Anda di halaman 1dari 22

POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Presentasi Mata Kuliah
“Al-Ihsha’ al-Tarbawy”

Dosen Pengampu: Dr. Suparto, M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. Abdurrahman Wahid (06030220062)

2. Ine Inayah (06020220038)

3. Tadarrosatul Hikmiyah (06010220016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Hidayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang
“Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling dalam Penelitian”. Sholawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang yakni agama islam.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekuarangan
ataupun kesalahan yang belum kami ketahui. Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih
kepada penulis yang bukunya telah kami jadikan referensi sebagai pelengkap makalah ini.
Terkhusus kepada Bapak Suparto kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna perbaikan dalam pembuatan makalah kami yang selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Surabaya, 09 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan ............................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5

A. Populasi dan Sampel ................................................................................................... 5

B. Teknik Sampling ......................................................................................................... 7

C. Ukuran Sampel dalam Penelitian .............................................................................. 14

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 19

B. Saran ............................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala


melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi
tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.
Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang
berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan
yang paling relevan dengan pertanyaan serta menghindari adanya bias. Sebab,
penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interval dugaan
peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang
diperolehnya.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan poulasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa
data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atas komunitas tertentu.
Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi
objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan
tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai populasi dan sampel?
2. Bagaimana teknik sampling dalam penelitian?
3. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel dalam penelitian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai populasi dan sampel.
2. Untuk mengetahui teknik sampling dalam penelitian
3. Untuk mengetahui cara menentukan ukuran sampel dalam penelitian.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Populasi dan Sampel

1. Pengertian populasi
Populasi adalah keseluruhan, totalitas atau generalisasi dari satuan, individu, objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang akan diteliti,
yang dapat berupa orang, benda, institusi, peristiwa, dan lain-lain yang di dalamnya
dapat diperoleh atau dapat memberikan informasi (data) penelitian yang kemudian
dapat ditarik kesimpulan.
Populasi bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda
alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang
dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orang pun bisa digunakan
sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya
seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah penelitian populasi harus didefinisikan dengan jelas; apa atau siapa,
dimana atau kapan. Apa atau siapa lebih kepada isi dari penelitian, sedangkan dimana
diartikan sebagai luasan penelitian, dan kapan dimaksudkan sebagai waktu.
Berikut definisi dan pengertian populasi penelitian dari beberapa sumber buku:
• Menurut Djarwanto (1994), populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-
satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti, dan
satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dapat berupa orang-orang,
institusi-institusi, benda-benda, dst.
• Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang
akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu
kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti.
• Menurut Ismiyanto (2003), populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas
subjek penelitian yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya
dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.
• Menurut Sugiyono (2006), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas, obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

5
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

2. Pengertian Sampel Penelitian


Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama bersifat representatif dan menggambarkan populasi sehingga
dianggap dapat mewakili semua populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel
berguna untuk membantu para peneliti dalam melakukan generalisasi terhadap
populasi yang diwakili.
Sampel merupakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel digunakan jika
populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh
populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga dan
waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi haruslah
benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti.
Berikut definisi dan pengertian sampel penelitian dari beberapa sumber buku:
• Menurut Djarwanto (1994), sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya
dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif
atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.
• Menurut Siyoto dkk (2015), sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil
dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mewakili populasinya.
• Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel.
• Menurut Sudjana dan Ibrahim (2001), sampel adalah sebagian dari
populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. 1
3. Perbedaan populasi dan sampel
Populasi dan sampel merupakan dua hal yang berbeda. Meskipun begitu ada
beberapa orang yang sulit membedakan keduanya sehingga akhirnya tertukar. Untuk

1
“Populasi Dan Sampel Penelitian (Pengertian, Proses, Teknik Pengambilan Dan Rumus),” accessed September
9, 2022, https://www.kajianpustaka.com/2020/11/populasi-dan-sampel-penelitian.html?m=1.

6
memahami perbedaan keduanya kalian harus memahami juga bahwa terdapat
beberapa hal yang dapat membedakan populasi dan sampel.
a. Perbedaan populasi dan sampel yang pertama dapat dilihat dari pengertian
keduanya.
Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, populasi merupakan
keseluruhan objek yang diteliti sementara sampel merupakan bagian dari
populasi itu sendiri.
b. Perbedaan kedua adalah melihat dari fokus kerjanya.
Fokus dari populasi adalah identifikasi karakteristik anggota populasi
sementara fokus dari sampel adalah pendugaan atau generalisasi karakteristik
yang sudah ditentukan melalui populasi.
c. Perbedaan ketiga adalah pada pengumpulan datanya.
Data populasi mengingat cakupannya yang luas dapat dilakukan melalui
kegiatan seperti sensus. Sementara sampel akan lebih efektif pengumpulan
datanya apabila menggunakan survei.

Jadi, perbedaan populasi dan sampel, yaitu populasi fokusnya kepada semua objek
yang diteliti sedangkan sampel hanya sebagian kecil dari populasi yang diambil untuk
diteliti dan dianggap bisa mewakili populasi.2

B. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah suatu cara atau teknik yang dipergunakan untuk menentukan
sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel ini dalam beberapa buku sering disebut
dengan teknik sampling. Teknik sampling dalam penelitian secara garis besar dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu teknik dengan probability sampling dan teknik dengan non probability
sampling.
1. Teknik Probability Sampling
Teknik ini sering juga disebut dengan random sampling, yaitu pengambilan
sampel penelitian secara random. Teknik sampling ini cocok dipilih untuk
populasi yang bersifat finit, artinya besaran anggota populasi dapat ditentukan
lebih dahulu.

Pada teknik sampling ini, penentuan sampel penelitian dengan memberikan

2
Populasi Dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, Teknik *2022+,” accessed September 9, 2022,
https://penerbitbukudeepublish.com/populasi-dan-sampel/
7
keimingkinan (probability) yang sama pada setiap anggota populasi untuk
menjadi sampel terpilih. Dengan demikian pada teknik sampling ini alat analisis
statistik dapat dipergunakan untuk membantu penentuan sampel terpilih. Teknik
probability sampling ini ada beberapa model yaitu : simple random sampling (acak
sederhana maupun bilangan random); sitematik random sampling; stratified
random sampling dan cluster random sampling.

a. Simple random sampling

Yaitu pengambilan sampel penelitian dapat dipergunakan dengan


acak sederhana (undian) atau menggunakan pendekatan bilangan random.

Pada pendekatan acak sederhana, yang dilakukan peneliti adalah :

-Menyusun daftar seluruh anggota populasi,

-Menuliskan nama/simbul anggota populasi pada secarik kertas dan


kemudiandigulung,

-Masukkan gulungan kertas tersebut ke dalam sebuah kaleng atau tempat


sejenisnya,

-Aduklah kaleng tersebut secukupnya, agar setiap gulungan kertas benar-


benar akan memperoleh kesempatan yang sama untuk diambil atau keluar
sebagai sampel teipilih,

-Ambillah gulungan kertas tersebut satu persatu sampai sejumlah sampel


yangtelah ditetapkan.

Sedangkan pendekatan dengan menggunakan bilangan random bahwa


sampel penelitian ditetapkan dengan menggunakan bilangan random yang
telah disusun dalam bentuk tabel bilangan random. tabel bilangan random
ini pada setiap buku statistik dan atau buku metodologi penelitian umumnya
terdapat pada lampiran buku. Proses pengambilan sampel penelitian
pendekatan ini dapat diuraikan dan dengan contoh sebagai berikut: Suatu
misal penelitian dengan jumlah anggota populasi (N) sebanyak 900 orang.
Sementara peneliti akan mengambil sampel sebanyak (n) 90 orang, maka
peneliti dapat melakukan pemilihan dengan proses sebagai berikut:

8
-Siapkan tabel bilangan random
- Susunlah nomor anggota populasi dari angka 001 sampai dengan angka 900
Undilah atau tetapkan suatu nomor bilangan pada tabel random, baik secara
baris atau kolom,sehingga diketemukan sebuah kelompok angka. Diketahui
bahwa jumlah 900 mempakan bilangan dengan 3 digit, yang berarti peneliti
akan menemukan angka pertama dengan 3 digit Misal dengan undian atau
ketetapan peneliti bahwa angka pertama sebagai sampel pertama dipilih pada
baris ke 5 kolom ke 3, maka pada tabel bilangan random akan diketemukan
angka 05531
- Selanjutnya peneliti ihengambil angka tiga digit, misal ditetapkan angka
055, maka nomor anggota populasi dengan angka055
menjadisampelterpilihyang pertama
- Sedang anggota sampel penelitian terpilih selanjutnya, berdasarkan arah
gerakan nomor yang ditetapkan oleh peneliti. Misal pergerakan arah kekanan
dengan membentuk mekanisme spiral dengan gerakan angka 3 digit, maka
anggota sampel berikutnya adalah nomor : 318;.029:735; 648; 520; 617; 042;
dst sampaimencapaisejumlah 90 nomor sebagai .sampel yang telah ditetapkan.
Sebagai catatan bahwa angka-angka 937; 936; 903; 987; yang sebenamya
dilewati oleh arah gerakan ke kanan membentuk spiral tersebut, namun tidak
dijadikan sampel penelitian terpilih. Hal ini dipahami bahwa nomor terbesar
dari daftar nomor anggota populasi hanya sampai dengan angka 900, maka
angka angka tersebut tidak terpilih.

9
b. Sistematik Random Sampling
Pada pendekatan ini sampel penelitian ditetapkan berdasar bilangan
kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan
diambil. Proses penentuan sampel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
Dengan contoh seperti uraian diatas anggota populasi (N) =900 orang dengan
mengambil sampel n = 90 orang, maka langkahnya adalah:
- Susunlah nomor anggota populasi dari nomor 001 sampai dengan nomor
900
- Menentukan bilangan kelipatan dengan rumus BK= 𝑁
𝑛

Jadi bilangan kelipatan (BK) = 900 = 10


90

- Undilah atau tetapkan satu nomor antara 001 sampai dengan 900, sebagai
nomor yang menjadi sanggota terpilih yang pertama
- Untuk nomor selanjutnya ditentukan berdasarangka kelipatan tersebut. Misal
angka pertama diperoleh angka 068, ' maka untuk sampel berikutnya adalah
angka atau nomor-nomor 078; 088; 098; .... dan sejenisnya sampai dengan
memperoleh sampel terpilih 90 orang.
c. Stratified Random Sampling

Adalah suatu teknik penentuan sampel penelitian dengan meneiapkan


pengelompokan anggota populasi dalam kelompok-kelompok tingkatan.
Penentuan kelompok-kelompok ini dilakukan dalam rangka membentuk
populasi yang heterogen menjadi populasi yang lebih homogen pada
kelompok atau bagian populasi yang lebih kecil. Kembali pada contoh
penelitian di atas yaitu tentang Analisis Biaya Hidup Mahasiswa Universitas
PTS, dapat diketahui bahwa anggota populasi dapat heterogen misal
mahasiswa yang kuliah sebagian mengguhakan mobil, bagian yang lain
menggunakan sepeda motor, bagian yang lain menggunakan sepeda dan
lainnya menggunakan jasa transportasi umum (Bus Kota). Pada keadaan ini
manakala peneliti akan membuat kesimpulan umum tentang biaya hidup
mahasiswa, tentu saja harus berhati-hati dalam penentuan sampel, jangan
yang terpilih menjadi sampel hanya mahasiswa yang membawa mobil dan
sepeda motor saja sementara yang naik sepeda dan jasa transportasi umum
tidak terwakili. Oleh karena itu, sebelum menentukan sampel terpilih,
sebaiknya dikelompokkan terlebih dahulu kedalam strata-strata agar rasa

10
keterwakilan anggota populasi lebih terjamin dan pengambilan kesimpulan
umum penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Setelah strata ditentukan,
maka peneliti dapat memilih pendekatan untuk mewakili masing-masing strata
yang ditetapkan. Pendekatan tersebut adalah sampel berstrata berperbandingan
(proporsional) dan sampel berstrata tidak berperbandingan (non-proporsional).
Adapun contohnya sebagai berikut: Jumlah mahasiswa Universitas PTS
sebanyak 4.000 orang berarti ini merupakan jumlah populasi. Setelah
dilakukan pengelompokan dalam bentuk strata diperoleh data sebagai berikut:
- Strata berkendaraan mobil = 600 orang
-Strata berkendaraan sepeda motor= 1.200 orang
- Strata berkendaraan sepeda = 800 orang
-Strata berkendaraan umum = 1.400 orang
Dari 4000 orang tersebut, peneliti akan mengambil sampel penelitian sebanyak
500 orang, maka untuk masing-masing strata dapat ditentukan jumlah sampel
dengan pendekatan proporsional dan dapat dengan non-proporsional. Bila
peneliti menggunakan pendekatan proporsional, maka masing-masing strata
ditentukan jumlah sampel sebagai berikut:
600
- strata bermobil = 4000 𝑥500 = 75 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

1200
- strata bersepeda motor =4000 𝑥 500 = 150 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

800
- strata bersepeda = 4000 𝑥 500 = 100 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

1400
- strata berkendaraan umum= 4000 𝑥 500 = 175 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

Manakala peneliti menggunakan pendekatan non-proporsional, maka masing-


masing strata diwakili sampel sejumlah 500/4 atausamadengan 125 orang.
d. Cluster Random Sampling
Teknik cluster random sampling ini penentuan sampel berdasar
kelompok wilayah dari anggota populasi penelitian. Pada teknik cluster
random sampling ini berarti subyek penelitian dikelompokkan menurut area
atau tempat domisili anggota populasi. Misal peneliti mengadakan penelitian
tentang partisipasi masyarakat Kota Madya Yogyakarta terhadap program
Kodya Berhati Nyaman, maka diketahui bahwa di Kodya Yogyakarta ini
terdapat 14 Kecamatan, sedang masing-masing Kecamatan rata-rata terdapat 6

11
Kelurahan/ Desa dan untuk masing-masing Kelurahan/ Desa terdapat 12
Dusun/RK. Dengan demikian manakala peneliti akan mengambil individu-
individu masyarakat Kodya agar dapat mewakilinya perlu menentukan area
sampel terlebih dahulu baik pada sampel wilayah tingkat Kecamatan, tingkat
Kelurahan/Desa sampai pada tingkat Dusun/RK. Peneliti hendaknya
menentukan apakah setiap Kecamatan harus terwakili atau tidak, kalau tidak
maka harus ditentukan sampel kecamatan misal mengambil 6 kecamatan dari
14 Kecamatan tersebut. Cara pemilihan 6 Kecamatan dari 14 Kecamatan
tersebut dapat digunakan sampel random sampling, misal secara acak
sederhana. Dan manakala semua kecamatan harus terwakili, maka tidak
diperlukan pemilihan sampel tingkat kecamatan. Demikian seterusnya sampai
pada tingkat Kelurahan/Desa dan Dusun/RK. Kegiatan ini semua merupakan
contoh untuk menentukan sampel area atau cluster random sampling. Setelah
sampel wilayah ditentukan, maka selanjutnya akan dapat ditentukan sampel
individu-individu dari anggota masyarakat menurut area yang telah terpilih
sebagai sampel penelitian. Pemilihan sampel individu tersebut dapat kembali
menggunakan teknik sample random sam pling atau sistematik random
sampling.

2. Teknik Non-Probability Sampling


Teknik ini juga disebut dengan teknik non random sampling, yaitu pengambilan
sampel penelitian secara random. Teknik sampling ini cocok dipilih untuk
populasi yang bersifat infinit, artinya besaran anggota populasi belum atau tidak
dapat ditentukan lebih dahulu. Beberapa model teknik non-probability sampling
ini adalah accidental sampling, quota sampling dan purposive sampling.
a. Accidental sampling
Sering disebut pula dengan opportunite sampling atau "sampel asal
nemu" adalah bentuk sampling dengan mcndasarkan diri secara kebetulan saja
atau asal nemu saja. Artinya jikalau peneliti ingin menentukan sampel
konsumen toko Bumi Murah maka peneliti menempatkan diri di depan pintu
masuk toko tersebut, siapa saja orang yang masuk toko untuk pertama kali
ditetapkan sebagai sampel penelitian yang pertama dan selanjutnya orang
masuk kedua menjadi sampel kedua dan seterusnya. Pada teknik ini tidak
memilih-milih apakah yang masuk toko tersebut pria atau wanita, tua atau
muda dan lain sebagainya.

12
b. Quota sampling
Yaitu teknik penentuan sampel dengan menentukan quota atau jumlah
dari sampel penelitian. Prinsip penentuannya sama dengan accidental
sampling, akan tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel yang
diperlukan. Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama
satu minggu dimana setiap hari ditetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak
100 orang. Jikalau peneliti hari itu teiah memperoleh 100 orang maka selesai
tugas mencari sampel penelitian hari itu, kemudian akan dilanjutkan pada hari
berikutnya.
c. Purposive sampling
Merupakan teknik non-probability sampling yang lebih tinggi
kualitasnya, di mana peneliti telah membuat kisi-kisi atau batas-batas
berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan dijadikan sampel penelitian. Proses
dari teknik ini sama dengan bentuk teknik nonprobability sampling yang
lairmya, hanya peneliti telah menentukan ciri-ciri konsumen yang akan
dijadikan sampel penelitian Misal didasarkan, ciri demografi konsumen, pria-
wanita, jenis pekerjaan, umurdan lain sebagainya. 3
d. Sampling Sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi diberi
nomor urut terdiri dari 50 orang dari nomor 1 sampai dengan nomor 50
pengambilan sampel dapat nomor ganjil atau genap saja atau kelipatan dari
bilangan tertentu.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel, apabila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.4

Cara menentukan sampling

Berikut Langkah-langkah Penentuan Sampling ialah:

1. Tetapkan Luas Populasi

3
Supardi Supardi, “Populasi Dan Sampel Penelitian,” Unisia 13, no. 17 (1993): 100–108.
4
Garaika, Darmanah, Metode Penelitian, (Lampung: Cv. Hira Tech, 2019), hlm.59.

13
Langkah pertama dalam upaya menentukan sampel penelitian adalah
menentukan luas (besaran) populasi atau jumlah anggotapopulasi. Besaran populasi
dapat ditentukan atau dibatasi dengan judul penelitian. Misal pada contoh judul
penelitian “Biaya Hidup Mahasiswa Universitas PTS” manakala seluruh mahasiswa
Universitas PTS dianggap terlalu luas, maka dapat disempitkan dengan mengubah
judul penelitian menjadi "Analisis Biaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas PTS)". Dengan judul baru ini akan nampak bahwa jumlah anggota
populasi hanya mahasiswa Fakultas Ekonomi, sementara mahasiswa fakultas yang lain
tidak termasuk menjadi anggota populasi.
2. Kenali Kualitas Anggota Populasi
Peneliti secara dini melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui dan
mencermali kualitas dan atau ciri-ciri para anggota populasi. Hal ini diperlukan agar
peneliti mampu mengambil suatu kesimpulan apakah keadaan anggota populasi
cendemng homogen (seragam) atau cendemng heterogen (beragam). Di samping itu,
dengan mengenali ciri-ciri anggota populasi ini, maka peneliti akan lebih mudah

untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya, baik dalam upaya menentukan


besamyasampel (sampelsize) maupun dalam rangka memilih teknik pengambilan
sampel penelitian.
3. Tetapkan Besaran Sampel (Sample Size)
Pekerjaan selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel yang akan
dipergunakan untuk mewakili anggota populasi dalam penelitian.
C. Ukuran Sampel dalam Penelitian

Menentukan ukuran sampel dalam penelitian menjadi bagian terpenting yang harus
dilakukan oleh peneliti yang menggunakan metode survei. Hal ini dikarenakan sampel
merupakan cerminan atau gambaran populasi sehingga apabila terjadi kesalahan dalam
pengambilan sampel atau ukuran sampel yang tidak memenuhi syarat, maka hal ini bisa saja
berdampak pada cara mendeskripsikan dan menginterpretasikan gambaran pada populasi.

Beberapa pendapat ahli mengenai ukuran sampel penelitian

1. Ukuran sampel dengan Teori Slovin (1960)

Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuran sampel
menggunakan rumus slovin (1960). Seorang ahli yang bernama slovin ini ternyata sampai
saat ini belum diketahui Siapa nama aslinya, bahkan pernah menjadi perdebatan mengenai
tahun terbit dari naskah yang ditulis oleh slovin ini yaitu tahun 1960 dan 1843. Dalam tulisan
14
Riduwan (2005), dengan judul penelitian “belajar mudah penelitian untuk guru”, dia
mengutip rumus slovin dengan formula sebagai berikut;

Rumus sampel : Rumus slovin

N
[alert-note] n = [/alert-note]
1+Ne²

n= besar sampel yang ;

N= ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi ;

e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam penelitian
tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.

Contoh penentuan ukuran sampel dengan rumus slovin


Misalkan satu populasi berukuran Rp1.000 elemen/anggota, akan dilakukan survei dengan
mengambil beberapa sampel menggunakan rumus slovin. Mata perhitungan sederhana dalam
menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut;

Diketahui;

N= 1,000 orang

e= dengan tingkat signifikansi sebesar 95% atau 0,05 Maka;

1.000
n= =285.714 ≈ 286
1+1000x0,05²

n ≈ 286

Karena sampel kita harus berupa angka bulat dan orang, maka kita lakukan pembulatan
mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan ke atas dan
sebaliknya.

2. Ukuran sampel penelitian menurut Gay, LR dan Diehl, PL (1992)

Hasil penelitian dari Gay, LR dan Diehl, PL (1992), dengan judul penelitian
“Research Methods for Business and Management disebutkan bahwa ukuran sampel
penelitian haruslah sebesar-besarnya. Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehl
didasarkan pada semakin besar sampel yang diambil maka semakin merepresentasikan
15
bentuk dan karakter populasi serta lebih dapat untuk digeneralisir. Meskipun demikian,
ukuran pasti sampel yang akan diambil sangat bergantung pada jenis penelitian yang sedang
digarap.

Berikut beberapa kondisi yang perlu diperhatikan;

1. Apabila penelitian yang sedang dikerjakan merupakan penelitian deskriptif, maka


ukuran sampel sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% dari total elemen populasi.
2. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat korelasi atau
berhubungan, maka ukuran sampel sekurang-kurangnya adalah sebesar 30 subjek (
unit sampel).

3. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat perbandingan, maka


ukuran sampel penelitian yang direkomendasikan adalah sebesar 30 subjek.
4. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan eksperimental berkelompok, maka
ukuran sampel yang direkomendasikan adalah sebesar 15 sampel perkelompok.

3. Ukuran Sampel Penelitian Menurut Wiratna Sujarweni (2008).

Dalam tulisan Wiratna Sujarweni (2008) tentang “Belajar mudah SPSS untuk skripsi,
tesis, desertasi & umum” memang tidak ada jumlah atau nilai tertentu yang syaratkan.
Sujarweni berbendapat bahwa jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi
adalah keseluruhan anggota populasi itu sendiri.

Menurut saya pendapat ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam bahwa hampir
tidak mungkin untuk mendapatkan gambaran 100% populasi dari data sampel. Untuk itu
dibutuhkan kehati-hatian dalam memilih metode sampling, menentukan jumlah sampel, dan
perlunya memperhitungkan tingkat kesalahan.

Sujarweni juga menambahkan jika ukuran suatu populasi sangat besar maka
penelitiannya dapat dilakukan dengan survei sampel. Penentuan ukuran sampel boleh
menggunakan rumus slovin.

4. Ukuran sampel penelitian menurut Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
Formula sampel Jacob Cohen

16
L
[alert-note] N = [/alert-note]
F²+u+1
Keterangan

N = Ukuran sampel
F² = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0

5. Ukuran Sampel Penelitian berdasarkan Proporsi (Tabel Isaac dan Michael)

Menentukan ukuran sampel penelitian menggunakan tabel Isaac dan Michael sedikit
lebih mudah, dimana sudah ditentukan tingkat kesalahan untuk 1%, 5% dan 10%. Dengan
tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah
populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.

6. Menentukan ukuran sampel dengan formula Cochran, W. G. (1977)

Cochran, W. G. (1977), dalam bukunya berjudul “Sampling techniques” edisi ke 3


menjelaskan suatu formula sampling yang dapat anda jadikan referensi. Cochran membagi 2
teknik menentukan sampel berdasarkan data populasi yang bersifat kontinu dan bersifat
kategori.

Formula Cochran untuk data kategori

z²(p)(q)
[alert-note] n = [/alert-note]

Keterangan

n = ukuran sampel yang akan kita cari

z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu.

p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1,
misal 0.5, 0.2, dst.

q = proporsi kategori lain selain p yang juga dituliskan sebagai (1-p)

e = margin error

Contoh :

Sebagai contoh, katakan kita ingin mengevaluasi program penyuluhan yang mengajak petani
untuk menggunakan metode baru. Anggaplah populasinya besar tetapi kita tidak tahu

17
persentase dari penerimaan metode baru tersebut. Oleh karena itu, kita berasumsi tingkat
penerimaannya 50:50 atau p = 0,5. Selanjutnya kita pilih α = 0,05 dan keakuratan 5% .
Jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut:

z²pq (1,96)²(0,5)(0,5)
n= = = 385 petani
e² (0,05)²

Formula Cochran untuk data kontinyu

z²s²
[alert-note] n = [/alert-note]

Keterangan
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu, lihat tabel z
s = standard deviasi dari populasi, dan
e = margin error

7. Menentukan ukuran sampel penelitian dengan Formula Lemeshow Untuk Populasi tidak
diketahui

Formula Limeshow ini memang mirip dengan formula penentuan sampel kategori Cochran.

z²P(1-P)
[alert-note] n = d² [/alert-note]

Keterangan

n = jumlah sampel yang dicari

z = nilai tabel normal dengan alpha tertentu


p = fokus kasus

d = alpha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan dalam
penelitian-penelitian.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain.
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek
yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.
Cara pengambilan sampel atau teknik sampling secara garis besar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu Probabillity Sampling (pengambilan sampel bardasarkan peluang),
dan Nonprobability sampling (pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang).
Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian dapat menggunakan beberapa
teori diantaranya, teori slovin, menurut Gay, LR dan Diehl, PL, menurut Wiratna Sujarweni,
menurut Jacob Cohen, formula Cochran, dan formula Lemeshow.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

19
DAFTAR PUSTAKA

Darmanah, G. (2019). Metode Penelitian. Lampung: CV Hira Tech.


Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Suharsimi, A. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujarweni, W. (2008). Belajar Mudah SPSS untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Umum.
Yogyakarta: Global Media Informasi.
Supardi. (1993). Populasi dan Sampel Penelitian. Unisia.

“Populasi Dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, Teknik [2022].” Accessed September 9, 2022.
https://penerbitbukudeepublish.com/populasi-dan-sampel/.

“Populasi Dan Sampel Penelitian (Pengertian, Proses, Teknik Pengambilan Dan Rumus).”
Accessed September 9, 2022. https://www.kajianpustaka.com/2020/11/populasi-dan-
sampel-penelitian.html?m=1

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai