Anda di halaman 1dari 16

METODOLOGI PENELITIAN

POPULASI,SAMPEL DAN TEHNIK SAMPLING

MAKALAH

DI SUSUN OLEH

Oleh :

SRIYANTI 202201306

SITTI HASMA 202201305

SITI HADIJAH 202201304

SHANDRA DEWI 202201303

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN T.A 2022/2023

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur yang sedalam-dalamnya kita curahkan kehadirat


Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat
dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini berjudul “Populasi,Sampel dan Tehnik Sampling”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat salah satu tugas
mata kuliah Metodolagi Penelitian. Pada kesempatan ini penulis juga ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan baik berupa moral, spiritual maupun
material sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini , kami selaku penulis menyadari dengan


sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi maupun
cara penulisan . Oleh karena itu dengan rendah hati dan terbuka, penulis menerima
saran dan kritik yang sifatnya membangun dan bermanfaat untuk lebih baiknya
makalah ini di kemudian hari.Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, memberikan informasi bagi teman-teman dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masaalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep Populasi,Sampel dan Tehnik Sampling........................................................ 2
1. Pengertian Populasi,Sampel dan Tehnik Sampel................................................. 2
2. Alasan Pemilihan Sampel.................................................................................... 2
3. Karesteristik Sampel yang baik........................................................................... 3
4. Kesalahan yang biasa terjadi................................................................................ 3
5. Proses pemilihan Sampel..................................................................................... 3
6. Faktor yang mempengaruhi penetapan jumlah sampel........................................ 5
B. Cara menghitung besaran Sampel dan Desain Sampel.............................................. 6
1. Menghitung besar Sampel (Sample Size )........................................................... 6
2. Desai Sampel ( Probability dan Non Probability Sampling ).............................. 9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

<
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan


yang benaf tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh berupa fakta, konsep,
genefalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan
memecahkan masalah (Sangaji dan Sopiah, 2010).
Penelitian dilaksanakan melalui suatu prosedur dan alur tertentu. apapun jenis
penelitiannya, selalu dimulai dengan adanya permasalahan, hal tersebut merupakan suatu
kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut dapat terjadi karena
beberapa kemungkinan sebab. Dengan kondisi yang demikian, peneliti berusaha mencari
jalan keluar dengan mengadakan penelitian berdasarkan teori yang tepat (Malamassam,
2009).
Dalam melakukan penelitian, tidak semua penelitian dapat dilakukan secara
populasi. Banyak alasan yang mendasari hal tersebut, diantaranya sebaran populasi yang
luas, waktu yang dibutuhkan terlalu lama, keterbatasan biaya, dll. Lebih lanjut Patton
(2009) mengatakan bahwa keuntungan menggunakan sampel antara lain: memudahkan
jalannya penelitian, penelitian lebih erisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan
data, dan lebih erektir. Dari berbagai alasan tersebut, sangat beralasan jika penelitian
dilakukan hanya terhadap sampel saja.
Dalam menentukan sampel mana yang akan dijadikan sebagai objek penelitian
tidaklah mudah, karena sampel yang kita ambil harus dapat mewakili semua karakteristik
dari populasinya. Jika sampel yang diambil tidak dapat mewakili semua karakteristik
populasinya, maka hasil penelitian tersebut tidak dapat dibuatkan generalisasinya. Oleh
karena itu penulis akan mendeskripsikan tentang populasi, sampel dan sampling yang
biasa digunakan dalam penelitan dan mendeskripsikan teknik sampling serta beberapa
jenis teknik sampling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Populasi,Sampel dan Tehnik Sampeling
2. Apa sja alasan Pemilihan Sampel
3. Bagaimana karesteristik Sampel yang baik
4. Apa saja kesalahan yang biasa terjadi
5. Bagaiman proses pemilihan Sampel
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi penetapan jumlah sampel
7. Bagaimana cara menghitung besar Sampel (Sample Size )
8. Bagaimana Desai Sampel ( Probability dan Non Probability Sampling )

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Metodologi Penelitian tentang Konsep
Populasi,Sampel,Tehnik Sampling,Cara menghitung besaran Sampel dan Desain Sampel.

<
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP POPULASI,SAMPEL DAN TEHNIK SAMPLING

1. Pengertian Populasi,Sampel dan Sampling


a. Pengertian Populasi

- Menurut Sugiyono, populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
- Menurut Gulo, menyebutkan populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan dari
satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian.
- Menurut Margono, populasi merupakan sebagai seluruh data yang menjadi
perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup juga waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya
- Arikunto, populasi merupakan sebagai keseluruhan objek penelitian atau totalitas
kelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai, benda-benda hingga peristiwa yang
menjadi sumber data suatu penelitian

b. Pengertian Sampel

- Menurut Sugiyono, sampel merupakan sebagai bagian dari jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi.
- Menurut Gulo, memiliki pengertian yang sama dengan Sugiyono tentang sampel
yaitu himpunan bagian atau subset dari suatu populasi.
- Meneurut Arikunto, pun menyebut hal yang sama yaitu sampel sebagai bagian
atau wakil dari populasi yang diteliti.

c. Pengertian Tehnik Sampling

- Handayani(2020), teknik pengambilan sampel atau biasa disebut dengan sampling


adalah proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk
dijadikan sampel, dan memahami berbagai sifat atau karakter dari subjek yang
dijadikan sampel, yang nantikan dapat dilakukan generalisasi dari elemen
populasi
- Sugiyono,ialah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan
digunakan.
- Sampling adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil
sampel secara benar dari suatu populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili
populasinya.

2. Alasan pemilihan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan karena sering tidak mungkin peneliti mengamati
segenap anggota dari populasi yang relatif besar jumlahnya (satu persatu diamati).Akan
tetapi syarat utama pengambilan sampel adalah mewakili populasi. Beberapa alasan
melakukan penarikan sampel adalah :
- ukuran populasi (ada yang sangat besar bahkan tak terhingga)
- Waktu, tenaga dan biaya.

3. Karesteristik Sampel yang baik


Karakteristik sampel mengacu pada sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel yaitu :

<
- Akurasi berarti sejauh mana sampel didapatkan tanpa adanya bias sampel.
- Presisi berkaitan dengan ketepatan atau ketelitian.
- Representatif (harus dapat mewakili populasi atau semua unsur sampel)
- Batasan sampel harus jelas
- Dapat dilacak di lapangan
- Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda (di data dua kali atau lebih)

4. Keselahan yang bisa terjadi

a. Variasi Acak (Random Variation)


Merupakan kesalahan sampling yang paling umum dijumpai.
b. Kesalahan spesifikasi (mis-specification of sample subject)
Kesalahan yang diakibatkan oleh kekeliruan spesifikasi sangat umum dijumpai
dalam pengambilan pendapat untuk pemilihan umum.
c. Kesalahan penentuan responde
Sumber kesalahan tambahan dalam survei sampel adalah disebabkan oleh kesalahan
penetapan responden dari beberapa anggota sampel. Pada umumnya para peneliti
mengasumsikan bahwa responden dan nonresponden mewakili lapisan-lapisan
serupa dari populasi padahal sebenarnya ini merupakan kasus yang jarang terjadi.
d. Kesalah karena ketidaklengkan cakupan daftar populasi (coverage error).
Salah satu kunci sukses dari pemilihan sampel yang baik adalah ketersediaan daftar
unsur populasi (population frame) lengkap yang relevan.
e. Kesalahan karena ketidaklengkapan cakupan daftar unsur populasi (coverage error)
Timbul karena ketidaktersediaan daftar kelompok tertentu di daftar unsur populasi
f. Kesalahan karena ketidaklengkapan respon (Non response error)
Tidak setiap responden berkenan merespon suatu survey. Pengalaman menunjukkan
bahwa individu-individu yang berada di kelas ekonomi atas dan bawah cenderung
kurang merespon survey dibandingkan dengan mereka yang berada di kelas
menengah. Kesalahan karena ketidaklengkapan respon (nonresponse error) muncul
dari kegagalan untuk mengumpulkan data dari semua individu dalam sampel.
g. Kesalahan penarikan sampel (sampling error)
Diyakini bahwa sampel yang baik merupakan miniature dari populasi. Meskipun
demikian pengambilan sampel yang berulang-ulang biasanya menghasilkan besaran
suatu karakteristik populasi yang berbeda-beda antar satu sampel ke sampel lainnya.
Dalam hal ini kesalahan penarikan sampel (sampling error) mencerminkan
keheterogenan tau peluang munculnya perbedaan dari satu sampel dengan sampel
yang lain karena perbedaan individu yg terpilih dari berbagai sampel tersebut.
sampling error dapat diperkecil dengan memperbesar ukuran sampel meskipun upaya
ini mengakibatkan peningkatan biaya survey.
h. Kesalahan pengukuran (Measurement error)
Pada umumnya kuisioner dirancang dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi
yang berguna. Data yang diperoleh harus valid dan respon yang benar harus terukur.
Permasalahan yang sering timbul adalah ternyata lebih mudah membicarakan
bagaimana memroleh pngukuran yang bermakna daripada melaksanakannya.

5. Proses pemilihan sampel

Proses pemilihan sampel memerlukan beberapa tahapan sebagai berikut:


1. Mengidentifikasi populasi target.
Target utama yang dilakukan peneliti dalam pemilihan sampel adalah mengidentif
ikasi populasi target, yaitu populasi spesifik yang relevan dengan tujuan atau masalah
penelitian.Penentuan populasi target dalam banyak kasus bukan hal yang sulit. Misal,
populasi targetnyaadalah manajer perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta (BEJ). Peneliti dapatmengidentifikasi para manajer yang menjadi

<
pupulasi target penelitian, yaitu seluruh manajer dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ.
Penentuan populasi target, meskipun demikian, dalam kasus tertentu.
Kemungkinan tidak mudah dilakukan.Misal sebuah perusahaan bermaksud
mengetahui perilaku konsumen produk tertentu yang dihasilkannya.Populasi
targetnya adalah para manajer bagian pembelian dari
perusahaan pelanggan.Berdasarkan hasil penelitian ditemukan , bahwa
ternyata yangmempengaruhi pembuatan keputusan pembelian di perusahaan
pelanggan adalah manajer bagianteknik perusahaan tersebut.

2. Memilih kerangka pemilihan sampel(Sample Frame)

Kerangka sampel adalah daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar


untuk mengambil sampel. Kerangka sampel biasanya berbeda dengan populasi target
yang ditentukan.Misal, populasi target adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana ( F E B - UNUD), jika penelitian menggunakan sebuah
daftar mahasiswa FEB-UNUD, ada kemungkinan daftar tersebut belum memuat
mahasiswa baru atau mungkin masih mencantumkan mahasiswa yang telah lulus.

3. Menentukan metode pemilihan sampel (Sampling Methods)


Metode-metode pemilihan sampel secara garis besar dikelompokan menjadi dua,
yaitu:
a. Metode pemilihan sampel probabilitas (probability sampling methods) atau
metode pemilihan sampel secara acak(randomly sampling method),yaitu terdiri
atas metode-metode:
1) Simple random sampling (Sampling Sampling Acak Sederhana)
Pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan frekuensi
probabilitas semua anggota populasi.

2) Systematic sampling (Sampling Acak Sistematis )


Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas terlepas dari kesamaan
kesamaan frekuensi frekuensi setiap anggota anggota populasi.

3) Stratified random sampling (Sampling Stratifikasi)


Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil sampel
dari tiap kelompok tergantung tergantung kriteria kriteria yang ditetapkan
ditetapkan. Misalnya Misalnya, populasi populasi dibagi ke dalam pengguna
pengguna dan non pengguna pengguna angkutan umum, survai tentang
pandangan mereka terhadap angkutan umum.

4) cluster sampling (Sampling Rumpun)


Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil
tiap‐tiap kelompok. Misalnya Misalnya, populasi populasi adalah Provinsi
Provinsi DIY kemudian kemudian sampel diambil diambil dari tiap‐tiap
kabupaten kabupaten/kota.

5) Sampling Bertahap (Multistage Sampling)


Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability
sampling. Misalnya, menggunakan metode stratified sampling pada tahap
pertama kemudian metode simple random sampling sampling di tahap kedua
dan seterusnya seterusnya sampai mencapai mencapai sampel yang
diinginkan diinginkan.

b. Metode pemilihan sampel nonprobabilitas (non-probability sampling methods)

<
disebut juga dengan metode pemilihan sampel secara tidak acak ( non-randomly
sampling method),yang terdiri atas metode-metode:
1) Sampling Kuota (Quota Sampling)
Berdasarkan proporsi ciri‐ciri tertentu untuk menghindari bias. Misalnya,
jumlah sampel laki‐laki 50 orang maka sampel perempuan juga 50 orang.
2) Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul. Misalnya,
populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka peneliti mengambil sampel
dari orang‐orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut pada waktu
pengamatan.
3) Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling)
Peneliti membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai informan.
Misalnya, survai tentang kriteria pengembangan jalan, sampel para stake
holder yang terkait, misal: Kadis PU, Kadis Perhubungan, Ketua Bappeda.
4) Sampling Sampling Sukarela Sukarela (Voluntary Voluntary Sampling
Sampling)
Berdasarkan kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Metode ini paling
umum digunakan dalam jajak pendapat.
5) Sampling Snowball (Snowball Sampling)
Berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya. Misalnya, penelitian tentang
penggerak demo taksi, bahwa sumber informan pertama mengarah kepada
informan kedua lalu informan ke tiga dan seterusnya.

4 . Merencanakan prosedur penentuan unit sampel( S a m p e l U n i t )


Unit sampel adalah suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar
untuk dipilih sebagai sampel. Pemilihan sampel berdasarkan kerangka sampel dapa t
prosedur satu tahap atau bebrapa tahap. Elemen-elemen dalam unit dilakukan melalui
sampel pada prosedur pemilihan sampel satu tahap sama dengan elemen-elemen
dalam kerangka sampel.Misalnya, prosedur pemilihan sampel berdasarkan kerangka
sampel daftar mahasiswa FEB-UNUD dapat dilakukan melalui beberapa tahap I
sebagai berikut:
- pertama kerangka sampel dikelompokan kedalam unit sampel primer
berdasarkan jurusan.
- kedua ditentukan unit sampel sekunder berdasrkan tahun angkatan dari
jurusan yang terpilih dan akhirnya ditentukan unit sampel tersier berdasarkan
indeks prestasi dari tahun angkatan yang terpilih

6. Faktor yang mempengaruhi penetapan jumlah sampel


a. Membatasi Populasi
Suatu populasi menjukan pada sekelompok sunjek yang menjadi objek atau sasaran
penelitian.Sasaran penelitian ini dapat dalam bentuk manusai maupun bukan manusia ,
seperti wilayah gefrafis,penyakiy,penyebab penyakit,program-program kesehatan ,
gejala-gejala penyakit,dan lainnya sebagainya.Apabila tidak dilakukan pembatasan-
pembatasan terhadap pupulasi maka kesimpulan yang ditarik dari hasil penilitian tidak
menggambarkan atau mewakili seluruh populasi.

b. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi


Seluruh unit yang menjadi anggota pupulasi di catat secara jelas, sehingga dapat
diketahui unit-unit yang termasuk pada populasi dan unit mana yang tidak. Misalnya
penelitian tentang status gizi anak balita dikeluhan X, maka sebelum pengambilan
sampel terlebih dahulu dilakukakan pencatatan seluruh anak di bawah umur lima
tahun yang berdomisili di kelurahan X tersebut.

<
c. Menentukan sampel yang akan dipilih
Dari daftar anggota pupulasi seperti di atas, kemudian dipilih sebagai sample
besarnya atau banyaknya anggota yang akan di jadikan sampel memerlukan
perhitungan tersendiri.

d. Menentukan Tehnik Sampling


Tehnik pengambilan sampling ini sangat penting karena apabila salah dalam
menggunakan tehnik sampling maka hasilnya akan jauh dari kebenaran
(penyimpangan).

B. CARA MENGHITUNG BESARAN SAMPEL DAN DESAIN SAMPEL

1. Menghitung besaran sampel( sample size)


Rumus Besar Sampel Penelitian: Dalam statistik inferensial, besar sampel sangat
menentukan representasi sampel yang diambil dalam menggambarkan populasi
penelitian.Oleh karena itu menjadi satu kebutuhan bagi setiap peneliti untuk
memahami kaidah-kaidah yang benar dalam menentukan sampel minimal dalam
sebuah penelitian.

Cara menghitung rumus besar sampel penelitian suatu penelitian sangat


ditentukan oleh desain penelitian yang digunakan dan data yang diambil. Jenis
penelitian observasional dengan menggunakan disain cross-sectional akan berbeda
dengan case-control study dan khohor, demikian pula jika data yang dikumpulkan
adalah proporsi akan beda dengan jika data yang digunakan adalah data continue.
Pada penelitian di bidang kesehatan masyarakat, kebanyakan menggunakan disain
atau pendekatan cross-sectional atau belah lintang, meskipun ada beberapa yang
menggunakan case control ataupun khohor.

Rumus Sampel Penelitian Cross-sectional


Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai menggunakan
proporsi binomunal (binomunal proportions). Jika besar populasi (N) diketahui,
maka dicari dengan menggunakan rumus berikut:

Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti bisa melakukan
pengambilan sampel secara acak).

Namun apabila besar populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka
besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

<
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
= derajat kepercayaan
p = proporsi anak yang diberi ASI secara eksklusif
q = 1-p (proporsi anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif
d = limit dari error atau presisi absolut

Jika ditetapkan =0,05 atau Z1- /2 = 1,96 atau Z

1- /2 = 1,962 atau dibulatkan menjadi 4, maka rumus untuk besar N yang diketahui
kadang-kadang diubah menjadi:

Penyederhanaan Rumus Lemeshow Atau Disebut Rumus Slovin

Contoh Rumus Rumus Besar Sampel Penelitian

Misalnya, kita ingin mencari sampel minimal untuk suatu penelitian mencari
faktor determinan pemberian ASI secara eksklusif. Untuk mendapatkan nilai p, kita
harus melihat dari penelitian yang telah ada atau literatur. Dari hasil hasil
penelitian Suyatno (2001) di daerah Demak-Jawa Tengah, proporsi bayi (p) yang
diberi makanan ASI eksklusif sekitar 17,2 %. Ini berarti nilai p = 0,172 dan nilai q =
1 – p. Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,05 dan nilai Alfa = 0,05, maka
jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:

Contoh Rumus Sampel Cross Sectiona

= 219 orang (angka minimal)

Jika tidak diketemukan nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka
dapat dilakukan maximal estimation dengan p = 0,5. Jika ingin teliti teliti maka nilai
d sekitar 2,5 % (0,025) atau lebih kecil lagi. Penyederhanaan Rumus diatas banyak
dikenal dengan istilah Rumus Slovin.

Rumus Sampel Penelitian Case Control dan Kohort

Rumus yang digunakan untuk mencari besar sampel baik case control maupun kohort
adalah sama, terutama jika menggunakan ukuran proporsi. Hanya saja
untuk penelitian khohor, ada juga yang menggunakan ukuran data kontinue (nilai
mean).

<
Besar sampel untuk penelitian case control adalah bertujuan untuk mencari sampel
minimal untuk masing-masing kelompok kasus dan kelompok kontrol. Kadang
kadang peneliti membuat perbandingan antara jumlah sampel kelompok kasus
dan kontrol tidak harus 1 : 1, tetapi juga bisa 1: 2 atau 1 : 3 dengan tujuan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.

Rumus Sampel minimal Besar Sampel Penelitian Case Control

Adapun rumus yang banyak dipakai untuk mencari sampel minimal penelitian case-
control adalah sebagai berikut:

Rumus Sampel minimal Besar Sampel Penelitian Kohort

Pada penelitian khohor yang dicari adalah jumlah minimal untuk kelompok exposure
dan non-exposure atau kelompok terpapar dan tidak terpapar. Jika yang digunakan
adalah data proporsi maka untuk penelitian khohor nilai p0 pada rumus di
atas sebagai proporsi yang sakit pada populasi yang tidak terpapar dan p1 adalah
proporsi yang sakit pada populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x RR (Relative
Risk).

Jika nilai p adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat badan, tinggi badan, IMT
dan sebagainya) atau tidak dalam bentuk proporsi, maka penentuan besar
sampel untuk kelompok dilakukan berdasarkan rumus berikut:

Contoh Kasus Rumus Besar Sampel Penelitian

Contoh kasus, misalnya kita ingin mencari sampel minimal pada penelitian tentang
pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan terhadap berat badan bayi.
Dengan menggunakan tingkat kemaknaan 95 % atau Alfa = 0,05, dan tingkat
kuasa/power 90 % atau ß=0,10, serta kesudahan (outcome) yang diamati adalah berat
badan bayi yang ditetapkan memiliki nilai asumsi SD=0,94 kg, dan estimasi selisih
antara nilai mean kesudahan (outcome) berat badan kelompok tidak terpapar dan
kelompok terpapar selama 4 bulan pertama kehidupan bayi (U0 – U1) sebesar 0,6 kg
(mengacu hasil penelitian Piwoz, et al. 1994), maka perkiraan jumlah minimal
sampel yang dibutuhkan tiap kelompok pengamatan, baik terpapar atau tidak
terpapar adalah:

<
= 51,5 orang atau dibulatkan: 52 orang/kelompok

Pada penelitian khohor harus ditambah dengan jumlah lost to follow atau akalepas
selama pengamatan, biasanya diasumsikan 15 %. Pada contoh diatas, maka
sampel minimal yang diperlukan menjadi n= 52 (1+0,15) = 59,8 bayi atau dibulatkan
menjadi sebanyak 60 bayi untuk masing-masing kelompok baik kelompok terpapar
ataupun tidak terpapar atau total 120 bayi untuk kedua kelompok tersebut.

2. Desain Sampel
Desain sampel merupakan rancangan yang di buat peneliti untuk memperoleh
sampel dari seluruh anggota populasi. Desain sampel merupakan bagian penting dari
desain penelitian penelitian (research design), karena itu keduanya harus konsisten.
Pengambilan sampel secara garis besar dapat digolongkan menjadi pengambilan
sampel dengan probabilitas ( Probability Probability sampling sampling ) dan
pengambilan sampel tanpa probabilitas (non Probability sampling )

1. Desain Probabilitas Probabilitas (Probabili ty sampling)


a. Pengambilan Sampel Secara Random Sederhana (Simple Random
Sampling ).
Cara pengambilan sample dengan teknik ini ialah dengan memberikan suatu
nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian memilih
sample dengan menggunakan angka-angka random. Keuntungan
menggunakan teknik ini ialah peneliti tidak membutuhkan pengetahuan
tentang populasi sebelumnya; bebas dari kesalahan-kesalahan klasifikasi
yang kemungkinan dapat terjadi; dan dengan mudah data dianalisa serta
kesalahankesalahan dapat dihitung. Kelemahan dalam teknik ini ialah:
peneliti tidak dapat memanfaatkan pengetahuan yang dipunyainya tentang
populasi dan tingkat kesalahan dalam penentuan ukuran sample lebih besar
b. Pengambilan Sampel Secara Random Sistematis (Systematic Random
Sampling )
Teknik ini merupakan pengembangan teknik sebelumnya hanya bedanya
teknik ini menggunakan urut-urutan bedanya teknik ini menggunakan urut-
urutan alami. Caranya ialah pilih se Caranya ialah pilih secara random
dimulai dari antara angka 1 dan integer yang teredekat terhadap ratio
sampling (N/n); kemudian pilih item-item dengan interval dari integer yang
terdekat teradap ratio sampling. Keuntungan menggunakan sample ini ialah
peneliti menyederhanakan proses proses penarikan penarikan sample dan
mudah di cek; dan menekan menekan keaneka-ragaman keaneka-ragaman
sample. Kerugiannya ialah apabila interval berhubungan dengan pengurutan
periodic suatu populasi, maka akan terjadi keaneka-ragaman sample.

c. Pengambilan Sampel Secara Random Bertahap (Random M ulti stage )


Desain ini merupakan variasi dari desain di atas tetapi lebih kompleks.
Caranya ialah dengan menggunakan bentuk sample acak dengan
sedikitdikitnya dua tahap. Keuntungannya ialah daftar sample,identifikasi,
dan penomoran yang dibutuhkan hanya untuk para anggota dari unit

<
sampling yang dipilih dalam sample. Jika unit sampling didefinisikan secara
geografis akan lebih menghemat biayanya. Kelemahannnya ialah tingkat
kesalahan akan menjadi tinggi apabila jumlah sampling unit tinggi apabila
jumlah sampling unit yang dipilih me yang dipilih menurun.
d. Teknik Pengambilan Sampel Secara Random Bertingkat (Stratified
Random Sampling )
1) Proporsional Cara pengambilan sample dilakukan dengan menyeleksi
setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling.
Keuntungannya ialah asepk representatifnya lebih meyakinkan sesuai
dengan sifat-sifat ynag membentuk membentuk dasar un dasar unit-
unit it-unit yang mengklasifikasinya, sehingga mengklasifikasinya,
sehingga mengurangi mengurangi keanekaragamannya. Karakteristik-
karakeristik masing-masing strata dapat diestimasikan sehingga dapat
dibuat perbandingan. Kerugiannya ialah membutuhka informasi yang
akurat pada proporsi populasi untuk masingmasing strata. Jika hal
tersebut diabaikan maka kesalahan akan muncul.
2) Disporposional Strategi pengambilan sample sama dengan
proporsional. Peberbedaanya ialah terletak pada ukuran sample yang
tidak proporsional terhadap ukuran unit sampling karena untuk
kepentingan pertimbangan analisa dan kesesuaian.

e. Teknik P Teknik Pengambilan engambilan Sample Cluster Cluster


Strategi pengambilan sample dilakulan dengan cara memilih unit-unit
sampling dengan menggunakan formulir tertentu sampling acak, unit-unit
akhir ialah kelompok-kelompok tertentu, pilih kelompok-kelompok tersebut
secara random dan hitung masing-masing kelompok. Keuntungan
menggunakan teknik ini ialah jika kluster-kluster didasarkan pada perbedaan
geografis maka biaya penelitiannya menjadi lebih murah. Karakteristik
kluster dan populasi dapat diestimasi. Kelemahannya ialah membutuhkan
kemampuan untuk membedakan masing-masing anggota populasi secara
unik terhadap kluster, yang akan menyebabkan kemungkinan adanya
duplikasi atau penghilangan individuindividu tertentu

f. Teknik Pengambilan Sample Kluster Berstrata (Stratif ied Clu ied Clu ster )
Cara menyeleksi sample dengan cara memilih kluster-kluster secara random
untuk setiap unit sampling. Keuntungannya ialah mengurangi keaneka-
ragaman sampling kluster sederhana. Kelemahnnya ialah karakteristik-
karaketristik kluster bisa berubah sehingga keuntungnnya dapat hilang
karena itu tidak dapat hilang karena itu tidak dapat dipakai untuk penelit
dipakai untuk penelitiannya berikutnya. iannya berikutnya.
g. Repetisi: Mulitple atau Sequensial Repetisi: Mulitple atau Sequensial (berurutan
(berurutan) Dua sample atau lebih dari kluster di atas (F) diambil dengan
menggunakan hasil-hasil dari sample yang lebih dahulu untuk merancang sample-
sampel berikutnya. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah memberikan
estimasi karakteristik populasi ynag memfasilitasi perancangan yang efisien untuk
sample-sampel berikutnya. Kelemahan teknik ini ialah penghitungan
penghitungan dn analisa analisa akan dilakukan dilakukan berulang-ulang.
berulang-ulang. Sampling Sampling berurutan berurutan hanya dapat digunakan
jika suatu sample yang kecil dapat mencerminkan populasinya.

2. Desain Non Probabilitas (Probabili Probabili ty Sampling)

<
a. Penilaian ( judgment ): Memilih sample dari suatu populasi didasarkan pada
informasi yang tersedia, sehingga keterwakilannya terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan. Keuntungannya ialah unit-unit yang terakhir dipilih dapat
dipilih sehingga mereka mempunyai banayak kemiripan. Kerugiannya ialah
memunculkan keanekargaman dan biasa estimasi terhadap populasi dan sample yang
dipilihnya.
b. Kesesuaian (Convenience ): Memilih unit-unit analisa dengan cara yang dianggap
sesuai oleh peneliti. Keuntungannya ialah dapat dilakukan dengan cepat dan murah.
Kelemahannya ialah mengandung sejumlah kesalahan sistematik dan
varaibelvariabel yang tidak diketahui.
c. Teknik Bola Salju Teknik Bola Salju (Snowball) (Snowball) Memilih unit-unit yang
mempunyai karakterisitik langka dan unit-unit tambahan yang ditunjukkan oleh
responden sebelumnya. Keuntungannya ialah hanya digunakan dalam situasi-situasi
tertentu. Kelemahannya ialah keterwakilan dari karakteristik langka dapat tidak
terlihat di sample yang sudah dipilih.

BAB III

<
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Populasi seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan
waktu yang kita tentukan.
2. Jenis-jenis populasi adalah populasi terbatas dan populasi tidak terbatas.
3. Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut
atau sebagai wakil dari populasi yang diteliti.
4. Ciri-ciri sampel yang baik adalah sampel dipilih dengan cara hati-hati, harus
mewakili populasi dan besarnya ukuran sampel dapat diterima secara statistik.
5. Alasan penggunaan sampling adalah ukuran populasi, masalah biaya, masalah
waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis.
6. Keuntungan penggunaan sampel adalah biaya menjadi berkurang, lebih cepat dalam
pengumpulan dan pengolahan data, lebih akurat dan lebih luas ruang cakupan
penelitian.
7. Cara mengambil sampel atau teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi
dua yaitu Probability Sampling dan Non Probability sampling.

B. SARAN

Besar harapan kami pembaca dapat merasakan manfaat dari hasil kerja kami dan
kritik pembaca yang bersifat membangun dapat menjadi pelajaran berharga untuk kami
menjadi lebih baik lagi mambuat suatu makalah selanjutnya.

Dan kami berharap dalam melakukan penelitian, mahasiswa diharuskan mengikuti


aturan-aturan dan juga prosedur-prosedur, agar penelitian yang dilakukan diharapkan
memiliki jawaban yang akurat terhadap suatu permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

<
Murti, Bhisma. 2013. Prinsip Prinsip dan Metode dan Metode Riset Epidemiologi Epidemiologi.
Edisi 2. JIlid 1. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Ariawan. Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Penelitian Kesehatan.
Kesehatan. Jurusan Biostatistik dan kependudukan FKM UI.

Pagano, Marcello dan Gauvreau, Kimberlee. 1998. Principles Principles Of Biostatistics


Biostatistics. Duxburry Pres

https://deepublishstore.com/blog/populasi-dan-sampel/

https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BT_2144.pdf

https://www.scribd.com/document/423170589/ALASAN-PENGAMBILAN-SAMPEL#

Sumber Kesalahan dalam Pengambilan Sampel « Pendi On Marketing Research

https://www.scribd.com/document/429557280/Tahap-Pemilihan-Sampel-METOD

http://munawar.staff.ugm.ac.id/wp-content/sampling.pdf

<

Anda mungkin juga menyukai