METODOLOGI PENELITIAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
Friska Wisa Sofia Tumangger
Rohman
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-IKHLAS DAIRI
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Populasi dan Sampel.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Populasi dan Sampel
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pengertian populasi dan sampel?
2. Apa saja manfaat-manfaaat sampel
3. Apa saja teknik pengambilan sampel?
4. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui pengertian sampel.
3. Untuk mengetahui teknik sampling.
4. Untuk mengetahui cara menentukan ukuran sampel.
BAB II
PEMBAHASAN
Populasi bukan hanya bersifat orang saja, tetapi juga bisa benda-benda
alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
objek/subjek yang dipelajari, tetapi juga meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Wujud subjek itu bermacam-
macam, bisa berupa: manusa, hewan, tumbuh-tumbuhan, barang produk
(hasil-hasil kerajinan, basil-basil industri, dan lain-lain), barang-barang
nonproduk (batu, pasir, tanah, air, dan lain-lain), dan bentuk lingual atau
ungkapan verbal (kata, frasa, kalimat, paragraf, teks), atau dokumen dan
barang cetak.
2. Sampel
B. MANFAAT SAMPEL
Populasi yang jumlahnya tidak terlalu besar, sering juga diteliti secara
keseluruhan tanpa mengambil sampel. Namun kalau jumlah populasi besar,
sebaiknya diambil sampel sebagai bahan kajian. Karena meneliti sebagian
saja sebagai sampel penelitian , mempunyai banyak manfaat, yaitu:
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak
atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak
atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Yang dimaksud
dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya
jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25,
maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa
dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom
sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak
mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen
populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti,
sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0
(nol).
Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang
berbeda. Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk
mengestimasikan populasi, atau istilahnya adalah melakukan generalisasi
maka seharusnya sampel representatif dan diambil secara acak. Namun jika
peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil penelitian
maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak biasanya juga
diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan
informasi lengkap tentang setiap elemen populasi.
Di setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang
lebih spesifik lagi. Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan
istilah simple random sampling, stratified random sampling, cluster
sampling, systematic sampling, dan area sampling. Pada nonprobability
sampling dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling,
purposive sampling, quota sampling, snowball sampling
1. Probability/Random Sampling.
Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara
acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal
dengan nama “sampling frame”. Yang dimaksud dengan kerangka
sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa
diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang
orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda.
Jika populasi penelitian adalah mahasiswa perguruan tinggi “A”, maka
peneliti harus bisa memiliki daftar semua mahasiswa yang terdaftar di
perguruan tinggi “A “ tersebut selengkap mungkin. Nama, NRP, jenis
kelamin, alamat, usia, dan informasi lain yang berguna bagi penelitiannya..
Dari daftar ini, peneliti akan bisa secara pasti mengetahui jumlah
populasinya (N). Jika populasinya adalah rumah tangga dalam sebuah
kota, maka peneliti harus mempunyai daftar seluruh rumah tangga kota
tersebut. Jika populasinya adalah wilayah Jawa Barat, maka penelti harus
mepunyai peta wilayah Jawa Barat secara lengkap. Kabupaten,
Kecamatan, Desa, Kampung. Lalu setiap tempat tersebut diberi kode
(angka atau simbol) yang berbeda satu sama lainnya.
Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak
memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan
sampel sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti
untuk memilih unsur populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi
yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua
anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja,
genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan
dari bilangan lima. Untuk itu, yang diambil sebagai sampel adalah 5,
10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara
acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan
sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih
menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain
yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.
a) Purposive Sampling
Kriteria eksklusi:
b) Accidental Sampling.
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti
mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian
ini cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya
sulit didapatkan.
Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang penyakit
Steven Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa
atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.
c) Quota Sampling
D. Ukuran Sampel
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum
untuk menentukan ukuran sampel :
Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat
kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5%
(0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel.
Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel
(semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan
generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah
populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika
tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan
kita teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus.
Idealnya, agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus
melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti
keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Muri, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Penelitian Gabungan; Jakarta Kencana.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Methods), Bandung: Alfabeta.
Soehartono, Irawan, 1995. Metode Peelitian Sosial, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukandarrumidi, 2012. Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk
Peneliti Pemula, Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.