Anda di halaman 1dari 12

Metodologi penelitian

“Teknik pengambilan sample (sampling)”

Dosen Pengampu:
Dr. Enny Keristiana Sinaga, S.Pd., M.Si

Disusun oleh:
Aldo Wardana S
5213550007
Kelas C

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ini yang
berjudul “Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)”.
Oleh karena itu, saya menerima segala bentuk kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar saya dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih
baik lagi. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat serta menginspirasi para pembaca
dan pihak lainnya.
Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Metode Penelitian, serta untuk menambah ilmu pengetahuan tentang ilmu tersebut.
Pembuatan Makalah ini tidak didasari oleh berbagai sumber buku dan jurnal. Hal itu untuk
membantu, mempermudah serta memberikan wawasan dan ilmu yang bermanfaat kepada
para pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang
bersangkutan yang telah memberikan tugas kepada penyusun.

Medan, 05 April 2024

Penulis

1
Daftar Isi

Bab I ................................................................................................................................... 3
Pendahuluan ........................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 3
Bab II ............................................................................................................................................... 4
Pembahasan.................................................................................................................................... 4
1.1 Populasi .......................................................................................................................... 4
1.2 Sampel ............................................................................................................................ 4
1.3 Sampling ......................................................................................................................... 4
1.4 Teknik Pengambulan Sampel ........................................................................................ 5
BAB III ........................................................................................................................................... 10
Penutup ........................................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 10

2
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang
diperoleh berupa fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan
manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah (Sagandji
dan Sopiah, 2010). Penelitian dilaksanakan melalui suatu prosedur dan alur
tertentu. Apapun jenis penelitiannya, selalu dimulai dengan adanya
permasalahan, hal tersebut merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan
oleh peneliti. Kesenjangan tersebut dapat terjadi karena beberapa
kemungkinan sebab. Dengan kondisi yang demikian, peneliti berusaha
mencari jalan keluar dengan mengadakan penelitian berdasarkan teori yang
tepat (Malamassam, 2009). Sebelum peneliti melakukan penelitian, perlu
menyusun rencana penelitian, yang dikenal dengan usulan/ proposal
penelitian. Kegunaan dari proposal penelitian tersebut adalah sebagai
pedoman rencana awal yang akan dilakukan peneliti, baik mengenai
masalah, ruang lingkup, metode penelitian yang dipakai, populasi dan
sampel penelitian, perencanaan tempat dan waktu penelitian, instrumen
penelitian, sampai pada perencanaan anggaran (jika diperlukan).
1.2 Rumusan Masalah
1. Defenisi dari populasi, sampel dan sampling?
2. Apa saja jenis-jenis dari teknik sampling dalam metode penelitian?
3. Bagaimana tahapan menggunakan teknik sampling dalam metode
penelitian?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari teknik sampling dalam metode penelitian.
2. Mengetahui jenis-jenis dari teknik sampling dalam metode penelitian.
3. Memahami tahapan menggunakan teknik sampling dalam metode
penelitian.

3
Bab II
Pembahasan
1.1 Populasi
Populasi menjadi sumber asal sampel diambil. Beberapa pendapat tentang
populasi. Beberapa memahami populasi sebagai sebuah keseluruhan. Populasi
adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung maupun hasil
mengukur baik kualitatif maupun kuantitatif dari karakteristik mengenai sekumpulan
objek yang lengkap dan jelas (Sudjana, 1996 : 161). Sugiyono (1997 : 59)
mengatakan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Beberapa pendapat lain melihat populasi dari adanya kesamaan karakteristik.
Menurut Hadjar (1996 : 133), populasi adalah kelompok besar individu yang
mempunyai karakteristik umum yang sama. Pendapat yang sama dikemukakan oleh
Soenarto (1987 : 2) yang mengatakan populasi adalah suatu kelompok manusia,
rumah, binatang dan sebagainya yang paling sedikit mempunyai ciri atau
karakteristik tertentu. Nazir (1988 : 325) melihat populasi sebagai kumpulan
individu dengan kualitas dan ciri yang telah ditetapkan. Kualitas dan ciri ditentukan
oleh variabelnya.
1.2 Sampel

Sederhananya sampel merupakan bagian dari suatu populasi penelitian yang


digunakan untuk menjawab hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik
pengambilan merupakan cara atau metode yang digunakan dalam pengambilan
sampel tersebut. Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik
atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang
diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat
menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya. (Sugiyono, 2016, h. 80).
1.3 Sampling
Sampling adalah salah satu bagian dari proses penelitian yang mengumpulkan
data dari target penelitian yang terbatas. Bila data penelitian dikumpulkan dari
seluruh populasi target maka penelitiannya disebut sensus, sedang bila data
penelitian dikumpulkan dari sebagian saja dari populasi target maka penelitian
disebut survei. Dapat diambil kesimpulan bahwa sampling dilakukan pada jenis
penelitian survei yang mengandalkan penelitian atas data yang diambil dari sampel.

4
1.4 Teknik Pengambulan Sampel
Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan
populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar,
yaitu:
1. Non Probability Sampling (Non Random Sample)
2. Probability Sampling (Random Sample)

1 Non Probability Sampling (Non Random Sample)

Non probability sampling adalah pegambilan sampel bukan acak, dimungkinkan


untuk mengatasi kesulitan pengambilan sampel secara acak, kerangka sampling (sampling
frame tidak tersedia) dan keterbatasan biaya. Disamping itu penggunaan non probability
sampling didasarkan atas tujuan tertentu (biasanya pada penelitian kualitatif).

Purposive Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada
pertimbangan peneliti mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai, bermanfaat dan
dianggap dapat mewakili suatu populasi (representatif). Teknik pengambilan sampel ini
cenderung lebih tinggi kualitas sampelnya. Karena peneliti telah membuat kisi atau batas
berdasarkan kriteria tertentu yang akan dijadikan sampel penelitian. Misal seperti
didasarkan pada ciri demografi, gender, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya. Teknik
ini termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup sering digunakan dalam penelitian.
Kelebihan dari metode ini di antaranya tujuan dari penelitian dapat dengan mudah
terpenuhi, sampel dapat bersifat lebih relevan dengan desain penelitian, cara ini cenderung
lebih murah dan mudah untuk dilaksanakan. Sementara itu kekurangannya sama dengan
teknik pengambilan sampel secara acak yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel dapat
mewakili populasi yang ditentukan.
Snowball sampling
Biasa dikenal juga dengan teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik ini
menentukan sampel berdasarkan wawancara dengan sampel sebelumnya atau dengan cara
korespondensi. Melakukan pengambilan sampel dengan teknik ini artinya kita bisa meminta
informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus
menerus hingga akhirnya seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Teknik pengambilan sampel dengan metode bola salju ini sangat cocok untuk
penelitian mengenai hal-hal yang sifatnya cukup sensitif dan membutuhkan privasi tingkat

5
tinggi dari respondennya. Misal penelitian tentang penyintas kekerasan seksual, penderita
HIV, kelompok waria serta kelompok-

6
kelompok khusus lainnya.
Accidental Sampling
Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel jenis ini menentukan sampel
secara tidak sengaja (accidental). Peneliti akan mengambil sampel pada orang yang
kebetulan ditemuinya pada saat itu. Misalnya penelitian dilakukan pada populasi
pelanggan toko A, peneliti cukup menunggu di depan toko A lalu menetapkan sampel
kepada siapapun orang yang melakukan transaksi jual- beli di toko A tanpa melihat umur,
gender, profesi, dan lain sebagainya.
Quota sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menentukan kuota atau jumlah
dari sampel penelitian terlebih dahulu. Prinsip penentuannya sama dengan accidental
sampling. Tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel yang akan
diperlukan.Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu
minggu dengan menetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Apabila
peneliti pada hari itu telah memenuhi kuota dengan memperoleh 100 orang maka selesai
tugas peneliti untuk mencari sampel penelitian. Kelebihan menggunakan teknik ini dalam
pengambilan sampel yaitu bersifat praktis karena sampel penelitian sudah diketahui
sebelumnya. Sementara kekurangannya yaitu bias penelitian yang cenderung cukup
tinggi dapat terjadi.
1. Probability Sampling

Sugiyono (2001: 57) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik


sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel ini meliputi:

 Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)


Diperlukan kerangka lengkap (daftar semua unit di seluruh populasi);
Dalam beberapa penelitian, seperti survei melalui wawancara pribadi, biaya untuk
mendapatkan sampel bisa tinggi jika unit-unit tersebut tersebar secara
geografis;Kesalahan standar penduga bisa tinggi.
Adapun kelebihan dan kelemahan teknik sampel acak sederhana, yaitu:
 Kelebihan; mudah dipahami, hasil dapat diproyeksikan.
 Kekurangan; Sulit untuk membangun kerangka sampling, mahal, presisi
lebih rendah, tidak ada jaminan keterwakil.

7
 Sampling Sistematis (Sampling Systematic)
Sampling sistematis adalah di mana setiap kasus ke-n setelah awal acak
dipilih. Misalnya, jika mensurvei sampel konsumen, setiap konsumen kelima
dapat dipilih dari sampel Anda. Keuntungan dari teknik sampling ini adalah
kesederhanaannya.
Adapun Kelebihan dan Kelemahan teknik sampling sistematis, yaitu:
 Kelebihan; Dapat meningkatkan keterwakilan, lebih mudah diterapkan
daripada pengambilan sampel acak sederhana, kerangka pengambilan
sampel tidak selalu diperlukan.

 Kekurangannya; Dapat mengurangi keterwakilan.

 Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Stratified Random Sampling)


Stratified sampling adalah di mana populasi dibagi menjadi strata (atau
subkelompok) dan sampel acak diambil dari setiap subkelompok. Subgrup adalah
kumpulan item alami. Subkelompok mungkin didasarkan pada ukuran
perusahaan, jenis kelamin atau pekerjaan (untuk menyebutkan beberapa).
Pengambilan sampel bertingkat sering digunakan di mana ada banyak variasi
dalam suatu populasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap strata
terwakili secara memadai.
Adapun kelebihan dan kelemahan teknik pengambilan sampel acak bertingkat,
yaitu:

 Kelebihan; Termasuk semua subpopulasi penting, presisi.


 Kekurangannya; Sulit untuk memilih variabel stratifikasi yang relevan,
tidak layak untuk stratifikasi pada banyak variabel, mahal.

 Pengambilan Sampel Klaster (Cluster sampling)


Cluster sampling adalah di mana seluruh populasi dibagi menjadi cluster
atau kelompok. Selanjutnya, sampel acak diambil dari cluster ini, yang semuanya
digunakan dalam sampel akhir (Wilson, 2014).
Tahapan untuk cluster sampling dapat diringkas sebagai berikut:
 Pilih pengelompokan cluster untuk kerangka sampling, seperti jenis
perusahaan atau wilayah geografis.
 Beri nomor masing-masing cluster.
 Pilih sampel menggunakan random sampling.

8
 Pengambilan Sampel Multi-Tahap (Multi-stage Sampling)
Pengambilan sampel multi-tahap adalah proses perpindahan dari sampel
yang luas ke sampel yang sempit, dengan menggunakan proses langkah demi
langkah. Tujuan utama dari multi-stage sampling adalah untuk memilih sampel
yang terkonsentrasi di beberapa wilayah geografis. Dimana ini dapat menghemat
waktu dan biaya.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik pengambilan sampel, menjelaskan teknik apa yang withering cocok untuk
berbagai jenis penelitian, sehingga seseorang dapat dengan mudah memutuskan teknik
mana yang dapat diterapkan dan withering cocok untuk proyek penelitiannya. Ada dua
jenis teknik pengambilan sampel, yaitu probabilitas examining (acak) dan pengambilan
sampel non-probabilitas (non-acak).
Adapun tahapan-tahapan metode inspecting yang dapat digunakan untuk
menganalisis information hasil survei. Pada akhirnya, bagaimanapun, terserah kepada
pembaca, praktisi dan peneliti untuk memeriksa dengan cermat karakteristik-
karakteristik sampel dari populasi dan membuat keputusan tentang teknik sampel mana
yang sebaiknya dipilih untuk mewakili information populasi dan cocok dengan jenis
penelitian yang dilakukan.

10
Daftar Pustaka

Cohen, G. L., Aronson, J., & Steele, C. M. (2000). When Beliefs Yield to Evidence:
Reducing Biased Evaluation by Affirming the Self. Personality and Social
Psychology Bulletin, 26(9), 1151–1164.

Delice, A. (2010). The Sampling Issues in Quantitative Research. Educational


Sciences: Theory and Practice, 10(4), 2001–2018

Firmansyah, D., & Dede. (2022). Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam
Metodologi Penelitian: Literature Review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik
(JIPH), 85-114.

Hibberts, M., Burke Johnson, R., & Hudson, K. (2012). Common Survey Sampling
Techniques BT - Handbook of Survey Methodology for the Social Sciences (L.
Gideon (ed.); pp. 53–74). Springer New York.

Maxwell, J. A. (2012). Qualitative research design: An interactive approach. Sage


publications.

Taherdoost, H. (2016). Sampling methods in research methodology; how to choose a


sampling technique for research. How to Choose a Sampling Technique for
Research (April 10, 2016)

11

Anda mungkin juga menyukai