ZAKAT
DOSEN Dra. RUKIAH, M.H
KELOMPOK 4
DIAN
NUR ALYA
CHERINA
MASNIATI
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan
pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah
Fiqih yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami
Wa'alaikumsalam Wr.Wb
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.LatarBelakang....................................................................................
B.RumusanMasalah.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan................................................................................................
B.Saran...................................................................................................
C.Daftar
pustaka...................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian zakat
4. Mustahiq zakat
6. Hikmah zakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ZAKAT
A. ZAKAT
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim untuk
diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan
semacamnya,sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah . Zakat termasuk
rukun Islam ke-4 dan menjadi salah satu unsur paling penting dalam
menegakkan syariat Islam.Oleh karena itu ,hukum zakat adalah wajib bagi
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu .Zakat juga
merupakan bentuk ibadah seperti shalat ,puasa,dan lainnya dan telah diatur
dengan rinci berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.Mengeluarkan zakat
hukumnya wajib bagi tiap-tiap Muslim yang mempunyai harta benda
menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh hukum Islam.Zakat
merupakan pranata keagamaan yang memiliki kaitan secara
fungsionaldengan upaya memecahkan masalah-masalah sosial, seperti
kemiskinan dan kesenjangan sosial akibat perbedaan dalam kepemilikan
kekayaan. Adapun salah satu tujuan zakat adalah mempersempit perbedaan
ekonomi antara si kaya dan si miskin untuk tetap menjaga keamanan dan
kedamaian antara sesama manusia.Zakat juga sebagai alat distribusi sebagian
harta orang kaya kepada golongan miskin,karena begitu pentingnya peranan
zakat dalam rangka mengentaskan kemiskinan masyarakat dan membunuh
kesadaran pada kalangan orang kaya akantanggung jawab sosial
mereka,Rasulullah saw. Serta para Khulafa Ar-Rasyidin melakukan tindakan
yang tegas bagi mereka yanga tidak mau membayar zakat maupun yang
menyalagunakanya.
1. Rukun Zakat
Rukun zakat adalah pelepasan atau pengeluaran hak milik pada
sebagian harta yang dikenakan wajib Zakat terhadapnya,
penyerahansebagian harta tersebut dari orang yang mempunyai harta
kepadorangyang mengelola ( amil Zakat) atau harta tersebut diserahkan
kepada wakilnya yakni imam dan penyerahan amil kepada orang yang berhak
menerima Zakat sebagai milik.
a. Syarat - Syarat Wajib Zakat
Sejalan dengan ketentuan ajaran Islam yang selalu menetapkan
standarumum pada setiap kewajiban yang dibebankan kepada umatnya,
maka dalam penetapan harta menjadi sumber atau objek zakat pun terdapat
beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Apabila harta seseorang muslim
tidak memenuhi salah satu ketentuan, misalnya belum mencapai nishab,
maka harta tersebut belum menjadi sumber atau objek yang wajib
dikeluarkan zakatnya. Meskipun demikian, ajaran Islam telah membuka pintu
yang sangat longgar yang dapat dilakukan oleh setiap muslim dalam setiap
situasi dan kondisi, yaitu infaq dan sedekah.
1) Milik penuh, yaitu harta tersebut berada dibawah kontrol dan didalam
kekuasaan pemiliknya, didalamnya tidak tersangkut hak orang lain, dan ia
dapat menikmatinya. Adapun yang menjadi penetapan alasan ini adalah
penetapan pemilikan yang jelas ( misalnya harta mereka dalam berbagai ayat
al-Qur’an maupun hadits Nabi yang berkaitan dengan Zakat.
Misalnya Firman Allah SWT dalan surat At- Taubah ayat 103 dan surat al-
Ma’arij ayat 24-25:
juga Hadits Nabi dari Mu’adz bin jabal yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim ketika Rasulallah mengutusnya ke Yaman, dalam Hadits tersebut
terdapat kalimat:
2) Harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan yang halal.
Artinya harta yang haram,baik substansi bendanya maupun cara
mendapatkannya, jelas tidak dapat dikenakan kewajiban Zakat, karenaAllah
SWT tidak akan menerimanya. Hal ini sejalan denga firman Allah SWT dalam
surat an-Nisa: 29:
بنائها الذين امنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالعمل إال أن تكون عجرة في
)2( ترامي منكم وال تقتلوا أنفسكم إن هللا كان بكم رحيما
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
(Q.S An-Nisa:29)
Didalam shahih Bukhari terdapat satu bab yang menguraikan bahwa sedekah
(zakat) tidak akan diterima dari harta yang ghulul (harta yang didapatkan
dengan cara menipu ) dan tidak akan diterima pula, kecuali dari hasil usaha
yang halal dan bersih.
3) Binatang Gembalaan
Binatang ternak itu sengaja diurus sepanjang tahun, supaya dapat diambil
manfaatnya, seperti susunya, dagingnya, dan untuk dikembangbiakkan.
Binatang gembalaan harus diberikan makan dan minumnya, apakah pada
padang rumput atau tempat yang khusus untuk ternak itu, seperti kandang
Binatang yang dipergunakan untuk keperluan pribadi (termasuk tamu), tidak
dikenakan Zakatnya apakah untuk untuk keperluan disawah (ladang) atau
angkutan (transportasi). Binatang gembalaan tidak sepenuhnya makanannya
disiapkan pemiliknya, karena dilepas ditempat gembalaan. Kalau tidak
sepanjang hari dilapangan, tentu sekedarnya disiapkan asal tidak
memberatkan pemiliknya karena banyak pengeluaran.
Kalau kita pikirkan dalam-dalam, sebenarnya zakat itu tidak berat dan tidak
puyla menyusahkan pemiliknya. Sebab, kalau sudah lebih dari keperluan,
itulah yang akan dikeluarkan zakatnya, sebagaimana firman Allah dalam surat
al-Baqarah:219
العلكم تتفكرون-
4) Tidak dipekerjakan
Yakni batas minimum jumlahnya untuk dikenakan Zakat. Nisab dan Zakat
unta tidak wajib zakat atasnya kecuali jika telah mencapai lima ekor. Untuk
mencapai jumlah tersebut (sampai sembilan ekor) zakatnya ialah seekor
domba yang usianya setahun lebih atau kambing biasa yangusianya dua
tahun lebih.
Adapun Yang dimaksud dengan cukup senisab menurut Syaukani 27 Ismail
adalah jumlah minimal harta (kekayaan) yang dimiliki oleh seseorang atau
badan yang karena itu dikenakan wajib Zakat. Sedangkan senisab artinya
telah memenuhi jumlah minimal yang ditentukan. Persyartan diwajibkannya
Zakat karena mencapai Nishab. Juga harus telah mencaoai masa 1 (satu)
tahun lamanya, kebanyakan fuqaha mensyaratkan haul bagi wajibnya zakat
pada emas, perak dan hewan ternak.
Dan jika ternak dijual atau dihibahkan pada pertengahan haul, makahaul-nya
itu terputus, tidak ada zakat atasnya.
A. Jenis Zakat
Ada juga yang memberikan biji-bijian, gandum, hingga kurma kering untuk
diberikan sebagai zakat fitrah. Fungsi zakat fitrah bertujuan mensucikan
orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan dosa. Hal ini dilakukan
dengan cara memberikan makan kepada fakir miskin dengan cara membantu
mencukupi kebutuhan fakir miskin.
2) Zakat Maal
Selain zakat fitrah, ternyata ada macam-macam zakat lainnya yakni zakat
maal (harta). Zakat maal adalah zakat penghasilan, selanjutnya, ada beberapa
jenis zakat penghasilan yaitu zakat hasil pertambangan, hasil pertanian, hasil
laut, hasil ternak, perak, dan ternak. Masing-masing jenis zakat memiliki
ketentuan dan perhitungannya sendiri.
Ketentuan zakat yang pertama adalah ketentuan zakat emas dan perak. Anda
diwajibkan membayar zakat yang cukup nisabnya dan telah dimiliki selama
setahun. Perhitungannya adalah sebesar 2,5% dari nilai emas tersebut.
Sebagai contoh jika Anda memiliki emas sebesar 100 gr, maka zakat yang
wajib dibayarkan adalah harga 2,5 persen dari emas.
Sebagai contoh 1 gr emas berharga Rp 50.000, maka besaran zakat yang
harus dibayarkan yaitu adalah 100gr x Rp 50.000 x 2.5 persen = Rp 125.000.
4) Binatang Ternak
Selanjutnya, zakat penghasilan yang harus Anda bayarkan adalah hasil ternak.
Hewan ternak yang terkena wajib zakat adalah dengan hewan yang
memberikan manfaat bagi manusia, digembalakan, mencari makan sendiri
melalui gembala, telah dimiliki satu tahun dan mencapai nishab. Masing-
masing hewan ternak berbeda-beda. Sebagai contoh sapi, jika jumlahnya
mencapai 30 ekor, maka zakatnya berupa seekor anak sapi satu tahun.
Zakat perdagangan atau zakat tirakat yaitu zakat yang berkaitan dengan
komoditas perdagangan. Zakat ini memiliki ketentuan yakni diambil dari
modal, dan dihitung dari total penjualan barang sebesar 2,5 persen. Anda
bisa membayarkan uang dengan seharga nilai tersebut atau berupa barang
dagangan.
Asuransi Jiwa Syariah adalah Asuransi yang didasari prinsip saling tolong
menolong dan melindungi diantara para peserta melalui kontribusi ke Dana
Tabarru’, yaitu kumpulan dana kebajikan dari uang kontribusi para peserta
Asuransi Jiwa Syariah yang setuju untuk saling bantu bila terjadi risiko di
antara mereka. Dana ini kemudian dikelola sesuai prinsip Syariah dan di
bawah pengawasan Dewan Syariah untuk menghadapi risiko tertentu.
Terdapat berbagai macam produk Asuransi Jiwa Syariah yang bisa Anda
pilih di sini.
D. Rukun-Rukun Zakat
Rukun zakat adalah hal-hal yang harus dilakukan ketika ingin berzakat.
Berikutadalah rukun-rukun zakat:
1. Niat
Ketika menunaikan zakat, hendaknya membaca niat untuk berzakat.
Hal ini untuk mengingatkan kita bahwa kita berzakat semata-mata
hanya untuk Alah SWT.
a. Pemeberian zakat
Pemeberian zakat,atau biasa disebut muzakki adalah orang yang
berkewajiban untuk membayar zakat. Seperti yang sudah
disebutkan di atas, syarat-syarat untuk orang pemberi zakat
adalah Islam, merdeka, dewasa, tidak memiliki hutang dan
memiliki harta yangcukup.
b. Penerima zakat
Penerima zakat biasa disebut dengan mustahik. Mustahik ini
adalah orang-orang yang berhak menerima zakat.
Orang yang hidup tanpa mata pencharian, orang yang tidak bisa
memenuhi kebutuhan pokoknya, orang yang mengumpulkan
zakat, orang yang baru saja masuk islam, orang yang bebas dari
perbudakan melalui akad, orang yang memiliki hutang yang sangat
besar, orang yang berperang di jalan Allah, orang yang dalam
perjalanan atau pengelana yang terlantar,adalah orang-orang
yang wajib menerima zakat atau mustahik.
2. Harta yang dizakatkan
a. Emas dan perak adalah logam mulia. Islam menganggap logam
mulia seperti emas dan perak sebagai harta yang dapat
berkembang. Cek, deposito, saham atau surat berharga lainnya
termasuk dalam kategori emas dan perak yang bisa di zakatkan.
Rumah, tanah, kendaraan, juga termasuk kategori emas dan perak
yang bisa dizakatkan.
b. Bintang ternak yang wajib untuk dizakatkan adalah hewan-hewan
yang ternak yang besar seperti sapi, kambing, kerbau,unta, ayam.
c. Hasil pertanian yang wajib untuk dizakatkan adalah tumbuh-
tumbuhan yang memiliki nillai ekonomis. Hasil pertanian yang bisa
dizakatkan adalah umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, tanaman
hias dan lain-lain.
d. Harta perniagaan adalah semua yang digunakan dalam jual-beli.
Contoh dari harta perniagaan adalah alat-alat, perhiasan, pakaian.
Perniagaan atau perdagangan yang dilakukan bisa melalui
perorangan atau perusahaan besar.
e. Kekayaan laut dan hasil pertambangan adalah benda-benda yang
berasal dari dalam perut bumi dan bisa juga dizakatkan karena
memiliki nilai ekonomis. Hasil-hasil dari perut bumi dan bisa juga
dizakatkan karena memiliki nilai ekonomis. Hasil-hasil dari perut
bumi itu meliputi minyak bumi, tembaga, timah, batubara.
Kekayaan laut yang bisa dizakatkan yaitu mutiara, dan ambar.
f. Rikaz adalah harta yang sudah terpendam lama sejak zaman
dahulu. Salah satu contoh rikaz atau harta terpendam adalah
harta karun. Harta rika yang ditemukan tentunya tidak boleh ada
pemiliknya maka baru boleh dizakatkan.
Untuk zakat fitrah bisa berupa uang, beras, kurma atau gandum
denganberat 2.5 kg.
3 Muallaf
Yang dimaksudkan dengan golongan muallaf, antara lain adalah mereka yang
diharapkan kecenderungan hatinya atau keyakinannya dapat bertambah
terhadap Islam, atau terhalangnya niat jahat mereka atas kaum Muslimin,
atau harapan akan adanya kemanfaatan mereka dalam membantu dan
menolong kaum Muslimin dari musuh.
7 Ibnu sabil
Ibnu sabil, menurut Jumhur ulama adalah kiasan untuk musafir, yaitu orang
yang melintas dari suatu daerah ke daerah lain. Dikatakan untuk orang yang
berjalan di atasnya karena tetap di jalan itu. Menurut pendapat beberapa
ulama, ibnu sabil mempunyai hak dari zakat, walaupun ia kaya, apabila ia
terputus bekalnya. Ibnu Zaid berkata: “Ibnu sabil adalah musafir, apakah ia
kaya atau miskin, apabila terdapat musibah dalam bekalnya, atau hartanya
samasekali tidak ada, atau terkena sesuatu musibah atas hartanya, atau ia
samasekali tidak memiliki apa-apa, maka dalam keadaan demikian itu, hanya
bersifat pasti.
Sedangkan fihak-fihak di luar dari 8 golongan (asnaf) ini tidak dibenarkan
menerima uang dari zakat. Tetapi tidak tertutup fihak-fihak tersebut
menerima bantuan dari infaq. Jadi sasaran zakat lebih spesifik dari pada
infaq.
f.hikma zakat
Kewajiban atau kefardhuan zakat merupakan jalan yang paling
manusia yang tercela, sifat ini timbul karena rasa keinginan untuk
sendiri terhadap hal-hal yang baik dan bermanfaat dari pada orang
lain.
zakat orang akan merasa baha muslim yang satu bersaudara dengan
muslim yang lain, sehingga tidak ada rasa dendam, dengki dan benci.