Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FIQIH IBADAH

ZAKAT

Dosen Pengampu: Dr. Masruri, M.Pd.I

KELOMPOK 5
RINI ARIANTI 2311011507
NOLA RIFANI 2311011502
PUTRI LESTARI 2311011505
RYTA ELISHA NURAINI 2311011511

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF
SINTANG
2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Yang Maha Esa dan Mahakuasa,
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Zakat” dalam mata kuliah Fiqih Ibadah.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi isi maupun dari segi pembahasannya. Oleh karena itu,
kami sangat menerima kritik dan saran. Kami sangat mengharapkan untuk
perbaikan dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Sekian
dari kami, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembacanya.

Sintang, 1 Januari 2024

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2


A. Pengertian Zakat ..................................................................................................2
B. Macam-macam Zakat ..........................................................................................2
C. Hukum Zakat .......................................................................................................3
D. Syarat-syarat Zakat ..............................................................................................4
E. Hikmah Dan Tujuan Zakat ..................................................................................4

BAB III KESIMPULAN ........................................................................................6


A. Kesimpulan .........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah pandangan hidup yang seimbang dan terpadu didesain


untuk mengantarkan kebahagiaan manusia melalui peningkatan kebutuhan-
kebutuhan moral, materi manusia, akulturasi hubungan sosial ekonomi, dan
persaudaraan antar masyarakat. Hal ini dapat tercerminkan dalam praktek
beribadah misalnya dalam ibadah zakat karena di dalamnya mencakup dua
unsur tersebut yaitu sosial dan ekonomi.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat


merupakan suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Swt. sebagai suatu
bentuk penyempurnaan kita sebagai orang islam, kewajiban membayar zakat
terdapat pada Al-Quran dan hadist yang merupakan sumber hukum islam. Ada
dua macam jenis zakat, pertama zakat yang berhubungan dengan diri kita
sendiri, kedua zakat yang berhubungan dengan harta yang kita miliki.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pemaparan latar belakang sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari zakat?
2. Apa sajakah macam-macam zakat?
3. Apa hukum dari melaksanakan zakat?
4. Apa sajakah syarat-syarat zakat?
5. Apakah hikmah dan tujuan zakat?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat
Menurut bahasa, zakat berasal dari kata dasar (masdar) zakka,
yuzakki, zakkah yang bermakna berkah, berkembang, dan suci. Sesuatu itu
disebut zakat apabila sesuatu tersebut tumbuh dan berkembang. Makna-
makna tersebut digunakan di dalam Al-Quran dan hadis ketika
menyebutkan lafadz zakat karena makna yang terkandung dalam ibadah
zakat ini adalah berkah, berkembang, dan suci.
Sedangkan menurut istilah, zakat adalah bagian dari harta wajib
zakat yang di keluarkan untuk para mustahik. Atau pengertian personalnya
adalah mengeluarkan sebagian harta dalam waktu tertentu dengan nilai
2,5%, 5%, 10%, atau 20%.
B. Macam-macam Zakat
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat jiwa. Istilah tersebut diambil dari
kata fitrah yang merupakan asal dari kejadian. Zakat fitrah adalah
zakat yang wajib ditunaikan oleh semua muslim, baik anak-anak
maupun dewasa, baik orang merdeka maupun hamba sahaya, serta
baik laki-laki maupun perempuan sebesar 1 sha atau 2,176 kg
beras (dibulatkan menjadi 2,5 kg) atau 3,5 liter beras sebelum hari
raya Idul Fitri.
2. Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal)
yang dimiliki oleh sesorang atau lembaga dengan syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Menurut mayoritas
ahli fiqih, yang dimaksud dengan mal adalah : “ setiap harta
bernilai, halal, dan setiap orang cenderung untuk memilikinya”.
Dari definisi tersebut, terdapat tiga kriteria harta. Pertama,

2
mempunyai nilai ekonomi, yaitu nilai tukar bukan sesuatu yang
gratis untuk mendapatkannya dan boleh didapatkan dengan
imbalan, kecuali kalau sesuatu itu di tabarru’kan. Kedua, setiap
orang cenderung menyukainya dan memerlukannya. Ketiga,
dibenarkan pemanfaatannya secara syar’i. Ketiga hal inilah yang
membedakan harta di dalam Islam dan harta di luar Islam. Dengan
demikian, objek zakat maal ada yang berupa uang, barang, dan
hak, seperti hak cipta, hak atas kekayaan intelektual, dan hak
paten yang ketika dijual menjadi uang.

C. Hukum Zakat
Zakat hukumnya wajib dan dikategorikan sebagai hal-hal yang harus
diketahui. Jika seorang muslim mengingkarinya, bukan karena
ketidaktahuan atau baru masuk Islam (mualaf), maka ia telah kufur.
Beberapa dalil yang menjelaskan kewajiban zakat ialah sebagai berikut:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-


orang yang ruku”(QS Al-Baqarah [2]: 43).

“ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”(QS At-Taubah [9]:103).

Adapun hadis nabi yang menjelaskan tentang zakat sebagai berikut:

"Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Al-Kltattab semoga Allah
meridhai kedua nya dia berkata, saya mendengar Rasulullah Saw.
bersabda, Islam dibangun diatas lima perkara; bersaksi tiada Illah yang
berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Nabi Muhammad Saw.

3
utusan Allah Swt., menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan
haji dan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR Tirmidzi dan Muslim)

"Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji


mereka dengan kekeringan dan kelaparan." (HR Thabrani)

D. Syarat-syarat Zakat
a. Syarat wajib zakat
1. Merdeka
2. Islam
3. Baligh- berakal
4. Kodisi harta itu dapat berkembang
5. Kondisi harta sampai nishab
6. Kepemilikan yang sempurna terhadap harta
7. Berlalu selama satu tahun, genapnya satu tahun adalah syarat
untuk zakat tanaman dan buah buahan.
8. Tidak ada utang
9. Lebih dari kebutuhan pokok

b. Syarat Sahnya Zakat


a. Niat, para fuqoha bersepakat bahwasannya niat adalah salah satu
syarat membayar zakat, demi membedakan dari kafarat dan sadaqah
sadaqah yang lain
b. Memberi kepemilikan. disyariatkan pemberian hak kepemilikan
demi keabsahan pelaksanaan zakat. Yakni dengan memberikan zakat
kepada orang orang yang berhak.

E. Hikmah dan Tujuan Zakat


Ada beberapa hikmah dan tujuan zakat, yaitu sebagai berikut.
1. Sebagaimana namanya, zakat membersihkan setiap hati wajib zakat
dari sifat kikir dan menggantinya dengan sifat dermawan. Sifat kikir

4
adalah sifat yang berbahaya dan dapat menjadi penyebab
persengketaan, ketidak harmonisan keluarga, tindakan kriminal,
sebagaimana yang ditegaskan di dalam Al-Qur'an surat Al-Hasyr
(59): 9 “ Orang-orang (ansar) yang telah menempati kota (Madinah)
dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai
orang yang berhijrah ke tempat mereka. Mereka tidak mendapatkan
keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada
Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya
sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang
dijaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang yang beruntung”.
2. Zakat juga menumbuhkan karakter kepribadian yang Islami dalam diri
setiap donatur (muzaki) karena telah peduli untuk berzakat dan
membantu fakir miskin, sebagaimana dalam surat At-Taubah (9): 103
“ Ambillah zakat dari harta mereka (guna) mennyucikan dan
membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya
doamu adalah ketentraman bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
3. Harta wajib zakat yang sudah ditunaikan zakatnya menjadi berkah,
yakni berkembang dan berlipat ganda manfaatnya, sebagaimana
makna nama dalam ekonomi yang disebutkan dalam surat Saba (34):
9 “Tidakkah mereka memperhatikan langit dan bumi yang ada di
hadapan dan di belakang mereka? Jika menghendakinya, niscaya
kami membenamkan mereka di bumi atau menjatuhkan kepingan-
kepingan (benda-benda angkasa) dari langit di atas mereka.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran dan kekuasaan Allah) bagi setiap hamba yang kembali
(kepada-Nya)”.
4. Zakat juga menumbuhkan semangat investasi. Karena jika harta
tersimpan tanpa dikelola, harta tersebut akan habis menjadi objek
wajib zakat. Oleh karena itu, harta tersebut harus dikelola sebagai
modal usaha agar berkembang dan menghasilkan keuntungan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Zakat merupakan suatu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh setiap


muslim yang hartanya sudah sampai satu nisap dalam satu tahun. Zakat
adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap
muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu
rukun Islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang
berhak menerimanya (asnaf).

6
DARTAR PUSTAKA

Dr. Oni Sahroni, M.A., H. Mohammad Suharsono, LC., M.E.Sy, Dr Agus


Setiawan, M.A., Adi Setiawan, LC.,M.E.I. 2017. Fikih Zakat
Kontemporer. Depok: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai