D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nayla Azzahra Ramadhani Sindapati
Kelas : VIII.2
Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.Kami
menyadari bahwa penulisan ataupun pembahasan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan saran
yang membangun sehingga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan
bentuk dari kata zaka yang berarti “suci”, “baik”,
“berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”. Menurut
syara’ zakat merupakan nama bagi sejumlah harta
tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan
kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan
tertentu pula.
B.Pengertian Zakat
Pengertian zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah
tampak berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta
yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci,
bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang,
sebagaimana dipaparkan dalam QS. At-taubah: 103 dan
arRum: 39.
C.Macam-Macam Zakat
Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Zakat Maal Zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang
dimiliki oleh individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara hukum (syara).
2. Zakat fitrah atau zakat jiwa Yaitu setiap jiwa atau orang yang
beragama Islam harus memberikan harta yang berupa makanan pokok
kepada orang yang berhak menerimanya, dan dikeluarkan pada bulan
Ramadhan sampai dengan sebelum shalat Idul Fitri pada bulan
Syawal. Tujuan utama disyariatkan nya zakat adalah untuk
membersihkan dan mensucikan, baik membersihkan dan mensucikan
harta kekayaan maupun pemiliknya sebagaimana telah dijelaskan
dalam QS. At-taubah: 103: Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu mebersihkan dan mensucikan mereka
Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua
harta terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta di
antaranya:
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah
pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. zakat merupakan kewajiban yang diperintahkan yang
maha kuasa terhadap umat manusia dan muslim pada khususnya
untuk melaksanakan syariahnya. Siapapun yang bertransaksi
dengan cara syariah, harus dapat diasumsikan bahwa tujuannya
adalah dalam rangka mematuhi perintah-Nya Yang Maha
Kuasa. Tentu saja berbeda dengan tujuan yang biasanya ingin
dicapai akuntansi konvensional, yang biasanya hanya sarat
dengan nilai-nilai keduniawian, tetapi kering dari nilainilai
ukhrowi.
2. Dalam kasus bmt l-risma perhitungan zakat dengan
menjumlahkan seluruh pendapatan kotor anggota dan
mengalikannya dengan tariff zakat sebesar 2,5 %. Sebagai
salaha satu syarat agar zakat dapat mengurangi pajak, maka
pembayaran zakat harus dilakukan di lembaga amil zakat resmi
dari pemerintah, sebagai mana yang telah di jelaskan pnulis di
atas kesimpulan dari peneliti yang dilakukan, zakat Baitul Maal
LRisma tidak dapat mengurangi pajak karna zakat yang
disalurkan langsung terhadap mustahik dan lembaga-lembaga
yang telah ada pada Baitul Maal L-Risma seperti lembaga
pendidikan dan klinik kesehatan, dan tidak melalui lemaga amil
resmi pemerintah, sehingga zakat Baitul Maal L-Risma tidak
dapat mengurangi pajak.