Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING DALAM


PENELITIAN KUALITATIF
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kualitatif)

Dosen Pengampu : Muda Gunawan, M.Si

Oleh :

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2022

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya beserta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Dalam Penelitian
Kualitatif” dengan tepat waktu. Demikian pula, sholawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat
yang selalu setia bersama beliau dan selalu berada di jalan Allah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini


masih tergolong jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca agar
kiranya akan dapat menjadi bahan masukan dan referensi bagi penulis. Penulis
juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang
memberi masukan dan bimbingan kepada penulis demi terciptanya makalah ini,
maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada yang
terhormat dosen mata kuliah Penelitian Kualitatif Bapak Muda Gunawan, M.Si

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulis juga


merupakan manusia biasa dimana tempatnya kesalahan dan kekhilafan, karena
kebenaran dan kesempurnaan yang sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT
semata. Penulis berharap, semoga makalah ini nantinya akan mendatangkan
banyak manfaat bagi para pembacanya dan menjadi bahan pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari sekaligus diamalkan dalam pribadinya sendiri maupun
dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga apapun yang ditulis dalam makalah ini
dapat menjadi amalan yang baik dan mendatangkan pahala bagi si penulis, serta
mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 13 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif ..........................................................

2.2 Teknik Sampling (Pengambilan Sampel) Penelitian Kualitatif..........................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................

3.2 Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang terorganisir, sistematis,


berdasarkan data, dilakukan secara kritis, objektif, ilmiah untuk mendapatkan
jawaban atau pemahaman yang lebih mendalam atas suatu masalah.
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya,
informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya.
Menurut John Creswell (2008) dalam bukunya menyatakan penelitian
merupakan sebuah proses yang bertahap dan mempunyai siklus, dimulai pada
tahap pengidentifikasian masalah ataupun isu yang diteliti. Apabila masalah
telah selesai diidentifikasi barulah diikuti dengan mengulang atau review data
sekunder atau kepustakaan. Langkah selanjutnya yaitu memperjelas tujuan
penelitian, setelah itu lakukan pengumpulan data. Setelah itu melakukan
tahap interpretasi ( penafsiran ) data yang telah diperoleh, pada bagian ini
peneliti melaporkan hasil penelitiannya dan mensintesis maksud penelitian
Salah satu bagian terpenting dalam suatu penelitian adalah menentukan
populasi dan sampel penelitian. Kegiatan penelitian banyak dilakukan dengan
penarikan sampel karena metode penarikan sampel lebih praktis, biayanya
lebih hemat, serta memerlukan waktu dan tenaga yang lebih sedikit
dibandingkan dengan metode sensus.
Pengambilan sebagian dari keseluruhan objek dan atas hasil penelitian
suatu keputusan atau kesimpulan mengenai keseluruhan objek populasi dibuat
disebut sebagai metode penarikan sampel (sampling). Penelitian yang
memakai sampel untuk meneliti atau menyelidiki karakteristik objek
penelitian, dilakukan dengan beberapa alasan antara lain objek yang diteliti
sifatnya mudah rusak, objek yang diteliti bersifat homogen, tidak mungkin

1
meneliti secara fisik seluruh objek dalam populasi, untuk menghemat biaya,
untuk menghemat waktu dan tenaga, serta keakuratan hasil sampling.
Dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis, baik
pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan penelitian dengan
pendekatan kualitatif setidaknya terdapat dua hal yang menjadi masalah atau
persoalan yang dihadapi. Pertama, bagaimana memperoleh sampel yang
representatif yaitu sampel yang dapat mewakili elemen lain dalam populasi
atau mencerminkan keadaan populasi serta bagaimana proses pengambilan
sampel dan berapa banyak unit analisis yang akan diambil sehingga masalah
yang dihadapi diantaranya teknik penarikan sampel manakah yang cocok
dengan karakteristik populasi, tujuan dan masalah penelitian yang akan dikaji.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana populasi dan sampel dalam penelitian kualitatif ?
b. Bagaimana teknik sampling (pengambilan sampel) pada penelitian
kualitatif ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui populasi dan sampel dalam penelitian kualitatif.
b. Untuk mengetahui teknik sampling (pengambilan sampel) pada penelitian
kualitatif.

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata secara tertulis ataupun lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati oleh seorang peneliti. Sampel dan populasi pada
sebuah penelitian merupakan salah satu faktor pendukung terbentuknya
sebuah penelitian. Pada penelitian kualitatif seorang peneliti juga
membutuhkan sampel dan populasi.
a. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristik yang akan
diteliti. Adapun pengertian sampel menurut Sugiyono (2008) ialah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Selain itu berdasarkan pendapat dari Arikunto (2006)
merupakan sebagian atau sebagai wakil dari populasi yang akan
diteliti. Pada metode penelitian kualitatif sampel bersifat purposive,
maksudnya ialah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Pada metode kualitatif untuk jumlah sampel nya tidak perlu ada
keterwakilan. Namun, sampel pada metode ini lebih mementingkan
kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi yang dapat
peneliti peroleh dari partisipan atau informan.
Jika jumlah sampel yang banyak maka akan sulit untuk
memperoleh sebuah kesimpulan yang lebih jelas dan menyebabkan
informasi tumpang tindih, untuk itu pada metode penelitian kualitatif
tidak membutuhkan jumlah sampel yang banyak. Hal yang terpenting
adalah kedalaman informasi dan kredibilitas. Sampel yang ada juga
harus disesuaikan dengan konteks maka dari itu beberapa penelitian
cenderung menggunakan purposive sampling. Sampel juga terbagi
menjadi 2, yaitu :
 Sampel Representif adalah suatu keadaan sampel dapat
mewakili keadaan populasinya.

3
 Sampel Non-representatif adalah keadaan suatu sampel
yang tidak dapat menggambarkan populasinya.

b. Populasi
Kata populasi merupakan serapan kata dari bahasa Inggris, yaitu
population yang berarti jumlah penduduk. Maka dari itu terkadang
beberapa orang mengaitkan kata ini dengan masalah-masalah
kependudukan.
Pengertian populasi sangat beragam seperti yang dikatakan oleh
beberapa ahli. Menurut Arikunto Suharsimi (1998) populasi
merupakan keseluruhan objek dari penelitian. Sugiyono (1997)
menyatakan bahwasannya populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek ataupun subjek yang memiliki kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Nazir (2005) populasi
merupakan sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang
telah ditetapkan oleh peneliti.
Pada penelitian kualitatif tidak mengenal istilah populasi namun
cenderung kepada situasi sosial. Situasi sosial inilah yang nantinya
dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin digali.

2.2 Teknik Sampling ( Pengambilan Sampel ) Penelitian Kualitatif


Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Secara skematis,
teknik sampling dapat digambarkan sebagai berikut:

4
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa teknik sampling pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Probability sampling
Probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang
atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel yang meliputi :
a. Simple random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak;
b. Proportionate stratified random yaitu penarikan sampel berstrata secara
proporsional;
c. Disproportionate stratified random yaitu teknik pengambilan sampel
berstrata secara tidak proporsional / tidak seimbang dan
d. Cluster sampling/area random yaitu penarikan sampel dilakukan
dengan cara membagi atas kelompok-kelompok, atau cluster dengan
kriteria tertentu.

5
2. Nonprobability sampling
Nonprobability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel yang meliputi:
a. Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut;
b. Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah/kuota yang
diinginkan;
c. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data;
d. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu;
e. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel
f. Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Pengambilan sampel pada pendekatan kualitatif berbeda dengan
pengambilan sampel pada pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif,
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan melalui seleksi secara acak,
memiliki formulasi tertentu dan wajib ditentukan oleh peneliti pada tahap
pembuatan proposal penelitian. Sementara pada penelitian kualitatif,
pengambilan sampel memiliki prinsip dasar yaitu data yang didapatkan tidak
representatif tetapi lebih dititikberatkan pada penggalian informasi yang
ditujukan untuk memperoleh atau menemukan sampel kasus atau individu
yang memiliki banyak informasi dan mendalam tentang fenomena yang
diteliti.
Penentuan jumlah sampel pada penelitian kualitatif didasari pada fokus
atau tujuan, topik penelitian, lokasi penelitian, dan situasi atau konteks yang
menjadi sampel yang diteliti. Selain itu, penentuan sampel juga bergantung

6
pada teori dan berbagai keputusan tentang siapa atau objek apa saja yang
diseleksi untuk menjadi sampel penelitian baik dilakukan sebelum
pengumpulan data atau pada saat pengumpulan data berlangsung. Pada
penelitian kualitatif bukan hal yang wajib dilakukan peneliti untuk
menentukan jumlah sampel secara tepat di awal penelitian. Peneliti cukup
menentukan rentang jumlah sampel yang diperlukan (misal diperlukan 3-10
partisipan) disertai sumber referensi yang menjadi rujukannya.
Dalam penelitian kualitatif, komponen yang sangat penting salah satunya
adalah pemilihan dari responden yang akan digunakan dalam penelitian.
Seperti halnya dalam penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif perlu
adanya teknik sampling. Peneliti kualitatif biasanya menggunakan teknik
nonprobability sampling yang bertujuan untuk memilih kasus yang kaya
informasi. Adapun teknik sampling yang dapat digunakan dalam penelitian
kualitatif yaitu :

1. Sampling purposif (Purposive sampling)

Purposive sampling adalah salah satu jenis sampling yang banyak


digunakan dalam penelitian kualitatif. Sampling Purposif (Purposive
sampling) yakni peneliti menentukan kriteria mengenai responden mana
saja yang dapat dipilih sebagai sampel. Kriteria yang dimaksud
menggambarkan demografi responden, misal dari sisi usia, jenis kelamin,
apakah menggunakan suatu produk atau tidak, apakah produk yang
dimaksud telah digunakan selama lebih dari beberapa tahun atau tidak, dan
lain-lain.
Dengan kata lain memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada
informasi yang tersedia, dan penentuan sampelnya ditentukan oleh peneliti

7
berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu yang dianggap dapat
memenuhi kriteria yang ditetapkan sehingga perwakilannya terhadap
populasi dapat dipertanggungjawabkan. Ciri atau kriteria yang ada
tergantung pada pertimbangan (judment) peneliti sehingga sering disebut
juga judment sampling.
Jumlah sampel bisa ditentukan sebelum penelitian atau pada saat
penelitian bergantung kepada sumber data yang ada, tersedianya waktu
penelitian serta bergantung pada tujuan penelitian. Jumlah sampel
ditentukan juga oleh teori saturation yaitu berhenti mengumpulkan data
jika tidak ada lagi informasi yang baru.

Contoh:
 Penelitian ASI Ekslusif, kriterianya adalah ibu yang mempunyai bayi
berumur 6 bulan ke atas.
 Penelitian tentang “Evaluasi Standar Operasional Pengelolaan Rekam
Medis di Puskesmas X”, peneliti menetapkan karakteristik subjek
penelitian adalah tenaga kesehatan yang bekerja di Bagian Rekam
Medis lebih dari 1 tahun.
 Penelitian yang berkaitan dengan kriminalitas di Kota atau daerah
tertentu, responden yang dipilih yaitu Kapolresta kota atau daerah
tersebut, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal yang ada
di kota tersebut.

2. Sampling kuota (Quota sampling)

8
Sampling kuota (quota sampling) adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan
akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil
dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok.
Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah
terpenuhi, maka pengumpulan data dihentikan.
Quota sampling, dipertimbangkan sebagai bagian dari purposive
sampling. Pada saat merancang studi, jumlah sampel dan karakteristiknya
sudah ditentukan. Karakteristik sampel misalnya umur, jenis kelamin,
kelas sosial, profesi, status perkawinan dari informan. Dengan kriteria
yang telah ditentukan, memungkinkan peneliti terfokus pada informan
yang mempunyai banyak pengalaman yang berhubungan dengan topik
penelitian, juga mengetahui atau mempunyai wawasan yang berkaitan
dengan judul penelitian. Kemudian peneliti turun ke lapangan
menggunakan strategi yang sesuai dengan lokasi, budaya dan populasi.
Selanjutnya memilih informan yang sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan sebelumnya dan memilih informan yang sesuai dengan kriteria
sampai memenuhi quota.
Persamaan antara purposive sampling dengan quota sampling adalah
keduanya memilih informan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan,
meskipun demikian quota sampling lebih spesifik dalam menentukan
besarnya sampel dan proporsi subsampel. Misalnya jika gender digunakan
sebagai kriteria dalam menggali informasi yang berhubungan dengan HIV,

9
maka dengan quota sampling akan dicari 1 wanita dengan HIV dan 1 laki-
laki dengan HIV, sedangkan dengan studi purposive sampling, dimana
jumlah sampel hanya sebagai target bukan sebagai persyaratan dan hanya
perkiraan jumlahnya bukan quota yang ketat yang harus dipenuhi.

3. Sampling bola salju (Snowball sampling)

Snow ball sampling yakni teknik sampling dilakukan dengan cara


menggunakan informasi sampel pertama untuk mengetahui sampel lainnya
yang memenuhi kriteria. Menurut Sugiyono, snowball sampling adalah
teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel
begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola
salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian
kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan snowball sampling
dilakukan secara berantai, makin lama sampel menjadi semakin besar. Hal
ini diakibatkan kenyataan bahwa populasinya sangat spesifik, sehingga
sulit sekali mengumpulkan sampelnya. Pada tingkat operasionalnya
melalui teknik sampling ini, responden yang relevan di interview, diminta
untuk menyebutkan responden lainnya sampai diperoleh sampel sebesar
yang diinginkan peneliti, dengan spesifikasi/spesialisasi yang sama karena
biasanya mereka saling mengenal.

10
Penarikan sampel pada populasi berdasarkan pola ini dilakukan
dengan menentukan sampel pertama. Sampel berikutnya ditentukan
berdasarkan informasi dari sample pertama, sampai ketiga ditentukan
berdasarkan informasi dari sampel kedua, dan seterusnya sehingga jumlah
sampel semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.
Contoh: Seorang peneliti di bidang kedokteran ingin mengetahui perilaku
orang-orang yang terjangkit HIV/AIDS. Karena data di rumah sakit
bersifat rahasia maka peneliti tidak dapat mengetahui informasi identitas
orang yang terjangkit penyakit tersebut. Kemudian dengan menggunakan
banyak cara, akhirnya peneliti berhasil menemui 1 orang yang mengidap
HIV/AIDS dan pasien tersebut menyatakan bersedia untuk dijadikan
responden. Dengan menggunakan informasi dari 1 responden tersebut,
maka peneliti meminta informasi rekan seperjuangannya (sama-sama
mengidap penyakit) dalam menghadapi penyakit HIV/AIDS untuk
dijadikan responden Snowball sampling (penarikan sample secara bola
salju).

4. Sampling sistematis (Systematic sampling)

Menurut Sugiono (2014), sampling sistematis adalah teknik


pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut. Teknik sampling ini dilakukan secara sistematis dengan
proses awal yang random.
Pada mulanya, mirip dengan random sampling, peneliti memberi
nomor seluruh populasi. Daftar nomor populasi tersebut diurutkan, lalu

11
urutan nomor dalam daftar diacak. Setelah diacak, pada setiap perhitungan
tertentu, satu sampel diambil, dihitung lagi, satu sampel diambil lagi untuk
diteliti. Begitu seterusnya sampai jumlah sampel sesuai dengan rencana
awal. Misalnya anggota populasi diberi nomor urut terdiri dari 50 orang
dari nomor 1 sampai dengan nomor 50 pengambilan sampel dapat nomor
ganjil atau genap saja atau kelipatan dari bilangan tertentu.
Sebagai contoh, seorang peneliti ingin meneliti pola belajar
mahasiswa Fakultas Agama Islam di suatu Universitas Muhammadiyah
Surabaya. Jumlah total populasinya 1000 mahasiswa. Peneliti ingin
melakukan survei pada 100 mahasiswa saja. Teknik sampling yang
dilakukan, pertama peneliti merencanakan, misal sampel yang diambil
adalah daftar nomor urut ke 10 dan kelipatannya (20,30,40, dst sampai
1000), lalu peneliti mengacak daftar 1000 nomor yang semula berurutan.
Setelah diacak, dilihat kembali, mereka yang namanya berada di urutan
nomor 10 dan kelipatannya diambil sebagai sampel.

5. Sampling Aksidental (Convenience sampling)

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan


kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data. Margono menyatakan bahwa
dalam teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu akan
tetapi peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang
ditemui.

12
Dengan kata lain, bahwa sampel aksidental ini merupakan sampel
yang diambil berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara
tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya,
maka orang tersebut dapat dijadikan sampel. Tanpa kriteria peneliti bebas
memilih siapa saja yang ditemuinya untuk dijadikan sampel. Contoh:
penelitian tentang “Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses
pembelajaran”. Maka pada waktu penelitian, jika ditemui mahasiswa dapat
dijadikan sebagai sampel.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

14
Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014). Metodologi penelitian kualitatif dalam
riset keperawatan.

Amirullah, S. M. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Malang: Bayumedia


Publishing Malang.

Hadi, A., Asrori, A., & Rusman, R. (2021). Penelitian kualitatif: studi
fenomenologi, case study, grounded theory, etnografi, biografi.

Martha, E., & Kresno, S. (2016). Metodologi penelitian kualitatif untuk bidang
kesehatan.

Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta:


Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Nawari, I. (2015). Metodologi Penelitian untuk Studi Islam: Panduan Praktis dan
Diskusi Isu.

Saleh, S. (2017). Analisis data kualitatif.

Semiawan, C. R., & Jenis, M. P. K. (2010). Karakteristik, dan


Keunggulannya. Penerbit PT Grasindo, Jalan Palmerah Selatan, 22-28.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media


Publishing.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,


kualitatif dan R&D.

https://www.academia.edu/42283076/Buku_Metodologi_Penelitian

 https://stietrisnanegara.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Metodologi-
Peneltian.pdf.

Prof.DR.dr.Sudigdo Sastroasmoro, S. (. (2011). Dasar-Dasar Metodologi


Penelitian Klinis. Jakarta: CV.Sagung Seto.

15
Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan
keunggulannya.

16

Anda mungkin juga menyukai