Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

POPULASI DAN SAMPEL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Metodologi Penelitian”

Dosen Pengampu :

Apri Triana, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 8 PGMI 5A

1. Uun Mufidah (12205183172)


2. Tiyas Wardayanti (12205183194)
3. Mohammad Miftakhul Farid (12205183195)
4. Firdatul Fitriani (12205183196)
5. Zenita Ulkarima (12205183208)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

TULUNGAGUNG
NOVEMBER 2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyusun makalah kami dengan judul “Populasi dan
Sampel” sehingga makalah kami ini sesuai dengan arah, tujuan, dan orientasi yang
telah direncanakan. Makalah ini kami kerjakan berdasarkan kajian yang mendalam
dalam kegiatan perkuliahan Metodologi penelitian.

Makalah ini kami susun dengan maksud untuk melengkapi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian serta menjelaskan kepada para pembaca mengenai Populasi
dan Sampel.

Dalam pengerjaan makalah kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada


dosen pengampu kami Apri Triana, M.Pd yang mana telah membimbing dan
mengarahkan pembuatan makalah yang baik dan benar, dan kami juga kami ucapkan
terimakasih kepada orang tua kami dan semua pihak yang telah membantu pengerjaan
makalah ini. Dan juga kepada teman-teman yang telah memberikan dorongan dan
semangat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis mengharap makalah ini dapat memberikan manfaat dalam menambah


wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca.

Tentu dalam setiap makalah selalu ada kekurangan dan kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga, kami dapat memperbaiki
makalah kami selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tulungagung, 5 November 2020


Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang
dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Obyek tersebut disebut
satuan analisis, yang dimaksud dengan satuan analisis adalah “Thoses units we
initally describe for the ultimate purpose of aggregating their characteristicics in
order to describe some larger group or explain some abstract phenomenon”. Satuan
analisis ini mengandung perilaku atau karakteristik yang diteliti.

Sampel sering juga disebut sebagai “contoh”, yaitu himpunan bagian (subset)
dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran
yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut
penarikan sampel atau sampling. Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu
merencanakan suatu penelitian disebut sampling population, sedangkan populasi
yang diteliti pada waktu melakukan penelitian disebut sampling population.1

Dalam penelitian, menentukan populasi dan mengambil sampel adalah hal


penting. Akan tetapi masih banyaknya masalah dalam pengambilan sampel dan
menentukan populasi menjadikan sebuah penelitian kurang kredibel. Oleh karena itu,
pada makalah ini akan kami jelaskan bagaimana menentukan populasi dan
mengambil sampel yang sesuai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Populasi?
2. Apa Devinisi Sampel?
3. Bagaimana Teknik Pengambilan Sampel?

1
W. Gulo, 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana, hal. 56
4. Bagaimana Menentukan Jumlah Sampel Minimum?

C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Populasi
2. Mengetahui Definisi Sampel
3. Mengetahui Teknik Pengambilan Sampel
4. Mengetahui Cara Menentukan Jumlah Sampel Minimum
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Populasi

Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau


individu yang sedang dikaji. Jadi pengertian populasi dalam statistik tidak
terbatas pada sekelompok atau kumpulan orang-orang. Namun mengacu pada
seluruh ukuran, hitungan atau kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu
kajian suatu pengamatan atau survey terhadap suatu populasi disebut server.2

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau
subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Satu orang-pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang


itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin,
pribadi, hobi, cara bergaul kepemimpinanya dan lain-lain.3

B. Devinisi Sampel

Pengertian sampel untuk penelitian bidang eksakta, seringkali


sampel dirujuk pada suatu sediaan baik itu material atau bahan tak hidup
maupun bahan hidup sebagai objek dari penelitian itu sendiri. Sedangkan
pengertian sampel untuk penelitian bidang sosial, sampel biasanya dirujuk
pada suatu atau seseorang atau sekelompok orang dalam suatu populasi
yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian.4

Sampel adalah sejumlah contoh dari populasi yang memiliki


karakteristik yang sama dengan populasi dan secara langsung dijadikan

2
Harinaldi, 2010. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Bandung: Erlangga, hal. 2
3
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, hal. 80
4
Kartiko Widi, 2018. Menggelorakan Penelitian, Pengenalan dan Penuntun Pelaksanaan Penelitian.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish, hal. 115
sasaran penelitian. Sampel haruslah representatif yang artinya dapat
mewakili populasi untuk memperoleh sampel yang representatif maka
harus menggunakan teknik penarikan sampel.5

Sampel adalah sebagian dari populasi. sampel dalam sampel dalam


penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi sebagai narasumber
atau partisipan, informan, teman dan guru dalam sampel statistik, tetapi
sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menghasilkan teori. Menurut Suharsimi Arikunto, menyatakan bahwa
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasi hasil
penelitian sampel.6

Menurut Agusty Ferdinand, sampel adalah sumber dari populasi


yang terdiri dari beberapa anggota populasi. Ini diambil karena dalam tidak
mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi oleh karena itu kita
membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut dengan sampel.
Contohnya yaitu jika dari populasi 1000 orang mahasiswa akan diambil
250 yang mewakili, maka 250 mahasiswa itu adalah sampel kita dengan
meneliti sampel, seorang peneliti dapat menarik kesimpulan yang dapat
digeneralisasikan atau yang dapat diberlakukan terhadap seluruh anggota
populasi.7

Menurut Spradley dikutip Djamal, sampel adalah segala hal yang


dapat dijadikan subjek atau sasaran dalam penelitian yang merupakan
situasi sosial (pelaku, tempat dan aktivitas). Menurut Satori dan Komariah
menyebut sampel sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil

5
Ninit Alfianika, 2018. Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish, hal. 100
6
Tarjo, 2019. Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, hal. 47
7
Hengki Wijaya, 2019. Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik. Sekolah Tinggi
Theologia Jaffay, hal. 62
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya secara
representatif.8

Sampel sering juga disebut “contoh” yaitu himpunan bagian atau


subset dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi sampel
memberikan gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel
dari suatu populasi disebut penarikan sampel atau sampling. Populasi yang
ditarik sampelnya pada waktu merencanakan suatu penelitian disebut
target population, sedangkan populasi yang diteliti pada waktu melakukan
penelitian disebut sampling population. Daftar nama satuan analisis pada
sampling population ini sering disebut dengan sample frame. Target
population dan sampling population dapat berbeda sebagai konsekuensi
dari perbedaan waktu antara perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Dalam jarak waktu tersebut populasinya bisa berubah bertambah atau
berkurang karena berbagai sebab. Oleh karena itu jarak waktu antara
perencanaan dan pelaksanaan jangan terlalu lama.9

C. Teknik Pengambilan Sampel

Terdapat berbagai macam teknik sampling untuk menentukan


sampel yang akan dipakai dalam penelitian. Teknik sampling pada
dasarnya bisa dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu probability
sampling, dan non-probability sampling, berikut penjelasannya.10
1. Probability Sampling

Probability sampling adalah suatu teknik sampling yang


memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, teknik ini
terdiri atas:

8
Ibid,, hal. 62
9
W. Gulo, 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo, hal. 78
10
Sandu Siyoto, 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing, hal. 56
a. Simple random sampling, dikatakan simpel atau sederhana
sebab pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara
acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi
tersebut. Cara ini dapat dilakukan jika anggota populasi
dianggap homogen.

b. Dispropotionate stratified random sampling, suatu teknik yang


digunakan untuk menentukan jumlah sampel, jika populasi
berstrata tetapi kurang proporsional.

c. Propotionate stratified random sampling, adalah salah satu


teknik yang digunakan jika populasi mempunyai anggota atau
unsur yang tidak homogen serta berstrata secara proporsional.

d. Cluster sampling (sampel area), teknik sampling area dipakai


untuk menentukan sampel jika objek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, seperti misalnya penduduk dari suatu
negara, provinsi, atau kabupaten.11

2. Non-pobality sampling

Non-probality sampling atau pengambilan sampel secara tidak


acak, tidak semua elemen di dalam populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Termasuk dalam metode
pengambilan sampel secara tidak acak adalah purposive sampling,
accidental sampling, dan quota sampling.12

a. Puposive sampling atau sampel dengan kondisi tertentu,


merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan atas
dasar pertimbangan peneliti semata yang menganggap bahwa
unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel

11
Ibid,, hal. 56-57
12
Surahman, 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan, hal. 96
yang diambil. Teknik ini digunakan jika seorang peneliti telah
mengenal betul populasi yang akan diteliti. Dengan demikian,
sampel tersebut akan representatif terhadap populasi yang akan
diteliti. Purposive sampling juga sering dikaitkan dengan
tujuan penelitian yang akan dilakukan.

b. Accidental sampling (sampel isidental atau aksidental), adalah


pengambilan sampel dilakukan atas dasar seadanya tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan pengembaraan hasil dari
pengumpulan data tidak didasarkan pada suatu metoda yang
baku.

c. Quota sampling (sampel berjatah), adalah pengambilan sampel


yang dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti semata,
jumlah sampel telah dijatah. Sampel yang akan diambil telah
ditentukan oleh pengumpul data dan sebelumnya telah
ditentukan jumlah yang akan diambil. Jika jumlah tersebut
sudah tercapai maka pengumpulan data dihentikan dan
hasilnya disajikan.13

D. Menentukan Jumlah Sampel Minimum

Teknik pengambilan sampel lebih mudah dilakukan pada karakteristik


populasi yang sifatnya homogen, dibandingkan dengan populasi yang sifatnya
heterogen. Syarat-syarat pengambilan sampel agar diperoleh sampel yang baik
atau representatif adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sampel, semakin besar jumlah sampel yang diteliti, maka


semakin tinggi tingkat kebenarannya atau representatif. Besar kecilnya
jumlah sampel, ditentukan oleh beberapa hal yaitu besarnya biaya,
waktu dan tenaga.

13
Ibid,, hal. 96-97
2. Teknik pengambilan sampel, semakin tinggi tingkat random
pengambilan sampel, maka semakin tinggi pula tingkat representatif.

Ciri-ciri sampel harus dipertimbangkan pada saat pengambilan sampel


dan harus sesuai dengan tujuan penelitian. Semakin lengkap ciri-ciri sampel,
maka sampel semakin representatif. Sampel merupakan bagian terpenting bagi
suatu penelitian dengan beberapa alasan sebagai berikut:

1. Keterbatasan dana.

2. Keterbatasan waktu dan tenaga.

3. Ukuran populasi sangat besar.

4. Variabel dalam populasi bersifat homogeny.

Ada dua metode praktis, yaitu:

1. Tabel Kretjie

Menentukan jumlah sampel dengan tabel Kretjie didasarkan atas


kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai taraf keyakinan
95% terhadap populasi. Cukup melihat dalam tabel tersebut, berapa jumlah
sampel yang seharusnya dilihat dari jumlah populasi. Sehingga kita harus tahu
pasti jumlah populasi dalam penelitian. Tabel Kretjie untuk menentukan
ukuran sampel minimum pada taraf signifikansi a = 0,01 (1%), 0,05 (5%), dan
0,10 (10%).
Keterangan :

N = Jumlah Populasi

S = Jumlah Sampel

2. Rumus Slovin
Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sample minimal (n)
jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikan a. “Sampel
merupakan bagian dari jumlah dan ciri khas yang dimiliki oleh
populasi tersebut.” Pengukuran sampel ialah suatu langkah dalam
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan
sebuah penelitian.
Selain itu juga harus diperhatikan bahwa sampel yang dipilih
menunjukkan karakteristik populasi sehingga akan terlihat dalam
sampel yang kita pilih, dengan kata lain, sampel harus bisa
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Nah, untuk menghitung penentuan jumlah sampel dari populasi
tertentu, maka digunakan rumus Slovin, yakni sebagai berikut:

Keterangan :

n  = Jumlah sampel

N  =Jumlah populasi

(e)2 = Taraf nyata atau batas kesalahan

Untuk menentukan jumlah sampel yang hendak dipilih, penulis


harus menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5%, karena dalam setiap
melakukan penelitian tidak mungkin hasilnya sempurna 100%, makin
besar tingkat kesalahannya maka semakin sedikit ukuran sampel
tersebut. Biasanya populasi yang dijadikan sample untuk penghitungan
berkisar diangka 30 orang, dapat diperjelas dengan cara penghitungan
berikut ini :
         

Jika kita lihat dari rumus diatas ditemukan kesimpulan dari


perhitungan bahwa dengan sample 30 orang ditemukan kesalahan
sebanyak 5% dan 28 responden.14

Contoh Pengambilan Sampel menggunakan rumus Slovin

Jika dari populasi berukuran N=1000 diketahui bahwa 25%


berpendidikan SLTA, 15% berpendidikan diploma, 40% berpendidikan S1,
dan 20% berpendidikan S2 dan S3 akan diambil sampel menggunakan rumus
Slovin pada taraf dignifikansi α = 0,05 maka secara proporsional, ukuran
sampel untuk masing-masing tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :

Ukuran Sampel
Pendidikan Presentase Slovin Pembulatan
SLTA 25 25% x 286= 71.50 72
Diploma 15 15% x 286= 42.90 43
S1 40 40% x 286= 114.40 114
S2 dan S3 20 20% x 286= 57.20 57
Jumlah 100 Jumlah 286

14
Anita Susanti, “Pencarian Rumus Perhitungan Jumlah Sampel Minimal yang Digunakan Pada
Penelitian Perilaku Perjalanan Terdahulu”, Jurnal Manajemen Aset Infrakstuktur&fasilitas, Vol 2, No
1, 2 Desember 2018. Hal.34-35
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau


individu yang sedang dikaji. Jadi pengertian populasi dalam statistik tidak
terbatas pada sekelompok atau kumpulan orang-orang. Namun mengacu
pada seluruh ukuran, hitungan atau kualitas yang menjadi fokus perhatian
suatu kajian suatu pengamatan atau survey terhadap suatu populasi
disebut server.

2. Pengertian sampel untuk penelitian bidang eksakta, seringkali sampel


dirujuk pada suatu sediaan baik itu material atau bahan tak hidup maupun
bahan hidup sebagai objek dari penelitian itu sendiri. Sedangkan
pengertian sampel untuk penelitian bidang sosial, sampel biasanya
dirujuk pada suatu atau seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
populasi yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian.

3. Terdapat berbagai macam teknik sampling untuk menentukan sampel


yang akan dipakai dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya bisa
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu probability sampling, dan non-
probability sampling, berikut penjelasannya.

4. Teknik pengambilan sampel lebih mudah dilakukan pada karakteristik


populasi yang sifatnya homogen, dibandingkan dengan populasi yang
sifatnya heterogen. Syarat-syarat pengambilan sampel agar diperoleh
sampel yang baik atau representatif.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, sebagai manusia biasa kita


menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Dalam memahami makalah yang sangat jauh dari
kesempurnaan ini yang alhamdulillah telah selesai kami susun, mudah-
mudahan bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang Populasi dan Sampel.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan
demi kesempurnaan ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai