Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Presentasi Mata Kuliah
“Al-Ihsha’ al-Tarbawy”
Disusun Oleh:
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 19
B. Saran ............................................................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai populasi dan sampel?
2. Bagaimana teknik sampling dalam penelitian?
3. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel dalam penelitian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai populasi dan sampel.
2. Untuk mengetahui teknik sampling dalam penelitian
3. Untuk mengetahui cara menentukan ukuran sampel dalam penelitian.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian populasi
Populasi adalah keseluruhan, totalitas atau generalisasi dari satuan, individu, objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang akan diteliti,
yang dapat berupa orang, benda, institusi, peristiwa, dan lain-lain yang di dalamnya
dapat diperoleh atau dapat memberikan informasi (data) penelitian yang kemudian
dapat ditarik kesimpulan.
Populasi bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda
alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang
dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orang pun bisa digunakan
sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya
seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah penelitian populasi harus didefinisikan dengan jelas; apa atau siapa,
dimana atau kapan. Apa atau siapa lebih kepada isi dari penelitian, sedangkan dimana
diartikan sebagai luasan penelitian, dan kapan dimaksudkan sebagai waktu.
Berikut definisi dan pengertian populasi penelitian dari beberapa sumber buku:
• Menurut Djarwanto (1994), populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-
satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti, dan
satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dapat berupa orang-orang,
institusi-institusi, benda-benda, dst.
• Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang
akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu
kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti.
• Menurut Ismiyanto (2003), populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas
subjek penelitian yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya
dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.
• Menurut Sugiyono (2006), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas, obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
5
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
1
“Populasi Dan Sampel Penelitian (Pengertian, Proses, Teknik Pengambilan Dan Rumus),” accessed September
9, 2022, https://www.kajianpustaka.com/2020/11/populasi-dan-sampel-penelitian.html?m=1.
6
memahami perbedaan keduanya kalian harus memahami juga bahwa terdapat
beberapa hal yang dapat membedakan populasi dan sampel.
a. Perbedaan populasi dan sampel yang pertama dapat dilihat dari pengertian
keduanya.
Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, populasi merupakan
keseluruhan objek yang diteliti sementara sampel merupakan bagian dari
populasi itu sendiri.
b. Perbedaan kedua adalah melihat dari fokus kerjanya.
Fokus dari populasi adalah identifikasi karakteristik anggota populasi
sementara fokus dari sampel adalah pendugaan atau generalisasi karakteristik
yang sudah ditentukan melalui populasi.
c. Perbedaan ketiga adalah pada pengumpulan datanya.
Data populasi mengingat cakupannya yang luas dapat dilakukan melalui
kegiatan seperti sensus. Sementara sampel akan lebih efektif pengumpulan
datanya apabila menggunakan survei.
Jadi, perbedaan populasi dan sampel, yaitu populasi fokusnya kepada semua objek
yang diteliti sedangkan sampel hanya sebagian kecil dari populasi yang diambil untuk
diteliti dan dianggap bisa mewakili populasi.2
B. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah suatu cara atau teknik yang dipergunakan untuk menentukan
sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel ini dalam beberapa buku sering disebut
dengan teknik sampling. Teknik sampling dalam penelitian secara garis besar dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu teknik dengan probability sampling dan teknik dengan non probability
sampling.
1. Teknik Probability Sampling
Teknik ini sering juga disebut dengan random sampling, yaitu pengambilan
sampel penelitian secara random. Teknik sampling ini cocok dipilih untuk
populasi yang bersifat finit, artinya besaran anggota populasi dapat ditentukan
lebih dahulu.
2
Populasi Dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, Teknik *2022+,” accessed September 9, 2022,
https://penerbitbukudeepublish.com/populasi-dan-sampel/
7
keimingkinan (probability) yang sama pada setiap anggota populasi untuk
menjadi sampel terpilih. Dengan demikian pada teknik sampling ini alat analisis
statistik dapat dipergunakan untuk membantu penentuan sampel terpilih. Teknik
probability sampling ini ada beberapa model yaitu : simple random sampling (acak
sederhana maupun bilangan random); sitematik random sampling; stratified
random sampling dan cluster random sampling.
8
-Siapkan tabel bilangan random
- Susunlah nomor anggota populasi dari angka 001 sampai dengan angka 900
Undilah atau tetapkan suatu nomor bilangan pada tabel random, baik secara
baris atau kolom,sehingga diketemukan sebuah kelompok angka. Diketahui
bahwa jumlah 900 mempakan bilangan dengan 3 digit, yang berarti peneliti
akan menemukan angka pertama dengan 3 digit Misal dengan undian atau
ketetapan peneliti bahwa angka pertama sebagai sampel pertama dipilih pada
baris ke 5 kolom ke 3, maka pada tabel bilangan random akan diketemukan
angka 05531
- Selanjutnya peneliti ihengambil angka tiga digit, misal ditetapkan angka
055, maka nomor anggota populasi dengan angka055
menjadisampelterpilihyang pertama
- Sedang anggota sampel penelitian terpilih selanjutnya, berdasarkan arah
gerakan nomor yang ditetapkan oleh peneliti. Misal pergerakan arah kekanan
dengan membentuk mekanisme spiral dengan gerakan angka 3 digit, maka
anggota sampel berikutnya adalah nomor : 318;.029:735; 648; 520; 617; 042;
dst sampaimencapaisejumlah 90 nomor sebagai .sampel yang telah ditetapkan.
Sebagai catatan bahwa angka-angka 937; 936; 903; 987; yang sebenamya
dilewati oleh arah gerakan ke kanan membentuk spiral tersebut, namun tidak
dijadikan sampel penelitian terpilih. Hal ini dipahami bahwa nomor terbesar
dari daftar nomor anggota populasi hanya sampai dengan angka 900, maka
angka angka tersebut tidak terpilih.
9
b. Sistematik Random Sampling
Pada pendekatan ini sampel penelitian ditetapkan berdasar bilangan
kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan
diambil. Proses penentuan sampel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
Dengan contoh seperti uraian diatas anggota populasi (N) =900 orang dengan
mengambil sampel n = 90 orang, maka langkahnya adalah:
- Susunlah nomor anggota populasi dari nomor 001 sampai dengan nomor
900
- Menentukan bilangan kelipatan dengan rumus BK= 𝑁
𝑛
- Undilah atau tetapkan satu nomor antara 001 sampai dengan 900, sebagai
nomor yang menjadi sanggota terpilih yang pertama
- Untuk nomor selanjutnya ditentukan berdasarangka kelipatan tersebut. Misal
angka pertama diperoleh angka 068, ' maka untuk sampel berikutnya adalah
angka atau nomor-nomor 078; 088; 098; .... dan sejenisnya sampai dengan
memperoleh sampel terpilih 90 orang.
c. Stratified Random Sampling
10
keterwakilan anggota populasi lebih terjamin dan pengambilan kesimpulan
umum penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Setelah strata ditentukan,
maka peneliti dapat memilih pendekatan untuk mewakili masing-masing strata
yang ditetapkan. Pendekatan tersebut adalah sampel berstrata berperbandingan
(proporsional) dan sampel berstrata tidak berperbandingan (non-proporsional).
Adapun contohnya sebagai berikut: Jumlah mahasiswa Universitas PTS
sebanyak 4.000 orang berarti ini merupakan jumlah populasi. Setelah
dilakukan pengelompokan dalam bentuk strata diperoleh data sebagai berikut:
- Strata berkendaraan mobil = 600 orang
-Strata berkendaraan sepeda motor= 1.200 orang
- Strata berkendaraan sepeda = 800 orang
-Strata berkendaraan umum = 1.400 orang
Dari 4000 orang tersebut, peneliti akan mengambil sampel penelitian sebanyak
500 orang, maka untuk masing-masing strata dapat ditentukan jumlah sampel
dengan pendekatan proporsional dan dapat dengan non-proporsional. Bila
peneliti menggunakan pendekatan proporsional, maka masing-masing strata
ditentukan jumlah sampel sebagai berikut:
600
- strata bermobil = 4000 𝑥500 = 75 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
1200
- strata bersepeda motor =4000 𝑥 500 = 150 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
800
- strata bersepeda = 4000 𝑥 500 = 100 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
1400
- strata berkendaraan umum= 4000 𝑥 500 = 175 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
11
Kelurahan/ Desa dan untuk masing-masing Kelurahan/ Desa terdapat 12
Dusun/RK. Dengan demikian manakala peneliti akan mengambil individu-
individu masyarakat Kodya agar dapat mewakilinya perlu menentukan area
sampel terlebih dahulu baik pada sampel wilayah tingkat Kecamatan, tingkat
Kelurahan/Desa sampai pada tingkat Dusun/RK. Peneliti hendaknya
menentukan apakah setiap Kecamatan harus terwakili atau tidak, kalau tidak
maka harus ditentukan sampel kecamatan misal mengambil 6 kecamatan dari
14 Kecamatan tersebut. Cara pemilihan 6 Kecamatan dari 14 Kecamatan
tersebut dapat digunakan sampel random sampling, misal secara acak
sederhana. Dan manakala semua kecamatan harus terwakili, maka tidak
diperlukan pemilihan sampel tingkat kecamatan. Demikian seterusnya sampai
pada tingkat Kelurahan/Desa dan Dusun/RK. Kegiatan ini semua merupakan
contoh untuk menentukan sampel area atau cluster random sampling. Setelah
sampel wilayah ditentukan, maka selanjutnya akan dapat ditentukan sampel
individu-individu dari anggota masyarakat menurut area yang telah terpilih
sebagai sampel penelitian. Pemilihan sampel individu tersebut dapat kembali
menggunakan teknik sample random sam pling atau sistematik random
sampling.
12
b. Quota sampling
Yaitu teknik penentuan sampel dengan menentukan quota atau jumlah
dari sampel penelitian. Prinsip penentuannya sama dengan accidental
sampling, akan tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel yang
diperlukan. Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama
satu minggu dimana setiap hari ditetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak
100 orang. Jikalau peneliti hari itu teiah memperoleh 100 orang maka selesai
tugas mencari sampel penelitian hari itu, kemudian akan dilanjutkan pada hari
berikutnya.
c. Purposive sampling
Merupakan teknik non-probability sampling yang lebih tinggi
kualitasnya, di mana peneliti telah membuat kisi-kisi atau batas-batas
berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan dijadikan sampel penelitian. Proses
dari teknik ini sama dengan bentuk teknik nonprobability sampling yang
lairmya, hanya peneliti telah menentukan ciri-ciri konsumen yang akan
dijadikan sampel penelitian Misal didasarkan, ciri demografi konsumen, pria-
wanita, jenis pekerjaan, umurdan lain sebagainya. 3
d. Sampling Sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi diberi
nomor urut terdiri dari 50 orang dari nomor 1 sampai dengan nomor 50
pengambilan sampel dapat nomor ganjil atau genap saja atau kelipatan dari
bilangan tertentu.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel, apabila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.4
3
Supardi Supardi, “Populasi Dan Sampel Penelitian,” Unisia 13, no. 17 (1993): 100–108.
4
Garaika, Darmanah, Metode Penelitian, (Lampung: Cv. Hira Tech, 2019), hlm.59.
13
Langkah pertama dalam upaya menentukan sampel penelitian adalah
menentukan luas (besaran) populasi atau jumlah anggotapopulasi. Besaran populasi
dapat ditentukan atau dibatasi dengan judul penelitian. Misal pada contoh judul
penelitian “Biaya Hidup Mahasiswa Universitas PTS” manakala seluruh mahasiswa
Universitas PTS dianggap terlalu luas, maka dapat disempitkan dengan mengubah
judul penelitian menjadi "Analisis Biaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas PTS)". Dengan judul baru ini akan nampak bahwa jumlah anggota
populasi hanya mahasiswa Fakultas Ekonomi, sementara mahasiswa fakultas yang lain
tidak termasuk menjadi anggota populasi.
2. Kenali Kualitas Anggota Populasi
Peneliti secara dini melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui dan
mencermali kualitas dan atau ciri-ciri para anggota populasi. Hal ini diperlukan agar
peneliti mampu mengambil suatu kesimpulan apakah keadaan anggota populasi
cendemng homogen (seragam) atau cendemng heterogen (beragam). Di samping itu,
dengan mengenali ciri-ciri anggota populasi ini, maka peneliti akan lebih mudah
Menentukan ukuran sampel dalam penelitian menjadi bagian terpenting yang harus
dilakukan oleh peneliti yang menggunakan metode survei. Hal ini dikarenakan sampel
merupakan cerminan atau gambaran populasi sehingga apabila terjadi kesalahan dalam
pengambilan sampel atau ukuran sampel yang tidak memenuhi syarat, maka hal ini bisa saja
berdampak pada cara mendeskripsikan dan menginterpretasikan gambaran pada populasi.
Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuran sampel
menggunakan rumus slovin (1960). Seorang ahli yang bernama slovin ini ternyata sampai
saat ini belum diketahui Siapa nama aslinya, bahkan pernah menjadi perdebatan mengenai
tahun terbit dari naskah yang ditulis oleh slovin ini yaitu tahun 1960 dan 1843. Dalam tulisan
14
Riduwan (2005), dengan judul penelitian “belajar mudah penelitian untuk guru”, dia
mengutip rumus slovin dengan formula sebagai berikut;
N
[alert-note] n = [/alert-note]
1+Ne²
e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam penelitian
tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.
Diketahui;
N= 1,000 orang
1.000
n= =285.714 ≈ 286
1+1000x0,05²
n ≈ 286
Karena sampel kita harus berupa angka bulat dan orang, maka kita lakukan pembulatan
mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan ke atas dan
sebaliknya.
Hasil penelitian dari Gay, LR dan Diehl, PL (1992), dengan judul penelitian
“Research Methods for Business and Management disebutkan bahwa ukuran sampel
penelitian haruslah sebesar-besarnya. Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehl
didasarkan pada semakin besar sampel yang diambil maka semakin merepresentasikan
15
bentuk dan karakter populasi serta lebih dapat untuk digeneralisir. Meskipun demikian,
ukuran pasti sampel yang akan diambil sangat bergantung pada jenis penelitian yang sedang
digarap.
Dalam tulisan Wiratna Sujarweni (2008) tentang “Belajar mudah SPSS untuk skripsi,
tesis, desertasi & umum” memang tidak ada jumlah atau nilai tertentu yang syaratkan.
Sujarweni berbendapat bahwa jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi
adalah keseluruhan anggota populasi itu sendiri.
Menurut saya pendapat ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam bahwa hampir
tidak mungkin untuk mendapatkan gambaran 100% populasi dari data sampel. Untuk itu
dibutuhkan kehati-hatian dalam memilih metode sampling, menentukan jumlah sampel, dan
perlunya memperhitungkan tingkat kesalahan.
Sujarweni juga menambahkan jika ukuran suatu populasi sangat besar maka
penelitiannya dapat dilakukan dengan survei sampel. Penentuan ukuran sampel boleh
menggunakan rumus slovin.
4. Ukuran sampel penelitian menurut Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
Formula sampel Jacob Cohen
16
L
[alert-note] N = [/alert-note]
F²+u+1
Keterangan
N = Ukuran sampel
F² = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0
Menentukan ukuran sampel penelitian menggunakan tabel Isaac dan Michael sedikit
lebih mudah, dimana sudah ditentukan tingkat kesalahan untuk 1%, 5% dan 10%. Dengan
tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah
populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
z²(p)(q)
[alert-note] n = [/alert-note]
e²
Keterangan
p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1,
misal 0.5, 0.2, dst.
e = margin error
Contoh :
Sebagai contoh, katakan kita ingin mengevaluasi program penyuluhan yang mengajak petani
untuk menggunakan metode baru. Anggaplah populasinya besar tetapi kita tidak tahu
17
persentase dari penerimaan metode baru tersebut. Oleh karena itu, kita berasumsi tingkat
penerimaannya 50:50 atau p = 0,5. Selanjutnya kita pilih α = 0,05 dan keakuratan 5% .
Jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut:
z²pq (1,96)²(0,5)(0,5)
n= = = 385 petani
e² (0,05)²
z²s²
[alert-note] n = [/alert-note]
e²
Keterangan
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu, lihat tabel z
s = standard deviasi dari populasi, dan
e = margin error
7. Menentukan ukuran sampel penelitian dengan Formula Lemeshow Untuk Populasi tidak
diketahui
Formula Limeshow ini memang mirip dengan formula penentuan sampel kategori Cochran.
z²P(1-P)
[alert-note] n = d² [/alert-note]
Keterangan
d = alpha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan dalam
penelitian-penelitian.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain.
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek
yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.
Cara pengambilan sampel atau teknik sampling secara garis besar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu Probabillity Sampling (pengambilan sampel bardasarkan peluang),
dan Nonprobability sampling (pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang).
Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian dapat menggunakan beberapa
teori diantaranya, teori slovin, menurut Gay, LR dan Diehl, PL, menurut Wiratna Sujarweni,
menurut Jacob Cohen, formula Cochran, dan formula Lemeshow.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
19
DAFTAR PUSTAKA
“Populasi Dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, Teknik [2022].” Accessed September 9, 2022.
https://penerbitbukudeepublish.com/populasi-dan-sampel/.
“Populasi Dan Sampel Penelitian (Pengertian, Proses, Teknik Pengambilan Dan Rumus).”
Accessed September 9, 2022. https://www.kajianpustaka.com/2020/11/populasi-dan-
sampel-penelitian.html?m=1
20
21
22