Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE PENELITIAN KUALITATIF

”KEABSAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF”

DOSEN : Dr. H. Abdul Kadir. M. Pd

NAMA KELOMPOK 2 :

 ABDUL GAFUR/1901010135
 RINA WAHYUNI/1901010039
 SUMIATI/19010101134
 SITTI. MUTHIA MUTMAINNAH ARSYAD
SULUNG/19010101165

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT.


Atas kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun banyak
kekurangan dan kesalahan didalamnya. Namun saya berharap bisa
memberikan sedikit pengetahuan tentang hal-hal yang saya tulis.

Sholawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada baginda
kita Rasulullah SAW, sebagai (uswatun hasanah) contoh teladan yang baik
bagi kita semua, yang telah membawa umat islam dari zaman jahiliyyah
menuju zaman yang terang menerang seperti sekarang ini.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak trima kasih
kepada bapak Dr. H. Abdul Kadir. M. Pd dosen pembimbing dan kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini yang saya buat berjudul tentang KEABSAHAN DATA DALAM
PENELITIAN KUALITATIF Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pempaca dan pendengar. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk lebih maju lagi kedepannya dan semoga
makalah dari saya bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kendari, 9 – Oktober – 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................


KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1


B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Kebenaran Data .......................................3
B. Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif (Pemeriksaan
Keabsahan Data) ...........................................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................11


A. Simpulan .........................................................................................................11
B. Saran ...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip – prinsip umum.
Data penelitian merupakan informasi tentang suatu kenyataan atau
fenomena empiris yang berupa angka atau pernyataan. Data adalah catatan
atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel
penelitian.
Analisis data merupakan bagian dari suatu penelitian. Tanpa hal itu
penelitian akan tidak akan dianggap sempurna bahkan dapat menyebabkan
tertolaknya hasil penelitian. Oleh karena itu analisis data sangat penting untuk
menguji kevalidan suatu hasil penelitian dengan variabel – variabelnya. Jenis
– jenis penelitian ada dua yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau yang dikuantifikasikan
dalam paparannya. Sedangkan data kualitatif adalah data yang non angka,
yaitu berupa kata, kalimat, pernyataan dan dokumen. Karena jenis data
berbeda maka teknik yang digunakan analisis juga harus disesuaikan dengan
jenis data tersebut.
Dalam penelitian analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data
terkumpul,dan di kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden.
Setelah Analisis data selesai dilakukan maka dilakukannya validitas dan
reabiliitas penelitian sehingga data yang di peroleh akan valid ,reliabel dan
obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan daya yang dapat di laporkan oleh peneliti.
Banyak Hasil Penelitian yang diragukan kebenarannya karena beberapa
hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian
kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi

1
mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi
tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan
mempengaruhi hasil akurasi penelitian.
Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat
timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan. Untuk
mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu
mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam
bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan nanti tidak mengalami
kesalahan.
Dari paparan latar belakang di atas penulis dapat menarik kesimpulan
dalam bentuk rumusan dan tujuan pembahasan makalah kami yamg berjudul
“Analisis data dan Teknik Pengecekan Keabsahan Data “.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Kebenaran Data?
2. Mengetahui Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif
(Pemeriksaan Keabsahan Data)?

C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat Mengetahui Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Kebenaran Data.
2. Mengetahui Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif
(Pemeriksaan Keabsahan Data).
D.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Kebenaran Data

Data yang telah diperoleh melalui penelitian kualitatif tidak serta merta
terus dianalisis. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu harus dilakukan
pengecakan data untuk memastikan apakah data yang telah diperoleh sudah
benarbenar dapat dipercaya atau belum. Ini juga dilakukan untuk memastikan
bahwa data yang diperoleh benar-benar dapat menjawab rumusan masalah
penelitiannya. Berikut dipaparkan beberapa kriteria dan teknik pemeriksaan
atau pengecekan kebenaran data.

a. Kriteria Kebenaran Data

Kebenaran data penelitian kualitatif dapat ditentukan dari derajat


kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian data.

1. Derajat kepercayaan (credibility). Menggantikan istilah validitas


internal dari nonkualitatif.
2. Keteralihan (transferability). Berbeda dengan validitas eksternal dari
penelitian nonkualitatif. Dilakukan dengan cara mencari dan
mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks.
3. Kebergantungan (dependability). Substitusi atau pengganti istilah
reliabilitas dalam penelitian nonkualiratif. Konscp kebergantungan
lebih luas dari reliabilitas. Hal Itu karena konsep kebergantungan bukan
saja memperhitungkan apa yang dalam reliabilitas sendiri, tetapi juga
faktor-faktor lain yang berkaitan.
4. Kepastian (confirmability). Berasal dari konscp objektivitas dalam
penelitian nonkualitatif. Dalam penelitian non kualitatif, objektivitas
diukur dari segi kesepakatan antar subjek. Dikatakan objektif apabila
dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan (lawan dari subjektif).
Penelitian non kualitatif menekankan pada orang, sedangkan penelitian
alamiah (kualitatif) menghendaki agar penckanan bukan pada orangnya,

3
melainkan pada prosesnya. Jadi intinya, di sini bukan lagi berkaitan
dengan ciri-ciri peneliti, melainkan berkaitan dengan ciri-ciri data.
Dapatkah data itu dipastikan?
b. Teknik Pemeriksaan Kebenaran Data
Beberapa teknik pemeriksaan kebenaran data dalam penelitian kualitatif
adalah:
1. Perpanjangan keikutsertaan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti
sekaligus sebagai instrumen. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan
dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tidak dilakukan dalam waktu
singkat, tetapi memerlukan perpanjangan pada latar penelitian. Peneliti
tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan penelitian tercapai.
2. Ketekunan atau keajegan pengamatan, yaitu mencari secara konsisten
interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis
yang konstan atau tentatif.
Mencari suatu usaha membatasi dari berbagai pengaruh dan mencari
apa yang dapat diperhitungkan dan tidak dapat diperhitungkan.
3. Triangulasi. Menurut Denzin (1978), ada empat macam triangulasi
dalam penelitian kualitatif yaitu:
a. Penggunaan sumber. Caranya antara lain: (1) membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (2)
membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakannya secarapribadi, (3) membandingkan apayang
dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakannya sepanjang waktu: (4) membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan
orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan rendah,
menengah dan tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan: (5)
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
b. Triangulasi dengan metode. Caranya adalah: (1) pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa

4
teknik pengumpulan data, (2) pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.
c. Triangulasi dengan peneliti. Caranya adalah dengan memanfaatkan
peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan
kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya
membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.
Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah membandingkan hasil
pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainnya dalam konteks
yang berkenaan.
d. Triangulasi dengan teori. Makna lainnya adalah penjelasan banding
(rival explanation).

Dengan triangulasi, peneliti dapat me recheck atau mengecek kembali


atau mengecek ulang temuannya dengan jalan membandingkannya
dengan sumber, metode, dan teori. Cara yang bisa ditempuh adalah: (1)
Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan. (2) Mengeceknya
dengan berbagai sumber data. (3) Memanfaatkan berbagai metode agar
pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.

4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Yakni pemeriksaan yang


dilakukan dengan jalan mengumpulkan peneliti lain atau orang lain
yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang
diteliti, sehingga bersama merekapeneliti dapat mengecek ulang
persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. Tujuannya
adalah: (a) agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan
kejujuran, (b) memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk
mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari dalam
pemikiran peneliti.
5. Analisis kasus negatif. Dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh
dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi
atau data yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan
pembanding.

5
6. Pengecekan anggota. Yakni peneliti mengumpulkan para peserta yang
telah ikut menjadi sumber data dan mengecek kebenaran data dan
interpretasinya. Hal ini dilakukan dengan cara: (a) penilaian dilakukan
oleh responden atau informan, (b) mengoreksi kekeliruan, (c)
menyediakan tambahan informasi secara sukarela, (d) memasukkan
responden dalam kanc enelitian, menciptakan kesempatan untuk
mengikhtisarkan sebagai langkah awal analisis data: (e) menilai
kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan: (f) uraian rinci yang
menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga
uraiannya itu dilakukan seteliti mungkin dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan: (8)
auditing. Ini perlu dilakukan untuk memeriksa kepastian data. Audit
dapat dilakukan terhadap proses maupun hasil penelitian. Langkah-
langkah auditing yang bisa dilakukan mencakup: praentri, penetapan
terhadap hal-hal yang dapat diaudit, kesepakatan formal, penutupan
kebenaran data.

Selanjutnya, untuk memastikan hasil penelitian bersifat lebih empirik, data


yang telah terkumpul dalam penelitian harus ditentukan kebenarannya. Yin
(1994) menggariskan beberapa prinsip untuk menangani permasalahan
kebenaran data kualitatif. Peneliti dapat memilih prinsip pengaplikasian
berbagai sumber sebagai bahan bukti. Cara ini dapat membantu peneliti
menetapkan tahap keabsahan data yang terkumpul dan secara tepat.

B. Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif (Pemeriksaan


Keabsahan Data)

Pada pengertian yang lebih luas reliabilitas dan validitas merujuk pada
masalah kualitas data dan ketepatan metode yang digunakan untuk
melaksanakan proyek penelitian. Kualitas data dan ketepatan metode yang
digunakan untuk melaksanakan penelitian sangat penting khususnya dalam
penelitian ilmu-ilmu sosial karena pendekatan filosofis dan metodologis yang
berbeda terhadap studi aktivitas manusia. Black (1993 dalam Cano, 2008)

6
menyatakan bahwa penelitian ilmu sosial melibatkan penyelidikan semua
aspek dari aktivitas dan interaksi manusia. Pengetahuan ilmu sosial diperkaya
oleh banyak disiplin yang berbeda seperti pendidikan, psikologi, sosiologi,
dan sebagainya yang datang dari tradisi filosofis yang berbeda dan semuanya
memberikan kontribusi aepek-aepek atau pandangan yang berbeda terhadap
studi aktivitas mamuera (Cam, 2008)

Rergantung pada perepektif fikvenfis peneliri, seharian peneliti kualitatif


menolak kerangka kerja nefnhras yang paria amumnya diterima dalam
penelitian kuantitatif ilma-ilme gmail Mereka menolak asumsi dasar realis
yang merupakan guatu realitas eksternal untuk persepsi kita tentang itu
Akibatnya, tidak masuk akal untuk peduli dengan kebenaran etau kepalsuan
tentang sebuah observasi terhadap realitas eksternal (yang menjadi perhatian
utama dari vahditas). Para peneliti kualitatif mempunyai alasan yang berbeda
entuk menila kualitas penelitian kualitatif.

Lincoln dan Guba dalam Trochim (2008) mengusulkan empat kriteria


untuk menilai kualitas penelitian kualitauf dan secara eksplisit
menawarkannya sebagai alternatif dari kriteria yang lebih berorientasi
kuantitatif tradisional. Mereka merasa bahwa keempat kriteria mereka lebih
baik mencerminkan asumsi-asumsi penting yang dilibatkan dalam banyak
peneliuan kualitatif.

Kredibilitas (Credibility). Kriteria kredibilitas melibatkan penetapan hasil


penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat dipercaya dari perspektif
partisipan dalam penelitian tersebut. Karena dari perspektif ini tujuan
penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau memahami fenomena
yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan. Partisipan adalah sari.
satunya orang yang dapat menilai secara sah kredibilitas hasij penelitian
tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan
pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi tcman sejawat, analisis
kasus negatif, dan mcemberchecking.

7
Transferabilitas (Transferability). Kriteria transferabilitas merujuk pada
tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan atau
ditransfer kepada konteks atau seting yang lain.

Dependabilitas (Dependability). Kriteria Dependabilitas sama dengan


reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Pandangan kuantitatif tradisional
tentang reliabilitas didasarkan pada asumsi replikabilitas (replicability) atau
keterulangan (repeatability).

Ide dependabilitas di pihak lain, menekankan perluny? peneliti untuk


memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian yang
dilakukan. Penelitian bertanggung jawab menjelaskan perubahan-perubahan
yang terjadi dalam seting dan bagaimana perubahan-perubahan tersebut dapat
memengaruhi cara pendekatan penelitian dalam studi tersebut.

Konfirmabilitas (Confirmability). Penelitian kualitatif cenderung


berasumsi bahwa setiap peneliti membawa perspektif yang unik ke dalam
penelitian. Kriteria konfirmabilitas atau objektivitas merujuk pada tingkat
kemampuan hasil penelitian dapat dikonfirmasikan oleh orang lain. Terdapat
sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti dapat
mendokumentasikan prosedur untuk mengecek dan mengecek kembali seluruh
data penelitian. Peneliti lain dapat mengambil Suatu peran “devil's advocate”
terhadap hasil penelitian, dan proses ini dapat didokumentasikan. Peneliti
secara aktif dapat menelusuri dan mendeskripsikan contoh-contoh negatif
yang bertentangan dengan pengamatan sebelumnya. Setelah melakukan
penelitian, seseorang dapat melakukan audit data yang menguji pengumpulan
data dan prosedur analisis dan membuat penilaian tentang kemungkinan
distorsi dan bias.

Menurut Creswell (2008: 266) melalui proses pengumpulan dan analisis


data, peneliti perlu menjamin bahwa temuan dan interpretasi akurat. Validasi
temuan berarti bahwa peneliti menentukan keakuratan atau kredibilitas dari
temuan tersebut melalui strategi-strategi seperti pengecekan anggota (member

8
checking) atau triangulasi. Sebagian peneliti kualitatif telah membicarakan ide
ini (Creswell & Miller, 2000: Lincoln & Guba, 1985). Peneliti kualitatif
biasanya tidak menggunakan kata bias dalam penelitian, mereka akan
mengatakan bahwa semua penelitian adalah incerpretif dan bahwa peneliti
harus menjadi reflekuf diri mengenai perannya dalam penelitian, bagaimana
dia menginterpretasikan temuan, dan sejarah personal dan politiknya yang
membangun interpretasinya (Creswell, 2007). Dengan demikian, akurasi dan
kredibilitas temuan adalah sangat penting. Terdapat berbagai istilah yang
digunakan peneliti kualitatif untuk mendeskripsikan akurasi dan kredibilitas
ini (misalnya authenticir, dan ruerwortinese dalam Lincoln & Guba, 1985),
dan strategi yang digunakan untuk validasi perhitungan kualitatif bervariasi
dalam jumlah (lihat delapan bentuk dalam Creswell & Miller, 2000) Perhatian
kira di sim pada tiga bentuk yang biasa digunakan oleh Penelitian kualitatif.
triangulation, member checking, dan auditing.

 Penelitian kualitatif melakukan triangulasi di antara sumber-sumber data


yang berbeda untuk meningkatkan akurasi suatu studi. Triangulation
adalah proses penguatan buku dari individu-individu yang berbeda
(misalnya, seorang kepala sekolah dan seorang siswa), jenis dat (misalnya,
catatan lapangan observasi dan wawancara) dalam deskripsi dan tema-
tema dalam penelitian kualitatif. Peneliti menguji setiap sumber informasi
dan bukti-bukti temuan untuk mendukung sebuah tema. Hal ini menjamin
bahwa studi akan menjadi akurat karena informasi berasal dari berbagai
sumber informasi, individu, atau proses. Dalam cara ini, peneliti terdorong
untuk mengembangkan suatu laporan yang akurat dan kredibel.
 Peneliti juga mengecek temuan-temuan mereka dengan partisipan dalam
studi untuk menentukan apakah temuan mereka akurat. Member Checking
adalah suatu proses di mana peneliti menanyakan pada seorang atau lebih
partisipan dalam studi untuk mengecek keakuratan dari keterangan
tersebut. Pengecekan ini melibatkan pengambilan temuan kembali kepada

9
partisipan dan menanyakan kepada mereks (secara tertulis atau secara
lisan) tentang akurasi dari laporan.
 Peneliti juga mungkin meminta seseorang di luar proyek untuk melakukan
suatu review tentang studi dan melaporkan kembali, secara tertulis,
kekuatan atau kelemahan dan proyek terscbut. Proses pelaksanaan audit
eksternal ini, di mana peneliti hadir atau absen pelayanan dari seorang
individu dari luar studi untuk mereview berbagai aspek penelitian. Auditor
mereview proyek dan menulis atau mengomunikasikan suatu evaluasi
tentang studi. Audit ini mungkin muncul selama dan pada kesimpulan dari
sebuah studi, dan auditor biasanya mengajukan pertanyaan seperti yang
disebutkan oleh Creswell (2008) mengutip Schwandt dan Halpern (1988):
o Apakah temuan digali (grounded) dari data?
o Apakah kesimpulan logis?
o Apakah tema-tema pantas?
o Dapatkah keputusan dan penggantian metodologis dijustifikasi? 0
o Bagaimana tingkat bias peneliti?
o Apakah strategi yang digunakan untuk meningkatkan kredibilitas?
(Creswell, 2008:266-7).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian yang merupakan suatu kegiatan ilmiah perlu dilakukan secara
benar dan tepat, sesuai dengan ciri keilmiahan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pada penelitian kualitatif, salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas penelitian yang dilakukan yaitu harus melalui
tahapan dalam pemeriksaan keabsahan data yang dapat dilakukan dengan uji
kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, maupun konfirmabilitas.
B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah yang dapat kami paparkan dalam
memenuhi tugas. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kejanggalan. Kami banyak berharap para
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Emzir, M. Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data

Dr. Tohirin, M. Pd., Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan


Bimbingan Konseling

12

Anda mungkin juga menyukai