Anda di halaman 1dari 15

PENELITIAN KUANTITATIF NON-EKSPERIMEN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Yang diampu oleh Bapak Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd

Oleh:
Navira Adya Pradita (170131601037)
Vera Mega Oktaviani (180131601054)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-
Nya makalah ini dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif. Makalah ini membahas tentang “Penelitian
Kuatittaif Non-eksperimen”.
Penyelesaiannya makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan perhatian.
Dan juga tidak kalah pentingnya penulis ucapkan terima kasih bagi semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisannya masih banyak sekali
kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan dari para pembaca, kritik dan
saran yang bersifat membangun sehingga dapat menjadi masukan untuk bisa
lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan bagi semua pihak.

Malang, 20 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR.......................................................................... i
2. DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
3. BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
a. Latar belakang............................................................................. 1
b. Rumusan masalah ...................................................................... 2
c. Tujuan penelitian ......................................................................... 2
4. BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
a. Penelitian deskriptif ..................................................................... 4
b. Penelitian komparatif ................................................................... 5
c. Peneltian asosiatif ....................................................................... 7
d. Penelitian kausalitas .................................................................... 9
5. BAB III PENUTUP ............................................................................. 11
a. Kesimpulan ................................................................................. 11
b. Saran .......................................................................................... 11
6. DAFTAR RUJUKAN .......................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah proses yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk
mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui prosedur ilmiah yang
telah ditentukan. Dalam melakukan suatu penelitian penting untuk melakukan
rancangan penelitian. Rancangan penelitian digunakan untuk melakukan
pengontrolan terhadap suatu hasil penelitian. Rancangan juga digunakan peneliti
sebagai petunjuk dalam pelaksanaan penelitian untuk mencapai tujuan dari
dilakukannya suatu penelitian. Kemampuan dalam menyeleksi serta
mengimplementasikan rancangan penelitian sangat penting guna meningkatkan
kualitas penelitian dengan harapan hasil penelitian dapat bermanfaat. Dalam
prosedur tersebut terdapat suatu langkah inti dan yang paling penting yaitu
mengumpulkan data. Oleh karenanya pengumpulan data merupakan inti dari
kegiatan penelitian yang sebenarnya. Salah satu metode penelitian adalah
eksperimen. Disamping adanya metode eksperimen ada juga metode penelitian
yang non-eksperimen
Pada tahap rancangan penelitian, sebagai peneliti harus dapat
mempertimbangkan keputusan sehubungan dengan metode yang akan
digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan cermat dalam
merencanakan penumpulan data. Dalam melakukan suatu penelitian secara
umum diklasifikasikan menjadi dua, yaitu penelitian non-eksperimental dan
penelitian eksperimental. Penelitian eksperimen (eksperiment research)
merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti
memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat
(Sukmadinata, 2010). Sedangkan penelitian non-eksperimen merupakan
penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek
penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervensi) peneliti
(Brotowidjojo, 2009).
Pada makalah ini, kelompok akan terfokus untuk melakukan pembahasan
mengenai penelitian non-eksperimen. Dimana penelitian non-eksperimen ini
mencakup penelitian deskriptif, penelitian komparatif, penelitian asosiatif dan
penelitian kausalitas.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain penelitian kuantitatif non-eksperimen deskriptif?
2. Bagaimana desain penelitian kuantitatif non-eksperimen komparatif?
3. Bagaimana desain penelitian kuantitatif non-eksperimen asosiatif?
4. Bagaimana desain penelitian kuantitatif non-eksperimen kausalitas?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan penelitian kuantitatif non-eksperimen deskriptif
2. Untuk menjelaskan penelitian kuantitatif non-eksperimen komparatif
3. Untuk menjelaskan penelitian kuantitatif non-eksperimen asosiatif
4. Untuk menjelaskan penelitian kuantitatif non-eksperimen kausalitas
BAB II
PEMBAHASAN

Penelitian non-eksperimen merupakan salah satu macam penelitian


kuantitatif. Data yang didapatkan dari penelitian non-eksperimen ini berdasarkan
data yang sebenarnya (apa adanya) tanpa adanya manipulasi suatu data. Pada
penelitian non-eksperimen lebih cenderung rendah dalam validitas internal
(kemampuan menjelaskan sebab akibat) tetapi lebih tinggi pada validitas eksternal
(kemampuan menggeneralisasikan hasil penelitian). Desain penelitian non-
eksperimen didasarkan pada filsafat positivisme yang menekankan pada
fenomena objektif yang dikaji secara kuantitatif dengan menggunakan angka-
angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan terkontrol. Penelitian non-
eksperimen responden/sampel/subyek tidak mendapatkan intervensi. Pada
desain non-eksperimen juga tidak terdapat variabel independen yang akan
dimanipulasi (atau bisa dikatakan hanya terdapat variabel dependen saja. Ciri-ciri
utama desain non-eksperimental antara lain (Brink, 2009):
1. Studi dijalankan dalam kondisi yang normal atau senatural mungkin, dan
fenomena yang muncul diobservasi apa adanya
2. Tujuan utamanya adalah mendeskripsikan masalah dan/atau mengeksplorasi
atau menjelaskan hubungan antar variabel
3. Lemah dalam menjelaskan hubungan sebab-akibat karena tidak adanya
intervensi terhadap subyek penelitian
4. Dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dalam kondisi tidak
memungkinkan dilakukan eksperimen, seperti:
a) Adanya masalah etik penelitian, dan sulit atau tidak mungkin dilakukan
intervensi
b) Variabel sulit dimanipulasi atau jika dilakukan manipulasi ada masalah etika
penelitian misalnya: rasa sakit, dukungan sosial, ketakutan, obesitas,
penggunaan alcohol, penyalahgunaan narkotika, kondisi duka cita, dan sakit
fisik/mental
5. Untuk menjamin validitas penelitian agar mendekati eksperimen, maka peneliti
dapat mempertimbangkan variabel tambahan. Macam-macam desain
penelitian kuantitatif non-eksperimental yaitu:

3
4

A. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan
fenomena yang terjadi saat ini atau masa lampau serta tidak mengadakan
manipulasi atau pengubahan pada variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi
apa adanya (Syaodih, 2010). Desain ini dipakai pada penelitian yang
membutuhkan informasi pada bidang tertentu dalam jumlah banyak melalui
penggambaran fenomena atau kejadian secara alamiah. Ciri-ciri desain penlian
deskriptif antara lain:
1. Menjelaskan atau menggambarkan variabel sesuai dengan tujuan penelitian
2. Tidak bertujuan mencari hubungan sebab-akibat
3. Dapat dipakai untuk jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif
4. Pengumpulan data melalui observasi terstruktur, kuesioner, dan wawancara
atau studi survey
5. Studi ini dapat dijalankan jika:
a. Telah ada kesepakatan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang
merupakan variabel tunggal dari populasi
b. Tidak terdapat literatur yang cukup yang menggambarkan populasi atau
variabel populasi
c. Peneliti bertujuan menghasilkan alasan rasional sebuah penelitian dilakukan
melalui literatur review, sehingga tidak dibutuhkan kerangka teori
Jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif terdiri dari tiga studi yaitu
(Heryana, 2020):
1. Studi Deskriptif Khusus (Typical Descriptive Design)
Studi deskriptif hanya bertujuan mendeskripsikan satu fenomena. Peneliti
hanya mencari informasi yang akurat dari karakterisik satu kelompok sampel (bisa
berupa subyek, kelompok, institusi atau situasi). Peneliti hanya mencari informasi
terkait frekuensi dari suatu kejadian atau fenomena. Peneliti hanya
mengidentifikasi, mengkonseptualisasi dan menentukan definisi operasional dari
variabel yang dianggap penting. Varibel tersebut bisa dalam bentuk opini, sikap,
kebutuhan atau fakta yang akan digambarkan secara komprehensif oleh peneliti.
Misalnya: risest tentang opini atau sikap petugas kesehatan pada berbagai jenjang
pendidikan terhadap praktik aborsi, riset tentang kebutuhan pemeriksaan
psikologis pada pasien yang akan didiagnosis Aids, riset tentang persentase ibu
remaja yang tidak patuh dalam kunjungan antenatal care.
2. Studi Deskriptif Perbandingan (Comparative Descriptive Design)
5

Dirancang untuk menggambarkan variabel dengan membandingkan antar


dua atau lebih kelompok untuk melihat perbedaannya. Perbedaan kelompok
dihitung dengan analisis statistik deskriptif dan inferensial . Misalnya: penelitian
tentang tingkat kepatuhan penggunaan masker selama pandemi Covid-19 antara
penduduk jenis kelamin pria dengan wanita. Peneliti menganalisis perbedaan
kelompok pria dan wanita yang tidak patuh memakai APD.
3. Studi Deskriptif yang Mempertimbangkan Waktu (Descriptive Design Time
Dimension)
Dirancang untuk menggambarkan perubahan variabel yang diamati tiap
waktu menggunakan analisis longitudinal. Jadi bukan hanya status dan interrelasi
antar masalah, namun juga perubahannya dalam perspektif waktu. Misalnya: riset
tentang perkembangan janin pada ibu hamil.
B. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian diarahkan untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan
mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Penelitian
kausal-komparatif merupakan jenis penelitian expostfacto, yaitu bahwa penelitian
tersebut dilakukan setelah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas itu terjadi
karena perkembangan kejadian itu secara alami. Semua kejadian yang
dipersoalkan sudah berlangsung lewat, sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukan treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen (Zuriah, 2007).
Penelitian komparatif dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua
kelompok atau lebih dalam variabel yang diteliti. Penelitian ini tidak ada
pengontrolan variabel maupun manipulasi. Pada penelitian ini dilakukan secara
alamiah dengan mengumpulkan data dengan menggunakan instrument bersifat
mengukur. Desain penelitian komparatif dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
1. Desain penelitian kohort
Pada desain penelitian kohort menggunakan pendekatan waktu secara
longitudinal/ time period approach. Penelitian kohort disebut juga penelitian
prospektif dimana penelitian yang dilakukan berupa pengamatan terhadap
peristiwa yang belum terjadi dan akan terjadi yang dilakukan satu kali atau lebih
dengan memakan waktu yang lama. Penelitian kohort ini tentunya memiliki
kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan penelitian kohort:
a. Komparabilitas antara kelompok kasus dan kelompok control dapat diatur
6

b. Terdapat uniformitas atau keseragaman observasi, bak terhada faktor resiko


ataupun efek dari waktu ke waktu berikutnya
c. Besarnya angka resiko dari waktu ke waktu berikutnya dapat langsung
ditetapkan
Sementara kelemahan dari penelitian kohort antara lain:
a. Waktu yang dibutuhkan lama
b. Biaya lebih mahal karena memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit serta
subjek penelitian yang cukup besar
c. Memungkinkan adanya drop out subjek penelitian sehingga akan mengganggu
analisis hasil
d. Pada tindakan tertentu bisa terjadi kendala etika yang kurang atau tidak etis,
karena faktor resiko pada subjek akan diamati sampai terjadinya efek

Berikut ini rancangan penelitian kohort:


Efek +
Faktor Resiko + Prospektif
Efek -
Populasi (Sampel)

Efek +
Faktor Resiko - Prospektif
Efek -
2. Desain Penelitian Kasus Kontrol (Case Control)
Desain penelitian kasus kontrol ini menjadi kebalikan dari desain penelitian
kohort. Pada desain penelitian kasus kontrol peneliti melakukan pengukuran pada
variabel terikat terlebih dahulu. Variabel bebas diteliti secara retrospektif untuk
menentukan ada atau tidaknya pengaruh pada variabel yang terkait. Penelitian
retrospektif merupakan penelitian yang berupa pengamatan terhadap peristiwa
yang telah terjadi dengan tujuan untuk mencari fajtor yang berhubungan dengan
penyebab. Penelitian kasus kontrol tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan
dalam pengunaanya, berikut ini kelebihan dari penelitian kasus kontrol:
a. Tidak menghadapi kendala etik, tidak seperti pada rancangan penelitian kohort
b. Hasil penelitian lebih tajam, karena adanya kesamaan waktu antara kelompok
kasus dan kelompok kontrol serta adanya pembatasan atau pengendalian
faktor resiko
c. Waktu yang dibutuhkan tidak memerlukan waktu yang lama
Sementara kelemahan dari penelitian kasus kontrol antara lain:
7

a. Pengukuran variabel kurang objektivitas dan realibilitas, karena seandainya


menggunakan subjek yang masih hidup, subjek harus mengingat kembali faktor
resikonya
b. Efek variabel luar tidak dapat diketahui karena secara teknis tidak dapat
dikendalikan atau tidak terkendali ketika dilakukan matching
c. Terkadang terdapat kesulitan dalam memilih kelompok kontrol karena
banyaknya faktor resiko yang harus dikendalikan
Berikut ini rancangan penelitian kasus kontrol:
Faktor Resiko +
Retrospektif Efek+ (kasus)
Faktor Resiko -

(matching) Populasi (Sampel)

Faktor Resiko +
Retrospektif Efek - (kontrol)
Faktor Resiko -
C. Penelitian Asosiatif
Menurut Sugiyono (2015:11) pengertian penelitian dengan metode asosiatif
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
antara dua variabel atau lebih. Sedangkan pengertian sosiatif menurut Muhammad
Fauzi (2009 : 155) asosiatif adalah hubungan antara dua variabel yang tidak saling
mengikat, tetapi lebih mengarah pada bentuk kerjasamanya. Misalnya, hubungan
antara dokter dan perawat dalam proses penyembuhan. Jadi, dapat kita simpulkan
bahwa penelitian dengan menggunakan metode asosiatif adalah penelitian yang
memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel tetapi tidak saling
terikat satu sama lain. Teknik analisis dalam penelitian asosiatif menggunakan
teknik analisis kuantitatif. Perhitungan untuk mengatahui hubungan dan pengaruh
antar variabel itu antara lain perhitungan koefesien korelasi rank Spearman dan
Person Product moment.
Menurut Singarimbun & Effendi (1989 : 55-67) mengemukakan bahwa
hubungan antar variabel dalam penelitian asosiatif dapat berupa hubungan
simteris, timbal balik, dan interaktif.
Hubungan interaktif adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang
bersifat tinbal balik (saling mempengaruhi) jadi tidak diketahui mana variabel yang
mempengaruhi tau dipengaruhi, contoh :
8

1. Hubungan antara kecerdasan dan kemampuan menyerap informasi. Dari dua


variabel tersebut dapat dinyatakan bahwa kecerdasan mempengaruhi
kemampuan menyerap informasi dan sekaligus kemampuan menyerap
informasi mempengaruhi kecerdasan.
2. Hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja. Contoh ini dapat
menjelaskan bahwa motivasi kerja mempengaruhi prestasi kerja, sebaliknya
prestasi kerja juga mempengaruhi motivasi kerja.
Menurut Purwanto (2010:68) Hubungan simetris adalah hubungan antar dua
variabel yang bersifat sejajar atau sama. Hubungan simetris terjadi apabila :
1. Kedua variabel indikator dari konsep yang sama. misalnya “kualifikasi guru
yang baik” adalah “tingkat pendidikan” dan “pengalaman mengajarnya”.
Variabel tingkat pendidikan tidak dipengaruhi oleh pengalaman mengajar,
begitu pula sebaliknya.
2. Kedua variabel adalah akibat dari suatu faktor yang sama, misalnya
meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan, naiknya
jumlah oplah surat kabar, merupakan dua variabel yang tidak saling
mempengaruhi, namun diakibatkan oleh faktor yang sama, yaitu peningkatan
penggunaan dikalangan masyarakat
3. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, misalnya hubungan antara petani
dengan cangkul, hubungan guru dengan murid, hubungan dokter dengan
pasien, dan sebagainya.
4. Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan semata-mata,
misalnya secara kebetulan semua murid berkacamata gemar membaca.
Hubungan antara variabel murid berkacamata dengan gemar membaca adalah
hubungan simetris.
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah satu
variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Menurut
Irawan (2000 : 37) untuk menyatakan ada hubungan sebab-akibat harus dipenuhi
2 syarat utama, yaitu :
1. Terdapat hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan
variabel terikat (dependent variable)
2. Terdapat seri urutan yang benar, diartikan bahwa untuk dapat dikatakan
sebagai faktor penyebab, suatu variabel tidak mungkin terjadi setelah faktor
akibat. Dapat diartikan juga bahwa hubungan antara varibel bebas dan variabel
terikat tidak simetrik. Hubungan simetrik maksudnya adalah arah pengaruhnya
9

dapat berasal dari dua pihak. Yaitu S (Sebab) dapat mempengaruhi Akibat (A)
dan A dapat mempengaruhi S.
D. Penelitian Kausalitas
Menurut Sugiyono (2010:56) penelitian menggunakan metode kausal adalah
penelitian yang menggunakan hubungan sebab akibat yang memiliki variabel
independen (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi). Metode
penelitian kausal merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki sebab
akibat dari sebuah pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor
penyebabnya. Metode ini biasanya digunakan untuk menganalisis hubungan
antara variabel satu dengan yang lainnya. Penelitian kausal juga sering disebut
kausal komparatif. Metode ini mengkaji hubungan sebab akibat untuk
mendapatkan informasi mengenai keterkaitan antara variabel dan masalahnya.
Ciri ciri metode penelitian kausal adalah data diambil setelah semua masalah
yang dipermasalahkan terjadi. Maksutnya, peneliti mengambil satu atau lebih
sampel akibat dari permasalahan terebut dan menguji kembali dengan tujuan
untuk mencari sebab terjadinya permasalahan tersebut.
Menurur Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima
tahap yakni:
1. Merumuskan masalah
2. Menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti
3. Pemilihan kelompok pembanding
4. Pengumpulan data
5. Analisis data.
Kelebihan metode penelitian kausal yaitu:
1. Metode kausal-komperatif baik untuk segala keadaan dalam penelitian jika
metode eksperimental tidak memungkinkan untuk digunakan dalam hal:
a. Apabila tidak selalu mengkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasi
faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara
langsung.
b. Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas
sangat tidak realistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan
lain-lain variabel yang berpengaruh.
c. Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian dalah tidak
praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan/dipertanyakan.
10

2. Studi kausal-komperatif menghasilkan informasi yang sangat berguna


mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa yang sejalan dengan apa,
dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan sejanis
dengan itu.
3. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan
kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komperatif itu
lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Sementara itu, kekurangan metode penelitian kausal yaitu:
1. Tidak adanya kelas kontrol terhadap variabel bebas di dalam keterbatasan
pemilihan
2. Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan dan aktual.
3. Kesulian dalam menentukan sebab atau akibat apabila hubungan antar variabel
telah terungkap.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
penelitian non eksperimental merupakan salah satu penelitian yang terdapat
pada metode kuantitatif. Dalam penelitian non eksperimental terdapat macam
macam desain penelitian, diantaranya adalah penelitian deskriptif, penelitian
komparatif, penelitian asosiatif, dan penelitian kausalitas. Desain penelitian ini
didasarkan pada filsafat positivisme yang menekankan pada fenomena objektif
yang dikaji secara kuantitatif dengan menggunakan angka-angka, pengolahan
statistic, struktur dan percobaan terkontrol.

B. Saran
Ketika akan menulis atau membuat laporan penelitian, sebaiknya kita
harus memahami desain atau metode penelitian yang akan kita gunakan. Hal
ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan sebuah penelitian.

11
DAFTAR RUJUKAN

Brink, H. (2009). Fundamental of Research Methodology for Health Care


Professionals. Juta Press.
Brotowidjojo, M. D. 2009. Metodologi Penelitian dan Penulisan Karangan Ilmiah.
Yogyakarta: Liberty.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
Rajawali Pers.
Fauzi, M. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Semarang: Walisongo Press.
Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta:
Pustaka Ilmu
Heryana, A. 2020. Desain Penelitian Non-eksperimental (online). Dari
https://www.researchgate.net/profile/AdeHeryana2/publication/342123421_
DesainPenelitianNon-
Eksperimental/links/5ee35006a6fdcc73be73a84f/Desain-Penelitian-Non-
Eksperimental.pdf
Nursalam. 2013. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Swastha, B., & Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Offset.
Singarimbun., M., & Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, N. S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Syaodih, S.N. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Zuriah, N. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

12

Anda mungkin juga menyukai