EKONOMI SYARIAH
“ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN FINANSIAL ISLAMI”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT.Karena
atas limpahan rahmat,taufik, dan hidayahnya. Sehingga penulisan makalah ini dapat
terselesaikan dan rampung. Makalah ini berjudul " ZAKAT SEBAGAI
INSTRUMEN FINANSIAL ISLAMI “. Sholawat dan salam kami curahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW karena beliaulah satu – satunya Nabi yang mampu
mengubah dunia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni
Agama Islam.
Makalah ini disusun dan diuraikan secara efektif dengan landasan pengetahuan yang
diambil dari buku untuk menambah wawasan, Kemudian makalah ini disusun
berdasarkan rangkuman dan point – point penting yang terdapat di dalam buku
sehingga dijilid menjadi satu kedalam bentuk makalah. Dengan tujuan penulisan
sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman dari
materi ini. Selain itu, penulisan makalah ini tidak terlepas pula dengan tugas mata
kuliah Ekonomi Islam.Kiranya makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
oleh karena itu kami menerima kritik dan saran pembaca yang sifatnya
membangun.Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada para
pembaca semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
kepada pembaca serta ridho Allah SWT.
DAFTAR ISI
A.LATAR BELAKANG
Secara bahasa zakat berarti an-numu wa az-ziyadah ( tumbuh dan bertambah).
Terkadang dengan makna lain ath-thaharah (suci). Al-barakah (berkah).Zakat dalam
pengertian suci, adalah membersihkan diri, jiwa, dan harta. Seseorang yang
mengeluarkan zakat berarti dia telah membersihkan diri dan jiwanya dari penyakit
kikir, membersihkan hartanya dari hak orang lain. Zakat dalam pengertian berkah
adalah sisa harta yang sudah dikeluarkan zakatnya secara kualitatif akan mendapat
berkah dan akan berkembang walaupun secara kuantitatif jumlahnya
berkurang.Dalam Al-Qur’an dijelaskan“ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamumembersihkan dan mensucikan mereka”.( QS At-Taubah [9]:
103 ) Zakat merupakan mengeluarkan bagian tertentu dari harta tertentu yang telah
sampai nisabnya untuk orang-orang yang berhak menerimanya.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan peranan zakat ?
2. Apa syarat-syarat zakat ?
3. Apa macam – macam zakat ?
4. Apa manajemen zakat ?
C.TUJUAN
Agar pembaca maupun penulis mampu memahami pengertian zakat serta pokok
pembahasan tentang zakat sebagai instrumen finansial islami, dan mampu menambah
pengetahuan serta wawasan untuk pembaca maupun penulis
BAB II
PEMBAHASAN
b) IslamZakat merupakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap Muslim. Zakat tidak
diwajibkan atas orang non-Muslim ataupun orang kafir, karena zakat adalah
ibadah suci.Begitu juga dengan orang yang murtad tidak diwajibkan zakat.
Karena menurut Abu Hanifah, riddah menggugurkan kewajiban zakat karena
orang murtad sama dengan orang kafir.
c) Baligh ,BerakalMenurut pendapat ulama mazhab Hanafi, orang yang wajib zakat
adalah orang yang telah baligh dan berakal sehingga harta anak kecil dan orang
gila tidak wajib dikeluarkan zakatnya.Menurut pendapat jumhur ulama, baligh
berakal bukan merupakan syarat wajib mengeluarkanzakat. Nash yang
memerintahkan untuk mengeluarkan zakat adalah terhadap orang kaya bersifat
umum tidak terkecuali apakah ia anak-anak ataupun orang gila. Karena itu, wali
wajibmengeluarkan zakat anak kecil ataupun orang gila yang berada di bawah
perwaliannya.
Selain syarat-syarat tersebut, ulama fiqh juga mengemukakan syarat lain dalam
pelaksanaan zakat,yaitu
a. Niat
Zakat merupakan ibadah mahdah yang bertujuan mencapai pahala dan keridhaan
Allah yang sama nilainya dengan ibadah-ibadah lain. Untuk kesempurnaan
pelaksanaannya seseorang harus memulainya dengan niat.
b. Bersifat pemilikan
Sesuai dengan pengertian zakat yang dikemukakan para fuqaha , bahwa zakat
merupakan pemilikan harta tertentu untuk orang yang berhak menerimanya dengan
syarat-syarat tertentu, maka yang diberikan kepada para mustahik zakat harus bersifat
pemilikan. Artinya, zakat yang diberikan tersebut menjadi milik dan dapat dimiliki
secara penuh oleh mustahik yang bersangkutan.
2. Syarat – syarat Harta
Syarat – syarat harta harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah :
a. Milik sempurna
Harta yang wajib dizakatkan adalah harta milik penuh atau milik sempurna,yakni
berada dibawah kekuasaan dan di bawah kontrol orang yang berzakat.
b. Cukup senisab
Ketentuan nisab ini menunjukan bahwa zakat hanya dibebankan kepada orang kaya
yang mempunyai harta yang melebihi kebutuhan pokok minimal standard.
c. Melebihi kebutuhan pokok
Zakat yang diwajibkan terhadap orang yang hartanya sudah melebihi kebutuhan
pokok minimal.Kebutuhan pokok yang dimaksud adalah kebutuhan rutin yang tidak
bisa tidak harus dipenuhi seseorang bersama keluarganya, do antaranya kebutuhan
makan, pakaian, rumah, pendidikan dan prasarana yang dibutuhkan. Jika seseorang
sudah dapat memenuhi kebutuhan akan makan, pakaian, dan sudah memiliki rumah
yang layak dan sehat, serta pendidikan keluarga, maka wajib mengeluarkan zakat
hartanya bila kelebihan dari kebutuhan pokok tersebut sampai senisab.
d. Bebas dari utang
Yang dimaksud bebas dari utang dengan melunasi utang jumlah harta tidak akan
mengurangi nisab yang ditentukan.
e. Haul.(melewati satu tahun )
Haul adalah ketentuan batas waktu kewajiban untuk mengeluarkan zakat. Harta yang
wajib dizakatkan adalah harta yang kepemilikannya sudah mencapai satu tahun atau
haul. Misalnya, hewaan ternak kalau sudah 1 tahun biasanya sudah mempunyai anak,
barang perdagangan sudah menghasilkan keuntungan, karena zakat itu dikenakan
bagi keuntungan atau kelebihan dari kebutuhan pokok.
f. Harta itu berkembang
Berkembang dalam pengertian menghasilkam kkeuntungan, pemasukan, atau
diistilahkan dengan produktif.
C. Macam-macam Zakat
Bagi umat Islam, ada dua jenis zakat yang harus ditunaikan yaitu zakat fitrah dan
zakat mal.
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang harus dibayarkan bagi seorang muslim yang sudah
mampu untuk menunaikannya dan berkecukupan. Zakat fitrah adalah zakat yang
wajib ditunaikan satu kali dalam setahun.Waktu membayar zakat fitrah umumnya
dilakukan pada bulan ramadhan, biasanya menunaikan zakat fitrah dilakukan
menjelang hari raya Idul Fitri.Selain itu, yang membedakan zakat fitrah dengan zakat
yang lainnya adalah, zakat fitrah diharuskan untuk ditunaikan sebelum melaksanakan
sholat Idul Fitri.
Zakat fitrah memiliki arti yaitu mensucikan harta. Hal ini karena di setiap harta
seseorang adalah sebagiannya milik dari orang lain, terlebih lagi orang yang
membutuhkan. Selain itu, harta yang ada pada manusia bukanlah milik mereka
semua, namun itu adalah titipan dari Allah SWT seperti yang dijelaskan pada Buku
Pintar Puasa Ramadhan, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Idul Adha.
Besar zakat yang harus dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah sebesar satu sha, atau
2.5 kg beras, kurma, sagu, gandum.Besarnya zakat bisa disesuaikan dengan konsumsi
per orang dalam sehari pada waktu yang berlaku, karena hal ini bisa berubah akibat
inflasi di negara tersebut.Ketentuan ini berdasarkan pada hadits shahih di atas.
Sesuai dengan pengertian zakat fitrah, maka walaupun umat Islam diwajibkan untuk
mengeluarkan zakat, namun tidak semua umat Islam wajib dan bisa menunaikan
amalan ini. Orang yang memiliki tanggung jawab atas orang lain, harus
membayarkan zakat orang yang berada di bawah tanggung jawabnya. Misalnya,
seorang ayah atau ibu yang wajib membayarkan zakat fitrah untuk anak-anaknya.
Zakat fitrah juga bisa dibayar dengan bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum,
kurma atau beras dan bahan pokok lainnya.Nominal dari uang tersebut yang ingin
dizakatkan harus disesuaikan dengan harga bahan sembako yang berlaku di daerah
tersebut.Di Indonesia sendiri, membayar zakat fitrah bisa melalui Lembaga Amil
Zakat yang terpercaya.Zakat fitrah boleh dibayar dari awal bulan ramadhan sampai
sebelum waktu sholat Idul Fitri atau di hari-hari akhir bulan suci ramadhan.
2. Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat harta.Sesuatu dapat disebut dengan harta apabila memenuhi
syarat-syarat tertentu seperti dapat dimiliki, disimpan atau dikuasai, dapat diambil
manfaatnya sesuai dengan harta tersebut.Contoh dari harta misalnya rumah, mobil,
tanah, hewan ternak, emas dan perak.
Berikut adalah syarat kekayaan yang wajib dizakatkan:
1. Harta tersebut merupakan harta yang sepenuhnya adalah miliknya. Harta
milik sepenuhnya tentunya juga harus memiliki nilai dan manfaat secara utuh.
Harta yang bisa dizakatkan haruslah didapatkan sesuai dengan syariat islam.
Harta tidak bisa dizakatkan apabila didapati dengan cara yang tidak sesuai
syariat Islam seperti mencuri dan lain-lain.
2. Harta yang dimiliki bisa berkembang atau bertambah.
3. Harta yang dimiliki sudah mencapai jumlah tertentu yang sesuai dengan
ketentuan zakat atau sudah sesuai dengan nisabnya.
4. Harta tersebut merupakan kelebihan setelah memenuhi kebutuhan pokok.
Seseorang tentunya memiliki jumlah minimal dan berbeda-beda untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari termasuk juga untuk anggota
keluarganya. Apabila kebutuhan pokok orang tersebut dan keluarganya tidak
terpenuhi maka harta yang dimiliki tidak wajib untuk dizakatkan.
5. Harta yang dimiliki oleh seseorang, jika sudah dimiliki selama satu tahun,
maka wajib untuk dizakatkan.
Menghitung zakat mal harus disesuaikan dengan harga emas yang berlaku pada sata
itu, karena harga emas selalu berubah-ubah setiap tahunnya.
D.Manajemen Zakat
Institusi zakat mengandung potensi yang luar biasa mengurangi penderitaan orang-
orang miskin.Untuk itu, negara-negara Islam harus mengerahkan sumber daya
domestik mereka melalui zakat untuk membiayai berbagai program pembangunan,
misalnya di sektor pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, dan kesejahteraan sosial.
B. SARAN