FIQIH IBADAH
ZAKAT
DOSEN :
Dengan mengucapkan puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT. Atas kehendak-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya.
Namun saya berharap bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang hal-hal yang saya tulis.
Sholawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada baginda kita Rasulullah SAW,
sebagai (uswatun hasanah) contoh teladan yang baik bagi kita semua, yang telah membawa umat
islam dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang menerang seperti sekarang ini.
Makalah ini yang saya buat berjudul tentang ZAKAT. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pempaca dan pendengar. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih maju lagi kedepannya dan semoga
makalah dari saya bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………
A. Pengertian Zakat…………………………………………………………………
B. Hukum – hukum Zakat…………………………………………………………
C. Syarat – syarat Zakat ……………………………………………………………
D. Tujuan Zakat ……………………………………………………………………
E. Macam – macam Zakat………………………………………………………….
F. Orang yang berhak dan yang tidak berhak menerima zakat……………………
A. Simpulan …………………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………...………
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah yang
paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan
menerangkan shalat. Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan
urusan shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali
dalam hal keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat dipandang
seutama-utama ibadah maliyah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu
unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah
(seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an
dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.
Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa mengingkari hukum zakat yakni
mengingkari wajibnya menyebabkan di hukum kufur. Karena itu kita harus mengetahui definisi
dari zakat, harta-harta yang harus dizakatkan, nishab- nishab zakat, tata cara pelaksanan zakat
dan berbagai macam zakat.
Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulangan
kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan
shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta
penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki
potensi dana yang sangat besar. Terdorong dari pemikiran inilah, penulis mencoba untuk
menyusun makalah zakat yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh
pembaca. Meskipun penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian penulis berharap risalah ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah zakat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui definisi/ pengertian zakat
2. Mengetahui hukum zakat
3. Mengetahu jenis zakat
4. Mengetahui harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya
5. Mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat dan yang tidak berhak menerima zakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat dari segi bahasa adalah isim masdar (kata dasar) dari kalimat zaka yang
mempunyai arti tumbuh, berkembang, berkah, baik, dan bertambah. Adapun zakat menurut
istilah fikih adalah “Nama bagi sejumlah harta tertentu yang dikeluarkan untuk beberapa
golongan khusus dengan persyaratan tertentu”. Hukum mengeluarkan zakat adalah fardhu ‘ain
bagi orang yang telah memenuhi syarat – syaratnya. Di antara ayat – ayat Al-Qur’an yang
menjadi dasar hukum kewajiban menunaikan zakat adalah dalam firman Allah swt berikut ini.
Artinya:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Mengeluarkan zakat itu hukumnya wajib sebagai salah satu rukun Islam. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya pembahasan mengenai zakat ini. Orang yang menunaikannya
akan mendapatkan pahala, sedangkan yang tidak menunaikannya akan mendapat siksa.
Kewajiban zakat tersebut telah ditetapkan melalui dalil-dalil qath’i (pasti dan tegas) dalam Al-
Qur’an dan Hadits serta telah disepakati oleh para ulama.
“Islam dibangun di atas lima rukun, dua kalimat syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad
Rasulullah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan haji ke
baitullah bagi yang mampu.” (Muttafaqun ’alaihi)
Adapun syarat sahnya, juga menurut kesepakatan adalah niat yang menyertai pelaksanaan zakat:
a. Merdeka.
b. Islam.
e. Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya.
g. Kepemilkan harta yang telah mencapai setahun, menurut hitungan tahun qamariyah.
a. Niat.
1. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta
penderitaan.
2. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil dan
mustahiq lainnya.
3. Menolong orang yang lemah dan menderita, agar dia dapat menunaikan kewajibannya
terhadap Allah dan terhadap makhluk-Nya.
4. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada
umumnya.
7. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dalam masyarakat.
9. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain
yang ada padanya
Zakat fitra adalah zakat yang hanya dikeluarkan menjelang idul fitri. Sifatnya
wajib bagi setiap muslim, baik besar ataupun kecil. Syarat wajib mengeluarkan zakat
fitrah adalah muslim, yang mempunyai kelebihan bahan makanan pokok untuk dimakan
selama sehari hingga beberapa hari di akhir ramadhan.
Sementara itu, fitrah dapat diartikan dengan suci sebagaimana hadits Rasul “kullu
mauludin yuladu ala al fitrah” (setiap anak Adam terlahir dalam keadaan suci) dan bisa
juga diartikan juga dengan ciptaan atau asal kejadian manusia.
Dari pengertian di atas dapat ditarik dua pengertian tentang zakat fitrah. Pertama, zakat
fitrah adalah zakat untuk kesucian. Artinya, zakat ini dikeluarkan untuk mensucikan
orang yang berpuasa dari ucapan atau perilaku yang tidak ada manfaatnya. Kedua, zakat
fitrah adalah zakat karena sebab ciptaan. Artinya bahwa zakat fitrah adalah zakat yang
diwajibkan kepada setiap orang yang dilahirkan ke dunia ini. Oleh karenanya zakat ini
bisa juga disebut dengan zakat badan atau pribadi.
Wujud zakat fitrah adalah bahan makanan yang umum dikonsumsi sehari – hari
sesuai daerahnya, misalnya beras, gandum, jagung, atau kurma. Besarnya 1 Sha atau
kurang lebih 3 liter. Umumnya 2,5 kg per orang.
Waktu mengeluarkannya zakat fitra yang paling utama adalah sesaat menjelang
salat idul fitri. Namun, juga boleh 1 atau 2 haei sebelumnya. Jika di keluarkan setelah
shalat idul fitri, fungsinya bukan lagi zakat fitrah, tetapi berubah menjadi sedeqah biasa.
Rasulullah saw. Bersabda.
Beragama Islam.
Lahir dan hidup sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan.
Mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan wajib
dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang harinya. Yang
tidak mempunyai kelebihan seperti itu, maka boleh menerima dari orang lain sehingga
dia dapat membayar zakat dan mempunyai persediaan makanan.
c. Waktu-Waktu Zakat Fitrah
Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika terbenam matahari pada malam Idul
Fitri. Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada waktu itu adalah :
Zakat ini wajib dikeluarkan dalam bulan Ramadhan sebelum shalat ‘ied, sedangkan bagi
orang yang mengeluarkan zakat fitrah setelah dilaksanakan shalat ’ied maka apa yang
diberikan bukanlah termasuk zakat fitrah tetapi merupakan sedekah, hal ini sesuai dengan
hadis Nabi saw dari ibnu Abbas, ia berkata,
“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa
dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang kotor dan sebagai makanan bagi orang yag
miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah shalat maka dia itu adalah salah satu
shadaqah biasa.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majjah)
Melewatkan pembayaran zakat fitrah sampai selesai shalat hari raya hukumnya makruh
karena tujuan utamanya membahagiakan orang-orang miskin pada hari raya, dengan
demikian apabila dilewatkan pembayaran hilanglah separuh kebahagiannya pada hari itu.
Menurut Yusuf Qardhawi ada dua hikmah zakat fitrah, ialah sebagai berikut:
Zakat mal atau zakat harta adalah mengeluarkan sebagian dari harta yang
menjadi hak milik seseorang sesuai dengan ketntuan syariat dengan tujuan untuk
membersikan atau mensucikan harta tersebut. Pada dasarnya, semua harta yang di miliki
seseorang wajib di zakati.
Islam
Merdeka (bukan budak)
Hak milik yang sempurna
Telah mencapai nisab
Masa memiliki sudah sampai satu tahun / haul (selain tanaman dan buah-buahan).
Lebih dari kebutuhan pokok. Orang yang berzakat hendaklah orang yang
kebutuhan minimal pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu.
Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke
harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan
dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan
kambing.Dasar wajib mengeluarkan zakat binatang ternak ialah:
Diberitahukan oleh Bukhari dan muslim dari Abi Dzar, bahwasanya Nabi Saw, bersabda sebagai
berikut:
”Seorang laki-laki yang mempunyai unta,sapi, atau kambing yang tidak mengeluarkan
zakatnya maka binatang –bnatang itu nanti pada hari Kiamat akan datang dengan keadaan yang
lebih besar dan gemuk dan lebih besar dari pada didunia, lalu hewan –hewan itu menginjak-
nginjak pemilik dengan kaki- kakinya. Setiap selesai mengerjakan yang demikian, bintang-
binatang itu kembali mengulangi pekerjaan itu sebagaimana semula, dan demikianlah terus
menerus sehingga sampai selesai Allah menghukum para manusia. ” ( HR: Bukhari )
Nishab zakat sapi atau kerbau ialah mulai dari 30 ekor ke atas dengan rincian
sebagai berikut:
30-39 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau yang berumur 1 – 2 tahun
40-59 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau betina yang berumur 2-3
tahun.
Untuk selajutnya tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau zakatnya seekor anak sapi atau kerbau
betina yang berumur 2-3 tahun
Tidak disyaratkan setahun memilki, tetapi wajib dikeluarkan zakatnya pada tiap-tiap
menuai/panen.
Nishab hasil bumi yang sudah dibersihkan ialah 5 wasaq yaitu kira- kira 700 kg, sedang
yang masih berkulit nishabnya 10 wasaq= 1400 kg Zakatnya 10% (sepersepuluh ) jika diairi
dengan air hujan, air sungai, siraman air yang tidak dengan pembelian (perongkosan ). Jika diari
dengan air yanng diperoleh dengan pembelian maka zakatnya 5% (seperdua puluh ).
Semua hasil bumi yang sudah masuk, wajib dikeluarkan zakatnya, termasuk yang dikeluarkan
untuk ongkos menuai dan angkutan.
Buah buahan seperti kurma, biji-bijian yang mengeyangkan seperti beras, gandum, dan
yang semisal wajib dikeluarkan zakatnya jika telah mencukupi nishabnya. Zakat buah-buahan
dan biji bijian tidak perlu haul (satu tahun), tetapi dikeluarkan pada waktu panen. Adapun Nishab
dari hasil pertanian ini adalah sebanyak lima wasaq. 1 wasaq= 60 sha`, sehingga 5 wasaq= 300
sha`. 1 sha`= 2.304 kg, sehingga 300 sha`= 691,2 kg= 91 kg 200 gram. Adapun besarnya sakat
yang dikeluarkan ialah berkisar antara 5 s.d 10 % jika, hasil pertaniannya menggunakan air hujan
atau air sungai besar zakatnya ialah 10% dan jika produk menyangkut biaya transportasi, mesin
pompa air, maka wajib dizakatkan 5%.
4. Hasil tambang
Hasil tambang berupa emas dan perak apabila telah sampai memenuhi nishab
sebagaimana nishab emas dan perak, maka harus dikeluarkan zakatnya seketika itu juga, tidak
perlu menuggu satu tahun. Zakat yang wajib dikeluarkan ialah 2,5%. .Barang rikaz itu umumnya
berupa emas dan perak atau benda logam lainnya yang berharga.
Syarat-syaratnya mengeluarkan zakat rikaz:
a. Orang Islam
b. Orang merdeka
c. Milik Sendiri
d. Sampai nishabnya
Tidak perlu persyaratan harus dimilki selama 1 tahun. Nishab zakat barang tambang dan
barang temuan, dengan nishab emas dan perak yakni 20 mitsqa l=96 gram untuk emas dan 200
dirham (672 gram ) untuk perak. Zakatnya masing-masin 2,5%.
5. Harta perniagaan
Barang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya mengingat firman Allah :
”Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya”(QS Al- Baqarah :
267).
Dan sabda Rasulullah: “Dari samurah : “Rasululah Saw, memerintahkan kepada kami agar
mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk di jual .” ( HR. Daruquthni dan Abu
Dawud)
Syarat wajibnya zakat perniagaan ialah:
a. Yang memiilki orang Islam
b. Milik orang yang merdeka
c. Milik penuh
d. Sampai nishabnya
e. Genap setahun
Setiap tahun pedagang harus membuat neraca atau perhitungan harta benda dagangan. Tahun
perniagaan di hitung dari mulai berniaga. Yang dihitung bukan hanya labanya saja tetapi seluruh
barang yang diperdagangkan itu apabila sudah cukup nishab, maka wajiblah dikeluarkan
zakatnya seperti zakat emas yaitu 2,5 %.
Harta dagangan yang mencapai jumlah seharga 96 gram emas, wajib dikeluarkan zakatnya
sebanyak 2,5% . Kalau sekiranya harga emas 1gram Rp 100, maka barang dagangan yang
seharga 96x RP 100 = RP.9600, wajib dikeluarkan zakatnya 2,5% = RP 240.
Harta benda perdagangan perseroan, Firma, CV atau perkongsian dan sebagainya, tegasnya
harta benda yang dimilki oleh beberapa orang dan menjadi satu maka hukumnya sebagai suatu
perniagaan.
Kewajiban zakat ini juga mencakup barang-barang yang dipersiapkan untuk dijual seperti
tanah, bangunan, mobil, alat-alat penampung air maupun barang-barang dagangan lainnya.
Adapun bangunan yang disewakan maka kewajiban zakat ada pada uang sewanya (jika mencapai
nishob) dan telah lewat setahun dalam kepemilikan. Demikian pula mobil pribadi maupun mobil
yang disewakan tidak ada kewajiban zakat atasnya karena tidak dipersiapkan untuk dijual tetapi
untuk digunakan. Akan tetapi jika uang hasil disewakannya mobil tersebut atau uang apapun
yang telah mencapai nishob dan telah lewat setahun dalam kepemilikan seseorang maka wajib
untuk dikeluarkan zakatnya, baik uang tersebut dipersiapkan untuk nafkah, atau untuk menikah,
atau untuk dibelikan perabot rumah, atau untuk dibayarkan hutang maupun untuk selainnya.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama
Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan
sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara. Zakat itu ada dua macam
yaitu zakat mal dan zakat fithrah. Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu :
1. mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta
penderitaan.
2. membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil dan
mustahiq lainnya.
3. membersihkan sifat dengki dan iri dari hati orang-orang miskin.
4. membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada
umumnya.
5. sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.
Banyak Faedah dan Hikmah dari berzakat. Zakat dapat meningkatkan toleransi,
solidaritas antar sesama manusia dan menyeimbangkan antara Hablumminallah dan
Hablumminannas.
B. SARAN
Kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/14644992/
http://el-syadii.blogspot.com/2015/05/