“Metodologi Penelitian”
Dosen Pengampu :
TULUNGAGUNG
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyusun makalah kami dengan judul “Populasi dan
Sampel” sehingga makalah kami ini sesuai dengan arah, tujuan, dan orientasi yang
telah direncanakan. Makalah ini kami kerjakan berdasarkan kajian yang mendalam
dalam kegiatan perkuliahan Metodologi penelitian.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk melengkapi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian serta menjelaskan kepada para pembaca mengenai Populasi
dan Sampel.
Tentu dalam setiap makalah selalu ada kekurangan dan kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga, kami dapat memperbaiki
makalah kami selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang
dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Obyek tersebut disebut
satuan analisis, yang dimaksud dengan satuan analisis adalah “Thoses units we
initally describe for the ultimate purpose of aggregating their characteristicics in
order to describe some larger group or explain some abstract phenomenon”. Satuan
analisis ini mengandung perilaku atau karakteristik yang diteliti.
Sampel sering juga disebut sebagai “contoh”, yaitu himpunan bagian (subset)
dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran
yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut
penarikan sampel atau sampling. Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu
merencanakan suatu penelitian disebut sampling population, sedangkan populasi
yang diteliti pada waktu melakukan penelitian disebut sampling population.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Populasi?
2. Apa Devinisi Sampel?
3. Bagaimana Teknik Pengambilan Sampel?
1
W. Gulo, 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana, hal. 56
4. Bagaimana Menentukan Jumlah Sampel Minimum?
C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Populasi
2. Mengetahui Definisi Sampel
3. Mengetahui Teknik Pengambilan Sampel
4. Mengetahui Cara Menentukan Jumlah Sampel Minimum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Populasi
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau
subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
B. Devinisi Sampel
2
Harinaldi, 2010. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Bandung: Erlangga, hal. 2
3
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, hal. 80
4
Kartiko Widi, 2018. Menggelorakan Penelitian, Pengenalan dan Penuntun Pelaksanaan Penelitian.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish, hal. 115
sasaran penelitian. Sampel haruslah representatif yang artinya dapat
mewakili populasi untuk memperoleh sampel yang representatif maka
harus menggunakan teknik penarikan sampel.5
5
Ninit Alfianika, 2018. Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish, hal. 100
6
Tarjo, 2019. Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, hal. 47
7
Hengki Wijaya, 2019. Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik. Sekolah Tinggi
Theologia Jaffay, hal. 62
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya secara
representatif.8
8
Ibid,, hal. 62
9
W. Gulo, 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo, hal. 78
10
Sandu Siyoto, 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing, hal. 56
a. Simple random sampling, dikatakan simpel atau sederhana
sebab pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara
acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi
tersebut. Cara ini dapat dilakukan jika anggota populasi
dianggap homogen.
2. Non-pobality sampling
11
Ibid,, hal. 56-57
12
Surahman, 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan, hal. 96
yang diambil. Teknik ini digunakan jika seorang peneliti telah
mengenal betul populasi yang akan diteliti. Dengan demikian,
sampel tersebut akan representatif terhadap populasi yang akan
diteliti. Purposive sampling juga sering dikaitkan dengan
tujuan penelitian yang akan dilakukan.
13
Ibid,, hal. 96-97
2. Teknik pengambilan sampel, semakin tinggi tingkat random
pengambilan sampel, maka semakin tinggi pula tingkat representatif.
1. Keterbatasan dana.
1. Tabel Kretjie
N = Jumlah Populasi
S = Jumlah Sampel
2. Rumus Slovin
Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sample minimal (n)
jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikan a. “Sampel
merupakan bagian dari jumlah dan ciri khas yang dimiliki oleh
populasi tersebut.” Pengukuran sampel ialah suatu langkah dalam
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan
sebuah penelitian.
Selain itu juga harus diperhatikan bahwa sampel yang dipilih
menunjukkan karakteristik populasi sehingga akan terlihat dalam
sampel yang kita pilih, dengan kata lain, sampel harus bisa
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Nah, untuk menghitung penentuan jumlah sampel dari populasi
tertentu, maka digunakan rumus Slovin, yakni sebagai berikut:
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N =Jumlah populasi
Ukuran Sampel
Pendidikan Presentase Slovin Pembulatan
SLTA 25 25% x 286= 71.50 72
Diploma 15 15% x 286= 42.90 43
S1 40 40% x 286= 114.40 114
S2 dan S3 20 20% x 286= 57.20 57
Jumlah 100 Jumlah 286
14
Anita Susanti, “Pencarian Rumus Perhitungan Jumlah Sampel Minimal yang Digunakan Pada
Penelitian Perilaku Perjalanan Terdahulu”, Jurnal Manajemen Aset Infrakstuktur&fasilitas, Vol 2, No
1, 2 Desember 2018. Hal.34-35
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran