Anda di halaman 1dari 14

Populasi dan sampel

Di susun oleh:

Rahmatillah (180201048)
Roni Monsiah (180201063)
Ira Maya (180201061)

Dosen Pembimbing :

Abdul Haris Hasmar S.Ag., Mag.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM BANDA ACEH

2019/2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………… 2

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................ 5
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif...............................................6
B. Teknik sampling..................................................................................................................7
C. Penerapan teknik sampling yang tepat.................................................................................10

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................14

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan tepat waktu.
Shalawat beriring salam tidak lupa pula kami syurahkan kepada kepangkuan Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah kea lam islamiyah.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas judul makalah kami yang berjudul
“populasi dan sampel” yang menurut kami ini dapat berguna guna untuk mengahadapi
pembuatan proposal dan skripsi nantinya.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan sedikit tentang populasi dan sampel dalam
ruang lingkup kecil. Jika ada kesalahan dari kami, kami meminta maaf, jika ada kesalahan
mohon kritik dan saran guna perbaikan makalah kami nantinya

Atas pengertiannya kami ucapkan terimakasih.

Banda Aceh, 1 Desember 2020

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri
sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-
masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha
mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data yang digunakan.
Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan,
akurat, dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik,
prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian
tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.

Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur
ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan yang paling relevan. Sebab, penelitian ilmiah
pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan
penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya.

Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah menentukan populasi
dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai
kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu
kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari
kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk  itu kami akan mengkaji
lebih dalam mengenai populasi dan sampel.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menguraikan pengertian populasi dan sampel ?
2. Apa saja teknik sampling ?
3. Bagaimana penerapan teknik sampling yang tepat ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Agar dapat mengetahui pengertian populasi dan sampel
2. Agar dapat mengetahui teknik sampling
3. Agar dapat mengetahui penerapan teknik sampling yang tepat

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian populasi dan sampel

A. Pengertian populasi

Populasi berasal dari kata bahasa inggris (population) yang artinya jumlah penduduk. Populasi
adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. 1

Secara umum karakteristik populasi adalah :

a. Merupakan keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang akan di inginkan
b. Dapat berupa manusia/individu, hewan, tumbuhan, benda-benda atau objek meupun kejadian
yang terdapat dalam suatu area/daerah tertentu yang telah ditetapkan.
c. Merupakan batas-batas yang mempunyai sifat tertentu yang memungkin peneliti menarik
kesimpulan dari keadaan itu.
d. Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan.

B. Pengertian sampel

Sampel berasal dari bahasa inggris “sample” yang artinya contoh, comoton, mencomot, yaitu
mengambil sebagian saja dari yang banyak. Dalam suatu penelitian yang menjadi dasar pertimbangan
pengambilan sampel adalah memperhitungkan masalah efisiensi (waktu dan biaya) dan masalah ketelitian
dimana penelitian dengan pengambilan sampel dapat mempertinggi ketelitian karena jika penelitian
terhadap populasi belum tentu dapat dilakukan secara teliti dikarenakan jumlahnya sangat banyak. 2

2. Teknik sampling
Langkah dalam teknik pengambilan sampel
Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam menentukan
sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi
2. Mencari data akurat unit populasi
3. Memilih sampel yang representative
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.

1
Sugiyono. Metode penelitian pendidikan. ( Bandung : Alfabeta.2013). hal 117
2
Masyhuri. Metode penelitian, pendekatan praktis dan aplikatif. ( Bandung. Refika Aditama.2008) hal 161

6
A. Pengertian Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi dua
yaitu probability sampling dan non probability sampling.

a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi:

1. Simpel Random Sampling


Teknik ini adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel diambil secara
acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.3 Misalnya: Populasi
siswa SD Negeri XX Jakarta yang berjumlah 500 orang. Jumlah sampel ditentukan
dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkatan kesalahan adalah sebesar 5%
sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 205. Jumlah sampel 205 ini selanjutnya
diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas, usia dan jenis kelamin.

2. Sampling Sistematis

Adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi, baik yang
berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas
tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
Contohnya: akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125.
Karyawan ini diurutkan dari 1-125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan
sampel yang diambil berdasarkan nomor genap (2,4,6 dan seterusnya) atau nomor
ganjil (1,2,3 dan seterusnya) atau bisa juga mengambil nomor kelipatan (2,4,8,16,
dan seterusnya).

3. Proportionate Stratified Random Sampling


Teknik ini hampir sama dengan sampel random namun penentuan samplenya
memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi. Teknik ini umumnya
digunkan pada populasi yang diteliti adalah heterogen (tidak sejenis) yang dalam hal
ini berbeda dalam bidang kerja, sehingga besarnya sampel pada masing-masing strata
atau kelompok diambil secara proporsional.

3
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada). hal
123.

7
4. Proportionate Stratified Random Sampling
Adalah teknik yang hamper mirip dengan Proportionate Stratified Random
Sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ke tidak proporsionalan
penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata
namun kurang proporsional pembagiannya.

5. Cluster Sampling
Cluster Sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi
sangat luas. Misalnya: penduduk suatu populasi, kabupaten, atau karyawan
peruasahaan yang tersebar diseluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang
dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara
random, dan menentukan jumlah sampel yang digunakan pada masing-masing daerah
tersebut dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling
mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.

b. Non Probability Sampel

Non Probability artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau
peluang yang sama sebagai sampel. Teknik-teknik yang termasuk ke dalam Non
Probability ini antara lain:
1. Sampling Kuota
Sampling kuota dalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari
populasi yang memiliki cirri tertentu sampai jumlah kuota diinginkan. Misalnya akan
dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar gru.
Jumlah sekolah adalah 10, maka sampel kuota dapat ditetapkan masing-masing 10
siswa per sekolah.
2. Sampling Insidential
Insidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan (insidential)
bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang
ditentukan akan dijadikan sampel. Misalnya, penelitian tentang kepuasan pelanggan
pada pelayanan Mall A. sampel ditentukan berdasarkan cirri-ciri usia di atas 15 tahun
dan baru pernah ke Mall A tersebut, maka siapa saja yang kbetulan bertemu di depan
Mall A dengan peneliti (yang berusia di atas 15 tahun) akan dijadikan sampel.
3. Sampling purposive
Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
khusus sehingga layak dijadikan sampel. Misalnya, peneliti ingin meneliti
permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan adalah
para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini. Atau
penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang.

8
Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki
kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif.
4. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya
dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Misalnya akan
dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru
hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian.
5. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil
kemudian terus membesar ibarat bola salju. Misalnya akan dilakukan penelitian
tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. sampel mula-mula adalah 5 orang
narapidana, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau
responden terus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atau
permasalahan yang diteliti. Teknik ini juga lebih cocok untuk penelitian kualitatif.
6. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.4

Tujuan pengambilan sampel menurut ahli :

1. Mengurangi jumlah objek atau orang yang diteliti, jumlah tenaga yang terlibat, waktu yang
diperlukan, dan biaya yang harus dikeluarkan.
2. Membuat simpulan atau ringkasan dari fenomena yang sangat banyak jumlahnya
3. Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi, ciri-ciri khas individual diabaikan. 5

Tujuan pengambilan sampel :

1. Apabila kita tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi yang ada, hal tersebut dapat
terjadi jika anggota populasi sangat banyak.
2. Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak.
3. Menghemat biaya, waktu dan tenaga yang digunakan.
4. Mampu memberikan suatu informasi yang akurat, lebih menyeluruh dan mendalam
(komprehensif).

4
Ilyas-attasry.blogspot.com/2020/11/25/makalah-populasi dan sampel. Jam 20.57 WIB
5
Tahir,Muhammad. Pengantar metodologi penelitian pendidikan.(Makasar : University Muhammadiyah
makasar.2011) hal 37

9
Pemilihan teknik pengambilan sampel harus berdasarkan 2 hal penting yaitu, reliabilitas dan
efisiensi. Sampel yang reliable adalah sampel yang memiliki reliabilitas tinggi. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa semakin kecil kesalahan sampling, reliabilitas sampling semakin rendah. Jika dikaitkan
dengan varian nilai statistiknya berlaku kriteria bahwa semakin rendah varian, maka reliabilitas sampel
yang diperoleh semakin tinggi pula.6

3. Penerapan teknik sampling yang tepat


Dalam melakukan penelitian, tidak semua penelitian dapat dilakukan secara populasi.
Banyak alasan yang mendasari hal tersebut, diantaranya sebaran populasi yang luas, waktu
yang dibutuhkan terlalu lama, keterbatasan biaya.
Lebih lanjut Riduan dan Akdon (2006:240) mengatakan bahwa keuntungan
menggunakan sampel antara lain :
1. Memudahkan jalannya penelitian,
2. Penelitian lebih efisien,
3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, dan
4. Lebih efektif.
Dari berbagai alasan di atas, sangat beralasan jika penelitian dilakukan hanya terhadap
sampel saja. Dalam menentukan sampel mana yang akan dijadikan sebagai objek penelitian
tidaklah mudah, karena sampel yang kita ambil harus dapat mewakili semua karakteristik dari
populasinya. Jika sampel yang kita jadikan tidak dapat mewakili semua karakteristik
populasinya, maka hasil penelitian tersebut tidak dapat dibuatkan generalisasinya.

A. Menentukan Populasi dan Ukuran Sampel yang Representatif.

Populasi ialah Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.7
Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara jelas yaitu yang berkenaan
dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup. Tujuan diketahunya
ukuran populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya ukuran sampel yang diambil dari
anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Ditinjau dari ukuran anggota
populasi, maka populasi terdiri dari populasi terbatas/ terhingga (Finite Population)., dan
populasi tak terbatas / tak terhingga (Infinite Population). Namun dalam kenyataannya

6
Martono, Nanang. Metode Penelitian kuantitatif. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2011) hal 75

7
Sugiyono. Metode penelitian pendidikan. ( Bandung : Alfabeta.2013). hal 59

10
populasi terhingga selalu menjadi populasi yang tak terhingga. Ditinjau dari sudut sifatnya,
maka populasi dapat bersifat homogen, dan heterogen. Bersifat homogen artinya populasi
tersebut mempunyai karakteristik yang sama, sehingga tidak perlu mempersoalkan berapa
banyak jumlah ukuran sampel harus diambil. Sedangkan bersifat heterogen artinya setiap
anggota sampel dari populasi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga perlu
ditetapkan batasan-batasannya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau
sensus. Penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil. Untuk anggota populasi
yang relatif besar, maka diperlukan mengambil sebagian anggota populasi yang dijadikan
sampel. Pengambilan anggota sampel yang merupakan sebagian dari anggota populasi tadi
harus dilakukan dengan teknik tertentu dengan yang disebut teknik sampling.
Berkenaan dengan teknik pengambilan sampel, Nasution mengatakan bahwa “Mutu
penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar
teorinya, oleh desain penelitiannya,serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya”. 8 Beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel adalah sebagai berikut:

1. Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat / karakteristik populasi, sehingga dapat
menghindari kekaburan dan kebingungan.

2. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi. Ada beberapa sumber informasi yang
dapat memberi petunjuk tentang karakteristik suatu populasi. Umpamanya didapat dari
dokumen-dokumen.

3. Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan tujuan
penelitiannya.

4. Tentukan ukuran sampel yang akan dianalisis.

Supaya sampel yang dijadikan penelitian representatif, maka diperlukan jumlah sampel
minimal yang digunakan dalam penelitian. Dalam penentukan ukuran sampel dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu cara praktis (tidak menggunakan rumus atau hitungan) dan cara
perhitungan dengan menggunakan rumus. Banyak sekali model rumus-rumus yang dapat

8
Tarsito, Agung, Nasution. Metode Penelitian naturalistic kualitatif ( Bandung: PT Bumi Aksara,2003) hal 53

11
digunakan untuk menentukan jumlah sampel minimum, salah satunya rumus empiris
dianjurkan oleh Issac dan Michael :
Keterangan:

S = jumlah sampel yang dicari;


N = Jumlah populasi;
P = proporsi populasi, asumsi diambil P = 0,50
d = derajat ketepatan, biasanya diambil d = 0,059

9
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan RD (Bandung: Alfabeta.2005) hal 192

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Populasi seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan. Jenis-jenis populasi adalah populasi terbatas dan populasi tidak terbatas.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut atau sebagai
wakil dari populasi yang diteliti. Ciri-ciri sampel yang baik adalah sampel dipilih dengan cara
hati-hati, harus mewakili populasi dan besarnya ukuran sampel dapat diterima secara statistik.
Alasan penggunaan sampling adalah ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu,
percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis.
Keuntungan penggunaan sampel adalah biaya menjadi berkurang, lebih cepat dalam
pengumpulan dan pengolahan data, lebih akurat dan lebih luas ruang cakupan penelitian.
Cara mengambil sampel atau teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu
Probability Sampling dan Non Probability sampling.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. Metode penelitian pendidikan. Bandung:Alfabeta.2013.


Masyhuri. Metode penelitian pendekatan praktis dan aplikatif.Bandung:Refika Aditama.2008.
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif.Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
Ilyas-attasry.blogspot.com/2020/11/25/makalah-populasi dan sampel. Jam 20.57 WIB
Tahir,Muhammad. Pengantar metodologi penelitian pendidikan.Makasar:University Muhammadiyah
makasar.2011.
Martono, Nanang. Metode Penelitian kuantitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.2011.
Sugiyono. Metode penelitian pendidikan.Bandung : Alfabeta.2013.
Tarsito. Agung. Nasution. Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif .Bandung:PT Bumi Aksara.2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.2005

14

Anda mungkin juga menyukai