Dosen Pengampu :
_______________________
Disusun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Mengawali kata pengantar ini, tidak ada kata dan kalimat yang paling indah selain
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt, yang telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang paling indah, fisik dan psikis yang paling sempurna. Karena manusia
diberikan akal untuk berpikir dan mampu memikirkan alam ini.
Shalawat beriring salam senantiasa tercurah atas baginda Nabi Muhammad Saw.
yang menjadi sumber dari segala sumber ilmu dan pengetahuan, yang menjadi pimpinan
para Nabi dan Rasul sebelumnya.
Makalah ini, dibuat guna menunaikan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
dengan pokok bahasan Validitas dan Reliabiltas. Apa yang dimaksud validitas dan
bagaimana data dikatakan valid, serta apa yang dimaksud reliabilitas dan kreteria apa
untuk mengetahui keabsahan data. Hal tersebut akan dibahas dalam makalai ini.
Selanjutnya untuk menguji benar atau tidaknya issue yang berkembang dalam
masyarakat tersebut, haruslah dilakukan suatu penelitian untuk membuktikan benar atau
tidaknya issue tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan adalah pengumpulan data-data dari
sekolah tertentu yang berbasis islam tentang bagaimana perilaku sianak dalam pergaulan
sehari-hari misalnya dengan orang tua, teman sebaya terlebih ketika sianak bergaul dengan
lawan jenis apakah masih bisa terkontrol apa tidak. Tetapi untuk melakukan hal tersebut
tidaklah mudah, dalam penelitian haruslah didapatkan data yang sebenar-benarnya valid.
Peneliti harus mencatat apa yang sesungguhnya dilihat dilapangan dan tidak
memanipulasi demi kepentingan tertentu, karena data-data tersebut sering kali dijadikan
acuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya. Selain dari pada itu data dalam penelitian,
haruslah memperhatiakan reliabilitasnya yang berkenaan tentang derajad konsistensi dan
stabilitas data atau temuan. Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti
dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti yang sama dalam
waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dibagi
menjadi dua kelompok menunjukkan data yang tidak berbeda.
Jika peneliti satu menemukan suatu objek berwarna merah, maka peneliti yang lain
juga demikian, misalnya dalam penelitian kualitatif antara peneliti satu dengan peneliti lain
memperoleh kesamaan data.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dijelaskan dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud Validitas?
2. Apa yang dimaksud Reliabilitas?
3. Bagaimana contoh kasus Validitas dan Reabilitas?
BAB III
PEMBAHASAN
A. VALIDITAS
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Suatu instrumen yang valid akan mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya
instrumen (kuesioner) yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk
menguji tingkat validitas, biasanya peneliti mencobakan instrumen pada uji coba
instrumen.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan banyaknya subyek uji coba
antara lain:
Jumlah subyek uji coba relatif, tidak ada aturan yang pasti, hanya saja sekitar 25-40
merupakan suatu jumlah yang sudah memungkinkan pelaksanaan dan analisisnya.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai dari mana subyek uji coba tersebut diambil.
Apabila memungkinkan sebaiknya subyek uji coba diambil dari populasi yang nanti tidak
akan dikenai penelitian. Namun jika tidak memungkinkan bisa mengambil di luar populasi
dengan syarat ciri-ciri populasi yang diambil sebagai obyek uji coba sama atau hampir
sama dengan ciri-ciri populasi yang akan diteliti.
Selain itu terdapat dua pendapat pro dan kontra mengenai penggunaan data uji coba.
Pendapat yang pro menyatakan bahwa apabila uji coba menggunakan subyek yang diambil
dari populasi, dan terbukti baik (valid), maka boleh ditambahkan sebagai data penelitian.
Namun pendapat yang kontra menyatakan, data yang terkumpul dalam uji coba tidak boleh
dicampur dengan data penelitian.
Secara umum terdapat dua macam validitas, yaitu:
1. Validitas kriterium/Eksternal
yaitu validitas yang ditinjau berdasarkan hubungannya dengan kategori tertentu. Tinggi-
rendahnya koefisien validitas tes atau angket ditentukan berdasarkan hasil perhitungan
koefisien korelasi. Validitas Eksternal terdiri dari:
1. Validitas banding (validitas bersama atau validitas yang ada sekarang), yaitu
validitas tes yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi antara nilai-
nilai hasil tes yang akan diuji validitasnya dengan nilai-nilai hasil tes terstandar
yang telah mencerminkan kemampuan siswa.Dalam dunia pendidikan, biasanya
diasumsikan bahwa nilai rata-rata ulangan harian sebagai hasil dari tes terstandar.
2. Validitas ramal, yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu tes untuk
dapat meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan kondisi yang ada
sekarang. Suatu tes seleksi masuk siswa baru haruslah memiliki tingkat validitas
ramal yang tinggi.
Artinya validitas dicapai apabila terdapat kesesuaian antar bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan. berikut jenis dari validitas internal:
a. Validitas butir,
yaitu sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas tinggi apabila butir-butir yang
membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas butir
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung korelasi setiap butir (item) dengan skor total (corrected item-total
correlation).
3. Pengambilan keputusan
o Jika r hasil < r tabel atau r bernilai negatif, maka item tersebut tidak valid
4. Dalam penerapan SPSS, butir-butir yang tidak valid dikeluarkan dari proses dan
pengujian diulang untuk butir-butir yang valid saja.
Apabila dalam pengujian berikutnya masih ada butir yang belum valid maka proses
pengeluaran butir yang tidak valid dan pengulangan pengujian harus terus dilakukan
sampai semua butir valid. Semakin banyak pengulangan maka item yang menyusut
semakin banyak
b. Validitas faktor/konstrak
yaitu sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila faktor-faktor yang
merupakan bagian dari instrumen tersebut tidak meyimpang dari fungsi instrumen.
Prosedurnya, tes dipengaruhi oleh faktor tertentu yang disebut sebagai tes yang memiliki
muatan faktor (factor loading) yang tinggi.Pernyataan atau pertanyaan dikatakan valid
jika r hitung > r tabel.
2. Mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur dari literarur yang
ditulis para ahli.
3. Kalau di dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi atau rumusan konsep yang
akan diukur, maka tugas penelitilah untuk membuat definisi dan rumusan konsep
tersebut.
B. RELIABILITAS
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan instrumen, apabila datanya memang benar
sesuai kenyataannya maka berapa kalipun diambil tetap akan memperoleh hasil yang sama.
Sebagaimana validitas, terdapat dua jenis reliabilitas yaitu:
1. RELIABILITAS EKSTERNAL
a. Teknik Paralel
Peneliti menyusun dua instrumen, keduanya diuji-cobakan pada sekelompok responden
(responden mengerjakan dua kali) kemudian hasilnya dikorelasikan dengan korelasi
product momen. Teknik ini sering disebut teknik double test double trial.
b. Teknik Ulang
Peneliti hanya menyususn satu instrumen yang diujikan pada sekelompok responden. Pada
waktu yang lain instrumen tersebut diberikan kepada kelompok semula untuk dikerjakan
lagi. Kemudian hasil dari dua kali pengerjaan tersebut dikorelasikan. Pada teknik ini
peneliti menggunakan satu tes tetapi dilaksanakan dua kali uji coba, disebut juga teknik
single test double trial.
2. RELIABILITAS INTERNAL
Reliabiltas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengujian.
Terdapat beberapa teknik mencari reliabilitas, tentunya pemilihan teknik tersebut
disesuaikan dengan sifat atau karakteristik data.
1. Rumus Spearman-Brown
Syarat :
Langkah:
skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-genap
maupun awal-akhir
Rumus:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
Syarat :
Langkah: skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik
ganjil-genap maupun awal-akhir
Rumus:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
V1 = varians belahan pertama
V2 = varians belahan kedua
Vt = varians skor total
3. Rumus Rulon
Syarat :
Langkah:
skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-genap
maupun awal-akhir
Rumus:
Keterangan:
Vd = varians beda
d = skor pada belahan awal dikurangi dengan skor pada belahan akhir
1. Banyaknya butir pertanyaan pada instrumen harus genap agar bisa dibelah
2. Antara belahan pertama dengan belahan kedua harus seimbang. (untuk lebih jelas
baca buku Suharsimi Arikunto)
4. Rumus K-R 20
Syarat :
Rumus:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians skor total
k = banyaknya butir pertanyaan
p = proporsi subyek yang mendapat skor 1
q = proporsi subyek yang mendapat skor 0
5. Rumus K-R 21
Rumus:
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians skor total
k = banyaknya butir pertanyaan
M = skor rata-rata
6. Rumus Hoyt
keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians skor total
Vs = varians sisa
7. Rumus Alpha
Syarat:
Digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
angket atau soal uraian
Rumus:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Σσb = jumlah varians butir
σt = varians total
Sebagian pembaca mungkin bertanya-tanya selama ini, apa sih perbedaan antara uji
validitas dan reliabilitas? keduanya adalah dua hal yang benar-benar berbeda, namun saling
melengkapi satu sama lain. Keduanya perlu dilakukan dengan tujuan agar alat ukur yang
kita gunakan dapat menghasilkan data yang benar-benar dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian.
Alat ukur yang seperti itu, haruslah memenuhi kriteria, yaitu valid dan reliabel. Valid
berarti sahih atau tepat apa yang diukur sedangkan reliabel adalah handal, yaitu digunakan
kapan saja dan dimana saja maka hasilnya tetaplah sama.
Pada prakteknya, sebuah item soal dalam sebuah alat ukur haruslah valid terlebih dahulu,
baru kemudian diuji kehandalannnya. Jadi dapat dimaknai, bahwa: soal yang valid belum
tentu reliabel. Sedangkan soal yang reliabel, maka pastilah sudah valid. Demikian kiranya
perbedaan uji validitas dan reliabilitas.
Bagi anda yang ingin mencari referensi uji validitas butir, silahkan baca artikel kami yang
berjudul: Tutorial Uji Validitas Instrumen dengan SPSS. Dalam artikel tersebut dijelaskan
langkah demi langkah atau step by step tutorial melakukan analisis atau uji validitas butir,
baik menggunakan pearson product moment ataupun corrected item to total correlation
CONTOH KASUS 1: Kasus ini untuk uji validitas butir. untuk uji validitas konstrak
belom. insya allah akan di update.
Langkah pengujian:
Berdasarkan output di atas diperoleh hasil bahwa pada nilai Corrected Item-Total
Correlation dibandingkan dengan r tabel (df 28 signifikansi 5%=0.239, Singgih
Santoso) berarti butir yang tidak valid adalah butir 3, 6, 8 dan 10. Oleh karena itu
dilakukan pengujian kembali dengan menghilangkan butir-butir yang tidak valid.
Output menunjukkan butir 2 masih memiliki nilai di bawah r tabel. Maka perlu
dilakukan pengujian lagi dengan menghilangkan butir 2.
CONTOH KASUS 2: Data di bawah ini dianggap merupakn butir-butir pertanyaan yang
sudah valid, kita hanya menghitung reliabilitasnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II, tentang Validitas dan Reliabilitas dapat
disimpulakan bahwa:
1. Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti atau derajad ketepatan suatu alat ukur
tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur.
2. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Sebaliknya data yang
tidak valid adalah data yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek.
3. Validitas penelitia ada dua, yaitu: Pertama, validitas internal yakni validitas yang
berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kedua
validitas eksternal yakni berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
4. Reliabilitas (stabilitas, dapat dipercaya dan dapat diramalkan )adalah derajad ketepatan
dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument pengukuran.
5. Obyektivitas adalah derajad kesepekatan atau interpersonal agreement antar banyak
orang terhadap suatu data dan atu derajad dimana pengukuran yang dilakukan bebas
dari pendapat dan penilaian subyektif, bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang
menggunakan tes.
6. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang diuji
validitas dan reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya. Sedangkan dalam penelitian
kualitatif yang diuji adalah datanya.
7. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan (pengujian). Ada
empat kriteria yang digunakan yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
https://statistikceria.blogspot.com/2012/01/konsep-validitas-dan-
realibilitas.html
https://statistikceria.blogspot.com/2012/01/contoh-kasus-uji-
validitas-dan.html
http://makalahkampus15.blogspot.com/2018/01/makalah-validitas-
dan-reabilitas.html
https://id.scribd.com/doc/133211826/Contoh-Uji-Validitas-Dan-
Reliabilitas