hak peminta-minta
dan orang yang melarat.” Hal Ini dapat disebabkan karena pada zaman
rasul harta jenis itulah yang dianggap sebagai kekayaan.
“tidak ada seorang pun yang mempunyai emas dan perak yang tidak
dia tidak berikat zakatnya, melainkan pada hari kiamat dijadikan
hartanya itu beberapa keping api neraka. Setelah dipanaskan,
digosoklah lambungnya, dahiya, belakangnya, dengan kepingan itu:
setiap-setiap dingin, dipanaskan kembali pada suatu hari yang
lamanya 50 ribu tahun, sehingga allah menyelesaikan urusan hamba-
Nya”
Berdasarkan hadis riwayat abu dawid, nisat zakat emas, perak dan
uang adalah misqal atau 20 dinar, sedangkan nisab perak adalah 200
dirham. Banyak perbedaan pendapat tentang 20 misqal tersebut setara
dengan berapa gram, ada ulama yang menyatakan 96 gram,93,91,85
bahkan ada yang 70 gram emas.
Jumur ulama menyepakati pengenaan zakat untuk perhiasan (emas
dan perak) yang disimpan dan tidak digunakan , seperti: untuk koleksi
dan hiasan rumah , untuk perhiasan yang dipakai laiki-laki atau untuk
peralatan makan dan minum. Jumbur ulama juga menyepakati bahwa
tidak ada yang wajib zakat untuk perhiasan di luas emas dan perak
yang dipakai perempuan seperti: intan, mutiara, dan permata, karena
dianggap tidak berkembang.
Zakat pertanian (zakat zira’ah)
“ hai orang-orang yang beriman, nafkakanlah sebagian yang baik-
baik dari perolehan kalian dan sebagian hasil-hasil yang kami
keluarkan dari bumi untuk kalian. Janganlah kalian bermaksud
menafkakan yang buruk-buruk darinya padahal kalian sendiri tidak
mau menerimanya, kecuali dengan mata terpicing.
Dari abu said al khudri radhiyallahu’anhu ia berkata: “Rasulullah
SAW bersabda, tidak ada zakat pada hasil panen yang kurang dari
lima wasaq, tidak ada zakat pada hasil panen yang kurang dari lima
dzaud dan tidak ada zakat pada hasil panen yang kurang dari lima
awsuq. (He bukhari dan muslim)
Menurut dewan fatwa Saudi Arabia, zakat pertanian ini karenakan
atas semua hasil tanaman dan buah-buahan yang ditanam dengan
tujuan untuk mengembangkan dan menginvestasikan tanah. Tidak
diwajibkan atas tanaman liar yang tumbuh dengan sendirinya , seperti
rumput, poho, kayu bakar, bamboo dan lain-lain kecuali jika
diperdagangkan maupun suatu yang dihasilkan dari pohon seperti:
getah karet. Untuk kedua hal ini akan mengikuti zakat perdagangan.
Zakat investasi
Investasi adalah semua kekayaan yang ditanamkan pada berbagai
bentuk aset jangka panjang baik untuk tujuan mendapatkan
pendapatan atau ditujukan untuk diperdagangkan.
E PENERIMA ZAKAT
Ada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat, yaitu sebagai
berikut.
1. Fakir
Fakir adalah mereka yang tidak mempunyai harta atau pengahasilan
layak dalam memenuhi keperluanya: sandang, pangan, tempat tinggal,
dan segala kebutuhan pokok lainya, baik untuk diri sendiri maupun
bagi mereka yang menjadi tanggungannya, misalnya : orang yang
memerlukan sepuluh dirham perhari, tapi yang ada hanya memiliki
empat, tiga, atau dua dirham.
2. Miskin
Miskin adalah mereka yang mempunyai harta atau penghasilan layak
dalam memenuhi keperluanya dan orang yang menjadi tanggungannya,
tapi tidak sepenuhnya tercukupi, seperti: yang di perlukan sepuluh
dirham tetapi yang ada hanya memiliki tujuh atau delapan dirham.
Menurut para ahki fikih, fakir miskin terbagi menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut.
a.) Orang miskin yang sanggup bekerja dan mencari nafkah, juga
dapat mencukupi dirinya sendiri seperti tukang, pedaganhg dan
petani. Akan tetapi, mereka kekurangan alat pertukangan atau
modal untuk berdagang, atau kekurangan tanah, alat pertanian dan
pengairan. Maka mereka wajib diberi sesuatu yang memungkinnya
dapat mencari nafkah yang hasilnya mencukupi sepanjang hidup,
sehingga mereka tidak membutuhkan zakat lagi untuk membeli
hal-hal yang di perlukan dalam melamgsungkanya, baik sendiri-
sendiri maupun bersama.
b.) Orang miskin yang tidak mampu mencari nafkah, seperti orang
cacat, orang tua, janda tua, anak-anak dan sebagainya. Kepada
mereka boleh diberikan zakat secukuonya. Misalnya diberi
tunjangan tetap yang dapat dipergunakanya setiap tahun, bahkan
baik juga diberikan bulanan apabila dikhawatirkan orang itu
berlaku boros atau mengeluarkan uang diluar kebutuhan penting.
Cara inilah yang kita ikuti pada saaat ini. Jika sistem tunjangan
diberikan kepada para pegawai dengan cara bulanan, demikian juga
pemberian bantuan-bantuan rutin.
3. Pihak yang mengurus zakat (amilin)
Para amil zakat memepunyao berbagai macam tugas dan pekerjaan.
Semua berhubungan dengan pengaturan administrasi dan keuangan
zakat. Yaitu mendata orang-orang yang wajib zakat dan macam zakat
yang di wajibkan padanya. Juga besar harta yang wajib dizakati,
kemudian mengetahui para mustahik (penerima zakat), berapa jumlah
mereka, berapa kebutuhan mereka serta besar biaya yang dapat
mencukupi dan hal-hal lain yang perlu di tangani misalnya
pengadministrasian dan pelaporan sumber dan penggunaan dan zakat.
Syarat-syarat amil zakat antara lain:
a.) Muslim
b.) Mukalaf
c.) Jujur
d.) Memahami hukum-hukum zakat
e.) Memiliki kemampuan melaksankan tugas
f.) Orang yang merdeka bukan budak.
4. Golongan mualaf
Mualaf adalah mereka yang di harapkan kecenderungan hatinya atau
keyakinan dapat bertambah pada islam atau mengahalangi niat jahat
mereka atas kaum muslimin atau harapan akan ada manfaatnya mereka
dalam membela dan menolong kaum muslimin dari musuh.
(Qardhawi,1996) .
5. Orang yang belum merdeka (Riqab)
Budak yang tidak memiliki harta dan ingin memerdekakan dirinya,
berhak mendapatkan zakat sebagai uang tebusan.
Cara membebaskan budak bisa dilakukan dengan dua hal berikut ini.
a. Menolong hamba mukatab, yaitu budak yang telah ada perjanjian
dan kesepakatan dengan tuanya, bahwa dia sanggup mengahasilkan
harta dengan nilai dan ukuran tertentu, maka bebaslah dia.
b. Seseorang dengan harta zakatnya atau seseorang bersama-sama
dengan temanya membeli seorang budak kemudian
membebaskanya.
1. Zakat menyucikan jiwa dan sifat kikir, zakat yang dikeluarkan semata
karena mengikuti perintah Allah dan mencari ridaNya, akan
menyucikannya dari segala kotoran dosa secara umum dan terutama
kotornya sifat kikir. “Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (QS
17:100).
2. zakat mendidik berinfak dan memberi, sehingga memiliki jiwa
dermawan, mulia, dan pemberi, bukannya jiwa yang hina dan tidak
mau memberi.
3. Berakhlak dengan Allah, kesempurnaan kekuatan berpikir tergantung
pada mengagungkan perintah Allah, dan kesempurnaan kekuatan
beramal tergantung kepada kasih sayangnya kepada makhluk Allah.
1. Zakat dan tanggung jawab sosial, zakat adalah salah satu bagian dari
tatanan jaminan sosial dalam islam. dengan ruang lingkup yang dalam
dan luas, mencakup segi kehidupan material dan spiritual, seperti
jaminan akhlak, pendidikan, jaminan politik, jaminan pertahanan,
jaminan pidana, jaminan ekonomi, jaminan kemanusiaan, jaminan
kebudayaan, dan yang terakhir adalah “jaminan sosial”.
2. Zakat dan ekonomi, zakat dari sisi ekonomi adalah merangsang di
pemilik harta kepada amal perbuatan untuk mengganti apa yang telah
diambil dari meraka.
3. Zakat dan tegaknya jiwa umat, zakat memiliki sasaran dan dampak
dalam menegakkan akhlak yang mulia yang diikuti oleh umat islam
serta dalam memelihara roh dan nilai yang ditegakkan oleh umat.
Jurnal
Dr. Kas xx
Cr.penerimaan zakat xx
Jika atas jasa tersebut amil mendapatkan ujrah atau fee maka diakui
sebagai penambah dana amil. Jurnal saat mencatat penerimaan fee:
Dr.kas xx
1. Penerimaan infak atau sedekah diakaui pada saat kas atau asset non kas
diterima dan diakui sebagai penambahan dana infak atau sedekah
terikat atau tidak terikat sesuai tujuan pemberiannya.
Jika diterima dalam bnetuk kas, diakui sebesar jumlah yang diterima
tetapi jika dalam bentuk non kas sebesar nilai wajar.
Untuk penerimaan asset non kas dapat dikelompokan menjadi asset
lancar atau asset tidak lancar. Asset lancar adalah asset yang harus
segera disalurkan, dan dapat berupa bahan habis pakai seperti bahan
makanan atau barang yang memiliki manfaat jangka panjang
misalnnya mobil untuk ambulan. Aset nonkas lancar di nilai sebesar
nilai perolehan.
Jurnal :
Walaikumsalam
Assalamualaikum Wr Wb
Nama : Mega unha sapitri
Nim. : B1C118192
Kel. :3
Terimakasih